Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR -FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (UNIT PABRIK GULA TAKALAR) Nurannisa, Siti; Guntur Suryo Putro; Arfiany; Hikmah
Accounting Profession Journal (APAJI) Vol. 6 No. 1 (2024): Accounting Profession Journal (APAJI)
Publisher : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35593/apaji.v6i1.196

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Unit Pabrik Gula Takalar). Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara XIV dengan jumlah responden sebanyak 81 orang. Dalam hal pengumpulan data teknik yang dilakukan yaitu dengan cara menyebarka koesioner terhadap karyawan dan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda,uji F, uji T, Koefisien Determinasi. Berdasarkan hasil penelitian , variabel Motivasi Dan Kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dengan ini kedua hipotesis yang diajukan dapat diterima, dan dari kedua variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kompensasi x2 yang memperoleh nilai t hitung = 4.141.
Studi Literatur : Pengembangan LKS PPKN / Worksheet Yang Berbasis Aktivitas Yang Mengandung Pengalaman Belajar Yang Bermakna Afriani, Anggi; Putri, Anzellina; Sholehah, Fameliana Amalia; Armita, Finna; Nurannisa, Siti; Amalia, Via; Setiawan, Budi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LKS atau lembar kerja adalah lembar kegiatan siswa yang berisi informasi dan petunjuk dari tenaga pengajar agar siswa bekerja secara individu dalam pembelajaran dan kegiatan praktik, melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang berlangsung guna mencapai tujuan pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuan dari Lembar Kerja Siswa atau Worksheet ini adalah agar dapat dijadikan acuan untuk membuat lembar kegiatan siswa. Pada artikel kali ini penulis akan menjelaskan cara pembuatan LKS dengan metode studi literatur. Urgensi atau pentingnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik LKS pada tingkat dasar sekolah, mengetahui bagaimana LKS disesuaikan dengan karakter siswa, menganalisis LKS, serta penerapan mengetahui pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran. sekolah dasar dan pengaruh atau dampaknya terhadap proses pembelajaran PKn di sekolah dasar.
PERANCANGAN MEDIA EDUKASI VISUAL PENGENALAN KATEGORI SAMPAH UNTUK ANAK USIA DINI DI KAMPUNG PROKLIM Nurannisa, Siti; Agus Danarto; Gracia
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i3.32773

Abstract

The sustainability of environmental preservation programs relies on educational strategies that instill ecological awareness from an early age. Kampung Proklim RW 11 in Pekayon Jaya, Bekasi, is one area that has successfully implemented environmental programs focused on environmental conservation. Education for the next generation on the importance of environmental stewardship is essential. However, the area currently lacks specialized educational media for early childhood residents to aid in their understanding of environmental concepts, particularly the categorization of waste. This community service aims to design educational media to introduce waste management specifically for young children, both as Proklim residents and as visitors of educational tourism sites in the area. The program uses a participatory method, involving residents in the design of interactive and enjoyable media, allowing them to engage in more meaningful learning experiences. The creative approach of using mascots includes characters aligned with waste categories that can be applied across various media. Bright colors and friendly facial expressions enhance the visual appeal of the mascots, making them an integral part of introducing waste categories. Visually, the mascot functions not only as an educational tool but as a strategic element for presenting waste categories in a concrete and accessible manner, making abstract concepts more understandable for young children. The initiative’s outcomes are expected to not only aid residents’ understanding of environmental issues but also enhance the motor skills of young children. As an educational medium, mascots can serve as an alternative visual tool to introduce environmental awareness to young children and build a sustainable foundation for environmental understanding. BSTRAK Keberlanjutan program pelestarian lingkungan bergantung pada strategi pendidikan yang mampu menanamkan kesadaran ekologis sejak dini. Kampung Proklim RW 11 di daerah Pekayon Jaya Bekasi merupakan salah satu wilayah yang telah berhasil mengimplementasikan program lingkungan hidup yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Diperlukan edukasi ke generasi selanjutnya tentang pentingnya menjaga lingkungan. Namun, wilayah tersebut belum memiliki perangkat media edukasi khusus warga usia dini, untuk membantu pemahaman terhadap konsep lingkungan khususnya untuk pengenalan kategori sampah. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan merancang media edukasi yang dapat memperkenalkan pengelolaan sampah khususnya bagi anak usia dini sebagai warga Proklim maupun pengunjung wisata edukasi di lokasi tersebut. Kegiatan dilakukan dengan metode pelaksanaan PKM partisipatif, yaitu melibatkan warga dalam proses perancangan media interaktif dan menyenangkan, sehingga dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Pendekatan kreatif maskot menggunakan karakter sesuai kategori sampah yang dapat diimplementasikan di berbagai media. Penggunaan warna cerah dan ekspresi wajah yang ramah memperkuat daya tarik visual maskot dan menjadi bagian integral dari proses pengenalan kategori sampah. Maskot secara visual tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi berfungsi sebagai elemen strategis untuk memperkenalkan kategori sampah dengan cara yang konkret dan mudah dipahami, menjadikan konsep abstrak lebih terjangkau bagi pemahaman anak usia dini. Hasil kegiatan diharapkan tidak hanya dapat membantu pemahaman warga terhadap lingkungan, tetapi juga mengembangkan kemampuan motorik anak usia dini. Maskot sebagai media edukasi ini dapat menjadi alternatif media visual untuk memperkenalkan kesadaran lingkungan kepada anak usia dini dan membangun fondasi pemahaman lingkungan yang berkelanjutan.
Analisis Penggunaan Media Konkret dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Anshari, Chici; Nelviandra, Fanny; Sholehah, Fameliana Amalia; Ashari, Ibnu Auvin; Marito, Jumita; Ayu, Niken Novita; Nurannisa, Siti; Yolanda, Fitriana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran matematika yang efektif membutuhkan pendekatan yang beragam dan penggunaan media yang tepat. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah media konkret. Media konkret merupakan benda-benda nyata yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami konsep matematika secara konkret. Penelitianini bertujuan untuk menganalisi penggunaan media konkret dalam pembelajaran matematika kelas 2 pada materi pengukuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media konkret dalam pembelajaran matematika pengukuran memberikan beberapa manfaat. Pertama, media konkret membantu peserta didik dalam memvisualisasikan konsep pengukuran secara nyata. Misalnya, penggunaan alat ukur seperti penggaris, meteran atau timbangan dapat membantu siswa memahami konsep panjang dan berat. Kedua, media konkret memungkinkan siswa untuk melakukan percobaan dan pengamatan langsung, sehingga meningkatkan pemahaman mereka tentang pengukuran.Penelitian ini juga menemukan beberapa kendala dalam penggunaan media konkret. Pertama eterbatasan jumlah media konkret yang tersedia di sekolah dapat membatasi penggunaannya dalam pembelajaran. Kedua, penggunaan media konkret membutuhkan waktu tambahan dalam persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.