Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peranan Guru dalam Mengembangkan Kecerdasaan Moral Siswa Ni Putu Ika Putri Sujianti
Widya Accarya Vol 15 No 1 (2024): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46650/wa.15.1.1537.58-62

Abstract

Guru merupakan sosok yang memiliki peranan penting di dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa Kelas lX H SMP Dwijendra. Karena tugas guru bukan hanya sebagai pengajar melainkan guru juga wajib mengembangkan nilai-nilai moral. Tujuan penelitian ini adalah untuk menegetahui Peranan Guru dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data mengunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan rekduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan (1) peranan guru dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa sangatlah berperan guru sebagai motivator di dalam membantu perkembangan siswa dan mengarahkan diri siswa untuk berdisiplin, etika, sopan santun dan menciptakan siswa yang berakhlak mulia serta dapat menciptakan peradaban yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. (2) faktor-faktor yang menyebabkan menurun nya moral siswa Kelas lX H SMP Dwijendra Tahun Pelajaran 2023/2024. Diantaranya yang pertama kemajuan teknologi dan informasi. Kemajuan teknologi dapat berpengaruh terhadap perkembangan moral anak-anak dan kemajuan teknologi ini ada yang berdampak positif tetapi ada juga yang berdampak negatif, siswa itu mulai kurang rasa penghargaannya terhadap guru maupun orangtua.yang kedua faktor lingkungan keluarga dan masyarakat, faktor lingkungan sangat berpengaruh sehingga dapat merusak moral pada anak. Tingkah laku anak-anak seperti ini tentunya butuh kesabaran dalam menghadapi. (3) Kendala-kendala yang yang dihadapi guru dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa yaitu kurangnya kesadaran beberapa orang siswa untuk disiplin dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan dikarenakan karakter siswa yang berbeda-beda.
Syarat Pewarganegaraan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia Darmidi; Ni Putu Ika Putri Sujianti; Geraldine Thirdaswari Adnyana
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 2 No. 1 (2024): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v2i1.52

Abstract

Salah satu hal yang paling penting bagi sebuah negara agar bisa terbentuk adalah warga negara. Tanpa warga negara, tidak mungkin ada negara. Warga negara itu sangat penting sehingga ada atau tidaknya sebuah negara ditentukan oleh keberadaan warga negaranya. Warga negara merupakan tiang atau sokoguru negara, sehingga kedudukan warga negara sangatlah penting dalam suatu negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa buku, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal online, peraturan perundang-undangan, dan berbagai referensi yang dianggap relevan dengan tulisan yang dibuat. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa Status warga negara Indonesia sebenarnya dapat diperoleh orang asing dengan tiga cara, yaitu (1) naturalisasi dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan kepada presiden, (2) perkawinan dimana orang asing di Indonesia dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia, karena melakukan perkawinan dengan WNI, dan (3) Pemberian oleh pemerintah RI Pemerintah dapat memberikan status WNI kepada orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia karena telah berjasa kepada negara.
TEACHER STRATEGIES IN INCREASING STUDENT ACTIVITY IN E-LEARNING I Gusti Ngurah Santika; Ni Putu Ika Putri Sujianti; I Putu Bagus Mustika
International Journal of Education and Social Science Studies Vol. 1 No. 1 (2024): International Journal of Education and Social Science Studies
Publisher : CV. Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/ijesss.v1i1.78

Abstract

The past year has shaken our country with the outbreak of a disease often referred to as COVID-19. In this case, educators are expected to have the skills and abilities to think creatively and innovatively to collaborate with students during the learning process. . The research aims to analyze teacher strategies for increasing student activity in e-learning for Class XI IPS at SMA Dwijendra Denpasar for the 2020/2021 academic year. This type of research is qualitative research. The data collection techniques were observation, interviews, documentation, and analysis carried out in a qualitative descriptive manner. This research was carried out at Dwijendra High School, Denpasar. Which is the subject of teachers and students. Research results (1). In this case, teachers need to be creative in collaborating with students, for example, with the material delivered using online game media. The game method is used if the teacher sees students starting to get bored, restless and not focusing on paying attention to the teacher when studying online. One of the games used is the focus game. When playing the game students look very happy and enthusiastic about participating in the game with enthusiastic voices and if when playing the game the student makes a mistake then they are punished by making the student sing and so on. (2). The teacher pays attention to students through online learning; namely, at the beginning of learning the teacher always asks if they have prayed, have they had breakfast. the teacher also always gives a smiling face. When students start to get bored with learning, the teacher also does ice-breaking and games so that students are enthusiastic and interested in participating in online learning again.
EVALUATING LEARNING OUTCOMES STRATEGIES FOR ENHANCING TEACHING EFFECTIVENESS IN THE CLASSROOM Ni Putu Ika Putri Sujianti; Ida Bagus Made Sanjiyasa; Jetlia Mesa; Matius Saingo; Perinus Bili
International Journal of Education and Social Science Studies Vol. 1 No. 2 (2025): International Journal of Education and Social Science Studies
Publisher : CV. Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/ijesss.v1i2.194

Abstract

This study aims to explore the relationship between learning outcome evaluation strategies and teaching effectiveness in the classroom. In the context of modern education, which emphasizes active and competency-based learning, evaluation is no longer viewed merely as a final measurement tool but as an integral part of the learning process that supports pedagogical decision-making. This research employed a mixed-methods approach, combining quantitative data from student assessments with qualitative data from interviews, classroom observations, and document analysis. The findings indicate that consistent implementation of formative assessments enhances teachers’ ability to respond adaptively to students’ needs. Moreover, authentic assessment strategies—such as portfolios, project-based evaluations, and self-reflections—are proven to strengthen student engagement and support more holistic learning achievements. Student involvement in the evaluation process, through self-assessment and peer-assessment, also contributes positively to their learning awareness and personal responsibility. These findings underscore that well-designed evaluation practices can serve as a strategic foundation for more effective, meaningful, and student-centered instruction. The study recommends strengthening teacher capacity in designing and applying assessments, along with institutional support to foster a reflective and collaborative evaluation culture within schools.
Penanggulangan Plagiarisme Di Perguruan Tinggi Dengan Kebijakan Hukum Sistem Deteksi Ni Putu Ika Putri Sujianti; Ida Ayu Putu Sri Mas Sunariyanti
IJOLARES: Indonesian Journal of Law Research Vol. 2 No. 2 (2024): IJOLARES : Indonesian Journal of Law Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/ijolares.v2i2.69

Abstract

Fenomena plagiarisme dalam ranah akademik merupakan momok dan bahkan dianggap sebagai kejahatan dalam dunia pendidikan dan disinyalir kejadian plagiarisme di perguruan tinggi sangat memprihatinkan. Setiap insan yang bergelut dengan penulisan karya ilmiah haruslah mengerti apa sesungguhnya plagiarisme itu. Metoda penelitian ini menerapkan penelitian hukum normatif dengan mengimplikasikan penelitian hukum empiris sebagai pendukung dalam teknik pengumpulan bahan hukum. Sumber bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang dikumpulkan dengan teknik kepustakaan dan studi dokumen diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. . Sumber bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang dikumpulkan dengan teknik kepustakaan dan studi dokumen diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa kebijakan pengaturan pencegahan dan penanggulangan sistem deteksi plagiarisme terhadap karya ilmiah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi bahwa adanya kekaburan norma hukum di BAB IV Pasal 6 Ayat 2 dan Ayat 3. Pasal 6 Ayat 2 menyatakan bahwa pimpinan perguruan tinggi menetapkan dan mengawasi pelaksanaan gaya selingkung untuk setiap bidang ilmu oleh perguruan tinggi. Pasal 6 Ayat 3 menyatakan bahwa pimpinan perguruan tinggi secara berkala harus mendiseminasikan kode etik dan gaya selingkung kepada sivitas akademika yang sesuai agar tercipta budaya anti plagiat. Bahwa kata “gaya selingkung” dalam Pasal 6 Ayat 2 dan “gaya selingkung agar tercipta budaya anti plagiat” dalam Pasal 6 Ayat 3 inilah yang menimbulkan kekaburan norma.
Pelatihan Penanaman Nilai Nasionalisme dan Bela Negara di SMP Negeri 8 Denpasar: Pengabdian Santika, I Gusti Ngurah; Ni Putu Ika Putri Sujianti; Adrianus Ahas; Limas Dwi Lestari; Yohanes Nagel; Melkianus Hona Mone
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3150

Abstract

The advancement of technology and globalization has significantly impacted the mindset of the younger generation, including the potential erosion of national values. In addressing this challenge, education plays a crucial role in instilling nationalism and the spirit of defending the nation from an early age. This community service activity aims to strengthen the national character of students through an interactive and contextual training program. The training was conducted at SMP Negeri 8 Denpasar using methods such as interactive lectures, group discussions, simulations, and reflection sessions. The outcomes were assessed through direct observation of student participation throughout the activity. The observations indicated high enthusiasm among students, who were able to understand nationalism in a broader sense and relate it to daily behaviors such as discipline, tolerance, and social responsibility. Student reflections also demonstrated personal commitments to applying the values of national defense within school and home environments. This training received positive responses from the school and was considered relevant to efforts in strengthening character education. In conclusion, a participatory and practical training approach is effective in instilling national values in junior high school students. This activity is expected to serve as a replicable model in other schools as part of efforts to reinforce the nation’s identity..