Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Gambaran Perilaku Self Harm pada Mahasiswa dan Implikasinya dalam Bimbingan dan Konseling Hakim, Firdha Ainil; Sukmawati, Indah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i2.8707

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah adanya fenomena self harm yang dilakukan oleh mahasiswa untuk melampiaskan tekanan emosional yang dirasakan akibat permasalahan yang dialami. Berbagai permasalahan yang berasal baik dari diri sendiri serta lingkungan jika dialami terus menerus dan tidak ditangani dapat mendorong mahasiswa untuk melakukan self harm. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku self harm pada mahasiswa yang ditinjau dari jenis major self mutilation, stereotypic self injury, dan moderate self mutilation. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 254 orang mahasiswa Departemen Bimbingan dan Konseling Tahun Masuk 2019, 2020, 2021 dan 2022. Gambaran perilaku self harm tersebut dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku self harm mahasiswa berada pada kategori rendah. Perilaku self harm yang dilakukan mahasiswa ditinjau dari jenis major self mutilation antara lain adalah mengonsumsi obat secara berlebihan (overdosis). Pada jenis stereotypic self injury, perilaku self harm yang dilakukan adalah membenturkan anggota tubuh ke dinding dan memukul dada sebagai sebagai pelampiasan emosi yang dirasakan. Sedangkan pada jenis moderate self mutilation pada umumnya mahasiswa sengaja menyakiti diri sendiri dengan menyayat anggota tubuh. Berdasarkan hasil penelitian ini, konselor dapat memberikan bantuan berupa layanan informasi, layanan konseling individual, layanan konseling kelompok agar dapat mereduksi perilaku self harm serta kegiatan alih tangan kasus apabila perilaku self harm yang dilakukan sudah mencapai cedera parah.
Layanan Bimbingan Kelompok untuk Mencegah Perilaku Self-Harm Hakim, Firdha Ainil; Syukur, Yarmis; Sukma, Dina
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 2 (2024): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING)
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v7i2.2029

Abstract

Perilaku melukai diri sendiri (self-harm) merupakan perilaku menyimpang karena individu sengaja melukai dirinya sendiri untuk melepaskan emosi yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mencegah perilaku self-harm melalui metode studi literatur. Perilaku self-harm yang melibatkan tindakan menyakiti diri sendiri tanpa niat bunuh diri, menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan di kalangan remaja. Studi literatur ini mengumpulkan dan meninjau berbagai penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik tersebut untuk memahami bagaimana bimbingan kelompok dapat berperan dalam pencegahan perilaku self-harm. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif. Sumber data terdiri dari jurnal, artikel, dan buku yang membahas tentang bimbingan kelompok dan self-harm.
Pendidikan Multikultural Dalam Menumbuhkan Perilaku Prososial Siswa Pada Masyarakat Heterogen Hakim, Firdha Ainil; F, Firman; N, Nurfarhanah
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 11 (2025): June, 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15740448

Abstract

Multicultural education has a strategic role in shaping students’ prosocial behavior in a diverse society. Behaviors such as sharing, helping, and cooperation grow through an understanding of cultural, ethnic, and religious diversity. This research highlights how multicultural values integrated in curriculum and learning are able to increase students’ empathy, solidarity, and social awareness with the literature study method. Schools with high diversity show that an inclusive learning environment reduces identity conflicts and encourages positive interactions. Key success factors include teacher competence, supportive of an open school environment, and student participation in cross-cultural activities. Multicultural education not only shapes the prosocial character of students, but also strengthens social cohesion in a peaceful and tolerant pluralistic society.
Analysis Basic Skills of Rebt-Based Counselors in Overcoming Problems in Non-Formal Education Students Netrawati, Netrawati; Neviyarni, Neviyarni; Sukma, Dina; Sari, Mustika; Hakim, Firdha Ainil
KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 13, No 1 (2025): Kolokium : Publishing April 2025
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kolokium.v13i1.1056

Abstract

Professionalism is the standard of specific abilities and skills required to describe a person's qualifications in carrying out their profession. The professional competence of counselors in Non-Formal Education in providing guidance and counseling services in non-formal training institutions and study groups. The method used in this research is qualitative. The data collection method used is through a questionnaire instrument on REBT counseling proficiency for school counselors obtained via Google Form to measure the competencies possessed by Non-Formal Education State counselors related to knowledge, skills in conducting REBT counseling, and skills in creating REBT modules. The research results show that the mastery of REBT counseling by non-formal education counselors falls into the high category due to the training provided. However, it is hoped that there will be follow-up actions from this training or workshop because not 100% of non-formal education counselors possess adequate skills in conducting REBT counseling. Keywords: Profesionalism, competence of school counsellors, REBT counseling
The Phenomenon of Self-Harm Risky Behavior and Health Neglect Among Adolescent Girls in Padang City Hakim, Firdha Ainil; Netrawati
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 14 No 3 SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.vi.31354

Abstract

Self-harm is a behavior of intentionally hurting oneself that often emerges among adolescents, particularly girls, as a coping mechanism for emotional and social pressures. This study aims to explore the characteristics of self-harm behavior among adolescents by examining four main aspects: overt self-harm, eating disorder, high lethal actions, and behaviors relating to medical issues. A total of 127 respondents participated in the study, with the majority aged 16–17 years (42.52%), predominantly Minang ethnic group (95.28%), most attending religious classes (74.02%), and mostly from complete family backgrounds (85.83%). Data were collected using self-report questionnaires and analyzed descriptively to identify the frequency, percentage, and category of self-harm indicators. The results indicate that overt self-harm behaviors such as intentionally injuring oneself, hitting the body, or burning the skin were mostly found at a low level, although a small portion reached the moderate category. In the eating disorder aspect, indicators such as fasting for 24 hours due to guilt, skipping meals for attention, and using laxatives as self-punishment were generally categorized as low, with only fasting behavior reaching moderate. Similarly, the high lethal aspect, including consuming excessive medication, ignoring dosage, and attempted suicide through wrist-cutting, was also categorized as low. Lastly, behaviors relating to medical issues, such as not treating wounds, ignoring medication when sick, or using unauthorized prescription drugs, were likewise predominantly in the low category. Overall, the findings reveal that although self-harm tendencies are present among adolescents, the majority are at a low level across all aspects, with only certain eating disorder and overt self-harm indicators reaching moderate levels. These results highlight the importance of early detection and preventive interventions to minimize the escalation of self-harm behaviors among adolescents.
Kedudukan Filsafat Ilmu dalam Perkembangan Bimbingan Konseling Hakim, Firdha Ainil; Marsidin, Sufyarma; Karneli, Yeni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran dan kedudukan filsafat ilmu dalam pengembangan bimbingan dan konseling. Filsafat ilmu memberikan landasan teoretis yang mendalam dalam pemahaman tentang epistemologi, ontologi, dan etika ilmiah yang membentuk praktik ini. Metode studi literatur digunakan dalam penelitian ini untuk mengeksplorasi literatur yang relevan tentang topik ini. Sumber-sumber yang dipilih melalui pencarian dalam database akademik dan perpustakaan daring, kemudian dievaluasi untuk relevansi dan keandalan informasi yang disajikan. Ontologi dan epistemologi memainkan peran penting dalam membentuk landasan pemikiran dalam praktik bimbingan dan konseling. Ontologi membantu memahami hakikat manusia dan realitas subjektif, sementara epistemologi menentukan bagaimana pengetahuan tentang klien dan masalah psikologis diperoleh dan diverifikasi. Etika ilmiah memengaruhi pendekatan praktik dengan mengatur perilaku praktisi, prosedur penelitian, dan hubungan antara praktisi dan klien. Kesimpulan dari pembahasan ini menegaskan pentingnya pemahaman tentang kedudukan filsafat ilmu dalam bimbingan dan konseling. Dengan mematuhi prinsip-prinsip filsafat ilmu, praktisi dapat mengembangkan pendekatan yang holistik, berbasis bukti, dan beretika dalam membantu individu mencapai kesejahteraan psikologis dan emosional mereka
Pentingnya Konseling Rational Emotive Behavior Dengan Teknik Dispute Kognitif Untuk Mengatasi Kecemasan Pada Remaja Hakim, Firdha Ainil; Netrawati, Netrawati; Karneli, Yeni
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.11423

Abstract

Kecemasan pada remaja merupakan masalah psikologis yang dapat mengganggu kesehatan mental dan kualitas hidup mereka, mempengaruhi prestasi akademis, hubungan sosial, dan perkembangan pribadi. Konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dengan teknik dispute kognitif menawarkan metode yang efektif untuk mengidentifikasi dan mengubah keyakinan irasional yang mendasari kecemasan ini. Artikel ini ditulis setelah dilakukannya studi literatur dengan menganalisis berbagai sumber ilmiah yang relevan, termasuk jurnal, buku, dan artikel. Konseling REBT yang menggunakan teknik dispute kognitif membantu remaja mengenali, menantang, dan mengubah keyakinan ini melalui pendekatan ABCDE (Activating event, Beliefs, Consequences, Dispute, Effective new belief). Konseling REBT menggunakan teknik dispute kognitif efektif untuk mengurangi kecemasan pada remaja dengan mengubah keyakinan atau pemikiran irasional mereka menjadi rasional dan sehat. REBT dengan teknik ini tidak hanya meredakan gejala kecemasan tetapi juga membekali remaja dengan keterampilan berpikir kritis yang dapat digunakan sepanjang hidup mereka, meningkatkan kesejahteraan mental dan kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan.