Trisnawati, Puput
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penugasan PowerPoint melalui Canva untuk Meningkatkan Literasi Digital Siswa: Studi Kasus di SDN Ciwangi Purwakarta Alindra, Afridha Laily; Sari, Adesti Novita; Nursyahbani, Andini; Tufahati, Ninis Andini Wafa; Melia, Nita; Trisnawati, Puput; Salsabila, Rifa Aminah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.12439

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan SDN Ciwangi memberikan penugasan berbentuk power point digital yang dibuat secara kreatif oleh siswa melalui canva untuk meningkatkan literasi digital siswa. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif, dengan subjek penelitian 31 orang siswa kelas 6B dan 1 orang guru wali kelas. Instrumen penelitian berupa angket untuk guru dan siswa serta observasi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, pengisian angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian membuktikan bahwa penugasan power point melalui canva disenangi oleh siswa dan memberikan pengetahuan baru terutama dalam literasi digital. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata seluruh data kuesioner yaitu sebesar 56,2% dan tercapainya indikator literasi digital yaitu kemampuan transliteracy, menyaring informasi, peningkatan kreativitas, dan kemampuan penyebarluasan informasi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan penugasan power point dapat meningkatkan literasi digital siswa.
Ekstrakurikuler Digital Art dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Kompetensi Pembelajaran Abad 21 di Sekolah Dasar Iskandar, Sofyan; Rosmana, Primanita Sholihah; Rahmadika, Fadyasinta Sahnabila; Trisnawati, Puput; Rofatannuroh, Rofatannuroh; Maria, Salsa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi di Indonesia begitu pesat, dimulai dengan kemajuan budaya dan ilmu pengetahuan bersamaan. Karena itu, semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi dari seluruh dunia Hal ini berdampak pada kebudayaan Indonesia saat ini. Mereka sekarang lebih menyukai kebudayaan Barat dan meninggalkan kebudayaan asli mereka, termasuk seni, untuk mendukung kebudayaan Barat. Oleh karena itu, perbedaan budaya adalah salah satu hal yang menjadi perhatian perkembangan teknologi. Pada penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mencari referensi atau rujukan teori dan bacaan yang sesuai dengan kejadian atau persoalan yang ditemukan. Studi literatur merupakan serangkaian tahapan atau kegiatan yang berhubungan dengan metode pengumpulan data pustaka, mencatat, membaca, juga termasuk pengolahan bahan penelitian. Dalam penelitian ini menjelaskan pengertian ekstrakurikuler Digital art, Kelebihan dan Kekurangan ekstrakurikuler Digital art, manfaat, kompetensi kreativitas siswa. Dari pembahasan yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa Ekstrakurikuler Digital Art menawarkan banyak manfaat bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan kreativitas, teknologi, dan sosial mereka.
Strategi Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama Siswa melalui Model Pembelajaran Terpadu Tipe Nested Rosmana, Primanita Sholihah; Iskandar, Sofyan; Hidayat, Muflihun Akbar Syarif; Trisnawati, Puput; Maria, Salsa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan untuk bekerja dengan orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Namun, pada kenyataannya, masalah saat ini adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama masih rendah disebabkan oleh pembelajaran yang hanya berfokus pada hasil belajar, yang berdampak negatif pada siswa karena mereka cenderung lebih individualis dan tidak menganut nilai-nilai kebersamaan. Untuk mengatasi permasalah ini diperlukannya penggunaan model pembelajaran terpadu tipe nested yang dianggap cocok untuk meningkatkan kemampuan kerjasama siswa. Model pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) adalah pendekatan yang dianggap paling efektif untuk meningkatkan kemampuan kerja sama siswa. Model ini berfokus pada interaksi siswa dengan lingkungan mereka dan pengalaman hidup mereka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka seperti, jurnal ilmiah, buku, koran, ensiklopedia, dokumen dan majalah. Dengan menggunakan model pembelajaran terpadu tipe Nested, dapat meningkatkan kerjasama siswa, berinteraksi dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan meningkatkan keterampilan sosial.
Strategi Pengelolaan Kelas melalui Penerapan Metode Role Playing dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa Sekolah Dasar Rosmana, Primanita Sholihah; Iskandar, Sofyan; Rahmadika, Faddyasinta Sahnabila; Trisnawati, Puput; Maria, Salsa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan kelas yang efektif tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, tetapi juga meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Keaktifan siswa di kelas merupakan indikator penting dalam keberhasilan pendidikan, Namun, pada kenyataannya, banyak guru menghadapi tantangan dalam meningkatkan keaktifan siswa. Seringkali siswa terlihat pasif dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti metode pengajaran yang kurang menarik, serta kurangnya interaksi antara guru dan siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah penerapan metode role playing. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu serangkain penelitian yang berhubungan dengan metode pengumpulan data pustaka seperti buku, ensiklopedia, jurnal ilmiah, koran, majalah, dan dokumen. Dengan memperhatikan strategi pengelolaan kelas menggunakan metode role playing dapat memberikan dampak terhadap keaktifan siswa karena dengan metode ini, siswa memerankan peran tertentu yang memungkinkan mereka mengembangkan imajinasi dan penghayatan situasi nyata.
Pengembangan Model Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Kemampuan Problem Solving Siswa dalam Pembelajaran IPS di SD Nurdiansyah, Nurdiansyah; Rahma, Ayang Ranisa; Trisnawati, Puput; Rofatannuroh, Rofatannuroh; Maria, Salsa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu dalam menggunakan proses berpikir dengan menggabungkan fakta-fakta informasi, konsep serta menyusun alternatif pemecahan masalah agar lebih efektif. Namun pada kenyataannya, rendahnya kemampuan pemecahan masalah pada tingkat sekolah dasar dapat disebabkan oleh terbatasnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai model pengajaran telah diusulkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, salah satu model pembelajaran yang dapat memusatkan dan menempatkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi yaitu dengan model pembelajaran kolaboratif berbasis masalah. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mencari referensi atau rujukan teori dan ringkasan tertulis seperti dari buku, jurnal, atau e-book dengan mengelola atau mengintegrasikan kedalam topik-topik yang diperlukan. Dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif pada mata pelajaran IPS di SD, dapat meningkatkan kemampuan problem solving siswa karena dapat membantu siswa dalam merangsang, menganalisis, dan melakukan sintesis terhadap masalah yang ada.