Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ADVOKASI HUKUM OLEH LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (LPAI) Lubis, Fauziah; Iskandar, Muhammad Rafa; Prishela, Cindy Salwa; Putri, Mey Nisa; Siregar, Desi Pitriani; Sumitro, Dimas
Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance Vol. 5 No. 1 (2025): Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bureau.v5i1.505

Abstract

This paper discusses the forms of legal advocacy and efforts that can be made to strengthen legal advocacy carried out by LPAI. The author found that LPAI has actively carried out legal advocacy in the form of lobbying in the form of counseling and education to the community about children's rights and how to identify and report cases of violence or exploitation of children. Through these programs, they try to raise awareness of the need to protect children from all forms of threats they may face. This study analyzes the efforts of child protection institutions in Indonesia in protecting victims of sexual abuse. Using qualitative analysis methods on related data, the main conclusion of this study is that child protection institutions face a number of obstacles that limit their effectiveness in providing adequate protection for victims of sexual abuse. These obstacles include limited resources, lack of coordination between institutions, low public awareness, limited access to protection services, and inconsistent implementation of the law
Sejarah Pernikahan Campuran di Indonesia Akbar, Ali; Lubis, Anisah; Putri, Mey Nisa; Habib, Miftahul Hasanah; Andinata, Muhammad Febri
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13066

Abstract

Pernikahan campuran di Indonesia telah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada masa itu pernikahan antara penduduk pribumi dengan bangsa Eropa sudah mulai terjadi meski masih terbatas. Setelah kemerdekaan, UU perkawinan tahun 1974 secara resmi melegalisasikan perkawinan campuran di Indonesia. Pasangan yang hendak menikah harus memenuhi syarat administratif seperti surat keterangan kewarganegaraan. Secara umum, UU tidak melarang pernikahan antarsuku, antar agama, maupun antarnegara selama mematuhi aturan yang berlaku. Globalisasi dan modernisasi kemudian semakin mendorong maraknya pernikahan campuran lintas budaya di Indonesia. Data menunjukkan terjadi peningkatan pernikahan antara warga negara Indonesia dan warga negara jepang, Korea, Eropa, Cina, dan Arab. Meski demikian, tantangan sosial dan hukum masih kerap dialami pasangan. Contohnya, perbedaan hukum waris dan status anak sering membuat pasangan kesulitan.
Menciptakan Relasi dalam Keluarga Matondang, Fatiha Sabila Putri; Putri, Mey Nisa; Pitriani, Desi; Alfarobi, Jafar; Yani, Rahma; Saputra, Aldi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memiliki peran fundamental dalam pembentukan karakter dan perkembangan individu. Menciptakan relasi yang sehat dan harmonis dalam keluarga adalah kunci untuk membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional, intelektual, dan sosial setiap anggota keluarga. Komunikasi efektif, empati, dan rasa saling menghargai dalam dapat membangun dan memelihara hubungan keluarga yang kuat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dalam kegiatan sehari-hari keluarga, dan analisis konten dari catatan interaksi keluarga. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi pola komunikasi, strategi penyelesaian konflik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terbuka dan pengelolaan konflik yang konstruktif merupakan faktor kunci dalam menciptakan relasi yang sehat. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pengembangan program intervensi yang berfokus pada peningkatan keterampilan komunikasi dan manajemen konflik dalam keluarga. Studi ini memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang dinamika relasi dalam keluarga dan memberikan panduan bagi praktisi dalam meningkatkan kualitas hubungan keluarga.