ABSTRACT The development of digital technology has brought significant changes in the world of education, including in learning Indonesian for Foreign Speakers (BIPA). One of the popular platforms used is YouTube, which provides various types of learning content that is multimodal, flexible, and easily accessible. This study aims to examine the influence of YouTube content on the success of learning Indonesian for foreign speakers, both in terms of motivation, language skills, and obstacles faced. This study uses a qualitative approach with phenomenological method to explore the subjective experience of foreign learners in using YouTube as a learning tool. Data were obtained through in-depth interviews, participatory observation, and documentation of learning activities of two foreign resource persons studying at the Language Center of Universitas Pendidikan Indonesia. The results show that the use of YouTube can improve oral comprehension, enrich vocabulary, and provide a fun learning experience. In addition, YouTube also contributes to increasing participants' learning motivation through interesting content such as vlogs, cartoons, and Indonesian news. However, some challenges were also found, such as listening difficulties due to the speed of native speakers' speech, the use of non-standard language, and the incompatibility between YouTube content and formal classroom materials. Thus, it can be concluded that YouTube is a potential and effective media in BIPA learning, but its use needs to be accompanied by digital literacy skills and guidance in choosing appropriate content. ABSTRAK Perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Salah satu platform yang populer digunakan adalah YouTube, yang menyediakan berbagai jenis konten pembelajaran yang bersifat multimodal, fleksibel, dan mudah diakses. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konten YouTube terhadap keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing, baik dari segi motivasi, keterampilan berbahasa, maupun kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk menggali pengalaman subjektif pembelajar asing dalam menggunakan YouTube sebagai sarana belajar. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi aktivitas belajar dua narasumber asing yang belajar di Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan YouTube dapat meningkatkan pemahaman lisan, memperkaya kosakata, dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Selain itu, YouTube juga berkontribusi dalam meningkatkan motivasi belajar peserta melalui konten-konten menarik seperti vlog, kartun, dan berita berbahasa Indonesia. Namun demikian, beberapa tantangan juga ditemukan, seperti kesulitan menyimak karena kecepatan bicara penutur asli, penggunaan bahasa tidak baku, serta ketidaksesuaian antara konten YouTube dan materi formal di kelas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa YouTube merupakan media yang potensial dan efektif dalam pembelajaran BIPA, namun penggunaannya perlu disertai dengan kemampuan literasi digital serta bimbingan dalam memilih konten yang sesuai.