Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Semiotika Tanda dan Makna Efendi, Erwan; Siregar, Irfan Maulana; Harahap, Rifqi Ramadhan
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol 4 No 1 (2024): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/dawatuna.v4i1.3329

Abstract

Semiotics is one of the most interpretive methods of communication research in analyzing texts, and its success or failure as a method rests on how well researchers are able to articulate the cases they study. The semiotic tradition consists of a set of theories about how signs represent things, ideas, circumstances, situations, feelings, and conditions beyond the signs themselves. The study of signs not only provides a way of looking at communication, but has had a strong influence on almost all perspectives of communication theory. The basic concept that unifies the semiotic tradition, the sign which is defined as a stimulus that signifies or denotes some other condition, such as when smoke indicates the presence of fire, a symbol which usually signifies a complex sign with many meanings, including very special meanings. Some experts make a strong distinction between signs and symbols. Signs in reality have a clear reference to something, while symbols do not. Semiotics has the advantage of producing textured "thick descriptions" and complex analyses. Keywords: semiotics, signs and symbols
Analisis Semiotika dan Framing Media Atas Kebijakan Rehabilitasi Anak oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Kustiawan, Winda; Ritonga, Putri Nadia; Siregar, Irfan Maulana; Firdasari, Senang; Harahap, Zakiah Mahrani
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29384

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana media daring membingkai dan merepresentasikan kebijakan rehabilitasi anak bermasalah yang diusung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui pendekatan semiotika dan framing. Kebijakan ini dikenal publik melalui program barak militer bagi anak-anak yang terlibat dalam kenakalan remaja seperti geng motor, dan menuai berbagai respons di ruang publik. Dalam konteks ini, media memainkan peran strategis dalam membentuk persepsi masyarakat, baik melalui narasi berita maupun visualisasi simbolik yang menyertainya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis isi berita dari dua media arus utama, Kompas.com dan Detik.com, yang dipilih berdasarkan jangkauan dan pengaruhnya terhadap opini publik. Analisis framing Pan dan Kosicki digunakan untuk menelusuri struktur penyajian berita, sedangkan pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan untuk mengurai makna tanda dan simbol dalam elemen visual pemberitaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Detik.com cenderung membingkai kebijakan tersebut sebagai solusi tegas dan efektif untuk menanggulangi kenakalan remaja, sementara Kompas.com mengangkat sudut pandang yang lebih kritis dan mempertimbangkan aspek perlindungan anak. Representasi visual, seperti pakaian militer, barisan anak-anak, dan gesture tubuh Dedi Mulyadi, dimaknai sebagai simbol kekuasaan, ketertiban, dan maskulinitas. Temuan ini menunjukkan bahwa media tidak hanya menyampaikan kebijakan, tetapi juga menciptakan makna ideologis yang memengaruhi cara publik memahami intervensi negara terhadap anak-anak yang dianggap bermasalah.
ANALISIS PELANGGARAN ETIKA DALAM DEBAT PRESIDEN–WAKIL PRESIDEN TAHUN 2024: Pendekatan Analisis Konten Rambe, Ahmad Sampurna; Agni, Mahisa; Sherlliana; lajuba, Sophia; Matondang, Juliana Damayanti; Siregar, Irfan Maulana
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 5 No 1 (2025): ALGEBRA : JURNAL PENDIDIKAN, SOSIAL DAN SAINS
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/algebra.v5i1.1360

Abstract

This research analyzes ethical violations in five presidential and vice presidential debate sessions in the 2024 Election using a qualitative approach based on content analysis. The main data sources come from debate video transcripts, code of ethics documents, and media coverage. Each statement is classified according to five indicators: information quality, clarity, relevance, politeness, and public responsibility. The findings show a significant tendency for violations: the use of technical jargon without explanation, unverified data claims, veiled personal attacks, polarizing rhetoric, and simplification of complex issues. For example, in the vice presidential debate, Gibran used the term SGIE and rhetorical techniques to attack other statements, which were conveyed as “unethical” communication due to minimal context or explanation. The third presidential debate was also dominated by an ad hominem style that triggered polarization and reduced the substance of public discourse. These results support Grice's pragmatic theory and Habermas's deliberative theory on the importance of transparency, respect, and rationality in public debate. Continuous violations of broadcasting debates as a means of political education increase societal polarization and reduce public trust. Recommendations include improving debate moderation, direct verification by the media, and implementing a stricter code of ethics in each national debate session.
Penggunaan Visualisasi Data dalam Liputan Berita Televisi: Studi Kasus Pada Penggunaan Infografis Kustiawan, Winda; Fitri, Anisa; Syahridani, Muhammad Aziz; Lubis, Zakaria Musa; Siregar, Irfan Maulana; Harahap, Rifqi Ramadhan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan infografis dalam liputan berita televisi dan dampaknya terhadap pemahaman dan minat penonton. Infografis telah menjadi salah satu alat visual utama dalam menyajikan informasi kompleks secara singkat dan menarik dalam berita televisi. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis konten terhadap liputan berita dari beberapa stasiun televisi terkemuka yang sering menggunakan infografis. Melalui analisis mendalam, kami mengidentifikasi pola penggunaan infografis, jenis informasi yang disajikan, serta respon penonton terhadap penggunaan infografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infografis digunakan secara luas dalam berbagai topik berita, mulai dari berita politik hingga berita ekonomi. Infografis yang dibuat dengan baik berhasil meningkatkan pemahaman penonton terhadap informasi yang disajikan dan meningkatkan minat mereka untuk terus mengikuti liputan berita. Namun, terdapat juga beberapa tantangan dalam penggunaan infografis, termasuk risiko kesalahpahaman jika tidak disajikan dengan jelas. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi produsen berita televisi dalam meningkatkan kualitas penyajian berita mereka.