Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Komunikasi Simbiolik Dalam Masyarakat Effendy, Erwan; Fatika, Annisa; Harahap, Zakiah Mahrani; Deansyah, Reti Miranda
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol 3 No 4 (2023): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/dawatuna.v3i4.3143

Abstract

The purpose of this study is to find out about symbionic communication in social life, in which this study uses qualitative methods in the form of literature review methods from previous researchers, as well as other reference sources such as articles and opinions of experts used by researchers. Communication is a symbolic process that is a basic human need, symbolic or the use of symbols, and that is what distinguishes humans as creatures from other creatures. According to Ernst Cassier said that the superiority of humans over other creatures is their specialty as animal symboliccum. Communication is also a delivery of thoughts or feelings by one person to another by using symbols that are meaningful to both parties, in certain situations communication uses certain media to change the attitude or behavior of a person or a number of people so that there is a certain effect that is expected. Keywords: Symbolic Communication, Society, and Interaction
DINAMIKA KOMUNIKASI POLITIK DI ERA DIGITAL Rambe, Ahmad Sampurna; Fadilah, Hikmatul; Ritonga, Putri Nadia; Azzahra, Siti Nabila; Harahap, Zakiah Mahrani
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 5 No 2 (2025): ALGEBRA : JURNAL PENDIDIKAN, SOSIAL DAN SAINS
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/algebra.v5i2.1315

Abstract

The development of digital technology has fundamentally reshaped the landscape of political communication, creating new spaces for interaction between political actors and the public through social media. This study aims to analyse the dynamics of political communication in the digital age by highlighting how media and algorithmic logic frame the construction of political discourse and public participation. Using a qualitative approach based on literature review, this study examines literature from accredited scientific journals discussing topics such as digital political communication, mediatisation, social media algorithms, and political literacy. The results of the study indicate that political communication in the digital space tends to be dominated by visual aesthetics and performance rather than political substance. Digital platforms, through non-neutral algorithms, reinforce opinion polarisation and create echo chambers that limit dialogue between groups. Meanwhile, public political participation has expanded in meaning but often gets stuck in shallow and reactive symbolic expressions. The discussion in this study emphasises that digital political communication is ambivalent: it opens up opportunities for the democratisation of information, but simultaneously increases the potential for manipulation and domination of discourse by certain powers. The conclusion of this study is that political communication in the digital age requires an increase in critical literacy so that the public can navigate the complexity of information and avoid the trap of symbolic proximity illusions and structured disinformation.
Analisis Semiotika dan Framing Media Atas Kebijakan Rehabilitasi Anak oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Kustiawan, Winda; Ritonga, Putri Nadia; Siregar, Irfan Maulana; Firdasari, Senang; Harahap, Zakiah Mahrani
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29384

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana media daring membingkai dan merepresentasikan kebijakan rehabilitasi anak bermasalah yang diusung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui pendekatan semiotika dan framing. Kebijakan ini dikenal publik melalui program barak militer bagi anak-anak yang terlibat dalam kenakalan remaja seperti geng motor, dan menuai berbagai respons di ruang publik. Dalam konteks ini, media memainkan peran strategis dalam membentuk persepsi masyarakat, baik melalui narasi berita maupun visualisasi simbolik yang menyertainya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis isi berita dari dua media arus utama, Kompas.com dan Detik.com, yang dipilih berdasarkan jangkauan dan pengaruhnya terhadap opini publik. Analisis framing Pan dan Kosicki digunakan untuk menelusuri struktur penyajian berita, sedangkan pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan untuk mengurai makna tanda dan simbol dalam elemen visual pemberitaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Detik.com cenderung membingkai kebijakan tersebut sebagai solusi tegas dan efektif untuk menanggulangi kenakalan remaja, sementara Kompas.com mengangkat sudut pandang yang lebih kritis dan mempertimbangkan aspek perlindungan anak. Representasi visual, seperti pakaian militer, barisan anak-anak, dan gesture tubuh Dedi Mulyadi, dimaknai sebagai simbol kekuasaan, ketertiban, dan maskulinitas. Temuan ini menunjukkan bahwa media tidak hanya menyampaikan kebijakan, tetapi juga menciptakan makna ideologis yang memengaruhi cara publik memahami intervensi negara terhadap anak-anak yang dianggap bermasalah.
Penyajian Berita Investigasi dalam Membentuk Sikap Politik: Studi Kasus Pada Program Berita Prime Time Kustiawan, Winda; Harahap, Zakiah Mahrani; Pulungan, Wahyuni; Ritonga, Putri Nadia; Mubina, Fathan; Naufik, Ibrahim
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran penyajian berita investigasi dalam membentuk sikap politik, dengan fokus pada program berita prime time. Melalui pendekatan studi kasus, penelitian ini memeriksa bagaimana berita investigasi yang disajikan dalam program berita prime time memengaruhi sikap politik audiens. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui analisis konten dan wawancara mendalam dengan sejumlah pemirsa program berita prime time. Data konten berita investigasi yang disiarkan dalam beberapa episode program berita prime time akan dianalisis secara seksama untuk mengidentifikasi narasi, framing, dan pesan politik yang disampaikan. Sementara itu, wawancara mendalam akan dilakukan untuk memahami bagaimana pemirsa menafsirkan dan merespons berita investigasi tersebut dalam konteks sikap politik mereka. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana penyajian berita investigasi dalam program berita prime time dapat memengaruhi sikap politik audiens. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya mempertimbangkan peran media dalam membentuk opini dan sikap politik masyarakat, serta pentingnya peningkatan literasi media bagi pemirsa dalam mengonsumsi berita investigasi. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang dinamika antara media dan politik dalam konteks media penyiaran televisi.