Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Kandungan Senyawa Antioksidan dan Daya Terima Permen Jelly Substitusi Ekstrak Kapulaga dengan Jahe Merah Sihombing, Dewi Restuana; Daniela, Connie; Gulo, Historis
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 4 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.3823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa antioksidan dan daya terima permen jelly dari hasil ekstrak kapulaga dengan jahe merah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas. Penelitian dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor, yaitu perbandingan konsentrasi ekstrak kapulaga dengan konsentrasi ekstrak jahe merah dengan sandi (KJ), terdiri dari 5 taraf : KJ1=100%:0%, KJ2=80%:20%, KJ3=70%:30%, KJ4=60%:40%, KJ5=50%:50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan ekstrak kapulaga dengan ekstrak jahe merah tidak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar air dan pH pada permen jelly kapulaga. Perlakuan perbandingan ekstrak kapulaga dengan ekstrak jahe merah berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kadar abu, antioksidan, kadar gula reduksi, nilai organoleptik warna, aroma, rasa, tekstur dan kesukaan pada permen jelly kapulaga.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Andaliman terhadap Masa Simpan Nugget Tempe Daniela, Connie
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 1 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.2 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v1i1.907

Abstract

Andaliman  is  typical spice plant in North Sumatra, has benefits as antimicrobial and antioxidant. Tempeh is a protein source food, has short shelf life, so the tempeh processing technology is needed to create another product with  longer shelf life and increase its added value. One of them is by processing tempeh into nugget. The purpose of this study was to determine the shelf life of tempeh nugget added with andaliman fruit extract as  natural preservative and to determine which concentration was the most optimal in extending the shelf life of tempeh nugget. This study used  completely randomized design with two factors. Factor I was the concentration of andaliman extract (0%, 0.1%, 0.25%, 0.5%) and factor II was the storage time (0 day, 7 days, 14 days, 21 days). The parameters analyzed were total microbial, water content, and aroma organoleptic test. The results showed that the addition of 0.5% andaliman extract and 21 days storage time obtained the lowest amount of microbes, the lowest water content was obtained at 0% andaliman extract and 21 days storage time treatment, while the highest aroma organoleptic test was obtained at adding 0.5% andaliman extracts. This is due to the presence of antimicrobial in andaliman
Pemanfaatan Biji Salak (Salacca edulis) dan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum rhizoma) sebagai Minuman Alternatif Pengganti Kopi Robusta (Coffea canephora) Sitohang, Apul; Sihombing, Dewi Restuana; Daniela, Connie; Situmorang, Reonaldo
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 1 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.888 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v1i2.1204

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui manfaat  biji salak  sebagai alternatif pengganti kopi robusta dan mengetahui cara pembuatan kopi dari biji salak dengan penambahan ekstrak jahe merah. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor pertama adalah bubuk kopi biji salak dengan sandi (S), terdiri dari 4 taraf, yaitu: S1 = 2%, S2 = 2,5%, S3 = 3% dan S4 = 3,5%.  Faktor kedua adalah bubuk ekstrak jahe merah dengan sandi (J), terdiri dari 4 taraf, yaitu: J1 = 1%, J2 = 1,5%, J3 = 2% dan J4 = 2,5%. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi bubuk kopi biji salak maka total asam, kadar oleoresin, kadar oleoresin, kadar kafein kasar, kadar vitamin C dan nilai organoleptik semakin meningkat, sedangkan pH semakin menurun. Semakin tinggi konsentrasi bubuk ekstrak jahe maka total asam, kadar oleoresin, kadar kafein kasar, kadar vitamin C dan nilai organoleptik semakin meningkat, sedangkan pH semakin menurun. Kombinasi perlakuan konsentrasi bubuk kopi biji salak dan ekstrak jahe memberi pengaruh tidak nyata terhadap total asam, kadar oleoresin, pH, kadar kafein, kadar vitamin C dan nilai organoleptik. Mutu minuman terbaik diperoleh pada konsentrasi bubuk kopi biji salak 3,5% % dengan konsentrasi bubuk ekstrak jahe 2,5 %, karena memiliki nilai organoleptik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Tepung Kulit Ari Kopi Pada Tepung Terigu terhadap Mutu Biskuit Sitohang, Apul; Sihombing, Dewi Restuana; Daniela, Connie; Einsten, Albert
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 2 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.232 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v2i1.1493

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kulit ari kopi dengan tepung terigu menjadi roti biskuit. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ekploratif dengan perbandingan persentase dengan tepung terigu. Penelitian ini dilakukan dengan perbandingan persentase tepung terigu 90% dengan 10% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 80% dengan 20% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 70% dengan 30% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 60% dengan 40% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 50% dengan 50% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 40% dengan 60% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 30% dengan 70% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 20% dengan 80% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 10% dengan 90% tepung kulit ari kopi. Perbandingan persentase ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan konsentrasi yang baik dalam penggunaan tepung kulit ari kopi sebagai bahan dalam pembuatan biskuit. Perbandingan persentase terbaik dalam pembuatan roti biskuit terdapat pada konsentrasi tepung terigu 90% dengan 10% tepung kulit ari kopi.
Pengaruh Perbandingan Nenas dan Jahe serta Konsentrasi Gula terhadap Mutu Permen Daniela, Connie
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 2 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.031 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v2i2.1897

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan nenas dan jahe serta konsentrasi gula terhadap mutu permen (hard candy). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 2 faktor yaitu perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas (J):(80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, 20%:80%) dan konsentrasi gula (G) : (50%, 55%, 60%, 65%). Parameter yang dianalisa adalah kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C, uji organoleptik rasa. Konsentrasi gula memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap terhadap kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Interaksi perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas serta konsentrasi gula memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas 20% : 80% dan konsentrasi gula 65% memberikan pengaruh yang terbaik untuk mutu permen (hard candy).
Pengaruh Penambahan Sari Buah Jeruk dan Sari Andaliman serta Konsentrasi Sukrosa terhadap Uji Organoleptik, Kadar Vitamin C, dan Kadar Air Permen (Hard candy) Daniela, Connie; Maria, Putri
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.799 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v3i1.2244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan sari buah jeruk dengan andaliman serta konsentrasi sukrosa terhadap uji organoleptik, kadar vitamin C, dan kadar air permen (Hard candy). Penelitian ini dilakukan di laboratorium pengolahan pangan, jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah perbandingan sari buah jeruk dan sari andaliman (S) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: S1 = 50%:50%, S2 = 55%:45%, S3 = 60%:40% dan S4 = 65%:35%. Faktor kedua adalah konsentrasi gula (G) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu : G1 = 50%, G2 = 55%, G3 = 60% dan G4 = 65%. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan sari buah jeruk dengan andaliman berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air, kadar vitamin C, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap nilai organoleptik rasa. Semakin tinggi persentase sari buah jeruk dan semakin rendah andaliman maka kadar air, nilai organoleptik rasa akan semakin menurun, sedangkan kadar vitamin C, semakin meningkat. Perlakuan konsentrasi gula berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air, kadar vitamin C, nilai organoleptik rasa. Semakin tinggi konsentrasi gula yang ditambahkan maka kadar air permen hard candy akan semakin menurun, sedangkan kadar vitamin C, nilai organ oleptik rasa akan semakin meningkat. Interaksi perlakuan perbandingan sari buah jeruk dengan andaliman dan konsentrasi gula berpengaruh nyata (<0,01) terhadap kadar vitamin C,dan berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap kadar air, nilai organoleptik rasa. Mutu permen hard candy terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan S3G4, karena memiliki nilai organoleptik yang leibh tinggi dan kadar vitamin C yang lebih tinggi.
Ekstraksi Albumin Dari Ikan Gabus (Channa Striata) Secara Hidrolisis Asam Sebagai Bahan Sediaan Pangan Pandiangan, Maruba; Daniela, Connie; Sihombing, Dewi Restuana; Sirait, Lasmaida
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 5 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.4341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak albumin ikan gabus sebagai sumber albumin sebagai bahan sediaan pangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jumlah HCl 0,1 M (K) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: K1 = 50 ml, K2 = 100 ml dan K3 = 150 ml. Faktor kedua adalah lama hidrolisis (L) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, yaitu: L1 = 30 menit, L2 = 45 menit dan L3 = 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HCl sebagai pelarut pada hidrolisis asam berpengaruh terhadap parameter analisis ekstrak albumin ikan gabus. Semakin besar jumlah HCl pada hidrolisis asam maka kadar protein, kadar albumin dan tekstur semakin meningkat, sedangkan kadar air dan kadar abu semakin menurun. Lama hidrolisis berpengaruh terhadap parameter analisis ekstrak albumin ikan gabus. Semakin lama hidrolisis maka kadar protein, kadar albumin dan tekstur semakin meningkat, sedangkan kadar air dan kadar abu semakin menurun. Ekstrak albumin ikan gabus terbaik diperoleh pada hidrolisis menggunakan 150 ml HCl 0,1M dengan lama hidrolisis 60 menit dimana kadar protein dan kadar albumin tertinggi. Dari hasil penelitian diketahui ekstrak albumin dari ikan gabus mempunyai potensi sebagai bahan sediaan pangan.
Pengembangan Biskuit Substitusi Tepung Labu Kuning dan Pisang Ambon sebagai Sumber Kalium Sihombing, Dewi Restuana; Daniela, Connie; Pandiangan, Maruba; Hutabarat, Elisabeth Isti Pricilia
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 5 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.4431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung pisang ambon dan labu kuning serta lama penyimpanan terhadap kualitas biskuit. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor I yaitu perbandingan tepung pisang ambon dan tepung labu kuning dengan sandi (T) terdiri dari 4 taraf yaitu (T1 50% : 40%, T2 60% : 30%, T3 70%: 20% dan T4 80% : 10%. Faktor II lama penyimpanan dengan sandi (P) terdiri dari 4 taraf yaitu: P1= 7 hari, P2=14 hari, P3=21 hari, P4= 28 hari. Perbedaan komposisi tepung pisang ambon dan labu kuning berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air, kadar abu, beta karoten, kalium dan protein dan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap organoleptik warna. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi tepung pisang ambon akan meningkatkan nilai organoleptik biskuit yang meliputi warna dan aroma namun parameter rasa dan tekstur serta kandungan karbohidratnya semakin menurun. Hal yang serupa pada kandungan gizinya semakin meningkatnya komposisi tepung pisang ambon, kandungan kalium pada biskuit juga semakin meningkat.
Potensi Minuman Karbonasi Fungsional Menggunakan Sari Nanas dan Brokoli dengan Penambahan Natrium Bikarbonat Daniela, Connie; Sihombing, Dewi Restuana; Sihole, Rospika
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 5 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.4432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi Sari buah nanas (Ananas Comosus L.Merr) dan sari sayur brokoli dengan konsentrasi natirum bikarbonat (NaHCO3) terhadap minuman berkarbonasi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama perbandingan sari nanas dan sari brokoli dengan sandi S, terdiri dari 4 taraf, yaitu: S1 = 100% : 0%, S2 = 75% : 25%, S3 = 50% : 50%, dan S4 = 25% : 75%. Faktor kedua konsentrasi natirum bikarbonat dengan sandi N, terdiri dari 4 taraf, yaitu: N1 = 0,4%, N2 = 0,5%, N3 = 0,6%, dan N4 = 0,7%. Analisa data dilakukan dengan uji LSR (Least Significant Ranges) dan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan S1,S2,S3 dan S4 terhadap nilai total asam, total soluble solid, kadar vitamin C, dan uji pH mengalami penurunan. Penambahan konsentrasi natirum bikarbonat menunjukkan N1, N2, N3, dan N4 terhadap nilai total asam, total soluble solid, dan kadar vitamin C mengalami penurunan sedangkan nilai pH semakin meningkat.
Inovasi Susu Biji Nangka Dengan Sari Daun Kelor Sebagai Minuman Fungsional Untuk Kesehatan Connie Daniela; Dewi Restuana Sihombing
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 5 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman berbasis bahan alami yang kaya gizi dan bioaktif dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Biji nangka mengandung karbohidrat, protein, dan serat, sedangkan daun kelor kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula minuman susu dengan pemanfaatan biji nangka dan penambahan sari daun kelor, serta mengevaluasi mutu produk tersebut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor: perbandingan sari biji nangka dan sari daun kelor (S1 = 100% : 0%, S2 = 90% : 10%, S3 = 80% : 20%, S4 = 70% : 30%) serta lama penyimpanan (K1 = 0 hari, K2 = 4 hari, K3 = 8 hari, K4 = 12 hari). Hasil menunjukkan bahwa perbandingan sari biji nangka dan sari daun kelor berpengaruh signifikan terhadap kadar protein, total soluble solid, kadar abu, dan uji kalsium. Mutu terbaik diperoleh pada kombinasi S1: K4.