Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ASPEK MEDIKOLEGAL KORBAN LUKA AKIBAT ZAT KIMIA KOROSIF Tjandra, David Christopher; Krisnadewi Rahadi, Putu Nindya; Pratiwi, Cokorda Agung; Pradnyani, Ayu Mas Eka; Suwarya, Dwi Nurcahya Ananda; Arabani, Jessica Jevera; Dwi Atmaja, Bima Kumara
Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum Vol 12 No 9 (2024)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/KS.2024.v12.i09.p05

Abstract

Luka kimiawi merupakan suatu tipe trauma yang disebabkan oleh bahan kimia dengan sifat asam dan basa. Bahan kimia ini dapat disalahgunakan untuk melukai orang lain. Salah satu persoalan hukum dari penggunaan zat kimia korosif yang melukai orang lain adalah vitriolage atau serangan menggunakan asam. Setiap kasus perlukaan atau trauma yang terjadi akibat zat kimia korosif memiliki penanganan, sistematika penegakkan diagnosis, serta aspek medikolegal yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemeriksaan forensik luka yang diakibatkan oleh zat kimia korosif, memahami aspek medikolegal pada korban dengan luka akibat zat kimia korosif, serta menganalisis penanganan medis dan perlindungan hukum pada korban tersebut. Metode penulisan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan mengikuti kaidah ilmiah yang didasarkan pada logika ilmu hukum normatif untuk mencapai kebenaran. Penulis mengadopsi pendekatan konseptual dan pendekatan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan forensik terhadap luka akibat zat kimia korosif melibatkan evaluasi luar untuk mengamati tanda korosif pada kulit dan mukosa serta pemeriksaan dalam untuk menilai kerusakan pada organ internal seperti traktus digestivus, paru-paru, dan saluran cerna. Aspek medikolegal pada korban dengan luka akibat zat kimia korosif melibatkan identifikasi zat kimia, penilaian derajat luka, dokumentasi bukti forensik, pemberian bantuan medis, dan kesaksian ahli dalam proses hukum. Penanganan medis meliputi bilasan hati-hati, pemberian antidotum, analgesik, cairan intravena, dan perawatan simptomatik sesuai dengan jenis zat kimia, sedangkan perlindungan hukum mencakup penganiayaan dengan ancaman pidana maksimal 2 tahun 8 bulan atau denda maksimal empat ribu lima ratus rupiah serta penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman pidana maksimal tujuh tahun. ABSTRACT Chemical injuries result from acidic and alkaline chemicals, which can be misused to harm others, leading to legal issues like vitriolage or acid attacks. Each case requires unique management and has distinct medicolegal aspects. This study aims to determine the forensic examination of injuries caused by corrosive chemicals, understand the medicolegal aspects of victims with injuries caused by corrosive chemicals, and analyze the medical treatment and legal protection for these victims. The writing method used is normative juridical by following scientific principles based on the logic of normative legal science to achieve truth. The author adopts a conceptual approach and an approach based on legislation. Forensic examination of injuries caused by corrosive chemicals involves external evaluation to observe corrosive signs on the skin and mucous membranes, as well as internal examination to assess damage to internal organs such as the digestive tract, lungs, and intestines. The medicolegal aspects of victims with injuries caused by corrosive chemicals involve identifying the chemicals, assessing the degree of injury, documenting forensic evidence, providing medical assistance, and expert testimony in legal proceedings. Medical management of injuries caused by corrosive chemicals includes careful flushing, administration of antidotes, analgesics, intravenous fluids, and symptomatic treatment according to the type of chemical, while legal protection includes assault with a maximum criminal penalty of 2 years and 8 months or a maximum fine of four thousand five hundred rupiahs and assault resulting in death with a maximum criminal penalty of seven years.
Pengabdian kepada Masyarakat dalam Upaya Pemanfaatan Ubi Ungu untuk Kesehatan Hidup Sehari-hari Jawi, I Made; Sutirta Yasa, I Wayan Putu; Purnamasidhi, Cokorda Agung Wahyu; Pujawan, I Made Naris; Suardika, Anom; Tirtha Yasa, I Nyoman Wawan; Pratiwi, Cokorda Agung; Divasta, I G Mahapraja
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian tentang umbi ubi jalar ungu memiliki khasiat terhadap kesehatan melalui tingginya kadar antioksidan, antikarsinogenik, dan antiinflamasi. Kandungan antosianin yang cukup tinggi menjadi kunci utamanya. Oleh karenanya, antioksidan yang terkandung di umbi ubi jalar ungu tersebut sangat bermanfaat mencegah penyakit degeneratif. Seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup sehat mulai meningkat. Solusi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui program pengabdian terkait pemanfaatan ubi ungu untuk mencegah penyakit degeneratif pada lansia. Program ini menargetkan 60 masyarakat karang lansia di Desa Celuk, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan mereka terkait zat yang terkandung di dalam ubi ungu, cara pengolahan ubi ungu, dan manfaat kesehatan yang diperoleh dari ubi ungu. Metode pelaksanaan kegiatan ini dikemas menarik dengan hiburan, praktek pembuatan jus ubi ungu, sesi diskusi interaktif, dan evaluasi melalui pre-test dan post-test untuk mengukur efektivitas program. Hasil dari program ini menunjukan peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan khasiat ubi ungu untuk kesehatan hidup sehari-hari, dengan rata-rata peningkatan yang didukung oleh hasil uji statistik. Dengan demikian, pengabdian kepada masyarakat dalam upaya pemanfaatan ubi ungu untuk kesehatan hidup sehari-hari dapat meningkatkan kesadaran masyarakat karang lansia terkait pentingnya menjaga kesehatan di usia tua. Diperlukan perluasan cakupan program pengabdian ini ke wilayah-wilayah lain dan mengintegrasikan evaluasi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku yang diharapkan. Kata Kunci: Desa Celuk, Lansia, Pengabdian masyarakat, Ubi Ungu Abstract Community Service in an Effort to Utilise Purple Sweet Potato for Daily Living Health Research shows that purple sweet potato tubers have health benefits through high levels of antioxidants, anticarcinogenic, and anti-inflammatory substances. The high anthocyanin content is the main key. Therefore, the antioxidants contained in purple sweet potato tubers are very useful in preventing degenerative diseases. As time goes by, public awareness of the importance of healthy living begins to increase. The solution implemented to overcome this problem is through a community service program related to the use of purple sweet potatoes to prevent degenerative diseases in the elderly. This program targets 60 elderly communities in Celuk Village, with the aim of increasing their knowledge regarding the substances contained in purple sweet potatoes, how to process purple sweet potatoes, and the health benefits obtained from purple sweet potatoes. The method of implementing this activity is packaged attractively with entertainment, practice of making purple sweet potato juice, interactive discussion sessions, and evaluation through pre-test and post-test to measure the effectiveness of the program. The results of this program show a significant increase in public knowledge regarding the benefits and properties of purple sweet potatoes for daily health, with an average increase supported by statistical test results. Thus, community service in efforts to utilize purple sweet potatoes for daily health can increase awareness of the elderly community regarding the importance of maintaining health in old age. It is necessary to expand the scope of this service program to other areas and integrate long-term evaluation to ensure continued community awareness and expected behavioral changes. Keywords: Celuk Village, Elderly Population, Community Service, Purple Sweet Potato.
The Effect of Pilocarpine Hydrochloride on The Occurrence of Temporal Lobe Epileptic Seizures in White Mice (Mus musculus L.) BALB/C Strain Audria, Intan Safira; Harkitasari, Saktivi; Diah Witari, Ni Putu; Ningrum, Rima Kusuma; Putra Parwati, Tjok Istri; Sumadewi, Komang Trisna; Wiranatha, I Gede; Pratiwi, Cokorda Agung
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2025.141.67-72

Abstract

The objective of this research was to determine the effective dosage of pilocarpine hydrochloride to provoke epileptic seizures in animal models. In this study, a true-experimental method was utilized, employing a post-test only control group design. A total of 32 white mice (Mus musculus Linnaeus UICC 524) BALB/c strains were divided into four different groups for this study. The experimental groups were subjected to varying dosages of pilocarpine hydrochloride: 220 mg/kgBW as group I, 320 mg/kgBW as group II, and 350 mg/kgBW as group III. On the other hand, the control group was administered a saline solution (NaCl 0.9%) at a dosage of 0.16% ml/kgBW. Both pilocarpine hydrochloride and saline solution (NaCl 0.9%) were injected intraperitoneally (i.p) into mice. In group I, none of the mice experienced epileptic seizures, and they all survived. In contrast, in group III, all the mice experienced epileptic seizures, but none of them survived. The Man-Whitney Test showed significant differences in seizure occurrence across doses (p<0.01). The effective dose of pilocarpine hydrochloride for inducing epileptic seizures associated with temporal lobe epilepsy (TLE) in this study appears to be in the range of 320 mg/kgBW to 350 mg/kgBW.