Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU PKPPS KHIDMATUSUNNAH BERBASIS AKREDITASI Isti Fatonah; Andree Tiono Kurniawan; Karsiwan
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 2 (2023): Juli- Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari program kegiatan pengabdian ini yaitu tersosialisasikannya delapan standar akreditasi pada PKPPS Khidmatussunah melalui aplikasi Sispena, dan tersedianya SDM PKPPS yang terlatih dan terampil dalam pengelolaan dokumen penyelenggaraan pendidikan di pondok pesantren. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunkan bentuk pendidikan kepada masyarakat kepada PKPPS Khidmatusunnah sebagai sasaran kegiatan. Belum terakreditasinya lembaga PKPPS ini dikarenakan berbagai faktor seperti kurangnya pemahaman akan standar nasional pendidikan, kesadaran dalam pendokumentasian dokumen pendidikan, dan kesulitan pemenuhan unsur dokumen akreditasi, hingga masih asingnya kriteria 8 pada aplikasi Sispena. Sosialisasi sistem penilaian akreditasi diberikan dengan mengacu pada delapan standar nasional pendidikan. Pendampingan penyusunan dokumen akreditasi diperlukan dalam mengawal pemenuhan data dukung dan dokumen yang diperlukan dalam delapan standar nasional pendidikan
MAKNA DAN SIMBOL TUGU PENA SEBAGAI ICON KOTA METRO Ladya Azzahra; Karsiwan
Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities Vol. 5 No. 02 (2024): Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/isnad.v5i02.10129

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan Tugu Pena sebagai ikon penting Kota Metro, yang makna dan simbolismenya belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan makna serta simbolisme Tugu Pena sebagai identitas Kota Metro, sekaligus menggali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan masyarakat sekitar, observasi langsung di kawasan Tugu Pena, serta dokumentasi dari berbagai sumber sekunder yang relevan. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang diverifikasi menggunakan triangulasi untuk meningkatkan validitas hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tugu Pena memiliki lima makna utama: (1) sebagai simbol identitas Kota Metro yang mencerminkan ciri khas masyarakatnya, (2) representasi semangat belajar yang menginspirasi masyarakat untuk terus menuntut ilmu, (3) simbol kebebasan berpendapat yang mencerminkan hak warga dalam menyampaikan aspirasi, (4) dorongan untuk mengembangkan budaya literasi, seperti membaca dan menulis, yang sejalan dengan visi Kota Metro sebagai kota pendidikan, serta (5) fungsi praktis sebagai penunjang manajemen lalu lintas di pusat kota. Kesimpulannya, Tugu Pena bukan hanya berfungsi sebagai landmark Kota Metro, tetapi juga sebagai simbol identitas, semangat, dan inspirasi, yang menggambarkan nilai-nilai pendidikan, kebebasan, dan literasi yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat. Hal ini menjadikan Tugu Pena sebagai representasi budaya dan simbol perkembangan sosial Kota Metro. Kata Kunci: Icon Metro; Simbolisme; Tugu Pena.
Jejak Penyebaran Agama Islam Oleh Syekh Al Hajj Ngali Hasyim: Mursyid Thoriqoh Lampung Tengah Ratnawati, Dewi; Karsiwan
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 3 No. 2 (2024): Kajian Sejarah dan Pembelajarannya
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v3i2.31963

Abstract

The spread of Islam in the Central Lampung region, especially in Sidomulyo Village, cannot be separated from the charismatic figure known as Sheikh Al Hajj Ngali Hasyim. He is a thoriqoh murshid who is known in many areas such as Central Lampung, West Lampung, South Lampung, North Sumatra, South Sumatra, East Aceh and also Palembang. This article is a qualitative study with a historical approach, researching and investigating all aspects of Sheikh Al Hajj Ngali Hasyim's life, starting from his biography, his role, his preaching methods, to the traces of the spread of Islam in Central Lampung. Interviews, observation and documentation were used as data collection techniques. The aim of this research is to understand how Sheikh Al Hajj Ngali Hasyim tried to spread Islam in the region and what da'wah methods he used to spread Islam. The research results show that Sheikh Al Hajj Ngali Hasyim used three methods in spreading Islam, namely 1) business or trade methods, 2) thoriqoh methods and 3) educational methods. Among his activities he also preached at several special mosques using the mauidha hasanah method. Sheikh Al Hajj Ngali Hasyim is committed to making this area a religious village, so he strives to realize his ideals by always inviting people to believe
Analisis Perilaku Sosial Siswa Berlandaskan Perspektif Teori Bandura Bagus Riski Saputra; karsiwan
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 11 No. 3 (2024): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v11i3.8145

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku sosial remaja di Kelurahan Tejosari, menggunakan perspektif Teori Albert Bandura. Media sosial telah menjadi kebutuhan primer bagi remaja, dengan berbagai dampak yang ditimbulkan, baik positif maupun negatif. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini memanfaatkan observasi, wawancara, dan triangulasi data untuk memahami bagaimana remaja di Tejosari memodelkan perilaku dari teman sebaya melalui media sosial, yang kemudian memengaruhi pola komunikasi, kepercayaan diri, dan kesejahteraan mental mereka. Hasil menunjukkan bahwa remaja cenderung meniru perilaku yang dilihat, mengalami peningkatan ketergantungan pada media sosial, serta berkurangnya interaksi sosial langsung, yang mengarah pada kecanduan dan potensi perubahan karakter
Tradisi Malam Satu Suro Dalam Perespektif Hukum Islam di Desa Sambikarto Rosita Putri, Mila; Karsiwan; Lisa Retno Sari
Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia Vol. 2 No. 3 (2025): Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia
Publisher : CV. Yazri Aksara Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62238/jupsi.v2i3.128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Tradisi Malam Satu Suro dalam Perspektif Hukum Islam di Desa Sambikarto, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Tradisi ini memiliki makna budaya dan religius yang mendalam serta mencerminkan akulturasi antara nilai-nilai Islam dan budaya Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tradisi ini mengandung nilai-nilai sosial dan spiritual yang positif, terdapat perbedaan pandangan dalam perspektif hukum Islam. Sebagian ulama mengkritisi unsur budaya lokal yang dianggap tidak sesuai dengan tauhid, sementara ulama moderat menerima tradisi ini sebagai kearifan lokal yang tidak bertentangan dengan syariah. Dinamika pemahaman agama ini menunjukkan fleksibilitas syariah dalam menghadapi tradisi lokal. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi peran generasi muda dalam melestarikan tradisi ini di tengah modernisasi
Analisis Perilaku Sosial Siswa Berlandaskan Perspektif Teori Bandura Bagus Riski Saputra; karsiwan
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 11 No. 3 (2024): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v11i3.8145

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku sosial remaja di Kelurahan Tejosari, menggunakan perspektif Teori Albert Bandura. Media sosial telah menjadi kebutuhan primer bagi remaja, dengan berbagai dampak yang ditimbulkan, baik positif maupun negatif. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini memanfaatkan observasi, wawancara, dan triangulasi data untuk memahami bagaimana remaja di Tejosari memodelkan perilaku dari teman sebaya melalui media sosial, yang kemudian memengaruhi pola komunikasi, kepercayaan diri, dan kesejahteraan mental mereka. Hasil menunjukkan bahwa remaja cenderung meniru perilaku yang dilihat, mengalami peningkatan ketergantungan pada media sosial, serta berkurangnya interaksi sosial langsung, yang mengarah pada kecanduan dan potensi perubahan karakter
Dam Swadaya sebagai Bangunan Bersejarah dan Sumber Pemanfaatan Sosial Masyarakat Gondang Rejo Arum Ramadhani , Sekar; Karsiwan; Retno Sari, Lisa
Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia
Publisher : CV. Yazri Aksara Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62238/jupsi.v3i1.192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sejarah pembangunan dan pemanfaatan Dam Swadaya 1952 yang terletak di Desa Gondang Rejo, Lampung Timur. Bendungan ini merupakan infrastruktur peninggalan masa kolonial yang awalnya dibangun untuk mengatur aliran air guna menunjang sistem irigasi pertanian lokaliterasin fungsinya sebagai penyalur air ke lahan persawahan, Dam Swadaya pernah dimanfaatkan sebagai kawasan rekreasi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bendungan ini tidak hanya bernilai fungsional, tetapi juga menyimpan potensi edukatif sebagai sumber belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), khususnya pada tema sejarah kolonialisme dan pengaruh kedatangan bangsa Barat di Indonesia. Pemanfaatan Dam Swadaya dalam konteks pendidikan dan pelestarian warisan budaya lokal perlu digali lebih lanjut untuk mendukung penguatan identitas dan literasi sejarah masyarakat sekitar
Tradisi Nginang Pada Masyarakat Suku Jawa Desa Gondang Rejo, Pekalongan Arum Ramadhani, Sekar; Karsiwan
CENDERAWASIH: Jurnal Antropologi Papua Vol 5 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jap.v5i1.3754

Abstract

The tradition of Nginang or betel is a typical cultural practice among Javanese people, especially in Gondang Rejo Village, Pekalongan. This tradition is carried out by chewing betel, whiting (enjet), tobacco (mbako), and gambier in a social procession involving various cultural elements. This research aims to explain the tradition or habit of nginang among the Javanese people in a village called Gondang Rejo, Pekalongan sub-district, Kab. East Lampung. This research uses a qualitative descriptive approach method. Through observation, interviews and documentation analysis for data collection. The research results show that the Nginang Tradition is a practice that is highly respected by the Javanese people in Gondang Rejo Village. People believe that the nginang tradition can care for and maintain healthy teeth, the people who still have a lot of nginang are women. The Nginang tradition is a typical cultural practice among Javanese people, especially in Gondang Rejo Village, Pekalongan. Apart from that, the Nginang Tradition also has an important role in maintaining the cultural identity of the Javanese people and strengthening relations between community members.
Traditional Game “Pukang” as a Medium for Social Interaction: A Case Study in Balerejo Village, Lampung Dena Alinda; Karsiwan; Lisa Retno Sari
Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia
Publisher : CV. Yazri Aksara Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62238/jupsi.v3i2.195

Abstract

Purpose –This study explores the role of Pukang, a traditional spinning game from Lampung, as a medium for social interaction and cultural preservation within the multicultural community of Balerejo Village, East Lampung. It addresses the declining presence of traditional games due to digital entertainment and emphasizes their continued social and educational relevance. Design/methods/approach – Using a qualitative case study approach, data were gathered through in-depth interviews with three key informants, direct observation of social interactions during Pukang play, and supporting documentation. The data were analyzed using Miles and Huberman’s interactive model to interpret the social meaning embedded in the game. Findings – The findings reveal that Pukang serves as a platform for intergenerational and cross-status social interaction, fosters healthy competition while nurturing social solidarity, and functions as an instrument for preserving local cultural heritage imbued with educational and social character values. Despite challenges posed by modernization and digital entertainment, Pukang remains relevant as an effective medium for social bonding and offers significant potential for integration into social education curricula that emphasize local wisdom and community engagement. Research implications/limitations – While offering insight into local wisdom-based education, the study is limited to one village and a small sample. Broader studies are recommended to assess the game's integration into formal education and its appeal to younger digital-native generations.
Design and Development of Flash-Based Learning Media for Enhancing Students’ Learning Interest Rasyid, Febby Rullya; Puja Kesuma, Tubagus Ali Rachman; Karsiwan
Digital Learning, Social Science, and Life-course Studies Vol. 1 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : WISE Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to design and develop Flash-based learning media to enhance student engagement in sociology education at SMK Negeri 4 Bandar Lampung. The media was developed using the Cooperative Learning model, and its effectiveness was evaluated through expert assessments and field trials, following the Borg and Gall development steps. The results showed that the Flash-based media significantly increased student interest in learning compared to traditional PowerPoint presentations. The multimedia tool, integrating visual, auditory, and interactive elements, helped students better understand abstract sociological concepts. The findings indicate that Flash-based learning media is a promising tool for improving student motivation and learning outcomes in vocational high school settings. The study contributes to the growing body of research on multimedia applications in social science education and emphasizes the importance of integrating digital tools in classroom teaching to foster engagement and enhance learning experiences. The study’s limitations include a small sample size and the focus on short-term engagement. Future research should examine the long-term impact of such media on academic performance and explore its broader applicability across different educational contexts.