Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Correlation Of Malnutrition Status With Malaria Incidents In Children Under 5 Years Old Pratama A., Ronald; Bimantara, Riza Fajar; Arundani, Prima; Biutifasari, Verna; Mertha Adnyana, I Made Dwi
CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal Vol. 4 No. 3 (2024): Februari
Publisher : Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/comphijournal.v4i3.202

Abstract

Malaria is a prevalent disease that continues to affect infants and results in the death of over 435,000 individuals worldwide, with children under the age of five accounting for 11-30% of these fatalities. Malnutrition afflicts millions of children worldwide, especially in Indonesia, and is the leading cause of mortality among toddlers. Investigate the correlation between malnutrition and the occurrence of malaria in children under the age of five. Additionally, explore the prevalence, factors that contribute to the risk, and underlying processes of both malaria and malnutrition.  This study utilized 15 internationally recognized scholarly articles to investigate the correlation between malnutrition and the prevalence of malaria in children below the age of five. According to the analysis of 10 scholarly studies, the occurrence of malaria and malnutrition among children under the age of five remains significantly elevated, particularly in African nations, various countries in South Asia, Southeast Asia, the Middle East, Central America, and South America. The analysis of 3 journal papers examined the risk factors associated with malaria and malnutrition, specifically focusing on age, environment, sanitation, economy, education, food availability, and residing in refugee camps. After reviewing 9 journal publications, it has been shown that malnutrition is a risk factor for malaria. Additionally, one of the articles suggests that children who are malnourished have a reduced likelihood of contracting malaria. The findings of this scoping review indicate a bidirectional correlation between malnutrition and the occurrence of malaria in young children.
A PERUBAHAN NILAI BIOLOGI KETIKA PANDEMI COVID 19, TAHUN AJARAN 2018 dan 2021 MAHASISWA SEMESTER SATU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG liliawanti; Arundani, Prima
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 3 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i3.113

Abstract

Pada awal tahun 2020 kita dikejutkan dengan penyakit menular virus corona (SARS CoV-2) dimana virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Seketika menyebar ke seluruh dunia, hal ini menyebabkan banyak negara memberlakukan lockdown dan social distancing termasuk di lembaga pendidikan. Pembelajaran secara daring bergantung dengan teknologi komputer dan internet. Permasalahan bisa dari pengajar, mahasiswa, dan sarana untuk pembelajaran secara daring. Banyak faktor yang bisa menyebabkan berbagai masalah. Berdasarkan hal – hal tersebut di atas saya selaku peneliti ingin membandingkan hasil yang di capai pelajar dalam hal ini mahasiswa semester satu fakultas kedokteran khususnya nilai biologi selama kuliah secara luring dan daring. Pada penelitian ini digunakan metode cross sectional group design. Penelitian ini menggunakan seluruh mahasiswa semester satu fakultas kedokteran universitas hang tuah angkatan 2018 dan 202. Analisis Data menggunakan uji statistika parametric dengan one-way ANOVA. Hasil uji nilai biologi mahasiswa semester satu fakultas kedokteran Universitas Hang Tuah tahun ajaran sebelum pandemi 2018 dan sesudah pandemoi 2021 didapatkan pada tes CBT, hasil uji Anova satu arah didapatkan hasil signifikan nilai Biologi mahasiswa semester satu FK UHT dengan p=0,000 (p ˂ 0,05). Pada tes SOOCA dengan uji T tes didapatkan hasil signifikan dengan p=0,000 (p ˂ 0,05). Sedangkan pada nilai akhir didapatkan hasil uji T tes didapatkan hasil signifikan dengan p=0,000 (p ˂ 0,05). Kesimpulan : Pada tahun ajaran sebelum pandemic 2018 dengan tahun ajaran masa pandemic 2021terdapat perbedaan rerata nilai ujian CBT, SOOCA, dan nilai akhir biologi mahasiswa semester satu FK UHT.
A PERUBAHAN NILAI BIOLOGI KETIKA PANDEMI COVID 19, TAHUN AJARAN 2018 dan 2021 MAHASISWA SEMESTER SATU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG liliawanti; Arundani, Prima
Surabaya Biomedical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i3.113

Abstract

Pada awal tahun 2020 kita dikejutkan dengan penyakit menular virus corona (SARS CoV-2) dimana virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Seketika menyebar ke seluruh dunia, hal ini menyebabkan banyak negara memberlakukan lockdown dan social distancing termasuk di lembaga pendidikan. Pembelajaran secara daring bergantung dengan teknologi komputer dan internet. Permasalahan bisa dari pengajar, mahasiswa, dan sarana untuk pembelajaran secara daring. Banyak faktor yang bisa menyebabkan berbagai masalah. Berdasarkan hal – hal tersebut di atas saya selaku peneliti ingin membandingkan hasil yang di capai pelajar dalam hal ini mahasiswa semester satu fakultas kedokteran khususnya nilai biologi selama kuliah secara luring dan daring. Pada penelitian ini digunakan metode cross sectional group design. Penelitian ini menggunakan seluruh mahasiswa semester satu fakultas kedokteran universitas hang tuah angkatan 2018 dan 202. Analisis Data menggunakan uji statistika parametric dengan one-way ANOVA. Hasil uji nilai biologi mahasiswa semester satu fakultas kedokteran Universitas Hang Tuah tahun ajaran sebelum pandemi 2018 dan sesudah pandemoi 2021 didapatkan pada tes CBT, hasil uji Anova satu arah didapatkan hasil signifikan nilai Biologi mahasiswa semester satu FK UHT dengan p=0,000 (p ˂ 0,05). Pada tes SOOCA dengan uji T tes didapatkan hasil signifikan dengan p=0,000 (p ˂ 0,05). Sedangkan pada nilai akhir didapatkan hasil uji T tes didapatkan hasil signifikan dengan p=0,000 (p ˂ 0,05). Kesimpulan : Pada tahun ajaran sebelum pandemic 2018 dengan tahun ajaran masa pandemic 2021terdapat perbedaan rerata nilai ujian CBT, SOOCA, dan nilai akhir biologi mahasiswa semester satu FK UHT.
The Effectiveness of Kombucha Coffee (Coffea canephora) Extract Antioxidant Moisturizer on UV-B Induced Skin Epidermal Thickness Chandra, Lifia; Prameswari, Renata; Arundani, Prima; Purbowo Sintoro, Henry
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 37 No. 2 (2025): AUGUST
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikkk.V37.2.2025.125-129

Abstract

Background: The exposure to UV-B (280-320 nm) in Indonesia's tropical sunlight leads to the accumulation of free radicals, which in turn causes the formation of dry skin and thickening of the epidermis, a sign of skin photoaging. Topical intervention with moisturizers containing antioxidants is one approach to prevent further damage. The addition of kombucha coffee extract from fermented robusta coffee (Coffea canephora) with SCOBY (symbiotic cultures of bacteria and yeasts) can be a source of antioxidants. Purpose: To evaluate the effect of Coffea canephora extract as an antioxidant moisturizer in reducing epidermal thickness on mice’s back skin exposed to UV-B irradiation. Methods: This research is a true experimental design with a post-test only control design. The sample used in this research is thirty male white mice (Rattus norvegicus), which were divided into six groups and were UV-B irradiated for two weeks with total dosage of 980 mJ/cm2.At the end of the treatment, skin samples were excised and stained histologically with Mollory Azan (MA) to evaluate the thickness of the epidermis. Data obtained were analyzed statically with SPSS. Result: The Kruskal-Wallis test demonstrated significant results (0.0001, p<0.05) across all groups, indicating the efficacy of the kombucha coffee extract antioxidant moisturizer in reducing epidermal thickness. Conclusion: The application of Coffea canephora extract antioxidant moisturizer provided photoprotection against UV-B induced hyperplasia skin epidermis with the concentration of 5% and 10% extract.