Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SENAM OTAK LEBIH MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS DARIPADA SENAM KESEGARAN JASMANI (2008) PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI KECAMATAN SIMPANG TERITIP BANGKA BARAT Hapy Ardiaviandaru Siamy; J.Alex Pangkahila; Muh. Irfan
Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3, 2015
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.524 KB)

Abstract

Nowadays , decreasing of physical activity of children were increasing therisk of falling and injury. The Provision of physical activity of children years willincrease the balancing ability and reduced risk of fall. Dinamic balance started atage 7-8 years. Gymnastics is a physical activity which helps to optimize the brainfunction, one of them is dynamis balance. This study aims to determine thephysical training of brain gyms were better to improve the dynamic balancingthan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2008 in children of age 7-8 years old.Thisstudy used true experimental method with pre-test and post design. Experimentwas conducted in SD Negeri 8 Simpang Teritip, SD Negeri 11 Simpang Teritip,SD Negeri 15 Simpang Teritip Bangka Barat. Group control was givenintervention SKJ 2008 consisted of 38 boys and 41 girls, while in the treatmentgroup was given brain gyms intervention consisted of 35 boys and 44 girls. Theexercises was conducted 3x per week for 6 weeks. Balance beam walking test wasused to measure the dynamic balancing. The results of using Wilcoxon test in thecontrol group gained an average of dynamic balancing before trained the SKJ2008 was 2.95 ± 0.354 and after trained the SKJ 2008 was 4.15 ± 0.949 with p =0.000 (p <0.05). Whereas in the treatment group the mean of dynamic balancebefore brain gym was 2.89 ± 0.358 and after brain gym was 4.97 ± 0.225 with p =0.000 (p <0.05). Different mean of dynamic balancing among group control andtreatment were tested using the Mann Whitney was obtained p value = 0.000 (p<0.05) with a mean value of dynamic balance after treatment in the treatmentgroup of brain gym was 4.97 ± 0.225 was heigest than the group of SKJ 2008 was4.15 ± 0.949. The conclusion of SKJ 2008 and brain gyms that can improve thedynamic balancing in children of age 7-8 years old, however brain gym was moreimprove the dynamic balance than SKJ 2008 in children of age 7-8 years old.
MANFAAT LATIHAN AEROBIK DAN LATIHAN TAHANAN TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANJUT USIA: LITERATUR REVIEW Fandrian, Ganang; Muhammad Akbar, Bota; Afifa, Zulaika Nur; Yudistira, Efraldo; Siddiq, Toumi; Ardiaviandaru Siamy, Hapy
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 3 No. 2 (2024): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v3i2.6482

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang. Neurodegenerative merupakan kondisi yang lazim di jumpai pada populasi lansia. Banyak penelitian menunjukkan efek positif latihan fisik dalam menunda atau mencegah kondisi tersebut. Latihan aerobik yang terstruktur melibatkan anggota gerakan atas dan menyilangkan ekstremitas untuk merangsang kedua belahan otak. Latihan tahanan adalah bentuk latihan yang ditujukan untuk menghasilkan peningkatan serat otot dan sinkronisasi yang lebih kuat, yang pada akhirnya meningkatkan kontrol neuromuskular dan mengarah pada pertumbuhan otot. Bahan dan Metode. Metode penelitian yang di terapkan merupakan studi tinjauan literatur. Pencarian data menggunakan kata kunci dan Boolean operator yang dilakukan melalui artificial intelligence (AI): Publish and Pearish. Basis Data di ambil dari beberapa penerbit jurnal ilmiah yang terdapat dalam mesin pencarian Jurnal Ilmiah, seperti: Crossref, Pubmed, Scopus, Google Scholar. Setelah dilakukan penyaringan artikel didapatkan 8 artikel untuk dilakukan peninjauan. Artikel dimasukkan dalam review setelah membaca artikel full-text. Pendekatan sederhana dan tematik digunakan untuk sintesis data. Tujuan. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi mengenai efek latihan aerobik dan latihan tahanan terhadap fungsi kognitif pada lanjut usia. Hasil. menunjukan literatur yang cukup memuaskan berupa terjadinya peningkatan fungsi kognitif pada Lansia baik secara klinis maupun secara biomarker. Kesimpulan. Diduga, peningkatan kognisi di dapatkan akibat dari perbaikan vaskularisasi umum pada tubuh, yang mendorong jumlah nutrisi dan oksigenasi otak ikut meningkat.
Analisis Surface Electromyelograph Otot Rectus Femoris Atlet Anggar Sabre dan Floret dengan Riwayat Cidera Lutut Saat Gerakan Lunge Kurniawan, Adhy; Siamy, Hapy Ardiaviandaru; Akbar, Bota Muhammad; Wijianto, Wijianto; Khadijah, Siti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16739

Abstract

Anggar adalah olahraga pertarungan dengan 3 jenis pedang yang digunakan. Floret/foil, sabre, dan degen/epee adalah pedang yang digunakan dalam olahraga ini. Dasar permainan anggar adalah gerakan kaki yang disebut dengan footwork. Salah satu gerakan footwork adalah lunge. Lunge menggunakan otot rectus femoris sebagai penggerak utama. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas lunge jika atlet mengalami cidera lutut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas otot rectus femoris saat melakukan gerakan lunge pada atlet anggar nomor sabre yang memiliki riwayat cedera lutut. Penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dan pendekatan cross-sectional. Sampel adalah 3 atlet anggar nomor sabre dan floret, berusia 15-24 tahun dengan riwayat cedera lutut. Aktivasi otot rectus femoris diukur oleh S-EMG saat gerakan lunge. Hasil S-EMG nilai kontraksi otot rectus femoris pada ketiga subjek sabre adalah sekitar 48.33 mV, 53.33 mV dan 52 mv. Sementara floret sekitar 96,67 mV, 91,33mV dan 96 mV. Hasil perekaman data S-EMG menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas listrik otot rectus femoris pada atlet anggar nomor sabre yang pernah mengalami cidera, sedangkan pada nomor floret cidera tidak mempengaruhi aktivasi otot rectus femoris.
Efektivitas Metode Elastic Band Exercise Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Lansia Yuliana, Sri; Nawarani Putri, Aulia; Nur Afifah, Zulaika; Fadhil Dzil Ikrom Al Hazmi, Dhofirul; Yudistira, Efraldo; Muhammad Akbar, Bota; Shiddiqi, Toumi; Ardiaviandaru Siamy, Hapy; Fairuz Fajri A.Zain, Afif
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 2 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i2.8382

Abstract

Belakang Hasil survei lanjut usia yang aktif di Indonesia pada tahun 2020 yaitu 9,78% dari populasi penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 270,20 jiwa. Pertambahan penduduk lanjut usia meningkat sebanyak 7,57% seiring juga dengan meningkatnya gangguan keseimbangan pada lansia..Lanjut usia adalah puncak dalam siklus kehidupan, semakin bertambahnya usia akan mengalami penurunan fungsi pada organ tubuhnya. Gangguan keseimbangan salah satu masalah yang muncul akibat dari perubahan fisiologis yang akan berdampak pada gangguan patologis secara degeneratif. Gangguan keseimbangan adalah ketidak mampuan seseorang dalam mempertahankan pusat gravitasi ketika dalam posisi tegak maupun gerak. Sehingga lansia ingin melakukan pengobatan terkait dampak dari gangguan keseimbangan. Salah satu upaya untuk meningkatkan keseimbangan yaitu dengan modalitas fisioterapi. Banyak intervensi yang dapat diberikan fisioterapi, salah satunya elastic band exercise. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek Elastic Band Exercise dalam meningkatkan keseimbangan dinamis pada lanjut usia. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan study case.Hasil : Setelah di lakukan penatalaksanaan fisioterapi dengan metode elastic band exercise sebanyak 24 kali selama 8 minggu terdapat peningkatan dinamis pada lansia. Kesimpulan : Elastic band exercise dapat meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Kata kunci : Lansia, Elastic band, Keseimbangan, Dinamis.
STUDY KASUS PENDEKATAN INOVATIF FISIOTERAPI PEDIATRI: MENINGKATKAN KONSENTRASI ANAK AUTISME MELALUI INTERVENSI MIRROR GAMES Utami, Inggrid Regita; Khasanah, Al Um Aniswatun; Sri Yuliana; Afifah, Zulaika Nur; Al Hazmi, Dhofirul Fadhil Dzil Ikrom; Yudistira, Efraldo; Yudistira, Bota Muhammad Akbar; Yudistira, Toumi Shiddiqi; Siamy, Hapy Ardiaviandaru; A.Zain, Afif Fairuz Fajri
Journal of Hospital Administration and Excellent Health Service Vol. 2 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Journal of Hospital Administration and Excellent Health Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Autism or Autism Spectrum Disorder (ASD) is a neurodevelopmental condition characterized by two main symptoms: difficulties in social communication and interaction, as well as restricted and repetitive patterns of interests, activities, and behaviors. Children with autism often struggle to maintain concentration, which affects their ability to engage in learning and social activities. One therapeutic approach that can be used to improve concentration is mirror games, a mimicry-based activity involving both visual and motor interaction.Objective: To determine whether the mirror games method can improve concentration in children with autism.Research Method: This research used a single case study design, aimed at evaluating the effectiveness of physiotherapy management using the mirror games method to enhance concentration in a child with autism.Results: The results showed an increase in sustained attention duration and the ability to follow sequential instructions. The subject was able to maintain focus for a longer period and follow more instructions in sequence compared to before the intervention. This indicates that mirror games positively contribute to improving a child's concentration.Conclusion: The mirror games method can enhance concentration in children with autism and may serve as an enjoyable and practical alternative therapy that can also be applied at home.