Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KOMORBIDITAS PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI KOMUNITAS CEREBRAL PALSY METRO Khasanah, Al Um Aniswatun; Yudistira, Efraldo; Akbar, Bota Muhammad; Dewi, Anak Ayu Nyoman Trisna Nata
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 1 No. 1 (2022): JANUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.553 KB) | DOI: 10.24127/fisioterapi.v1i1.1711

Abstract

The condition of one of the disabled people is various, one of which is Cerebral Palsy. Most children with Cerebral Palsy have at least one comorbid disorder or comorbidity. In the SCPE data, the most common comorbidities found were language disorders (71%), followed by intellectual disorders (62%), epilepsy (39%), and visual disturbances (22%). The survival of patients who depend on the severity of disability experienced in the Cerebral Palsy Metro community. Design This study is a descriptive analytic study using a cross sectional or cross-sectional design. In the cross sectional design used a transverse approach, where observations of the independent variable and the dependent variable were carried out only once at the same time. With a total sample of 50. The research subjects were 31 men (62%) and 19 women (38%), with a sample of age range between 0-18 years. Most participants were in the type of Spastic Quadriplegia CP. Outcomes of Comorbid Cerebral Palsy in study subjects. Intellectual disability is 30 (60%), Epilepsy is 19 (38%), Visual impairment is 3(6%), Speech disorder is 37(74%), Development and growth disorders is 14(28%), Defecation disorders 10 (20% ), Respiratory Disorders 4 (8%), Orthopedic disorders Ankle deformities 23(46%), Scoliosis deformity disorders 21 (42%), Hip subluxation disorders 9(18%), Sleep disturbances 11 (22%), which were individual Cerebral Palsy has at most three comorbidities and is mostly owned by the Spastic Quadriplegia CP type. Comorbidities in people with cerebral palsy in the metro cerebral palsy community were the most common in speech disorders and more than three comorbidities were found in cerebral palsy individuals with the type of spastic Quadriplegia CP.
Potensi Cidera Pada Olahraga Hapkido Provinsi Lampung Yudistira, Efraldo; Khasanah, Al Um Aniswatun; Sefriana, Novi
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 1 No. 1 (2022): JANUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.465 KB) | DOI: 10.24127/fisioterapi.v1i1.1712

Abstract

Injury conditions in martial arts based on epidemiological research are in the 10th position in dangerous sports with the potential for injury to reach 2.4% overall. The injury model that occurs each time is determined by a certain dominance technique of a discipline resulting from the philosophy of the sport discipline, training objectives, as well as from the rules of sports competition. The management of hapkido Lampung is aware of the lack of facilities for approaching medical science in injury management to review data and carry out training developments to minimize injuries.This study purpose was to determine the risk of injury to Hapkido Athletes in order to develop training programs to focus on preventing or reducing the potential for existing injuries so that athletes have maximum performance. This research is descriptive analytic research using cross sectional design . In this design a transverse approach is used. Where is the observation of the independent variable and the dependent variable is carried out only once at the same time with the number of research samples 60. The results of this study are data on the incidence of injuries experienced by hapkido athletes based on questionnaire data collection.The data obtained are 53.3% female samples and 46.7% male, with data on the incidence of injury 50.9% in the ankle region, and 44.4% specific tissue injury to joints and ligaments and the incidence of injury during technical training 50.9%. The incidence rate of injury to the hapkido martial arts athlete in Lampung has the largest presentation in the ankle region and in specific ligamentous tissues with the risk of it occurring during movement technique training activities where the results can be concluded that hapkido sports require good joint stability, especially in the ankle region.
PENGARUH TRUNK BALANCE EXERCISE DALAM MENINGKATKAN KESEIMBANGAN KINERJA OTOT ERECTOR SPINE PADA PENGHOBI FUTSAL Nasirudin, Yusuf; Yudistira, Efraldo; Khasanah, Al Um Aniswatun
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 1 No. 1 (2022): JANUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.953 KB) | DOI: 10.24127/fisioterapi.v1i1.1715

Abstract

Di dalam permainan futsal, keseimbangan kinerja otot postural dibutuhkan untuk menjaga kestabilan tubuh untuk menerima operan dan memasukkan bola ke gawang tim lain pada saat menyerang, mengubah arah gerakan dengan cepat ketika kembali ke posisi masing–masing serta menghindari gangguan pada punggung..Penelitian ini adalah bentuk penelitian eksperimental yang akan menguji efektifitas dari pemberian trunk balance exercise dalam meningkatkan keseimbangan kinerja otot erector spine pada pemain futsal pemula, pada penelitian ini sampel akan diberikan trunk balance exercise untuk meningkatkan keseimbangan kinerja otot erector spine pada pemain futsal pemula. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu dan intervensi dilakukan sebanyak 18 kali selama periode penelitian. Sampel diukur dengan surface electromyography dengan mengukur kerja dari otot erector spine kanan dan kiri dengan menghitung proporsi kerja pada otot tersebut , di ukur pada sebelum intervensi kemudian dilakukan intervensi kemudian setelah dilakukan intervensi, sampel di ukur kembali untuk mendapatkan nilai hasil intervensi.Hasil dari pemberian trunk balance exercise menunjukkan nilai rerata pada sebelum perlakuan dengan nilai (83,82±2,94) % dan nilai rerata pada setelah perlakuan sebesar (96,74 ±2,39) %, dengan nilai probailitas pada sampel adalah 0,000 (p<0,05) dan dinyatakan ada perbedaan yang signifikan pada penelitian tersebut. dan dapat dinyatakan secara analisis statistik ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan yang dilakukan dan artinya pemberian trunk balance exercise dapat meningkatkan keseimbangan kinerja otot erector spine pada pengghobi futsal.
DEFORMITAS ANKLE PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI FORUM KELUARGA CEREBRAL PALSY (FKCP) LAMPUNG YANG TELAH MENDAPAT PELAYANAN FISIOTERAPI Khasanah, Al Um Aniswatun; Yuliana, Sri; Akbar, Bota Muhammad; Alhazmi, Dhofirul Fadhil Dzil Ikrom; Abdullah, Khabib
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 1 No. 2 (2022): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.646 KB) | DOI: 10.24127/fisioterapi.v1i2.2420

Abstract

Deformitas ankle yang terjadi pada cerebral palsy dapat berbentuk Pes Planus, Pes Cavus, Pes Palnovagus, Talipes Calcaneuvalgus, Talipes Calcaneus, Talipes Valgus, Talipes Varus, Equino Varus. Deformitas umumnya dirasakan dan dievaluasi dalam perspektif biomekanik dalam program Fisioterapi. Disini Peneliti melakukan penelitian yang spesifik dengan mengambil sampel pada anak yang telah melakukan tindakan Fisioterapi di Klinik maupun RS yang lokasinya di Kota Metro. Dari data tersebut diperoleh. Pada tipe CP Spastik Quadriplegia berjumlah 9 (64,28%), CP Spastik diplegia berjumlah 4 (28,57%), dan CP berjumlah Athetoid 1 (7,14%), Untuk Riwayat Operasi berjumlah 1 (7,14%), tidak ada riwayat berjumlah 13 (92,85%), menggunakan AFO berjumlah 8(57,14%), tidak menggunakan AFO berjumlah 2 (14,28%), Kadang-kadang menggunakan AFO berjumlah 4 (28,57%). Banyaknya Jenis Deformitas Ankle Anak CP (N=14) Pada Kaki Kanan, Kaki Kiri, dan Keduanya. Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Kaki Kanan 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Kaki Kiri 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Keduanya 2 (14,28%), Pada Deformitas Ankle Talipe Valgus Kaki Kanan 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Valgus Keduanya 6 (42,85%), Pada Deformitas Ankle Talipe Equinus Keduanya 2 (14,28%), Pada Deformitas Ankle Talipe Calcaneus Kaki Kanan 1 (7,14%). Berdasarkan Klasifikasi tipe CP . Pada tipe CP Spastik Quadriplegia ada deformitas ankle Talipes Calcaneus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Valgus 6 (42,85%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Equinus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya. Pada tipe CP Spastik Diplegia ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kiri, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Equinus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya. Pada tipe CP Athetoid ada deformitas ankle Talipes Valgus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan. Kata Kunci: deformitas ankle, cerebral palsy, FKCP Lampung, pelayanan fisioterapi
PREVALENSI PENDERITA OSTEOARTHRITIS LUTUT YANG MENDAPATAKAN PELAYANAN FISIOTERAPI DI RS YUKUM MEDICAL CENTER, LAMPUNG TENGAH Khasanah, Al Um Aniswatun; Fitri, Diah Purnama; Yudistira, Efraldo; Yuliana, Sri; Fadhil Dzil Ikrom Al Hazmi, Dhofirul
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 2 No. 1 (2023): JANUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v2i1.3288

Abstract

Osteoartritis lutut ini lebih umum seiring mengenai apabila seiring bertambahnya usia.Modalitas konservatif yang tersedia untuk pengobatan Osteoartritis lutut dengan melakukan pelayanan fisioterapi yang mana fisioterapi membantu memulihkan gerak dan fungsi pada tubuh manusia, dan fokus utama dalam manajemen Osteoartritis lutut adalah mempromosikan manajemen diri, mengurangi rasa sakit, mengoptimalkan fungsi, dan memodifikasi proses penyakit dan efeknya.Untuk itu perlu mengetahui bagaimana prevalensi kasus Osteoartritis lutut yang mendapatkan pelayanan fisioterapi terutama di RS Yukum Medical Center, Lampung Tengah. Rancangan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik Penelitian dilakukan bulan Januari 2023, dan data penelitian diperoleh dari bulan Januari- Desember 2022, dengan kriteria data sampel yang diambil diagnosa oleh dokter Osteoartritis lutut yang melakukan pelayanan Fisioterapi di RS Yukum Medical Center, Lampung Tengah dengan jumlah sampel yaitu 143. dari data tersebut diperoleh bahwa penderita Osteoarthritis Lutut paling banyak direntang usia 51-60 tahun, jenis kelamin perempuan paling banyak, pekerjaan petani juga paling banyak mengalami Osteoarthritis Lutut dan rata-rata dalam 6x kunjungan fisioterapi mengalami penurunan nyeri.
Pencegahan Resiko Cidera Punggung Yang Dialami Oleh Prajurit Kodim 0429 Lampung Timur Dengan Pendekatan Keilmuan Fisioterapi Akbar, Bota Muhammad; Yudistra, Efraldo; KHASANAH, AL UM ANISWATUN
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 1 No. 1 (2022): JANUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v1i1.3331

Abstract

Tanpa disadari dalam aktivitas proses latihan fisik yang dilakukan oleh prajurit Dandim 0429 Lampung Timur banyak dilakukan secara manual dan dengan periode berulang, hal ini dapat menyebabkan masalah yang sering dijumpai pada latihan yang bersifat berkelanjutan seperti simulasi di lapangan seperti cedera punggung, nyeri leher dan kaki. Serta belum adanya identifikasi secara klinis dibidang medis dalam penanggulangan cidera dan pemahaman karakteristik jenis cidera manajemen otot ataupun metode pemulihan dalam paket latihan. Tujuan dari pencegahan ini adalah memberikan latihan serta penanggulangan berdasarkan data resiko cidera, pemeriksaan dengan prinsip latihan fisik anggota TNI AD sekaligus pendekatan keilmuan fisioterapi. Selain itu, tujuan lainnya adalah agar prajurit Dandim 0429 Lampung Timur mampu membuat program latihan yang terukur khususnya bagi prajurit yang bersifat perorangan agar dapat memberikan program latihan yang spesifik dalam penanggulangan terjadinya cidera serta latihan tepat guna berdasarkan kebutuhan prajurit secara fisik dan performa.
A PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN ANKLE SPRAIN CASES USING TENS MODALITY AND EXERCISE THERAPY Alfian, Luthfi; Akbar, Bota Muhammad; Khasanah, AL Um Aniswatun; Afifah, Zulaika Nur
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 3 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v3i1.5334

Abstract

ABSTRAKSprain ankle adalah gangguan muskuloskeletal penyebab oleh peregangan berlebihan atau robeknya ligament ankle. Dalam kebanyakan kasus terjadinya akibat keseleo lateral atau medial yang tiba-tiba yang merobek ligament ankle. Masalah lain yang menyebabkan sprain ankle adalah cedera yang dialami sebelumnya atau terbatasnya mobilitas pergelangan kaki. Transcutaneus Electrical Nerve Stimlation (TENS) digunakan pada penelitian ini. TENS bekerja dengan cara merangsang pada serabut serabut saraf tipe α β sehingga bisa menurunkan rasa nyeri. Terapi lathan pada sprain ankle memiliki tujuan yang meliputi peningkatan kekuatan otot, stabilitas dan proprioception sendi, postur yang lebih baik, perbaikan gerakan berjalan, serta peningkatan fungsi secara keseluruhan. Metode : Metode penelitian yaitu studi kasus untuk mengetahui penataksanaan fisioterapi pada kasus sprain ankle dengan modalitas TENS dan terapi latihan.Hasil : Penatalaksanaan proses fisioterapi selama 6 kali pertemuan dengan modalitas TENS dan terapi latihan pada pasien Sprain Ankle telah dilakukan dengan standar dengan oprasonal yang didapatkan hasil peningkatan stabilisasi, penurunan nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional.Kesimpulan : Modalitas TENS dan terapi latihan pada pasien sprain ankle dapat meningkatkan stabilisasi, penurunan nyeri dan aktivitas fungsional pada pasien. Kata Kunci : TENS, Sprain Ankle, Terapi Latihan
PENDAMPINGAN SOCIAL BEHAVIOUR TERAPHY DAN CLASSICAL CONDITIONING TERAPHY PADA KOMUNITAS PEDULI ANAK AUTIS Sholiha, Sangidatus; Pranoto, Hadi; Khasanah, Al Um Aniswatun
ABDI KAMI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 2 (2024): (Oktober 2024)
Publisher : LPPM Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69552/abdi_kami.v7i2.2612

Abstract

The purpose of this service is to provide support and assistance to children with autism through the implementation of Social Behavior Therapy and Classical Conditioning Therapy. The methods used in implementing this service involve counseling based on counseling service cards, seminars, workshops, and pre-tests and post-tests to measure the effectiveness of the program. The results of the service showed that 85% of parents and caregivers were satisfied with the program, and there was a significant increase in the social skills and adaptive behavior of children with autism. The sustainability of this program is supported by intensive training for caregivers and parents, which ensures consistent application of therapy. This program is expected to be a model for other communities in implementing behavioral therapy for children with autism, creating a more supportive and inclusive environment for them in the future.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPIPADA KELOMPOK PENGAJIAN AISYIYAH YOSODADI METRO TIMUR Sholiha, Sangidatus; Khasanah, Al Um Aniswatun; Vahlia, Ira
SINAR SANG SURYA Vol 8, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v8i2.3626

Abstract

Pengaruh Terapi Mandiri Oleh Orang Tua Terhadap Kelurusan Tengah Tubuh Anak CP Spastic Quadriplegia Abdullah, Khabib; Khasanah, Al Um Aniswatun; Darajatun, Anik Muwarni; Firdaus, Mutiara; Swandari, Atik; Putri, Fadma
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol 4, No.2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v4i2.4982

Abstract

Latar Belakang: program fisioterapi pada anak CP spastic quadriplegia harus rutin dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Orang tua menjadi tumpuan utama untuk melakukan program fisioterapi di rumah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi mandiri oleh orang tua terhadap kelurusan tengah tubuh pada anak CP spastic quadriplegia. Metode Penelitian:  one group pre and posttest desain pada 10 anak CP spastic quadriplegia yang mengalami kesulitan dalam orientasi kelurusan tengah tubuh pada posisi terlentang di komunitas Happy CP family Surabaya. Orang tua diajarkan cara memijat punggung dan pengaturan posisi yang sesuai dengan kelurusan tengah tubuh anak. Pemijatan punggung dilakukan 15 menit, 2x perhari selama 14 hari dengan bukti perlakuan berupa video call. Alat ukur dengan GMFM dimensi A (terlentang dan berguling) dalam persen. Hasil Penelitian: 10 anak CP spastic quadriplegia dengan rerata usia 2,9±1,1 tahun, rerata nilai GMFM pra perlakuan 0.38±0,8 % dan paska perlakuan 4.2±1,2 %, dengan uji Wilcoxon signifikan 0,003. Kesimpulan: terapi mandiri oleh orang tua berupa pemijatan otot punggung dan pengaturan posisi berpengaruh pada kelurusan tengah tubuh anak CP Spastic Quadriplegia.