Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN LEAN SIX DALAM MENINGKATKAN TURNAROUNDTIME(TAT) DI LABORATORIUM KLINIK PRODIA BANDUNG Fithriyah, Ghina; Gustira Rahayu, Ira; Kurniawan, Entuy; Wahyuni, Yeni
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 3 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan laboratorium klinik merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, dengan menetapkan penyebab penyakit, menunjang      sistem                        kewaspadaan   dini,         monitoring  pengobatan, pemeliharaan kesehatan, dan pencegahan timbulnya penyakit. Laboratorium Klinik Prodia adalah Perusahaan           yang    bergerak                      dalam     bidang  pelayanan  kesehatan           khususnya laboratorium klinik yang sangat memperhatikan mutu hasil. Kesalahan baik pada tahap pra-analitik, analitik maupun post-analitik atau sering disebut laboratory error yang dapat mempengaruhi akurasi hasil pemeriksaan laboratorium. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, Laboratorium Prodia dituntut untuk bekerja dengan professional, sehingga dalam hal ini menuntut pula Laboratorium Klinik Prodia Bandung untuk bekerja dengan lebih professional. Selain itu Laboratorium Klinik Prodia Bandung dituntut menjaga TAT (Turnaround time).Terlambatnya hasil pemeriksaan yang diberikan kepada pasien bisa penyebabkan potensial ketidakpuasan. Penelitian ini bertujuan Untuk Mengetahui Nilai Sigma Untuk Evaluasi TurnAroundTime (TAT), mengetahui adanya waste pada evaluasi TAT dan memberikan solusi serta usulan tindakan perbaikan dalam meningkatkan TAT di Prodia Bandung. Penelitian ini mengevaluasi                        TAT(Turn         Around     Time)     periode     Januari-Juni2023.     Peneliti mengidentifikasi aktivitas-aktivitas layanan dan mengevaluasinya dengan metode Lean Six Sigma, yaitu perpaduan antara metode Lean thinking dan Six Sigma. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya perbaikan proses dalam lima langkah kerja Six Sigma (DMAIC) dengan mengidentifikasi sembilan jenis waste (E-DOWNTIME). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar waste yang terjadi selama periode Januari- Juni 2023 adalah W (Waiting), O (Over Production) dan E (Excess processing). 
PENGARUH PENYIMPANAN ARSIP BLOK PARAFIN TERHADAP KUALITAS PREPARAT JARINGAN Nurdianti, Dinda; Wiryanti, Wiwin; Durachim, Adang; Gustira Rahayu, Ira
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paraffin block archive storage is the process of maintaining and managing used paraffin blocks. "A standardized paraffin block archive storage system will facilitate access for diagnostic purposes and help maintain the quality of the paraffin blocks over the long term. If the storage system is not standardized, it can cause several problems, such as delaying diagnostic services and reducing the quality of tissue preparations. Most paraffin blocks can be stored at temperatures of 20-27°C. Paraffin blocks should not be exposed to temperatures exceeding 27°C, as improper storage can cause the paraffin to soften and damage the tissue, reducing the quality of tissue preparations. This study aims to determine the effect of paraffin block archive storage on tissue preparation quality. The research samples used paraffin block archives stored in cabinets for 5 and 6 years, and paraffin block archives stored in plastic for 5 and 6 years. The quality of tissue preparations was assessed based on the clarity of the arrangement of bile duct cell walls, namely mucosa, lamina propria, muscularis and serosa microscopically and the color contrast of nuclei and cytoplasm using ImageJ software. The results of the study showed that there was no significant effect of paraffin block archive storage on tissue preparation quality. Further research needs to be conducted on the storage duration of paraffin block archives in wooden and plastic cabinets over a period of 10 years, as well as obtaining information related to the initial condition of the paraffin blocks, including color, texture, shape,and tissue authenticity.
ANALISIS RENCANA PENGEMBANGAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN PANGANDARAN Rizal Apriansyah Pratama; Kurniawan, Entuy; Feisal Rinaldi, Sonny; Gustira Rahayu, Ira
Journal of Health Service Management Vol 28 No 02 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i02.19268

Abstract

Latar belakang: Transformasi pelayanan primer di Indonesia menuntut laboratorium Puskesmas melaksanakan fungsi tambahan sesuai fungsi labkesmas Tingkat 1. Penambahan tersebut merupakan gambaran dari perubahan yang akan dihadapi oleh organisasi sehingga memerlukan strategi perencanaan yang baik dalam mengembangkan fungsi laboratorium untuk meminimalisasi ketidaktepatan pengambilan keputusan. Puskesmas Sindangwangi yang merupakan Puskesmas yang memiliki laboratorium didalamnya perlu mempersiapkan perencanaan untuk mengembangkan laboratoriumnya sesuai standar labkesmas tingkat 1. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang dihadapi serta memformulasikan strategi untuk pengembangan laboratorium, kemudian membentuk indikator kinerja utama dan program kerja strategis dalam mengembangkan laboratorium Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Pangandaran sesuai kriteria Labkesmas tingkat 1. Metode: Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang akan disajikan secara deskriptif berdasarkan pengambilan data melalui wawancara mendalam (Depth interview), Focus Group Discussion (FGD), observasi dan dokumentasi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 8 peluang dan 2 tantangan yang dihadapi organisasi serta memiliki 6 kekuatan dan 5 kelemahan dengan perolehan skor matriks EFE (3.12) dan IFE (2.68). Skor tersebut menggambarkan posisi organisasi pada posisi Growth and Build sehingga strategi yang dibentuk pada matriks TOWS adalah strategi intensif atau agresif. Terdapat 5 strategi prioritas hasil analisis dengan matriks QSPM dan terbentuk 14 indikator kinerja yang dikelompokan menjadi 5 indikator kinerja utama dan program kerja strategis yang ditargetkan terlaksana ditahun 2025 hingga 2028 dengan pertimbangan aspek ekonomi, sumber daya manusia dan budaya organisasi. Kesimpulan: Gambaran laboratorium Puskesmas Sindangwangi didukung oleh regulasi dari pemerintah pusat dan daerah, sistem pengajuan kebutuhan, program universal health coverage (UHC), sasaran program dari demografi masyarakat yang mendukung dan geografi Puskesmas yang strategis, namun terdapat tantangan berupa penyelenggaraan teknis yang belum mendetail serta penurunan pendapatan daerah yang berpengaruh pada alokasi anggaran ke Puskesmas. Kekuatan organisasi terletak pada ketersediaan SDM, sistem pelayanan primer yang terintegrasi dengan 3 sumber anggaran serta tata kelola, komitmen organisasi yang baik dan sarpras yang masih ada dari di laboratorium sebelumnya. Kelemahan organisasi belum sepenuhnya memiliki peralatan yang dibutuhkan, peran laboratorium belum optimal pada beberapa program, alokasi anggaran yang terfragmentasi, ketersediaan komponen penunjang yang belum optimal dan perjanjian kerja sama dengan jejaring Puskesmas yang belum diperbarui. Hasil analisis memperoleh 5 strategi yang direncanakan melalui 5 indikator kinerja utama dan program kerja strategis yang diarahkan pada pembangunan gedung, pemenuhan kebutuhan dasar labkesmas tingkat 1, peningkatan kompetensi SDM serta pengembangan sistem yang ditargetkan seluruhnya pada tahun 2028 sesuai roadmap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.