Zahro, Chintya Inayatus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Teori Humanistik dalam Proses Pembelajaran Habsy, Bakhrudin All; Oktafiani, Falisa; Salsabila, Dona Maretta; Zahro, Chintya Inayatus
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jtp.v1i2.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bahwa Teori Humanistik sangat penting untuk menciptakan pembelajaran inovatif di sekolah. Penelitian ini menggunakan penelitian perpustakaan dan kuesioner yang datanya berasal dari berbagai sumber, seperti buku, ensiklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah, dan lainnya. Dalam psikologi pendidikan, teori belajar humanistik adalah yang paling penting. Teori ini menekankan betapa pentingnya pengalaman seseorang dan bagaimana pengalaman tersebut mempengaruhi cara mereka belajar dari teori belajar humanistik. Belajar bukan hanya tentang menghapal informasi tapi lebih dari itu, belajar adalah tentang kebebasan untuk mencari sendiri dan mencapainya di mana saja. Teori ini bertujuan untuk memanusiakan manusia, seperti namanya, humanistik, yang berarti manusia.
Pendekatan Solution Focused Brief Counseling dalam Konseling Kelompok Habsy, Bakhrudin Al; Rahmawati, Alya; Ariyanti, Dwi Wulan; Zahro, Chintya Inayatus; Santoso, Hikmal Ramadhan Priyo
Jurnal Pendidikan Non formal Vol. 1 No. 4 (2024): June
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jpn.v1i4.515

Abstract

Artikel ini dibuat dengan tujuan menjelaskan mengenai pendekatan Solution Focused-Brief Counseling (SFBC) atau konseling yang fokus pada solusi dalam kegiatan konseling kelompok dengan menggunakan metode penelitian library research. Konseling kelompok merupakan bantuan dsri seorang ahli/konselor kepada konseli yang bertujuan untuk memecah permasalahan bersifat umum dan rumit, seperti permasalahan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Informasi dan data yang termuat dalam artikel ini bersumber dari artikel, jurnal, dan skripsi melalui internet yang telah melakukan penelitian terkait pendekatan solution focused-brief counseling sebelumnya. Hasil pembahasan dalam artikel ini meliputi kajian mengenai pendekatan solution focused-brief counseling, yakni pengertian, tahapan, teknik, serta kelebihan dan kekurangan. Pendekatan Solution Focused-Brief Counseling (SFBC) ialah kegiatan konseling yang berpusat pada penemuan solusi untuk megatasi masalah dan mendorong suatu perubahan untuk mengembangkan pribadi konseli. Solution Focused-Brief Counseling (SFBC) memiliki lima tahapan dan lima teknik dalam tata cara pelaksanaannya. Teknik-teknik yang dapat digunakan antara lain, teknik scaling, teknik exception, teknik problem-free talk, teknik miracle question, dan teknik flagging the mainfield. Solution Focused-Brief Counseling (SFBC) menekankan pada singkatnya waktu dan bersifat fleksibel sehingga dapat dikombinasikan dengan pendekatannya konseling lainnya. Artikel ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan pengetahuan baru mengenai salah satu pendekatan dalam konseling kelompok bagi guru bimbingan dan konseling, konselor, dan peserta didik.
Membangun Kesetaraan Gender dalam Budaya Jawa melalui Model Integratif Salsabila, Adinda; Shidqah, Syafira Badhiatus; Aryanti, Dwi Wulan; Wandari, Nadya Indria; Zahro, Chintya Inayatus
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 11, No 1 (2025): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2025
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/jkg.v11i1.14797

Abstract

Kesetaraan gender merupakan isu penting dalam konseling, terutama dalam konteks multibudaya yang menghadirkan beragam tantangan terkait norma sosial dan budaya. Salah satu  isu gender yang berpengaruh adalah konsep kanca wingking dalam budaya Jawa, yang secara tradisional menempatkan perempuan dalam ranah domestik. Model integratif dalam konseling memungkinkan konselor untuk mengeksplorasi lebih dalam terkait nilai-nilai budaya yang dibawa oleh konseli. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model integratif dalam konseling multibudaya sebagai strategi dalam mendukung kesetaraan gender, termasuk dalam konteks budaya Jawa yang masih mempertahankan konsep kanca wingking. Metode penelitian yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif  menggunakan literatur terkait konseling multibudaya, model integratif, dan isu gender kanca wingking. Hasil kajian menunjukkan bahwa model integratif dapat membantu konselor dalam menangani permasalahan gender secara lebih komprehensif. Dengan demikian, model ini menjadi pendekatan yang relevan dalam praktik konseling yang berorientasi pada keadilan gender.