Anugrah, Abror Dikna
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BASIC CONCEPTS OF EDUCATIONAL EVALUATION AND ITS IMPLICATIONS IN LEARNING ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION Anugrah, Abror Dikna; Anshori, Ari
Proceeding of International Conference of Islamic Education Vol. 2 (2024): Proceeding of International Conference on Islamic Education
Publisher : Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of inappropriate methods, methods of assessing learning outcomes that do not pay attention to the basic principles of assessment, inadequate management systems, leadership and unprofessional teaching staff, all hinder the success of the learning process. Learning evaluation is the main activity to determine the extent of the level of achievement of students' abilities. This step is needed because it can be used as a reference in determining a learning policy This research uses a qualitative descriptive approach and literature review method. Data collection techniques are carried out by considering various literature sources obtained from documents of various sources. . The author collects bibliographic information in the form of documents, both from books, journals, seminar results, and discussions with experts related to research. After data collection, data analysis is carried out. Evaluation includes two activities: measurement and evaluation. The hallmark of the evaluation of this process ends with the decision-making process. This decision concerns the value and usefulness of the assessment. Evaluation plays a very important role in measuring and evaluating how successful an education is. Before evaluating Islamic education, it must first be understood the nature of Islamic education itself so that the evaluation process is consistent with the field being evaluated. Learning includes aspects of planning, implementation, and evaluation. Good learning is recognized when an assessment is carried out to determine the extent to which the planned learning objectives have been achieved. In Islamic education, evaluation plays a very important role in measuring and evaluating how successful an education is. Before evaluating Islamic education, it must first be understood the nature of Islamic education itself so that the evaluation process is consistent with the field being evaluated.
Teori Progresif Jhon Dewey Relevansinya terhadap Pendidikan Moral P5 di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Pakpahan, Akbar Waliyuddin; Anugrah, Abror Dikna; Faizal, Ihsan; Fauzi, Ahmad; Ali, Mohamad
TSAQOFAH Vol 5 No 1 (2025): JANUARI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/tsaqofah.v5i1.4563

Abstract

This study aims to analyze the application of the learning by doing principle in Moral Education based on the Pancasila Student Profile (P5) at SMP Muhammadiyah 7 Surakarta and to identify factors influencing its success or challenges in implementation. A descriptive qualitative approach was employed, involving students, teachers, and parents as research subjects. Data collection techniques included in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. Data were thematically analyzed to identify key themes related to strengthening students' moral values through experiential learning activities. The findings reveal that the learning by doing principle in P5 is implemented through activities integrating Islamic values and real-life practices, such as social actions and environment-based learning. However, several challenges were identified, including time constraints, students' limited understanding of moral concepts, and a lack of parental involvement. The study concludes that the learning by doing principle holds significant potential in enhancing students' moral values but requires stronger collaboration between teachers, students, and parents to ensure more effective implementation. These findings contribute to the development of experiential-based moral education in Islamic school settings.
Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Aktivitas Ibadah (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 7 Surakarta) Anugrah, Abror Dikna; Shobahiya, Mahasri
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 23 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14587229

Abstract

Pada kenyataannya kedisiplinan siswa ini masih menjadi masalah di kelas. Hal ini terbukti ketika di kelas banyak siswa yang masih belum disiplin, sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu dan tidak efektif. Disiplin beribadah ialah ketaatan serta kepatuhan untuk berbakti kepada Allah SWT dengan berlandaskan peraturan agama. disiplin beribadah terbagimenjadi tanggung jawab menjalankan ibadah, kepatuhan tata cara menjalankan ibadah, ketepatan waktu beribadahPada penlitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Peneltian ini memiliki tujan untuk mendeskripsikan fenemona yang ada di skolah SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Dalam penelitian ini, peneliti me4nggunakan deskriptif kualitatif untuk memahami sebuah fenomena yang berkaitan dengan tema penelitian. Peneliti mengumpulkan data menggunakan Teknik wawancara dan observasi langsung di sekolah. Terdapat beberapa upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan ibadah yaitu Guru harus memberikan teladan yang baik bagi siswa, Pembiasaan dalam aktivitas ibadah, Mengajarkan akhlakul karimah, Memberikan Motivasi. Dalam melaksanakan program kedisiplinan tersebut maka terdapat beberapa kendala yang harus diselesaikan dengan solusi. strategikepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan yaitu kepala sekolah harus memberikan contoh yang baik , Kegiatan brefieng rutinan, penerapanlkesepakatanupaya meningkatkan kedisiplinan siswa melalui aktivitas keagamaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi siswa sekolah terutama sekolah berbasis islam. Siswa SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dilatih untuk senantiasa disiplin dalam beribadah, karena ibadah merupakan suatu hal yang sangat penting bukan sekedar kewajiban melainkan ibadah merupukan kebutuahan yang harus senantiasa dijaga secara istiqomah yang tumbuh melalui kesadaran hati Nurani.
Implementasi Active Learning Pada Mata Pelajaran Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Di Desa Pucung, Eromoko Wonogiri Pangestu, Riyas Agung; Anugrah, Abror Dikna; Apriliano, Moza; Insani, Zulaiha Nurul; Azzahrowaini, Lutfi; Febriyani, Fifi Nur Lynda; Kusuma, Ria Nata; Shohib, Muhammad Wildan
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 10.A (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana pendekatan Active Learning digunakan di Desa Pucung, Wonogiri, untuk mengajarkan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Strategi pembelajaran yang dikenal sebagai "Active Learning" sangat menekankan pada partisipasi aktif siswa dalam memahami materi pelajaran. Metode ini di terapkan melalui beberapa kegiatan diantaranya, seperti Smart Tahsin Class, Tabligh Akbar, Sekolah PosMu, Edukasi Kesehatan dan Cek Kesehatan Gratis, dan Fun Sport, digunakan untuk mencapai strategi ini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Active Learning dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran AIK sekaligus memperkuat cita-cita Muhammadiyah dan Islam dalam kehidupan sehari-hari.