This study examines the internalization of the value of Islamic Religious Education and Ethics through mutual cooperation in the Pancasila Student Profile at SMKN 1 Mojosongo and SMKN 1 Sambi, which involves aspects of faith, morals, responsibility, and muamalah. The approach used is qualitative with a case study method, aiming to explore the application of these values in the daily lives of students. Data was collected through observation, interviews and documentation involving school principals, deputy principals for curriculum, teachers of Islamic Religious Education and Ethics, and students. The results of the study show that the application of these values has succeeded in forming a mutual cooperation attitude which is reflected in cooperation, concern, and social responsibility. This study suggests a stronger integration between Islamic Religious Education and Ethics in the curriculum to strengthen the character of students with noble ethics. This research also provides an overview of the importance of strengthening character education through practical activities that involve all elements of the school, with an emphasis on parental involvement and the use of technology to monitor the development of students' character. ABSTRAKPenelitian ini mengkaji internalisasi nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti melalui gotong royong dalam Profil Pelajar Pancasila di SMKN 1 Mojosongo dan SMKN 1 Sambi, yang melibatkan aspek akidah, akhlak, tanggung jawab, dan muamalah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus, bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, serta peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai tersebut berhasil membentuk sikap gotong royong yang tercermin dalam kerjasama, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. Penelitian ini menyarankan adanya integrasi yang lebih kuat antara Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam kurikulum untuk memperkuat karakter peserta didik yang berbudi pekerti luhur. Penelitian ini juga memberikan gambaran tentang pentingnya penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan praktis yang melibatkan seluruh elemen sekolah, dengan penekanan pada keterlibatan orang tua dan penggunaan teknologi untuk memantau perkembangan karakter peserta didik.