Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Evaluasi Sistem Casemix dalam Proses Klaim BPJS: Studi Kualitatif di RS Paru Ario Wirawan Salatiga Oktarina, Nenny; Novratilova, Sinta
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.44631

Abstract

Pengelolaan klaim BPJS rawat inap menjadi tantangan utama dalam penerapan sistem pembiayaan berbasis Casemix (INA-CBG’s) di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi proses klaim BPJS di RS Paru Ario Wirawan Salatiga, dengan fokus pada kendala teknis, integrasi sistem informasi, kelengkapan dokumen pendukung, serta peran case manager. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap lima informan kunci yang dipilih secara purposive dari unit Casemix, SIMRS, dan manajemen pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koneksi internet yang tidak stabil, belum optimalnya integrasi SIMRS dengan aplikasi e-Klaim, serta proses pemindaian manual merupakan hambatan utama dalam pengajuan klaim. Selain itu, ditemukan ketidaklengkapan dokumen pendukung seperti form diagnosis, hasil penunjang dari luar, dan resume medis, yang berdampak pada klaim pending. Peran case manager dalam monitoring biaya belum berjalan maksimal karena keterlibatan yang terbatas sejak awal pelayanan. Penelitian ini merekomendasikan penguatan infrastruktur digital, optimalisasi bridging SIMRS, pelatihan SDM, dan penyusunan SOP dokumen pendukung sebagai strategi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses klaim BPJS di rumah sakit vertikal. Kata Kunci: klaim BPJS; Casemix; SIMRS; case manager; dokumen pendukung.
Analisis Efisiensi Waktu Tunggu dan Kenyamanan terhadap Kepuasan Pasien: Studi di Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi Nuraeni, Silvi; Novratilova, Sinta
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 13, No 1 (2025): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v13i1.662

Abstract

AbstractCommunity Health Centers (Puskesmas) play a vital role in providing primary healthcare services. Patient satisfaction serves as a key indicator of service quality, often linked to waiting time efficiency and facility comfort. However, scientific evidence regarding these relationships remains varied. This study aimed to analyze the relationship between waiting time efficiency and facility comfort with patient satisfaction at UPTD Puskesmas Sukakarya, Sukabumi City. A quantitative approach with a cross-sectional design was employed. The sample consisted of 111 patients selected through incidental sampling. Data were collected using a Guttman scale-based questionnaire and analyzed using the Chi-Square test to assess the relationship between the independent variables (waiting time efficiency and facility comfort) and the dependent variable (patient satisfaction). The results showed no significant relationship between waiting time efficiency and patient satisfaction (p = 0.965), nor between facility comfort and patient satisfaction (p = 0.384). These findings suggest that waiting time and facility comfort do not significantly influence patient satisfaction. Other factors such as healthcare staff interaction, information transparency, and administrative efficiency may play a more dominant role in shaping patient perceptions of healthcare services. Therefore, enhancing communication and service quality from medical personnel should be prioritized to improve overall patient satisfaction.Keyword: patient satisfaction, waiting time, facility comfort, healthcare service, Chi-Square testAbstrakPusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan primer kepada masyarakat. Kepuasan pasien merupakan indikator utama dalam menilai kualitas layanan, yang sering diasosiasikan dengan efisiensi waktu tunggu dan kenyamanan fasilitas. Namun, hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kepuasan pasien masih menunjukkan hasil yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara efisiensi waktu tunggu dan kenyamanan fasilitas dengan kepuasan pasien di UPTD Puskesmas Sukakarya, Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional). Sampel terdiri dari 111 pasien yang dipilih melalui metode incidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berbasis Skala Guttman dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efisiensi waktu tunggu dengan kepuasan pasien (p = 0,965) maupun antara kenyamanan fasilitas dengan kepuasan pasien (p = 0,384). Dengan demikian, efisiensi waktu tunggu dan kenyamanan fasilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pasien. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor lain seperti kualitas komunikasi tenaga medis, transparansi informasi, dan efisiensi administrasi kemungkinan memiliki pengaruh lebih besar terhadap persepsi pasien terhadap layanan. Oleh karena itu, peningkatan aspek komunikasi dan kualitas interaksi antara tenaga medis dan pasien perlu menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan kepuasan layanan.Kata Kunci: kepuasan pasien, waktu tunggu, kenyamanan fasilitas, layanan kesehatan
Evaluasi Implementasi Permintaan Rekam Medis Operasi Elektif Menggunakan Metode Technology Acceptance Model Rismawan Wisnu Aji; Sinta Novratilova
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v4i2.4391

Abstract

The implementation of the Electronic Medical Record (EMR) system is essential for improving the efficiency of healthcare services. The use of applications in healthcare services, such as the application for providing elective surgery medical record files at the NTB Provincial General Hospital, still faces challenges in its usage. This study aims to evaluate the implementation of elective surgery medical record requests using the Technology Acceptance Model (TAM), which includes aspects of perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward use, behavioral intention, and actual use. This research uses a qualitative method, with data collected through observations and interviews with four informants who regularly use this application. The results show that the perceived ease of use of the application remains low, with many users feeling inexperienced and lacking understanding of how to operate it. On the other hand, perceived usefulness indicates that the application is effective in improving work time efficiency and productivity. Users' attitudes toward the application are considered fairly positive, although there are still obstacles that hinder full acceptance in accordance with the Technology Acceptance Model (TAM). Users’ behavioral intention toward the application is relatively high. The actual use of the application shows that medical record officers use it routinely. Despite technical issues, they remain proactive in seeking solutions for using the system.
Evaluasi Penggunaan Aplikasi Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (MJKN) Pada Pendaftaran Rawat Jalan Menggunakan Metode TAM Nurjayanti, Ratih; Novratilova, Sinta
JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA Vol. 3 No. 3 (2025): Juni
Publisher : PT. LARPA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63265/jkti.v3i3.112

Abstract

Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong sudah menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) sejak 20 Desember 2024, salah satu unit yang telah menerapkan sistem RME adalah bagian rawat jalan. Dalam penerapannya, RME ini kurang berjalan dengan baik. Hal ini karena masalah yang sering terjadi dari sistem koneksi internet yang kadang lambat dan kesempurnaan menu yang perlu dikaji secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis penerapan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan di RS PKU Muhammadiyah Gombong dari aspek Performance, Informasi, Economic, Control, Effeciency dan Service guna memastikan bahwa sistem beroperasi secara efektif dan efisien dalam mendukung peningkatan mutu pelayanan Rawat Jalan. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi berdasarkan aspek PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan RME di RS PKU Muhammadiyah Gombong dapat meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan, terutama dalam mengurangi waktu tunggu pasien. Berdasarkan aspek Performance terkendala ketidakstabilan internet, terutama saat jumlah pasien yang berkunjung meningkat. Berdasarkan aspek Information perlu penyempurnaan pada menu dokter dan farmasi. Berdasarkan Aspek Economy, Control, Efficiency, Service saat ini sudah berjalan dengan baik.
Analysis of the inaccuracy of the prosedure code for outpatient BPJS patients in 2024 at Dr. Harjono S. Hospital, Ponorogo Regency Anggraini, Ivana Salsabila Myrilla; Novratilova, Sinta
Science Midwifery Vol 13 No 3 (2025): August: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i3.2019

Abstract

The implementation of the Indonesian Case Based Groups (INA-CBG) system is a crucial instrument in the National Health Insurance (JKN) program for the payment of health service claims at advanced referral health facilities (FKRTL). The success of this system depends heavily on the accuracy of the codification of the diagnosis (ICD-10) and the action/procedure (ICD-9-CM) which is a representation of the service output. Code accuracy is not only essential for the collection of claim costs, but also plays an important role in nursing care, improving service quality, and analyzing morbidity-mortality data. A preliminary study at Dr. Harjono S. Ponorogo Hospital in January-February 2025 found 12 outpatient claim files (cardiac and neurological polys) in the June-August 2024 period with inaccuracies in the code of procedure, including 10 files that were not coded and 2 files that were incorrectly coded. Furthermore, initial observations through interviews with internal verifiers indicated the absence of a Standard Operating Procedure (SPO) for coding BPJS patients and the absence of coding evaluations from internal parties and hospital management. Based on these problems, this study aims to analyze the factors that cause the inaccuracy of the procedure code of outpatient BPJS patients at Dr. Harjono S. Hospital, Ponorogo Regency.
Quantitative analysis the completeness of electronic medical summaries for inpatient pediatric at Karya Medika Bantar Gebang Hospital Khodijah, Siti; Novratilova, Sinta
Science Midwifery Vol 13 No 3 (2025): August: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i3.2058

Abstract

Incomplete documentation of pediatric inpatient electronic medical records at Karya Medika Bantar Gebang Hospital affects the quality of medical recordkeeping. A preliminary study revealed completeness rates of 100% for identification, 70% for important reports, 65% for accurate documentation, and 85% for authentication. This study aimed to analyze the factors contributing to these deficiencies. A qualitative descriptive method was applied, involving one medical record officer, two pediatric ward supervisors, and one triangulation informant. The research covered 764 pediatric inpatient electronic medical records from January to June 2025, with a random sample of 88 records determined using the Slovin formula. The results identified five contributing factors: human (incomplete entries by physicians), machine (unstable internet connection), money (no training budget), method (absence of standard operating procedures), and material (lack of tools for completeness analysis). The highest incompleteness occurred in accurate documentation and important reports. In conclusion, the study emphasizes the need to implement a reward and punishment system, provide backup modems, allocate budgets for staff training, establish SOPs in accordance with regulations, and utilize checklists as an evaluation tool.
Student Preparation for Restricted Offline Learning (Case Study of Politeknik Indonusa Surakarta) Hadri, Cecilia; Novratilova, Sinta; AVIF, ADNAN
Indonesian Journal of Science and Education Vol. 6 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Science and Education
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/ijose.v6i1.77

Abstract

The explosion of COVID-19 cases in Indonesia starting in early July 2021 has gradually decreased significantly. Community participation to comply with government regulations is one of the keys to this success. The government has allowed learning to be conducted face-to-face on campus with various predetermined conditions. The success of this limited face-to-face learning program cannot spare students' readiness to follow all the rules, including the implementation of health protocols and vaccinations. This study aims to determine the understanding of students' attitudes and behavior towards COVID-19 during online learning. The study used a cross-sectional design with a sample of Indonesian Polytechnic students. The data was taken using an online questionnaire and then analyzed. Based on the data obtained, the level of student knowledge about COVID-19 is good. Students' attitude towards COVID-19 is also good, and most students are ready to vaccinate for health reasons. Students' behavior has also shown positive behavior, which means students are ready to carry out face-to-face learning in a limited manner with strict health protocols.
Analisis Faktor Penyebab Pending Klaim BPJS Rawat Inap Di Rumah Sakit Mardi Waluyo Lampung Putri, Amable Firliana; Novratilova, Sinta
JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA Vol. 3 No. 4 (2025): September
Publisher : PT. LARPA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63265/jkti.v3i3.127

Abstract

Klaim BPJS tertunda merupakan kondisi ketika dokumen klaim yang diajukan rumah sakit kepada BPJS Kesehatan dikembalikan karena belum memenuhi persyaratan administratif maupun teknis, sehingga proses pembayaran layanan kesehatan pasien belum dapat dilaksanakan. Situasi ini berdampak langsung terhadap arus kas (cash flow) rumah sakit dan dapat menghambat keberlangsungan operasional pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya pending klaim BPJS rawat inap di Rumah Sakit Mardi Waluyo Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi dengan teknik purposive sampling pada subjek penelitian, meliputi kepala bagian casemix, koder rawat inap, dan manajer keuangan, serta total sampling pada dokumen klaim sebagai objek penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan validasi menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2024 terdapat 475 berkas klaim rawat inap yang tertunda. Faktor penyebab pending klaim meliputi aspek Man (kurangnya pelatihan koding), Material (keterbatasan verifikasi kelengkapan berkas dan akurasi koding), Machine (sistem informasi belum sepenuhnya terintegrasi), Method (ketiadaan SOP klaim resmi), dan Money (dampak terhadap keterlambatan pembayaran klaim). Penelitian ini merekomendasikan pelaksanaan pelatihan koding secara berkala, peningkatan ketelitian dalam verifikasi dokumen, serta penyusunan standar operasional prosedur klaim BPJS yang terintegrasi dan bersifat resmi guna menekan risiko pending klaim.
PENGARUH MATA KULIAH KODIFIKASI SISTEM REPRODUKSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN PENYAKIT SISTEM REPRODUKSI WANITA PADA MAHASISWA MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA Novratilova, Sinta
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus (Journal Health Information Management Indonesian)
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v4i2.252

Abstract

Mata kuliah Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit serta Masalah Kesehatan Terkait (KKPMT) pada sistem reproduksi merupakan bagian inti dalam kurikulum mahasiswa Manajemen Informasi Kesehatan. Mata kuliah ini membahas berbagai penyakit sistem reproduksi serta prosedur pengkodeannya berdasarkan standar ICD-10 untuk penyakit dan ICD-9CM untuk tindakan medis. Tujuan: Sebagai mahasiswa yang mempelajari KKPMT sistem reproduksi, mahasiswa diharapkan mampu memahami, menjelaskan, dan mengedukasi mengenai berbagai permasalahan kesehatan reproduksi, khususnya yang berkaitan dengan wanita.. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi terdiri dari 216 mahasiswa aktif, dengan sampel sebanyak 69 orang yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner berbasis Google Form. Analisis data melibatkan uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas), yang kemudian dilanjutkan dengan regresi linier sederhana. Hasil: Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,013, yang lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan mahasiswa dalam mata kuliah KKPMT sistem reproduksi dengan pemahaman mereka terhadap penyakit sistem reproduksi wanita.
Analisis Geospasial Sebaran Kasus Pneumonia Di Kota Bengkulu Berdasarkan Data Informasi Kesehatan Tahun 2024 A'idah Haniyah Sary; Sinta Novratilova
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus (Journal Health Information Management Indonesian)
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v4i2.265

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang masih menjadi penyebab utama kematian balita di dunia, termasuk di Indonesia. Kota Bengkulu tercatat memiliki angka kejadian pneumonia yang fluktuatif, dengan estimasi kasus sebanyak 795 pada tahun 2024. Namun, belum terdapat pemetaan spasial secara sistematis untuk menganalisis persebaran penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran spasial kasus pneumonia di Kota Bengkulu menggunakan data rekam medis yang dikelola berdasarkan prinsip manajemen informasi kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spasial berbasis Sistem Informasi Geografis. Data dikumpulkan dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu berupa data register pasien pneumonia tahun 2024. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak ArcGIS, analisis autokorelasi spasial Moran’s I, serta overlay dengan data kepadatan penduduk dan sebaran fasilitas pelayanan kesehatan. Sampel diambil secara acak sebanyak 266 kasus menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola dan sebaran kasus pneumonia acak dengan nilai indeks morans’ I sebesar -0,113. Wilayah dengan kasus tertinggi berada di kecamatan padat penduduk. Serta sebaran fasyankes sudah tersebar secara merata setiap kecamatan. Dapat disimpulkan bahwa meskipun terjadi konsentrasi kasus pada wilayah tertentu, distribusinya tidak membentuk cluster. Oleh karena itu, upaya promotif dan preventuf harus dilakukan secara merata di seluruh kecamatan tanpa fokus wilayah tertentu.