Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi Dan Penilaian Kadar Albumin Pada Kelompok Lanjut Usia Dalam Pencegahan Sarkopenia Frisca Frisca; Santoso, Alexander Halim; Warsito, Jonathan Hadi; Syarifah, Andini Ghina; Gunaidi, Farell Christian; Destra, Edwin; Firmansyah, Yohanes
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v3i2.1524

Abstract

Sarcopenia is a medical condition characterized by a progressive decrease in skeletal muscle mass as well as muscle strength. Sarcopenia in the elderly causes an increased risk of falls, fractures and mortality. The main risk factors include advanced age, lack of physical activity, malnutrition, and chronic disease. Deficiency of albumin, a protein important for maintaining osmotic pressure and nutritional status, is often associated with malnutrition and sarkopenia. This community service activity was attended by 93 elderly people with an average age of 74 years. The results showed that the majority of participants had normal albumin levels, but there was a significant proportion who experienced hypoalbuminemia, more commonly found in men than women. Education and screening are carried out to increase awareness regarding the importance of albumin intake in preventing sarkopenia. A holistic and integrated nutritional approach is needed in the management of sarcopenia. Appropriate nutritional interventions, including increasing protein intake from foods such as snakehead fish, can increase serum albumin levels and prevent muscle mass loss. Collaboration between nutritionists, physicians, and other health professionals is essential to designing and implementing a comprehensive treatment plan. It is hoped that with appropriate monitoring and treatment, the quality of life of elderly people with sarkopenia can be improved. Keywords: albumin, education, hypoalbuminemia, elderly, sarcopenia
Kegiatan Pengukuran Komposisi Tubuh Dalam Rangka Deteksi Dini Obesitas Pada Populasi Lanjut Usia Limas, Peter Ian; Santoso, Alexander Halim; Warsito, Jonathan Hadi; Lumintang, Valentino Gilbert
Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/perigel.v3i2.1715

Abstract

Body composition refers to the various components that make up a person's body weight, such as lean mass (muscle, water, bones, ligaments, and tendons) and fat mass. As we age, significant changes occur in body composition, including increased fat mass and decreased muscle and bone mass, which often leads to sarcopenic obesity. This condition, which is common in older adults, is associated with frailty, disability, metabolic syndrome, reduced survival rates in certain cancers, and osteopenia/osteoporosis. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) method to measure the body composition of elderly participants at Hana Nursing Home, South Tangerang. A total of 40 participants underwent body composition examinations. The examination results showed that the average total body fat, visceral fat, subcutaneous fat, and skeletal muscle mass were 36.7% each; 8%; 27.6%; and 20.7%. We need to carry out routine body composition checks for early detection to provide timely management, ultimately improving long-term public health. Keywords: Body Composition, Early Detection, Elderly, Obesity, Sarcopenia
PENYULUHAN DAN DETEKSI DINI HIPERTRIGLISERIDEMIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEJADIAN DEMENSIA Frisca, Frisca; Santoso, Alexander Halim; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua; Nathaniel, Fernando; Warsito, Jonathan Hadi; Averina, Friliesa; Syachputri, Rifi Nathaznya; Amimah, Ranindita Maulya Ismah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.20841

Abstract

Demensia merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan fungsi kognitif, yang berdampak pada memori, prilaku yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Jumlah penderita demensia setiap tahunya terus bertambah, dan diperkirakan akan mencapai 152 juta pada tahun 2050. Pertambahan usia merupakan faktor risiko utama pada demensia, namun faktor lain seperti gaya hidup, obesitas, depresi, inaktivitas kognitif ikut memengaruhi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, hipertrigliseridemia tidak hanya menjadi faktor risiko kardiovaskular tetapi juga demensia. Pentingnya untuk memberikan edukasi mengenai hipertrigliseridemia serta dampaknya pada masyarakat. Kegiatan penyuluhan deteksi dini dilakukan di Panti Wreda St. Anna, dengan 31 responden yang mengikuti kegiatan tersebut. Terdapat 14 responden yang mengalami ganggan kognitif, dan 13 responden memiliki nilai trigliserida yang tinggi. Masyarakat penting untuk mengetahui pengendalian dan pencegahan trigliserida tinggi serta melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan trigliserida di fasilitas kesehatan. Hal ini penting diketahui agar masyarat terhindar dari komplikasi yang timbul dari hipertrigliseridemia ini. Diharapkan pemberikan edukasi dan deteksi dini mengenai demensia dan hipertrigliseridemia dapat meningkatkan kualitas hidup dan meningkatan kesehatan masyarakat.
COMPARISON BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND VALUES OF THE PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST 17 QUESTIONNAIRE CROSS-SECTIONAL STUDY AT 5 ELEMENTARY SCHOOLS IN CIHERANG VILLAGE Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Dewi, Fransisca Iriani R; Agustina, Agustina; Satyanegara, William Gilbert; Edbert, Bruce; Warsito, Jonathan Hadi; Suros, Angel Sharon
HEARTY Vol 12 No 3 (2024): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v12i3.16414

Abstract

Child malnutrition, both over and undernutrition, is a serious problem affecting millions of children worldwide, with significant short- and long-term impacts on children's health and development. This research study the correlation between dietary status and emotional and behavioural problem among primary school children in Ciherang Village. This study is a cross-sectional design in which children who satisfy the specified criteria will undergo weight and height measurements. Their body mass index (BMI) will be calculated and compared to the BMI-for-age chart (BMI/Age). Additionally, the children will complete the Pediatric Symptom Checklist 17 (PSC-17) questionnaire. A total of 246 children from 5 schools in the Ciherang area met the inclusion criteria. The analysis revealed a significant correlation between the average difference in body mass index and the total PSC 17 score (p-value=0.026). This study identified a comparison between children's dietary health and emotional and behavioural disorders. This serves as a reminder of the significance of monitoring children's development and implementing a well-rounded diet to promote children's mental well-being.
CORRELATION OF SIMPLE ANTHROPOMETRY AND BODY COMPOSITION WITH HANDGRIP STRENGTH IN OLDER ADULTS: CROSS-SECTIONAL STUDY Ernawati, Ernawati; Santoso, Alexander Halim; Wijaya, Bryan Anna; Hartono, Vincent Aditya Budi; Syarifah, Andini Ghina; Warsito, Jonathan Hadi; Firmansyah, Yohanes
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v4i1.34313

Abstract

Latar Belakang: Kekuatan genggam tangan (Handgrip Strength/HGS) merupakan indikator kesehatan fisik secara umum pada lansia. HGS mencerminkan keseimbangan antara massa otot dan lemak serta membantu dalam diagnosis sarkopenia. Memahami hubungan antara ukuran antropometri, komposisi tubuh, dan HGS penting untuk mengatasi penurunan kesehatan otot akibat penuaan. Tujuan: Studi ini mengevaluasi korelasi antara parameter antropometri sederhana, komposisi tubuh, dan HGS pada lansia, guna mendukung deteksi dan intervensi dini sarkopenia. Metode: Studi potong lintang dilakukan pada 31 lansia (≥60 tahun) di Panti Wreda Santa Anna tahun 2024. Pengukuran antropometri mencakup lingkar pinggang, pinggul, betis, leher, dan lengan atas. Komposisi tubuh seperti distribusi lemak dan otot rangka dianalisis menggunakan Omron Karada Scan HBF 375. HGS diukur dengan dinamometer terkalibrasi. Uji korelasi Spearman’s Rho digunakan dengan signifikansi p<0,05. Hasil: Terdapat korelasi signifikan antara HGS dan beberapa parameter, terutama berat badan, tinggi badan, lingkar betis, lemak viseral, dan indeks otot rangka. Otot rangka tungkai menunjukkan korelasi kuat dengan HGS (r=0,653; p<0,001). Hasil ini menegaskan keterkaitan antara kesehatan otot, komposisi tubuh, dan perubahan terkait usia. Kesimpulan: HGS, yang dipengaruhi oleh parameter antropometri dan komposisi tubuh, merupakan indikator yang andal untuk sarkopenia pada lansia. Intervensi yang menargetkan faktor-faktor ini dapat meningkatkan fungsi otot dan kualitas hidup lansia.
Pencegahan Obesitas Sentral Melalui Edukasi dan Pemeriksaan Antropometri Lingkar Perut pada Kelompok Usia Produktif Purnomo, Yonathan Adi; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Warsito, Jonathan Hadi; Ghina, Andini
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 9 (2025): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/52v2e076

Abstract

Obesitas sentral adalah kondisi terjadi penumpukan lemak berlebih di area abdomen yang meningkatkan risiko gangguan metabolik. Pemeriksaan antropometri melalui pengukuran lingkar perut dan panggul merupakan salah satu metode deteksi dini yang efektif untuk menilai risiko obesitas sentral, khususnya pada kelompok usia produktif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA) untuk meningkatkan kesadaran mengenai risiko obesitas sentral dan pentingnya pengukuran rutin lingkar perut dan panggul. Sebanyak 40 individu usia produktif berpartisipasi dalam penyuluhan dan pengukuran antropometri. Hasil menunjukkan rata-rata lingkar perut sebesar 91,82 cm yang menunjukkan bahwa rerata lingkar perut peserta masuk dalam kategori obesitas sentral menurut klasifikasi WHO. Edukasi yang difokuskan pada pengendalian berat badan melalui pola hidup sehat, termasuk diet seimbang dan aktivitas fisik teratur menjadi upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran sehingga individu dapat mencegah dan menanggulangi obesitas sentral. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pencegahan obesitas sentral dan skrining berkala sebagai upaya mengurangi risiko komplikasi kesehatan pada kelompok usia produktif.