Proporsi tidak konsumsi sayur dan buah pada kelompok usia 5-9 tahun menjadi kelompok tertinggi dibandingkan kelompok usia lainnya yakni mencapai 18,5%. Hal tersebut juga terjadi di TK Bhakti Bangsa, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Kepala Sekolah TK Bhakti Bangsa mengatakan bahwa kebanyakan siswa tidak menyukai makan sayur karena bosan dengan masakan sayur yang diolah seperti itu-itu saja (ditumis dan diberi kuah) dan penyajiannya yang tidak menarik karena orang tua tidak mengetahui cara mengolah sayur dan menyajikan sayur agar lebih menarik dan disukai anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pentingnya sayur bagi anak, menyusun menu sesuai Isi Piringku dan cara memvariasikan menu sayur dengan kreasi sayur dalam bekal. Metode pembelajaran yang digunakan adalah jenis learning by doing yakni belajar sambil melakukan (praktik) dengan menerapkan konsep teori perubahan perilaku yakni Social Cognitive Theory. Hasil dari kegiatan yaitu minimal 80% dari total sasaran mengalami peningkatan pengetahuan, hasil capaian kegiatan edukasi ini adalah 91,66% sasaran mengalami peningkatan pengetahuan mengenai pentingnya sayur bagi anak, penyusunan menu sesuai Isi Piringku, dan variasi penyajian sayur dalam beka. Edukasi gizi menggunakan strategi Social Cognitive Theory dan metode learning by doing dapat membantu peningkatan pengetahuan sasaran.