Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pentahelix Approach in Community Empowerment-Based Ecotourism: Turtle Conservation and Waste Management on Santen Island Beach, Banyuwangi Sari, Jayanti Dian Eka; Yudhana, Aditya; Febriana, Melati Octavia; Ramadhanny, Syahrul Novenda; Putri, Firrial Eksa Maulidania; Saliluddin, Suhainizam Bin Muhamad; Praja, Ratih Novita
Health Dynamics Vol 1, No 12 (2024): December 2024
Publisher : Knowledge Dynamics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hd11205

Abstract

Background: Santen Island Beach, Banyuwangi, faces significant challenges from waste mismanagement and its impact on marine ecosystems, particularly the endangered sea turtles. This study addresses these issues through a community empowerment program grounded in the Pentahelix framework, engaging stakeholders from government, academia, businesses, communities, and media. The program, active since 2022, aims to integrate sustainable waste management and turtle conservation into community development. Methods: The study employed a community empowerment approach, incorporating waste segregation, educational tourism initiatives, and turtle conservation training. Collaborations with local organizations like the Banyuwangi Sea Turtle Foundation and waste management entities ensured resource and expertise mobilization. Activities included waste alms programs and sea turtle egg relocation to sandless hatching boxes, supplemented by training and social media campaigns. Results: The program achieved key milestones, such as forming empowered cadres for waste management and turtle conservation, introducing effective waste segregation practices, and increasing hatchling survival rates through innovative relocation techniques. Outputs included community-led eco-tourism branding, scientific and media publications, and economic benefits for local stakeholders. Conclusion: This initiative highlights the potential of integrating environmental conservation and economic empowerment within a sustainable development framework. By leveraging the Pentahelix model, the program fosters local ownership and long-term impact, addressing SDG goals related to responsible consumption and marine ecosystem preservation. Continued efforts, such as enhancing cadre competencies and optimizing ecotourism branding, are recommended for sustained outcomes.
LOMBA KREATIVITAS MAKANAN SEBAGAI INOVASI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA BANJAR Nada, Qotrun; Puspikawati, Septa Indra; Lailiyah, Syifa'ul; Fatah, Mohammad Zainal; Ramadhanny, Syahrul Novenda; Agustin, Fitria Nina; Wardani, Yuniar Laksmi Eka; Sholeha, Ridzkiya Karimatus; Anggraeni, Ika Novita; Febrina, Indi Rahma; Putri, Citta Nabila Rafida; Febiyana, Dwi Valentin; Indrianti, Maswiya; Rachman, Dwi Nanda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.28304

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Desa Banjar merupakan salah satu desa di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Angka stunting di Kabupaten Banyuwangi masih tergolong cukup tinggi. Prevalensi stunting pada tahun 2022 mencapai 3,57%. Sedangkan target angka stunting yang ingin dicapai oleh Bupati Banyuwangi yaitu 0% pada tahun 2024. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui program LONCENG dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kreativitas ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Banjar dalam mengolah dan menyusun makanan yang sesuai dengan gizi seimbang yang diperlukan oleh anak. Sasaran program ini yaitu perwakilan ibu-ibu yang memiliki balita stunting setiap dusun di Desa Banjar sebanyak 10 orang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program LONCENG adalah perlombaan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah seluruh peserta lomba telah menerapkan konsep Isi Piringku dan menu makanan gizi seimbang. Peserta telah mampu mengkreasikan bekal makanan dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa kekurangan dalam mengolah makanan seperti penggunaan penyedap (MSG) secara berlebihan, menggunakan daging olahan seperti sosis, nugget, dan sebagainya. Penyelenggaran program LONCENG diharapkan masyarakat lebih memperhatikan pola makan anak serta diharapkan dapat menurunkan angka kasus stunting di Desa Banjar, Kecamatan Licin.