Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kegiatan Penapisan Status Gizi Pada Kelompok Lanjut Usia Di Gereja ST. Fransiskus Asisi Santoso, Alexander Halim; Waltoni, bobby Marshel Ancheloti; Jaya, I Made Satya Pramana; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha; Destra, Edwin
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 3 No. 2 (2024): Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/cakrawala.v3i2.2695

Abstract

Aging is associated with a gradual decline in physiological function, impacting multiple organ systems and reducing resistance to physical, cognitive, and mental stress. Adequate nutrition is critical for elderly people's health and quality of life. However, elderly people are susceptible to nutritional problems, including weight loss, decreased muscle mass (sarcopenia), and weakness. Decreased physical activity, hormonal changes, and metabolic adjustments influence these changes. The elderly population receiving treatment in institutions and hospitals has a significantly higher prevalence of malnutrition. This activity uses the Plan-Do-Check-Act (PDCA) framework to screen the nutritional status of the elderly using the Mini Nutritional Assessment (MNA) questionnaire. Activities were held at St. Fransiskus Assisi, Jakarta which included 35 participants. It was found that 10 people (27.78%) were at risk of experiencing malnutrition and 6 people (16.67%) experienced malnutrition. Early nutritional screening using the MNA questionnaire is essential to detect and prevent complications related to malnutrition in the elderly, thereby improving individual health outcomes and quality of life.
ASSESSING THE PREDICTIVE ROLE OF LIPID PROFILE AND DIABETES MELLITUS PANEL ON FECAL INCONTINENCE SEVERITY Limas, Peter Ian; Santoso, Alexander Halim; Wijaya, Bryan Anna; Putra, Muhammad Dzakwan Dwi; Jaya, I Made Satya Pramana; Firmansyah, Yohanes
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v4i1.34328

Abstract

Latar Belakang: Inkontinensia fekal (FI) adalah masalah umum di kalangan lansia yang secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup mereka. Ini terkait dengan tantangan fisik dan psikologis. Disregulasi kadar glukosa dan lipid telah terlibat dalam FI, dengan obesitas dan hiperlipidemia berkontribusi pada peradangan sistemik dan kerusakan jaringan. Memahami faktor metabolik yang mempengaruhi FI dapat membantu dalam mengembangkan intervensi yang ditargetkan. Tujuan: Studi ini mengeksplorasi hubungan antara profil lipid, indikator diabetes mellitus, dan tingkat keparahan FI pada individu lanjut usia. Metode: Studi analitik cross-sectional dilakukan dengan 93 orang lanjut usia dari Panti Jompo Bina Bhakti. Indeks Keparahan Inkontinensia Fekal (FISI) digunakan untuk menilai keparahan FI. Profil lipid dan panel diabetes mellitus diperoleh melalui tes darah vena. Analisis statistik termasuk Spearman's Rho dan analisis regresi berganda. Hasil: Studi ini menemukan korelasi negatif yang signifikan antara kadar LDL dan keparahan FI, menunjukkan peran protektif LDL dalam menjaga integritas jaringan anorektal. Demikian pula, kadar HbA1c berhubungan terbalik dengan keparahan FI, menunjukkan bahwa kontrol glikemik yang lebih baik terkait dengan gejala FI yang berkurang. Parameter lipid dan indikator glikemik lainnya tidak menunjukkan dampak signifikan pada keparahan FI. Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan bahwa manajemen lipid dan kontrol glikemik sangat penting dalam mengelola FI pada lansia. LDL dan HbA1c muncul sebagai penanda potensial untuk menilai risiko dan keparahan FI. Untuk meningkatkan hasil bagi pasien lanjut usia dengan FI, pendekatan multifaktorial, termasuk intervensi diet dan farmakologis, harus diprioritaskan.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat - Deteksi Dini Penyakit Metabolik Melalui Penapisan Gula Darah, Asam Urat Dan Komposisi Tubuh Pada Populasi Dewasa Santoso, Alexander Halim; Kurniawan, Joshua; Gaofman, Brian Albert; Lumintang, Valentino Gilbert; Jaya, I Made Satya Pramana; Rayhan, Naufal
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 4 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i4.1301

Abstract

The human body consists of four components at the molecular level: water, fat, protein and minerals. As we age, there can be an increase in fat mass and a decrease in muscle mass. A high proportion of body fat has a greater risk of cardiovascular disease, obesity, type 2 diabetes, several types of cancer, and premature death. Diabetes mellitus is a chronic disease characterised by increased blood sugar levels due to impaired insulin metabolism. Uncontrolled type 2 diabetes mellitus can result in significant complications such as cardiovascular disease, diabetic nephropathy (kidneys), diabetic retinopathy (eyes), neuropathy (nerves), and impaired wound healing. Hyperuricemia is an increase in uric acid levels above normal values. Hyperuricemia can increase the risk of cardiovascular disease, metabolic syndrome, and kidney stones. We conducted this early detection activity at Kalam Kudus Middle School, where the average age of the participants was 39 years. Based on the examination results, the average results for blood sugar levels, uric acid, total body fat, total body subcutaneous fat, visceral fat, and total body muscle mass were each 90 mg/dL; 4.9 mg/dL; 33.5%; 27.4%; 9%; and 24.8%. Through this activity, participants can understand the risk factors for metabolic diseases such as diabetes, hyperuremia and obesity, especially their impact on health status problems. We expect this activity to significantly improve the health and quality of life of participants.
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA EDUKASI DAN SKRINING OBESITAS, DIABETES MELLITUS TIPE II, DAN HIPERURISEMIA PADA MASYARAKAT DI COMMUNITY CENTER RW 08, CIPONDOH TANGERANG METABOLIK PADA LANJUT USIA Santoso, Alexander Halim; Setia, Nicholas; Jaya, I Made Satya Pramana; Setiawan, Fiona Valencia; Fransisco, Melkior Michael
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29756

Abstract

Obesitas, Diabetes Mellitus tipe 2 (DM II), dan hiperurisemia merupakan penyakit tidak menular yang umum dan menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan secara global. Obesitas dapat diukur menggunakan indeks massa tubuh (BMI) dan persentase lemak tubuh, dengan prevalensi yang terus meningkat di Indonesia. DM II ditandai dengan kadar gula darah tinggi yang berhubungan erat dengan gaya hidup tidak sehat dan obesitas, serta memiliki prevalensi yang tinggi di Indonesia. Hiperurisemia, yang disebabkan oleh kadar asam urat tinggi, terkait dengan konsumsi makanan tinggi purin dan dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan disfungsi ginjal. Kegiatan pengabdian masyarakat di Community Center RW 08, Cipondoh, Tangerang menggunakan pendekatan Plan-Do-Check-Action (PDCA) untuk edukasi dan skrining kesehatan. Hasil skrining menunjukkan prevalensi obesitas sebesar 61%, diabetes 9%, dan hiperurisemia 4% di antara 100 peserta. Program ini menekankan pentingnya edukasi dan skrining kesehatan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, deteksi dini, dan pengelolaan efektif kondisi ini. Inisiatif ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan dengan menyediakan layanan kesehatan yang sesuai budaya dan mempromosikan perubahan perilaku positif.
EDUKASI DAN DETEKSI DINI KEKUATAN OTOT SEBAGAI PREDIKTOR KEJADIAN SARKOPENIA PADA KELOMPOK LANJUT USIA Lontoh, Susy Olivia; Santoso, Alexander Halim; Jaya, I Made Satya Pramana; Gunaidi, Farell Christian; Kurniawan, Joshua; Nathaniel, Fernando
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32000

Abstract

Aging results in significant changes in body composition, including decreased muscle mass and increased fat mass. Muscle mass decreases by about 3–8% per decade after age 30, with the decline accelerating after age 60. This decrease in muscle strength, especially in women, is associated with various health problems, such as decreased physical function, decreased quality of life, weakness, and cognitive impairment. Clinical practice and public health research use Handgrip strength (HGS) as a simple, rapid, and cost-effective measure to assess musculoskeletal function and evaluate weakness and disability. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) methodology to educate and screen elderly participants at St. Mary's Church, Francis of Assisi, Jakarta. All participants took part in physical hand grip strength examination activities. This activity involved 35 participants, and it was found that the average grip strength for the left hand was 19.2% and 15.7% for the right hand. HGS screening is very important for the early detection of sarcopenia, a condition common in the elderly that causes a significant decline in health. Implementing preventive strategies based on HGS results can help maintain muscle mass and strength, thereby reducing the risk of dependency and limited mobility. Abstrak Penuaan mengakibatkan perubahan signifikan pada komposisi tubuh, termasuk penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak. Massa otot menurun sekitar 3-8% per dekade setelah usia 30 tahun, dengan penurunan yang semakin cepat setelah usia 60 tahun. Penurunan kekuatan otot ini, terutama terjadi pada wanita, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti penurunan fungsi fisik, penurunan kualitas hidup, kelemahan, serta gangguan kognitif. Kekuatan genggaman tangan (HGS) adalah ukuran sederhana, cepat, dan hemat biaya yang digunakan dalam praktik klinis dan penelitian kesehatan masyarakat untuk menilai fungsi muskuloskeletal dan mengevaluasi kelemahan dan kecacatan. Kegiatan ini menggunakan metodologi PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk mendidik dan menyaring peserta lanjut usia di Gereja St. Fransiskus Asisi, Jakarta. Seluruh peserta mengikuti kegiatan pemeriksaan kekuatan fisik genggaman tangan. Kegiatan ini mengikutsertakan 35 peserta dan didapatkan rerata kekuatan genggaman tangan kiri adalah 19,2% dan 15,7% untuk tangan kanan. Pemeriskaan HGS sangat penting untuk deteksi dini sarkopenia, suatu kondisi yang umum terjadi pada lansia yang menyebabkan penurunan kesehatan secara signifikan. Penerapan strategi pencegahan berdasarkan hasil HGS dapat membantu menjaga massa dan kekuatan otot, sehingga dapat mengurangi risiko ketergantungan dan keterbatasan mobilitas.