Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pencegahan Obesitas Sentral Melalui Edukasi dan Pemeriksaan Antropometri Lingkar Perut pada Kelompok Usia Produktif Purnomo, Yonathan Adi; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Warsito, Jonathan Hadi; Ghina, Andini
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 9 (2025): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/52v2e076

Abstract

Obesitas sentral adalah kondisi terjadi penumpukan lemak berlebih di area abdomen yang meningkatkan risiko gangguan metabolik. Pemeriksaan antropometri melalui pengukuran lingkar perut dan panggul merupakan salah satu metode deteksi dini yang efektif untuk menilai risiko obesitas sentral, khususnya pada kelompok usia produktif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA) untuk meningkatkan kesadaran mengenai risiko obesitas sentral dan pentingnya pengukuran rutin lingkar perut dan panggul. Sebanyak 40 individu usia produktif berpartisipasi dalam penyuluhan dan pengukuran antropometri. Hasil menunjukkan rata-rata lingkar perut sebesar 91,82 cm yang menunjukkan bahwa rerata lingkar perut peserta masuk dalam kategori obesitas sentral menurut klasifikasi WHO. Edukasi yang difokuskan pada pengendalian berat badan melalui pola hidup sehat, termasuk diet seimbang dan aktivitas fisik teratur menjadi upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran sehingga individu dapat mencegah dan menanggulangi obesitas sentral. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pencegahan obesitas sentral dan skrining berkala sebagai upaya mengurangi risiko komplikasi kesehatan pada kelompok usia produktif.
Peran Vital Edukasi dan Pemeriksaan Komposisi Tubuh dalam Pengendalian Sindrom Metabolik pada Populasi Dewasa Ruslim, Daniel; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Bachri, Fiqi Afrizal; Ghina, Andini
Jurnal Pengabdian West Science Vol 4 No 07 (2025): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v4i07.2415

Abstract

Metabolic diseases, including hypertension, diabetes, dyslipidemia, and obesity, are becoming increasingly prevalent global health problems. These conditions are commonly associated with central adiposity and low muscle mass, both of which play significant roles in the development of cardiovascular disease and type 2 diabetes mellitus. Body composition measurement is an important method for early screening to detect the risk of metabolic diseases in the adult population. This activity was conducted in Grogol Village, West Jakarta, involving 67 participants. The results showed that most participants had very high total body fat (47 people, 70.15%), with visceral fat levels ranging from normal to high in 46 people (68.19%). Additionally, most participants had low skeletal muscle mass (57 people, 85.07%). Body composition screening proves effective in the early detection of metabolic disease risk, enabling timely lifestyle modifications that can improve quality of life and reduce morbidity and mortality rates. Routine assessments and continuous education are essential to controlling risk factors for metabolic diseases, raising public awareness, and preventing more severe complications.
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK PENINGKATAN KESADARAN DAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA LANSIA Widjaja, Yoanita; Ghina, Andini; Rayhan, Naufal
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.31155

Abstract

Anemia adalah kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah atau hemoglobin sehingga menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen. Anemia pada lanjut usia dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kekurangan nutrisi, penyakit kronis, dan proses penuaan. Metode kegiatan ini dilaksanakan dengan metode PDCA sehingga dapat dilakukan terus-menerus dan dilakukan perbaikan dalam pelaksanaannya. Pada kegiatan masyarakat ini didapatkan bahwa mayoritas peserta mengalami anemia ringan atau sedang, dengan perempuan lebih rentan terhadap anemia sedang dan berat dibandingkan laki-laki. Sebagian besar peserta memiliki nilai normal untuk MCV, MCH, dan MCHC, namun beberapa menunjukkan nilai rendah. Edukasi dan skrining kesehatan yang dilakukan terbukti penting untuk meningkatkan kesadaran lansia mengenai gejala anemia, pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, dan diet seimbang yang kaya zat besi, vitamin B12, dan folat.
EVALUASI KESEHATAN TELINGA PADA PRIA DAN WANITA USIA PRODUKTIF DI KALAM KUDUS II, KELURAHAN DURI KOSAMBI, JAKARTA Lontoh, Susy Olivia; Firmansyah, Yohanes; Ghina, Andini; Alifia, Tosya Putri
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.31986

Abstract

Ear health is an important aspect of individual well-being, contributing to hearing and body balance. Ear disorders can have a significant impact on quality of life. This community service activity aims to describe the ear health conditions of men and women of productive age at Kalam Kudus II High School, Duri Kosambi Village, Jakarta. Community service activities are carried out using the Plan-Do-Check-Action method. The number of participants consisted of 68 men and women of productive age (18–64 years) who met the inclusion criteria. Data were collected through history-taking and physical examination of the ear, including cerumen and tympanic membrane perforation. Most respondents were aged 18–35 years (52.9%) and women (61.8%). Cerumen was found in 35.3% of right ears and 22.1% of left ears. There were no cases of tympanic membrane perforation. The age groups 36–50 years and 51–64 years have a higher prevalence of cerumen than the age group 18–35 years. The results show that the prevalence of ear problems varies by age, with an increase in older age groups. Ear hygiene education and regular checkups are recommended to prevent ear health problems. Routine monitoring and ear health education are needed to prevent ear disorders in the productive age group. These steps are important for improving quality of life and productivity. ABSTRAK Kesehatan telinga merupakan aspek penting dalam kesejahteraan individu, berperan dalam pendengaran dan keseimbangan tubuh. Gangguan pada telinga dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi kesehatan telinga pada laki-laki dan perempuan usia produktif di SMA Kalam Kudus II, Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode Plan-Do-Check-Action. Jumlah peserta terdiri dari 68 laki-laki dan perempuan usia produktif (18-64 tahun) yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik telinga, termasuk serumen dan perforasi membran timpani. Sebagian besar responden berusia 18-35 tahun (52,9%) dan perempuan (61,8%). Serumen ditemukan pada 35,3% telinga kanan dan 22,1% telinga kiri. Tidak ada kasus perforasi membran timpani. Kelompok usia 36-50 tahun dan 51-64 tahun memiliki prevalensi serumen yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 18-35 tahun. Hasil menunjukkan variasi prevalensi masalah telinga berdasarkan usia, dengan peningkatan prevalensi pada kelompok usia yang lebih tua. Edukasi kebersihan telinga dan pemeriksaan rutin dianjurkan untuk mencegah masalah kesehatan telinga. Pemantauan rutin dan edukasi kesehatan telinga diperlukan untuk mencegah gangguan telinga pada usia produktif. Langkah-langkah ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas.