Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SOPHISTIC EDUCATION AS A SPIRITUAL MADRASAH FOR EARLY CHILDREN Taja, Nadri; Baehaqi, Riyandi; Kunaepi, Widya Maratus Sholihah; Jannah, Revi Rusdatul
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 1 (2023): Golden Age : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ga:jpaud.v7i1.12126

Abstract

The goal of national education mandates three important messages from other messages namely faith, piety and noble character. The mandate of Law No. 20 of 2003 needs to be implemented in an activity called education. Education that is oriented towards the three components of this goal tends to be oriented towards the realm of Sufism as its embodiment. Therefore, this study examines how the construction of Sufistic education is focused on early childhood. Remembering that educating children is like carving on stone, it will be very easily imprinted in their soul. This qualitative research uses the literature study method to describe data that is interpreted from the ideas of Sufism related to children's education to be contextualized in building a style of Sufistic education. As part of the research, content analysis techniques were carried out in interpreting the finding data. The results of this study indicate that the concept of tazkiyatun nafs functions as a spiritual madrasah (ribath) by training one's soul through mujahadah and riyadhah so that the soul is clean. The implication of Sufistic education for early childhood is that a child is expected to know (ma'rifah) and love (mahabbah) only to God.
Strategi Pemasaran di Media Sosial untuk Membangun Reputasi dan Eksistensi Pondok Pesantren Riskiyah, Eka Maftuhatil; Mentari, Inggi Eka Ria; Jannah, Revi Rusdatul; Winarsi, Putrri
PRoMEDIA Vol 10, No 2 (2024): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v10i2.7898

Abstract

Marketing is a crucial thing for educational institutions such as Islamic boarding schools. Every Islamic boarding school needs marketing to maintain its existence in society. This study was conducted to find a marketing strategy based on information and communication technology through social media. The research method used is descriptive qualitative research with observation data collection, questionnaires and literature reviews. The results of the study are: 1. Marketing based on information and communication technology is very important to be carried out in Islamic boarding schools through the stages of planning, organizing, implementing and evaluating. 2. Utilization of social media such as Instagram and YouTube as a marketing strategy. 3. The implications of using Social Media can increase public awareness and can provide a positive image for institutions and increase public interest.Keywords: Educational Marketing, Information And Communication Technology, Social Media, Islamic Boarding Schools
Pelestarian Budaya Lokal melalui Pengembangan Modul Aksara Jawa untuk Masyarakat Pesantren Jannah, Revi Rusdatul; Jamaludin, Muhamad; Winarsih, Putri
Jurnal Pendidikan Madrasah Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan Madrasah
Publisher : Pusat Pengembangan Madrasah (PPM), dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2024.157-166

Abstract

This study aims to explore the development strategy of Javanese script learning modules in Islamic boarding schools as part of efforts to preserve local culture. This study uses a qualitative research method with a case study approach used to document this practice in certain Islamic boarding schools. Data were collected through in-depth interviews, participatory observations, and documentation. The results of the study show that the development of the learning module uses three methods: carangapaka tajama (learning fast and sharp scripts), the lanyahan method (the habit of reading Javanese and Pegon script fibers such as tahsin Al-Quran), and the tegesan stage (understanding the content of the manuscript). The carangapaka tajama method is effective in increasing the speed and accuracy of students' reading, the chanyahan method builds a reading habit in a sustainable manner, while tegesan allows students to understand and reflect on the content of fibers, enriching literacy skills and cultural appreciation. These findings highlight the importance of a combination of technical teaching and comprehension discussions in creating a generation that is skilled in reading and understanding the Javanese script. The strategic implications include strengthening the curriculum with integrative methods and the involvement of literary experts to increase the effectiveness of learning. This research contributes to the development of relevant learning models and supports cultural preservation in the Islamic educational environment.
Manajemen Sarana dan Prasarana di Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Jannah, Revi Rusdatul; Santosa, Sedya
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2025): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Juni 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v3i2.950

Abstract

Penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana merupakan aspek fundamental dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif, aman, dan inklusif, terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara konseptual bagaimana manajemen sarana dan prasarana dijalankan berdasarkan arah kebijakan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-analitis, berdasarkan data sekunder dari dokumen resmi, jurnal ilmiah, dan buku referensi. Hasil kajian menunjukkan bahwa PP No. 57 Tahun 2021 menetapkan prinsip dasar pengelolaan sarpras yang berorientasi pada pembelajaran aktif, keselamatan, aksesibilitas, dan keberlanjutan lingkungan. Lebih lanjut, ketentuan teknis dari prinsip tersebut dijabarkan dalam Permendikbudristek No. 22 Tahun 2023 yang memberikan panduan rinci mengenai jenis, fungsi, dan standar ruang serta peralatan pendidikan. Hasil penelitian menegaskan bahwa pengelolaan sarpras tidak hanya bersifat administratif, melainkan harus menjadi bagian strategis dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar dan menengah.
Implementasi Nilai Karakter dalam Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Tinjauan Tantangan dan Strategi Efektif Perspektif Guru Jannah, Revi Rusdatul; Malik, Muhammad Hisyam; Sabarudin, Sabarudin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28989

Abstract

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang merupakan bagian dari program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Kemendikbud, bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis integrasi nilai-nilai karakter dalam Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan studi literatur dan wawancara sebagai penguat dalam pengumpulan data. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter utama seperti religius, mandiri, disiplin, tanggung jawab, dan gotong royong sejak usia dini. Namun, implementasinya masih menghadapi berbagai kendala, seperti tidak adanya penyuluhan kepada orang tua dan rendahnya partisipasi siswa. Strategi yang dapat diterapkan untuk meminimalkan hambatan tersebut antara lain melalui pendekatan sosialisasi yang partisipatif dan interaktif kepada siswa dan pemberdayaan peran orang tua melalui penyuluhan yang berkelanjutan.