Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Variasi Temperatur baja AISI 1050 Terhadap Kekerasan Permukaan Alat Pemanen Sawit Saputra, Edi; Razi, Muhammad; Murthadahadi, Murthadahadi; Dailami, Dailami; Hamdani, Hamdani
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v10i1.9286

Abstract

Dalam industri pertanian ataupun perkebunan di Indonesia,  Baja AISI 1050 umumnya digunakan sebagai material utama untuk memproduksi alat pemanen buah sawit (egrek dan dodos), Parang, Kampak, dan mata pencacah. Material tersebut berasal pegas bekas yang sudah patah atau aus, material pegas yang berkualitas terbuat dari AISI 1050 atau yang sejenis denganya. Dilapangan sering didapatkan produk pemanen buah sawit seperti dodos atau egrek mengalami kecacatan pada sisi pisau yang tajam, kecacatan tersebut biasanya terjadi karena adanya gesekan ataupun benturan yang keras antara mata pisau dengan cangkang sawit, Kekerasan permukaan dan ketangguhan suatu  material sangat menentukan kualitas egrek/dodos. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kekerasan permukaan dan ketangguhan mata pisau. Pack carburizing adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan kekerasan  permukaan dan ketangguhan baja, Peningkatan sifat mekanik dapat dilakukan dengan penambahan unsur paduan karbon (carburizing).  Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan serbuk cangkang kelapa sawit yang telah dihaluskan mencapai mesh 20 dengan memvariasiakan  temparatur  dari 950oC, 1000 oC, dan 1050 oC, dengan holding time selama 120 menit selanjutnya dilakukan normalizing, Uji kekerasan dilakukan dengan micro vickers, nilai kekerasan rata-rata baja AISI 1050 sebelum adanya perlakuan panas (heat treatment) adalah sebesar 145,7 HV,  dan setelah dilakukan heat treatmen dengan proses carburizing pada suhu 950 OC nilai kekerasan baja AISI 1050 meningkatkan menjadi 187.45 HV dengan pendinginan normalizing,  pada temperature 1000 oC  nilai kekerasan meningkat sebesar 62.61 Persen (236.93 HV), sedangkan ketika temperature dinaikkan  mencapai 1050  O C nilai kekerasan baja AISI 1050 meningkat sebesar 137. 31  persen ( 345.77 HV)Kata kunci— AISI 1050 , pack carburizing, holding time, heat treatment, cangkang sawit, variasi temperatur.
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KEKUATAN MEKANIK KOMPOSIT EPOXY Khairi, Muhammad Anzilul; Murthadahadi, Murthadahadi; Nurlaili, Nurlaili
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 9, No 2 (2025): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v9i2.7850

Abstract

Penelitian ini membahas pengaruh penambahan serat sabut kelapa terhadap sifat mekanik komposit berbasis resinepoxy. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana variasi fraksi volume serat sabut kelapa memengaruhikekuatan tarik dan kekuatan lentur komposit. Proses pembuatan spesimen dilakukan dengan metode hand lay-upmenggunakan variasi fraksi serat 5%, 10%, dan 15%. Spesimen kemudian diuji sifat mekaniknya sesuai standarASTM D638 untuk uji tarik dan ASTM D790 untuk uji bending. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahanserat sabut kelapa mampu meningkatkan kekuatan tarik dan lentur komposit hingga titik optimum pada fraksi serat10%. Pada fraksi serat 15%, terjadi penurunan performa akibat resin tidak mampu melapisi serat secara meratasehingga terbentuk rongga dan ikatan serat-matriks yang kurang baik. Penelitian ini membuktikan bahwa seratsabut kelapa berpotensi sebagai penguat alami yang ramah lingkungan untuk komposit epoxy, sekaligusmemberikan pemanfaatan limbah pertanian menjadi material bernilai tambah.Kata kunci: Serat sabut kelapa, Resin epoxy, Komposit, Uji sifat mekanik.
Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Untuk Menurunkan  Jumlah Penderita Penyakit Kulit (Scabies) di Dayah Nurul Huda Aceh Besar Nurdin, Ambia; Zakiyuddin, Zakiyuddin; Zamzami, Zamzami; Bukhari, Bukhari; Fuadi, Zahrul; Fitria, Ricky Dear; Murthadahadi, Murthadahadi; Pangastuti, Yunida
Public Health Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Desember
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/6wxjd524

Abstract

Scabies atau penyakit kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap (sarcoptes scabies varietas) hominis. (Scabies) adalah penyakit yang sangat menular, penularan dapat terjadi akibat kontak langsung dengan kulit pasien atau tidak langsung dengan benda yang terkontaminasi tungai. (Scabies) banyak ditemukan pada daerah padat penduduk seperti daerah kumuh, penjara, panti asuhan, panti jompo, pondok pesantren dan sekolah asrama. Pondok pesantren merupakan sekolah yang menekankan pada pelajaran agam islam dan didukung asrama sebagai tempat tinggal santri yang bersifat permanen Tujuan penulisan ini untuk mengetahui  penerapan kesehatan tentang personal hygiene  dan senitasi lingkungan untuk menruunkan jumlah penderita penyakit kulit (scabies).  Kejadian (scabies) dapat mempengaruhi oleh beberapa factor diantaranya pengetahuan, social ekonomi yang rendah, hygine yang buruk, perkembangan demografi serta ekologi tapi masih ada yang salah factor pengetahuan sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit (scabies), seseorang dengan pengetahuan yang rendah akan berpengaruh pada perilaku kesehatan. Tujuan  penelitian ini  untuk mengetahui Pendidikan Kesehatan Tentang Personal Hygine dan Sanitasi Lingkungan Untuk Menurunkan Jumlah Penderita Penyakit Kulit (Scabies). Desain penelitian ini menggunakan Desain penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan suatau situasi, subjek, perilaku atau fenomena. Pada penelitian ini hanya melihat pengetahuan Pendidikan Kesehatan Personal Hygine dan Sanitasi Lingkungan Untuk Menurunkan Jumlah Penderitan Penyakit Kulit (Sacies).