Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLEMENTASI RANGE OF MOTION (ROM) PADA NY.H DENGAN IMOBILISASI DI UPT PSTW JEMBER: STUDI KASUS Izza Afkarina; Dian Ratna Elmaghfuroh
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i1.4776

Abstract

Latar belakang: Lansia akan mengalami berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, stroke, diabetes melitus, yang menyebabkan menurunnya produktivitas lansia dalam kehidupan sehari-hari. Akibat berkurangnya fungsi fisik terjadi penurunan produktivitas yang menyebabkan lansia lebih rentan terserang penyakit dan berujung pada menurunnya kemampuan aktivitas fungsional lansiayang disebabkan oleh faktor penuaan, proses penuaan lansia akan mengalami imobilisasi yaitu terganggunya ektermitas yang tidak bisa bergerak secara bebas karena adanya gangguan pada organ tubuh akibat dari proses penuaan ataupun penyakit kronis yang diderita. Tujuan:Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan imobilisasi pada Ny.H dengan Implementasi Range Of Motion (ROM) di PSTW Jember. Metode: Metode Penelitian menggunakan studi kasus tunggal untuk mengeksplorasi implementasi Range Of Motion (ROM) pada lansia dengan imobilisasi pada Ny.H di UPT PSTW Jember. Hasi: Setelah penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 7 hari didapatkan hasil latihan Range Of Motion ROM, hari pertama hingga hari ketiga kekuatan otot ektremitas atas kiri yaitu 5 bagian kanan 2 pada bagian ektermitas bawah didapatkan hasil bagian kiri 5 dan kanan 3. Hasil hari keempat hingga keenam mengalami peningkatan kekuatan otot ektremitas atas kiri yaitu 5 bagian kanan 3 pada bagian ektermitas bawah didapatkan hasil bagian kiri 5 dan kanan 4. Hasil hari terakhir atau hari ke tujuh mengalami peningkatan kekuatan otot ektremitas atas kiri yaitu 5 bagian kanan 4 pada bagian ektermitas bawah didapatkan hasil bagian kiri 5 dan kanan 4. Range Of Motion (ROM) sangat efektif bagi lansia untuk mengurangi imobilisasi pada lansia.
IMPLEMENTASI KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA LANSIA NY. L DENGAN RISIKO JATUH BERULANG DI UPT PSTW JEMBER:STUDI KASUS Maghfiro, Audrey Amalia Shakira; Dian Ratna Elmaghfuroh
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i1.4789

Abstract

Latar Belakang: Risiko jatuh pada lansia merupakan terjadinya peningkatan kerentanan terhadap jatuh yang menimbulkan kerusakan dan gangguan fisik akibat terjatuh. Jatuh sering kali dikaitkan dengan perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan, dan sistem organ yang mempengaruhi kesehatan fisik lansia secara keseluruhan, perubahan ini berhubungan dengan nyeri sebagai cara perlindungan tubuh yang terjadi ketika jaringan rusak.Tujuan: Mendeskripsikan data dan implementasi penggunaan kompres hangat jahe terhadap penurunan skala nyeri dengan risiko jatuh berulang di UPT PSTW Jember. Metode: Studi kasus deskriptif pada 1 responden. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil: Berdasarkan data yang didapat lansia yang mengalami risiko jatuh berulang mengalami nyeri dengan skala 5 yang diiterpretasikan nyeri sedang, selain itu lansia yang mengalami risiko jatuh berulang terlihat pada skor TUG 15 detik dengan interpretasi berisiko tinggi jatuh. Kompres hangat jahe efektif dalam menurunkan nyeri dari skala 5 (nyeri sedang) menjadi skala 2 (nyeri ringan) dalam perawatan 1x15 menit selama 6 hari. Rekomendasi: Karya tulis ilmiah ini menunjukkan implementasi kompres hangat jahe efektif digunakan untuk menurunkan skala nyeri pada lansia dengan risiko jatuh berulang sehingga masukkan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan terapi kompres hangat jahe sebagai intervensi keperawatan dan memberikan pendidikan kesehatan mengenai kompres hangat jahe terhadap lansia yang mengalami nyeri dengan risiko jatuh berulang.
IMPLEMENTASI LATIHAN TANDEM STANCE EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA LANSIA NY. J DI UPT PSTW JEMBER: STUDI KASUS Rechika Amelia Eka Putri; Dian Ratna Elmaghfuroh
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i2.4795

Abstract

Latar Belakang: Lanjut usia merupakan suatu kelompok yang berusia 60 tahun atau lebih, pada saat memasuki fase lanjut usia ini akan mengalami penurunan fungsi tubuh sehingga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan pada lansia merupakan ketidakmampuan untuk mempertahankan postur tubuh yang stabil. Gangguan keseimbangan disebabkan karena adanya penurunan kekuatan otot dan fungsi kognitif yang dapat menyebabkan penurunan persepsi sensori, respon motork dan reseptor proprioseptif pada sistem saraf pusat (SSP). Tujuan: Mendeskripsikan bagaimana implementasi latihan tandem stance exercise pada lansia dengan gangguan keseimbangan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dalam bentuk studi kasus mendalam pada lansia dengan gangguan keseimbangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil: Berdasarkan data yang didapat lansia yang mengalami gangguan keseimbangan terlihat skor BBS 34 dengan interpretasi gangguan keseimbangan sedang. Implementasi latihan tandem stance exercise efektif dalam meningkatkan keseimbangan dari skor BBS 34 (gangguan keseimbangan sedang) menjadi skor 42 (gangguan keseimbangan ringan) selama latihan Implementasi latihan tandem stance sebanyak 6 kali dalam waktu 2 minggu dengan durasi 15 menit. Kesimpulan: Karya tulis ilmiah ini menunjukkan implementasi latihan tandem stance exercise efektif digunakan untuk meningkatkan keseimbangan pada lansia sehingga masukan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan implementasi latihan tandem stance exercise sebagai intervensi keperawatan serta memberikan pendidikan kesehatan mengenai latihan tandem stance exercise terhadap lansia yang mengalami gangguan keseimbangan. Kata Kunci: Gangguan Keseimbangan, Lansia, Tandem stance exercise
Implementation of Maintaining Mobility to Reduce the Risk Falls in Elderly Dian Ratna Elmaghfuroh; Dwi Yunita Haryanti; Roza Rizka Romadhoni
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 1 (2024): December
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i1.784

Abstract

Aging is associated with a decline in the physical and cognitive functions of the human body, which also involves the possibility of age-related diseases. Reduced muscle strength and coordination of the lower extremities, accompanied by decreased gait assurance and balance control, are the results of physical deterioration in the aging body. In decreased physiological function, these disorders lead to a higher risk of falls in the elderly. Maintaining mobility is an effort that can be a preventive measure for falls through physical exercise, meeting nutritional needs, and regular health checks. This study aims to determine the effect of palliative care using a maintaining mobility approach to prevent the risk of falls in the elderly at PSTW Jember. This research design is a pre-experimental quantitative research design with a pretest-posttest group design approach with a total sample of 30 elderly people. This research uses analysis of the Wilcoxon statistical test. The research results showed that elderly people who were at risk of falling had a history of musculoskeletal disease of 33.3%, with a p-value of 0.0001. The implementation of maintaining mobility for the elderly can affect the Morse Fall Scale score. In conclusion, there is an effect of maintaining mobility interventions to reduce the risk of falls in the elderly at PSTW Jember.
Implementation of Maintaining Mobility to Reduce the Risk Falls in Elderly Dian Ratna Elmaghfuroh; Dwi Yunita Haryanti; Roza Rizka Romadhoni
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 1 (2024): December
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i1.784

Abstract

Aging is associated with a decline in the physical and cognitive functions of the human body, which also involves the possibility of age-related diseases. Reduced muscle strength and coordination of the lower extremities, accompanied by decreased gait assurance and balance control, are the results of physical deterioration in the aging body. In decreased physiological function, these disorders lead to a higher risk of falls in the elderly. Maintaining mobility is an effort that can be a preventive measure for falls through physical exercise, meeting nutritional needs, and regular health checks. This study aims to determine the effect of palliative care using a maintaining mobility approach to prevent the risk of falls in the elderly at PSTW Jember. This research design is a pre-experimental quantitative research design with a pretest-posttest group design approach with a total sample of 30 elderly people. This research uses analysis of the Wilcoxon statistical test. The research results showed that elderly people who were at risk of falling had a history of musculoskeletal disease of 33.3%, with a p-value of 0.0001. The implementation of maintaining mobility for the elderly can affect the Morse Fall Scale score. In conclusion, there is an effect of maintaining mobility interventions to reduce the risk of falls in the elderly at PSTW Jember.
Penerapan Terapi Reminiscence Pada Lansia Ny. M Dengan Gangguan Kecemasan Di Desa Puger Wetan Kabupaten Jember Lia Agustin; Dian Ratna Elmaghfuroh
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 2 No 8 (2025): JKRI - Juli 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia rentan mengalami gangguan kecemasan akibat perubahan fisiologis, psikologis dan sosial selama proses penuaan. Salah satu intervensi non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi kecemasan adalah terapi reminiscence yang melibatkan penggalian kembali pengalaman masa lalu yang bermakna. Studi ini menggunakan desain studi kasus deskriptif pada Ny. M, seorang lansia di Desa Puger Wetan dengan gangguan kecemasan. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan instrumen Geriatric Anxiety Inventory (GAI). Intervensi diberikan selama enam sesi dengan durasi 30–60 menit setiap sesi. Hasil menunjukkan penurunan skor kecemasan dari 15 (kategori sedang) menjadi 6 (kategori ringan) setelah intervensi. Terapi reminiscence terbukti membantu klien mengenali dan menerima pengalaman hidupnya serta meningkatkan interaksi sosial dan penyesuaian emosional. Kesimpulannya, terapi reminiscence efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada lansia dan dapat direkomendasikan sebagai bagian dari intervensi keperawatan
Implementasi Terapi Inovasi Mirror Untuk Meningkatkan Mobilitas Fisik Pada Ny.F Dengan Riwayat CVA Infark Di Desa Karangbayat Kabupaten Jember Angelina Tisha Putri Permadi; Dian Ratna Elmaghfuroh
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 2 No 8 (2025): JKRI - Juli 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penuaan pada lansia menyebabkan penurunan fungsi sistem saraf dan muskuloskeletal, yang berdampak pada mobilitas fisik lansia. Lansia dengan riwayat CVA infark sering mengalami kelemahan ekstremitas yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Upayabyang dapat dilakukan untuk mempertahankan kekuatan otot yaitu dengan terapi inovasi mirror, melalui umpan balik visual, dapat merangsang aktivitas motorik otak dan mendukung rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas terapi cermin dalam meningkatkan mobilitas fisik pada lansia pasca CVA infark. Penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif pada Ny. F usia 62 tahun dengan kelemahan ekstremitas kanan post CVA infark. Intervensi terapi cermin dilakukan selama tujuh hari berturut-turut, dengan waktu 5-7 menit per sesi. Evaluasi kekuatan otot menggunakan Manual Muscle Testing (MMT), serta observasi kemampuan fungsional. Setelah tujuh hari terapi cermin, terjadi peningkatan kekuatan otot berdasarkan MMT ditunjukkan dengan peningkatan kekuatan otot: Ekstremitas kanan atas dari 3 ke 4, ektremitas kanan bawah dari 2 ke 3, sementara ekstremitas kiri tetap stabil di skor 5. Pasien mulai mampu melakukan latihan berjalan dengan alat bantu. Hasil ini menunjukkan bahwa terapi cermin memberikan efek positif terhadap pemulihan motorik dan mobilitas fisik pada lansia post CVA Infark. Terapi inovasi mirror dapat digunakan sebagai alternatif non-farmakologis yang efektif dalam meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas fisik pada lansia dengan riwayat CVA infark, terutama pada tahap rehabilitasi awal.
Pengaruh Implementasi Palliative Care dengan Pendekatan Spiritual Therapy terhadap Kemampuan Kognitif Lansia Dian Ratna Elmaghfuroh; Haryanti, Dwi Yunita; Aditya, Alif Fikri Bayu; Afkarina, Izza
The Indonesian Journal of Health Science Vol. 15 No. 1 (2023): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/tijhs.v15i1.491

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, melainkan peralihan dari satu tahap ke tahap lain dalam kehidupan. Pada usia ini, gangguan kognitif adalah salah satu masalah paling umum pada lansia, yang bertanggung jawab atas berbagai gangguan terkait usia. Seiring dengan pertambahan usia, keyakinan spiritual menjadi lebih penting pada orang tua. Keyakinan spiritual ini meningkatkan makna hidup dan menciptakan kenyamanan dan kekuatan yang tidak dapat diungkapkan pada orang tua. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh implementasi palliative care dengan pendekatan spiritual therapy terhadap kemampuan kognitif lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental dengan pendekatan pretest posttest design dengan sampel sebanyak 30 lansia. Instrumen yang digunakan untuk alat ukur adalah MMSE (Mini Mental State Examination). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengukuran pretest didapatkan nilai mean 20,13 dengan SD 1,995 dan posttest didapatkan nilai mean 24,20 dengan SD 24,20. Nilai P value yang didapatkan menunjukkan hasil 0,000. Kesimpulan: Terdapat pengaruh implementasi palliative care dengan pendekatan spiritual therapy terhadap kemampuan kognitif pada lansia di PSTW Jember.