Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hasil Perbandingan Kerapatan Dosis Bakteri Streptoccocus agalactiae Terhadap Keberhasilan Pembuatan Tikus Model Aerobic Vaginitis Adar, Olivera Agnes; Hamat, Viviana; Dewi, Imelda Rosniyati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 3 (2025): Volume 12 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i3.19934

Abstract

Aerobic vaginitis merupakan kondisi infeksi pada vagina, yang merangsang respon inflamasi yang tinggi, dan sulit diobati akibat meningkatnya masalah resistensi antibiotika. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dosis bakteri Streptococcus agalactiae yang tepat agar dapat membuat tikus kondisi aerobic vaginitis. Desain penelitian yang digunakan adalah experimental dengan repeated measures design. Tikus Rattus terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama, terdiri dari 4 ekor tikus (1a, 2a, 3a, 4a) yang diberikan treatment  dexamethasone 5 mg/kg sebanyak 0,1 mg/kg selama 3 hari dengan dosis GBS adalah 1x108 CFU/ml dan di diagnosa pada hari kedua (48 jam) dengan dosis yang berbeda-beda. Kelompok kedua terdiri dari 4 ekor tikus ((5a, 6a, 7a, 8a) dengan perlakuan yang sama tetapi diagnosa AV dilakukan pada hari ke 4. Hasil penelitian Dosis GBS yang dapat membentuk Aerobic Vaginitis pada tikus Rattus norvegicus adalah dosis 1x108 CFU/ml yang didiagnosa pada hari ke empat dibandingkan hari ke dua.
SOSIALISASI DAN EDUKASI PROGRAM “TIGA PERTANYAAN WAJIB” UNTUK PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN IBU HAMIL Adar, Olivera Agnes; Manggul, Makrina Sedista; Laput, Dionesia Octaviani; Raden, Natalia Damaiyanti Putri; Trisnawati, Reineldis Elsidianastika
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32495

Abstract

Abstrak: Sosialisasi Tiga Pertanyaan wajib dilakukan untuk membantu mengatasi masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat literasi kesehatan ibu hamil sehingga berdampak pada rendahnya interaksi antara ibu dan petugas Kesehatan selama kunjungan antental care. Pemberian sosialisasi tiga pertanyaan wajib ini bertujuan untuk meningkat pemahaman literasi Kesehatan ibu sehingga menekan risiko terjadinya komplikasi dalam kehamilan, persalinan, hingga nifas, dan mendorong interaksi aktif antara ibu dan tenaga Kesehatan. Metode yang digunakan meliputi ceramah, dan Focus Group Discussion (FGD). Evaluasi menggunakan kuesioner untuk mengukur perubahan pengetahuan dan sikap peserta. Sebelum penyuluhan, hanya 32% peserta mengetahui konsep “Tiga Pertanyaan Wajib”. Setelah edukasi, mayoritas peserta mampu menyebutkan tiga pertanyaan terkait kehamilannya yaitu 94% peserta menyatakan lebih percaya diri untuk bertanya kepada tenaga kesehatan. Diskusi dan simulasi berhasil meningkatkan partisipasi aktif peserta dan akan mereka implementasikan selama berkomunikasi dengan petugas Kesehatan.Abstract: The socialization of the Three Mandatory Questions is being conducted to help address the persistently high Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia, which is partly due to the low level of health literacy of pregnant women, resulting in low interaction between mothers and health workers during antenatal care visits. The socialization of these three mandatory questions aims to improve maternal health literacy, thereby reducing the risk of complications during pregnancy, childbirth, and postpartum, and encouraging active interaction between mothers and health workers. The methods used include lectures and Focus Group Discussions (FGDs). Evaluation used a questionnaire to measure changes in participants' knowledge and attitudes. Before the counseling, only 32% of participants were aware of the concept of the "Three Mandatory Questions." After the education, the majority of participants were able to name three questions related to their pregnancy, with 94% of participants stating they felt more confident asking health workers. The discussion and simulation successfully increased active participant participation, which they will implement during communications with health workers.
Analisis Faktor Kejadian Unmet Need KB Pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Wae Kanta Hamat, Viviana; Janggu, Jayanthi Petronela; Manggul, Makrina Sedista; Adar, Olivera Agnes; Kurniati, Kornelia
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 12 (2024): Volume 4 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i12.15643

Abstract

ABSTRACT Indonesia is still one of the countries with the largest population in the world. One of the programs carried out by the government is the Family Planning Program to control the population and improve the health welfare of mothers and children. However, the high unmet need is a problem for the government not only regarding the population explosion in 2030 but will also increase the maternal mortality rate (MMR) in Indonesia. To analyze the factors that influence the decision to unmet need for family planning among female couples of childbearing age in the Wae Kanta Community Health Center working area. This study is quantitative with a cross sectional design. Data collection uses a structured questionnaire that has been tested and declared valid. The research was conducted in the target village, namely Wae Kanta Village, 4-5 December 2023. The sampling technique was total sampling with a population of 37 fertile female couples. The analysis starts with univariate and then bivariate with the chi square test. There is a relationship between age and the incidence of unmet need for family planning with a p value of 0.006 (p < 0.05). There is a relationship between education and the incidence of unmet need for family planning with a p value of 0.000 (p < 0.05). There is a relationship between husband's support and the incidence of unmet need for family planning with a p value of 0.000 (p < 0.05). There is a relationship between knowledge and the incidence of unmet need for family planning with a p value of 0.002 (p < 0.05). Several factors have been proven to have an influence on the incidence of unmet need for family planning among WUS in Wae Kanta village, including mother's age, education, knowledge and husband's support. Employment, income and parity factors have no relationship with the incidence of unmet need for family planning. Keywords: Unmet Need for Family Planning Factors, Unmet Need for Family Planning, Women of Childbearing Age  ABSTRAK Indonesia masih menjadi salah satu negara yang memiliki populasi terbanyak didunia. Salah satu program yang dilakukan pemerintah adalah Program Keluarga Berencana untuk mengedalikan populasi dan meningkatkan kesejahteraan kesehatan ibu dan anak. Namun Tingginya unmet need menjadi permasalahan bagi pemerintah bukan hanya perihal ledakan populasi penduduk di tahun 2030 tetapi juga akan meningkatkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia. Menganalisis faktor yang mempengaruhi keputusan unmet need KB pada Wanita pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Wae Kanta. Studi ini kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji dan dinyatakan valid. Penelitian dilakukan di desa binaan yaitu Desa Wae Kanta tanggal 4-5 Desember 2023. Teknik sampel adalah total sampling dengan jumlah populasi Wanita pasangan subur berjumlah 37 orang. Analisis dimulai dengan univariat selanjutnya bivariat dnegan uji chi square. Ada hubungan antara umur dengan kejadian unmet need KB dengan nilai p value sebesar 0,006 (p < 0,05). Ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian unmet need KB dengan nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05). Ada hubungan antara dukungan suami dengan kejadian unmet need KB dengan nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05). Ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian unmet need KB dengan nilai p value sebesar 0,002 (p < 0,05). Beberpa faktor yang terbukti memiliki pengaruh terhadap kejadian unmeed need KB pada WUS di Desa Wae Kanta diantaranya umur ibu, Pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami. Faktor pekerjaan, penghasilan dan paritas tidak memiliki hubungan dengan kejadian unmet need KB Kata Kunci: Faktor Unmet Need KB, Unmet Need KB, Wanita Usia Subur