Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Nutritional Intake And Physical Activity Associated With The Menstrual Cycle In Midwifery Students During The Covid-19 Pandemic Makrina Sedista Manggul; Jayanthi Petronela Janggu; Fransiska Nova Nanur
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i1.5367

Abstract

Latar belakang: Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berdampak pada masyarakat di berbagai kelompok, umur termasuk remaja. Kebijakan lockdown yang dibuat pemerintah Indonesia menyebabkan semua kegiatan yang biasa dilakukan dikampus diberhentikan untuk sementara waktu. Kebijakan tersebut memberi dampak bagi Kesehatan termasuk Kesehatan remaja. Aktivitas fisik yang teratur akan berpengaruh pada kebugaran fisik, kapasitas kerja dan kesehatan seseorang. Ketidakseimbangan asupan zat gizi dan aktivitas fisik akan mempengaruhi fungsi reproduksi sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan siklus menstruasi pada remaja.Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi dan aktivitas fisik dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I UNIKA St. Paulus Ruteng selama masa pandemi Covid – 19.Metode: Riset ini ialah riset analitik observasional dengan pendekatan cross– sectional. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah asupan zat gizi dan aktivitas fisik sedangkan variabel terikatnya (dependent) adalah keteraturan siklus menstruasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa kebidanan tingkat I UNIKA St. Paulus Ruteng yang berjumlah 79 orang yang didapatkan dengan total sampling. Instrument yang  digunakan adalah kuesioner food recall 24 jam dan kuesioner IPAQ . Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni tahun 2021 di prodi kebidanan UNIKA St. Paulus Ruteng.Hasil: Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan energi dengan gangguan siklus  menstruasi dengan p value : 0,038 < 0,05, ada hubungan antara asupan protein dengan gangguan siklus menstruasi dengan p value : 0,006 < 0,05, ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan gangguan siklus menstruasi dengan p value : 0,022 < 0,05 dan pada aktivitas fisik ada hubungan dengan gangguan siklus menstruasi dengan p value : 0,045 < 0,05.Kesimpulan: konsumsi zat gizi serta kegiatan fisik mempunyai hubungan dengan siklus haid.Saran : selama masa pandemic covid-19 ini, diharapkan mahasiswa tetap mampu menjaga pola konsumsi sesuai dengan prinsip gizi seimbang dan tetap melakukan aktivitas fisik sedang agar keteraturan siklus menstruasi terjaga. Kata kunci: Aktivitas Fisik , Asupan Gizi, Mahasiswi ,Siklus Menstruasi ABSTRACT Background: The Covid-19 pandemic in Indonesia has had an impact on people in various groups, including teenagers. The lockdown policy made by the Indonesian government has caused all activities that are usually carried out on campus to be temporarily suspended. The policy has an impact on health, including adolescent health. Regular physical activity will affect a person's physical fitness, work capacity and health. Imbalance of nutrient intake and physical activity will affect reproductive function so that it can cause menstrual cycle disorders in adolescents.Purpose: To determine the relationship between nutrient intake and physical activity with menstrual cycle disorders in midwifery students at UNIKA St. Paulus Ruteng during the Covid-19 pandemic.Methods: This research is an observational analytical research with a cross-sectional approach. The independent variables (independent) in this study were nutrient intake and physical activity, while the dependent variable was the regularity of the menstrual cycle. The population in this study were midwifery students at level I UNIKA St. Paulus Ruteng, totaling 79 people, was obtained by total sampling. The instruments used were the 24-hour food recall questionnaire and the IPAQ questionnaire. Data were analyzed by univariate and bivariate using chi square test. This research was conducted from April to June 2021 at the Midwifery Study Program UNIKA St.Paul Ruteng.Results: The results of data analysis showed that there was a relationship between energy intake and menstrual cycle disorders with p value: 0.038 < 0.05, there was a relationship between protein intake and menstrual cycle disorders with p value: 0.006 < 0.05, there was a relationship between carbohydrate intake with menstrual cycle disorders with p value : 0.022 < 0.05 and on physical activity there is a relationship with menstrual cycle disorders with p value : 0.045 < 0.05.Conclusion: consumption of nutrients and physical activity have a relationship with the menstrual cycleSuggestion: during this covid-19 pandemic, it is hoped that students will be able to maintain consumption patterns in accordance with the principles of balanced nutrition and continue to do moderate physical activity so that the regularity of the menstrual cycle is maintained. Keywords: Menstrual Cycle, Nutritional Intake, Physical Activity, Student 
Edukasi Pengetahuan Masyarakat Tentang Kesadaran dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Makrina Sedista Manggul; Jayanti Petronela Janggu; Reineldis Elsidianastika Trisnawati; Fransiska Nova Nanur
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4771

Abstract

ABSTRAK Masyarakat desa Lolang kecamatan  Satar Mese Kabupaten Manggarai – NTT  masih banyak yang belum memahami tentang metode kontrasepsi jangka panjang sehingga membutuhkan edukasi  upaya promotif penggunaan  alat kontrasepsi jangka panjang. Data Jumlah pasangan usia subur di desa Lolang sebanyak 154 orang, yang mengikuti program keluarga berencana sebanyak  98 orang dan yang belum mengikuti program keluarga berencana sebanyak   76 orang sedangkan  data Wanita Usia Subur sebanyak 505 orang. Aseptor  KB sebanyak 137 orang dengan rincian sebagai berikut  :  IUD 7 orang,kontrasepsi  Suntik 3 bulan sebanyak 69 orang,  Pil sebanyak 47 orang, Implan sebanyak  11 orang, MOW  sebanyak 3 orang dan yang tidak mengikuti program Keluarga Berencana  sebanyak 2 orang.  .  Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi pengetahuan pada Wanita Usia Subur tentang penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang.  Hasil : pengetahuan Wanita Usia Subur pada saat pre tes adalah sebagai berikut: berpengetahuan   kurang sebanyak 11 orang (33,33 %), berpengetahuan cukup sebanyak 22 Orang (66,7 %), berpengetahuan baik sebanyak 0 Orang  (0 %). Setelah diberikan edukasi Pengetahuan Wanita Usia Subur mengalami peningkatan yaitu sebagai berikut: berpengetahuan  baik sebanyak  24 Orang  (72,7 %), berpengetahuan  cukup sebanyak  9 Orang (27,3 %) dan berpengetahuan  kurang sebanyak  0 Orang  (0 %).  Kesimpulannya terdapat peningkatan  pengetahuan setelah diberikan edukasi. Kata Kunci  : Edukasi , Kontrasepsi Jangka Panjang, Wanita Usia Subur  ABSTRACT Many people in Lolang Village, Satar Mese Subdistrict, Manggarai Regency - NTT still do not understand about long-term contraceptive methods, so they need education on promotive efforts to use long-term contraceptives. Data on the number of  fertile age couple in Lolang village are 154 people, 98 people who take part in the family planning program and 76 people who have not participated in the family planning program while the data for women of childbearing age are 505 people. There were 137 family planning acceptors with the following details: 7 IUDs, 69 people with 3-month injectable contraceptives, 47 pills, 11 implants, 3 people with MOW and 2 people who didn't take part in the Family Planning program. . The purpose of this service is to provide knowledge education to women of childbearing age about the use of long-term contraceptive methods. Results: Knowledge of women of childbearing age at the time of the pre-test were as follows: 11 people (33.33%) lacked knowledge, 22 people (66.7%), good knowledge (0%). After being given education, women of childbearing age knowledge has increased as follows: good knowledge as many as 24 people (72.7%), adequate knowledge as many as 9 people (27.3%) and less knowledgeable as many as 0 people (0%). The conclusion is that there is an increase in knowledge after being given education. Keywords: Education, Long Term Contraception, women of childbearing age
Optimalisasi PHBS dan Diet Gizi Seimbang pada Siswa/Siswi di SMKS Karya Ruteng Makrina Sedista Manggul; Maria Sriani Banul; Eufrasia P. Padeng; Ordilia Yoselina Viven; Yuni Kartika Miniarti Sudin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.7159

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan negara besar yang memiliki banyak masalah yang harus ditangani secara serius terutama di bidang kesehatan. Menjawab tantangan tersebut perlu memberikan edukasi pendidikan sebagai bentuk investasi untuk menentukan masa depan bangsa yang lebih baik. SMKS Karya Ruteng merupakan tempat yang strategis untuk mempromosikan kesehatan yang efektif dan efisien. Data keberadaan Siswa/siswi di SMKS Karya Ruteng tahun pelajaran 2021/2022 yang diperoleh melalui wakasek kesiswaan sebanyak 896 orang yang terdiri dari tiga program keahlian yaitu Administrasi Perkantoran berjumlah : 285 orang, Akuntansi berjumlah : 525 orang  dan Pemasaran berjumlah : 86 orang. (sumber: Data Wakasek Kesiswaaan Tahun Pelajaran 2021/2022). Dari data tersebut yang dijadikan sampel dan bersedia mengisi kuisioner serta bersedia mengikuti sosialisasi tentang PHBS dan diet gizi seimbang sebanyak 60 orang yang diambil dari dua kelas. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengukur pengetahuan siswa/siswi SMKS Karya Ruteng tentang PHBS dan diet gizi seimbang. Kesimpulannya terdapat peningkatan  pengetahuan terhadap siswa/siswi SMKS Karya Ruteng yang signifikan setelah diberikan edukasi. Kata Kunci: Remaja, PHBS, Gizi Seimbang  ABSTRACTIndonesia is a large country that has many problems that must be taken seriously, especially in the health sector. Responding to these challenges, it is necessary to provide educational education as a form of investment to determine a better future for the nation. SMKS Karya Ruteng is a strategic place to promote effective and efficient health. Data on the whereabouts of students at SMKS Karya Ruteng for the academic year 2021/2022 obtained through the student deputy head of department were 896 people, consisting of three skill programs, namely Office Administration: 285 people, Accounting: 525 people and Marketing: 86 people. (Source: Data for Vice Head of Student Affairs for the 2021/2022 Academic Year). From this data, 60 people were sampled and were willing to fill out questionnaires and were willing to participate in the socialization about healthy lifestyle and a balanced nutrition diet. The purpose of this service is to measure the knowledge of SMKS Karya Ruteng students about PHBS and a balanced nutritional diet. In conclusion, there is a significant increase in knowledge of SMKS Karya Ruteng students after being given education. Keywords: Youth, Healthy Lifestyle, Balanced Nutrition
Pendampingan Orang Tua dalam Stimulasi Psikososial terhadap Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus pada Balita Stunting di Desa Lentang Kec. Lelak Kabupaten Manggarai. Makrina Sedista Manggul; Reineldis E. Trisnawati; Christin F.M Bebok; Elfrida Anes; Marcella Yolanda Nasan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9495

Abstract

ABSTRAK Masalah gizi pada balita sering terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga perlu mempersiapkan generasi yang sehat seperti memperhatikan status gizi pada anak balita sejak dini. Salah satu masalah kesehatan pada anak balita adalah stunting. Stunting merupakan masalah  serius yang disebabkan karena kurang gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat menyebabkan dampak buruk baik jangka pendek maupun jangka panjang. Masalah yang terdapat di desa Lentang adalah orangtua kurang memahami bagaimana teknik memberikan stimulasi psikososial untuk merangsang perkembangan anak. Dari pengambilan data awal hasil analisis timbang yang dilakukan di desa Lentang tahun 2020 terdapat 37 balita stunting yang dibagi menjadi dua yaitu balita dengan status pendek 20 balita dan sangat pendek 17 balita dan yang mengikuti  pendampingan dan penyuluhan hanya sebanyak 27 balita stunting yang didampingi oleh orang tua masing-masing. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan psikososial pada Balita. Metode  yang digunakan adalah malakukan pendampingan  kepada orangtua dan keluarga  secara door to door selama ± 1 minggu. Hasil  Dari tabel post test dapat dilihat bahwa pengetahuan orangtua setelah dilakukan pendampingan mengalami peningkatan yaitu paling banyak berpengetahuan baik dengan persentasi 70,38%.  Edukasi melalui pendampingan dapat meningkatkan pengetahuan individu. Kata Kunci : Balita, Stunting, Stimulasi, Psikososial.  ABSTRACT Nutritional problems in toddlers often occur in developing countries like Indonesia. One of Indonesia's national development goals is to improve the quality of human resources, so it is necessary to prepare a healthy generation, such as paying attention to the nutritional status of children under five from an early age. One of the health problems in toddlers is stunting. Stunting is a serious problem caused by malnutrition over a long period of time, which can cause adverse effects both in the short and long term. The problem in Lentang village is that parents do not understand how techniques provide psychosocial stimulation to stimulate child development. From the initial data collection results of a weighing analysis conducted in Lentang village in 2020 there were 37 stunted toddlers which were divided into two, namely toddlers with short status 20 toddlers and 17 toddlers very short and only 27 stunted toddlers participated in mentoring and counseling accompanied by their parents. Purpose this service activity is to increase the knowledge and skills of parents and families in stimulating psychosocial development in toddlers. The method used is to provide assistance to parents and families door to door for ± 1 week. Results From the post test table it can be seen that the knowledge of parents after mentoring has increased, namely the most knowledgeable are good with a percentage of 70.38%. Education through mentoring can increase individual knowledge. Keywords: Toddlers, Stunting, Stimulation, Psychosocial
HUBUNGAN STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XII SMA KARYA RUTENG Manggul, Makrina Sedista
Wawasan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2016): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.103 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistic Chi Squeare. Teknik sampling yang digunakan yakni Purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 65 responden. Instrumen penelitian merupakan kuesioner yang didasarkan atas variabel penelitian, yakni stres dan gangguan siklus menstruasi. Analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 20 responden (30,8%) yang mengalami stres baik/normal dengan mengalami gangguan siklus menstruasi, dan 8 responden (12,3%) yang mengalami stres baik/normal dengan tidak mengalami gangguan siklus menstruasi, yang mengalami tingkat stres cukup sebanyak 22 responden (33,8%) dengan mengalami gangguan siklus menstruasi, dan 7 responden (10,8%) yang mengalami tingkat stres cukup dengan tidak mengalami gangguan siklus menstruasi, sedangkan mengalami tingkat stres kurang sebanyak 1 responden (1,5%) dengan mengalami gangguan siklus menstruasi, dan 7 responden (10,8%) yang mengalami tingkat stres kurang dengan tidak mengalami gangguan siklus menstruasi. Hasil analisa bivariat spss 16 dengan menggunakan uji statistic Chi Squeare menggunakan tabel 3 x 2. Dari uji hipotesis diperoleh hasil ρ value = 0,003 (ρ<0,05). Oleh karena nilai ρ< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara stres dengan gangguan siklus menstruasi pada siswi kelas XII SMA Karya Ruteng.
Kelas Remaja sebagai upaya pencegahan Stunting di Desa Pong Murung, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai Dewi, Imelda Rosniyati; Bandur, Paskalinda M.Y; Centis, Maria Choncita Leyla; Manggul, Makrina Sedista; Nanur, Fransiska Nova; Jalong, Antonia Eltara
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.15554

Abstract

ABSTRAK Perhatian khusus terhadap kesehatan remaja dan prakonsepsi terutama menjadi upaya pencegahan stunting baik secara global maupun nasional. Tujuan dari kegiatan ini adalah  untuk melakukan kegiatan pemebentukan dan pelaksanaan kelas remaja sebagai ubaya pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah melalui pemberian edukasi kepada partisipan yang diakhiri dengan evaluasi kegiatan. Kegiatan berjalan dengan lancar melalui partisipasi remaja putri, kader kesehatan dan kepada desa. Peserta antusias dengan kegiatan dan terdapat perubahan pengatahuan tentang kesehatan reproduksi dan gizi remaja. Kegiatan kelas remaja dapat meningkatkan pengetahuan dan partisipasi aktif remaja dalam upaya pencegahan stunting. Kata kunci: Kelas Remaja, Edukasi, Kesehatan Reproduksi, Gizi   ABSTRACT Special attention to adolescent and preconception health is especially important for stunting prevention efforts both globally and nationally. The purpose of this activity is to conduct activities to establish and implement adolescent classes as a stunting prevention effort. The method used is through providing education to participants which ends with an evaluation of the activity. The activity ran smoothly through the participation of adolescent girls, health cadres health cadres and village leaders. Participants were enthusiastic about the activities and there were changes in knowledge about reproductive health and adolescent nutrition Conclusion: Youth class activities can increase knowledge and active participation of adolescents in stunting prevention efforts.  Keywords: Adolescent Class, Education, Reproductive Health, Nutrition
Pelatihan Pembuatan Biskuit Tepung Daun Kelor untuk Mengatasi Masalah Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Ponggeok Manggul, Makrina Sedista; Trisnawati, Reineldis E.; Janggu, Jayanthi P.; Hamat, Viviana; Kurniati, Kornelia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.15568

Abstract

ABSTRAK Kehamilan merupakan kodrat yang melekat pada wanita yang sah secara hukum sesuai ajaran agama dan adat istiadat masing – masing. Saat masa kehamilan   terjadi peningkatan metabolisme energi, sehingga kebutuhan energi dan zat gizi terus  meningkat dan harus dipenuhi baik untuk pertumbuhan maupun perkembangan  janin dan kesehatan Ibu. Anemia gizi besi merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia yang sering terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil dikatakan  menderita anemia jika kadar Hb < 11g / dl  dan  paling banyak terjadi pada trimester I dan III. Solusi yang disarankan oleh tim untuk menanggulangi anemia pada ibu hamil adalah dengan melakukan fortifikasi pada makanan yang mengandung zat besi. Makanan yang mengandung sumber zat besi dan protein adalah daun kelor (Moringa oleifera L). Daun kelor  memiliki kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin B, kalsium, kalium, zat besi dan protein dalam jumlah yang besar. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam mencegah anemia dengan memanfaatkan tepung daun kelor. Dalam kegiatan pengabdian ini adalah melakukan pelatihan pembuatan cookies (biskuit)  dengan bahan dasar tepung daun kelor. Sebelum penyuluhan, dilakukan pre test yang menunjukkan hasil 15 orang (60%) berpengetahuan kurang, 7 orang (28%) memiliki pengetahuan cukup, dan 3 orang (12%) memiliki pengetahuan baik. Setelah penyuluhan diperoleh hasil post test menunjukkan bahwa 22 orang (88%) memiliki pengetahuan baik, 2 orang (8%) memiliki pengetahuan cukup, dan 1 orang (4%) memiliki pengetahuan kurang. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah diberikan pelatihan. Kata kunci : Biskuit, Tepung Daun Kelor, Anemia, Ibu Hamil  ABSTRACT Pregnancy is a nature inherent in women which is legally valid according to the teachings of their respective religions and customs. During pregnancy there is an increase in energy metabolism, so that the need for energy and nutrients continues to increase and must be met for both the growth and development of the fetus and the mother's health. Iron deficiency anemia is one of the four main nutritional problems in Indonesia which often occurs in pregnant women. Pregnant women are said to be suffering from anemia if the Hb level is <11g/dl and this mostly occurs in the first and third trimesters. The solution suggested by the team to overcome anemia in pregnant women is to fortify foods that contain iron. Food that contains a source of iron and protein is Moringa leaves (Moringa oleifera L). Moringa leaves contain large amounts of vitamin A, vitamin C, vitamin B, calcium, potassium, iron and protein. Objective to increase the knowledge of pregnant women in preventing anemia by using Moringa leaf flour. In this service activity is training in making cookies (biscuits) using Moringa leaf flour as the basic ingredient. Before counseling, a pre-test was carried out which showed that 15 people (60%) had poor knowledge, 7 people (28%) had sufficient knowledge, and 3 people (12%) had good knowledge. After counseling, the results of the post test showed that 22 people (88%) had good knowledge, 2 people (8%) had sufficient knowledge, and 1 person (4%) had poor knowledge. There was an increase in knowledge of pregnant women after being given training. Keywords: Biscuits, Moringa Leaf Flour, Anemia, Pregnant Women
Development Of A Preeclampsia Education Model Using Manggarai Regional Language Videos On Knowledge About Preeclampsia Prevention Behavior In Pregnant Women Manggul, Makrina Sedista; Putri Raden, Natalia Damaiyanti; Bandur, Maria Yosefa; Dewi, Imelda Rosniyati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 11 (2024): Volume 10 No.11 November 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i11.16359

Abstract

 Latar Belakang Preeklamsia tercatat sebagai penyebab kematian ibu kedua di Indonesia setelah perdarahan maternal. Preeklamsia terjadi pada ibu hamil setelah mencapai usia kehamilan lebih dari 20 minggu yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria dan edema. Preeklamsia pada ibu hamil menimbulkan risiko serius bagi ibu dan janin,terutama terjadi pada ibu hamil dengan faktor risiko seperti usia tua,primigravida,jarak kehamilan kurang dari 2 tahun,riwayat preeklamsia sebelumnya,riwayat hipertensi dan kelebihan gizi. Data preeklamsia selama 9 tahun terakhir di di BLUD pada RSUD dr. Ben Mboi Kabupaten Manggarai pada tahun 2014 terdapat 186 kasus, periode Januari-Oktober 2015 tercatat 250 kasus dan pada tahun 2018, RSUD Ben Mboi mencatat 490 kasus preeklamsia pada ibu hamil yang melahirkan atau dirawat. Data ibu hamil DI Puskesmas Kota beresiko preeklamsia hingga Agustus 2023 tercatat sebanyak  165 kasus. Melihat masalah yang ada ditempat penelitian maka team melakukan riset edukasi menggunakan vidio bahasa daerah Manggarai, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi masalah preeklampsi karena mayoritas masyarakat di Kabupaten Manggarai lebih cenderung menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas edukasi menggunakan vidio bahasa daerah Manggarai terhadap  pengetahuan tentang perilaku pencegahan preeklamsia.Metode dalam Penelitian ini menggunakan media video Bahasa daerah Manggarai sebagai sarana pendidikan kesehatan, serta mengumpulkan data pengetahuan tentang perilaku pencegahan preeklamsia melalui kuesioner dan  dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kota Kabupaten Manggarai – NTT mulai Oktober  2023 sampai April 2024. Desain yang digunakan adalah eksperimental dengan pendekatan quasi eksperimental dengan rancangan pretest and post test with control group design. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisa univariat meliputi distribusi frekuensi karateristik responden, mean dan standar deviasi. Analisis pada penelitian ini diawali dengan uji normalitas data dengan uji Kolmogorov  Smirnov dan didapatkan data berdistribusi normal, selanjutnya uji bivariat menggunakan uji pairet T-test.Hasil Pada kelompok intervensi rerata pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan perlakuan sebesar 56,10 dan setelah diberikan edukasi menggunakan vidio bahasa daerah manggarai ada peningkatan pengetahuan sebesar 74,67 dengan selisih mean 29,50. Perbedaan ini bermakna secara statistik dengan nilai nilai p = 0,001 ≤ 0,05.Kesimpulan Edukasi menggunakan video Bahasa daerah Manggarai dapat berpengaruh terhadap pengetahuan ibu hamil tentang perilaku pencegahan preeklampsia ditandai dengan hasil uji statistik menunjukkan nilai  p = 0,001 ≥ 0,05Saran tenaga  kesehatan terutama bidan dapat mempertimbangkan untuk memperluas penggunaan media edukasi berbasis video dalam bahasa daerah untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil di daerah-daerah lain yang memiliki bahasa dan budaya yang berbeda. Kata Kunci : Ibu Hamil, Perilaku,Preeklampsia,Vidio    ABSTRACT Background Preeclampsia is recorded as the second cause of maternal death in Indonesia after maternal bleeding. Preeclampsia occurs in pregnant women after reaching a gestational age of more than 20 weeks which is characterized by hypertension, proteinuria and edema. Preeclampsia in pregnant women poses a serious risk to the mother and fetus, especially in pregnant women with risk factors such as old age, primigravida, pregnancy interval of less than 2 years, history of previous preeclampsia, history of hypertension and excess nutrition. Preeclampsia data for the last 9 years at the Regional Public Service Agency (BLUD) of the Dr. Ben Mboi Regional General Hospital (RSUD) Manggarai Regency in 2014 there were 186 cases, the period January-October 2015 recorded 250 cases and in 2018, Ben Mboi Hospital recorded 490 cases of preeclampsia in pregnant women who gave birth or were treated. Data on pregnant women at the City Health Center at risk of preeclampsia until August 2023 recorded 165 cases. Seeing the problems that exist in the research location, the team conducted educational research using Manggarai regional language videos, so that it is expected to increase the knowledge of pregnant women in overcoming preeclampsia problems because the majority of people in Manggarai Regency tend to use regional languages as their daily language.The purpose of this study was to determine the effectiveness of education using Manggarai regional language videos on knowledge about preeclampsia prevention behavior.The method in this study used Manggarai regional language video media as a means of health education, as well as collecting data on knowledge about preeclampsia prevention behavior through questionnaires and was carried out in the work area of the Manggarai Regency City Health Center - NTT from October 2023 to April 2024. The design used was experimental with a quasi-experimental approach with a pretest and post-test with control group design. Data analysis was carried out univariately and bivariately. Univariate analysis includes the frequency distribution of respondent characteristics, mean and standard deviation. The analysis in this study began with a data normality test with the Kolmogorov Smirnov test and obtained normally distributed data, then the bivariate test used the pairet T-test.Results In the intervention group, the average knowledge of pregnant women before being given treatment was 56.10 and after being given education using Manggarai regional language videos, there was an increase in knowledge of 74.67 with a mean difference of 29.50. This difference was statistically significant with a p value = 0.001 ≤ 0.05.Conclusion Education using Manggarai regional language videos can affect pregnant women's knowledge about preeclampsia prevention behavior, indicated by the results of statistical tests showing a p value = 0.001 ≥ 0.05Suggestions for health workers, especially midwives, can consider expanding the use of video-based educational media in regional languages to improve the understanding of pregnant women in other areas that have different languages and cultures. Keywords: Behavior, Preeclampsia,Pregnant Women, Videos. 
Inovasi Pemanfaatan Media Video Karikatur Menggunakan Bahasa Manggarai Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Persiapan Fisik Dan Psikis Dalam Persiapan Persalinan Minda, Agustina Vinensia; Hastuti, Agnes Sri; Suriati, Flaviana Atri; Ndae, Astuti; Rembong, Felisitas Urbana; Dese, Elisabet; Manggul, Makrina Sedista
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 1 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i1.1256

Abstract

Preparing for childbirth is a vital component of the overall childbirth process, aimed at promoting optimal health prior to delivery. One significant factor contributing to maternal mortality rates (MMR) is the lack of readiness among mothers to face childbirth. In response to this issue, numerous initiatives have been undertaken to reduce MMR, including providing physical and psychological support throughout the pregnancy. Community service efforts have identified several challenges faced by pregnant women, particularly concerning their readiness for childbirth, which encompasses physical, mental, and emotional preparation. This initiative employs educational strategies, utilizing counseling sessions and cartoon videos in the Manggarai language to facilitate understanding. The primary goal of this activity is to educate pregnant women on both physical and psychological preparations, thereby enhancing their knowledge and confidence as they approach childbirth. The curriculum focuses on essential aspects of preparing for childbirth, addressing both physical and mental readiness. The initiative successfully implements educational sessions accompanied by engaging cartoon videos, which pregnant women can view directly. As a result, there has been a notable improvement in their understanding of what is necessary for childbirth preparation, encompassing both physical and psychological dimensions. The provision of education concerning the physical and psychological aspects of childbirth preparation has significantly increased pregnant women's knowledge, fostering a positive attitude and greater confidence as they approach the impending birth of their child.ABSTRAKPersiapan persalinan memiliki peranan penting dalam proses kelahiran, dengan tujuan utama meningkatkan kesehatan ibu secara optimal sebelum melahirkan. Ketidaksiapan ibu menghadapi persalinan dapat menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI). Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan AKI, termasuk dengan mempersiapkan secara fisik dan psikis selama masa kehamilan. Program pengabdian masyarakat menunjukkan adanya beberapa permasalahan, khususnya yang berkaitan dengan ibu hamil, di antaranya adalah kurangnya persiapan persalinan yang mencakup kesiapan fisik, mental, dan emosional serta dukungan saat persalinan. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah edukasi melalui penyuluhan dan penyampaian informasi menggunakan video karikatur berbahasa Manggarai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil mengenai persiapan fisik, mental, dan psikis, agar mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam menghadapi proses persalinan. Materi yang diberikan mencakup persiapan fisik dan psikis menjelang kelahiran. Kegiatan ini berhasil dilaksanakan dengan adanya penyampaian edukasi serta pemutaran video karikatur yang ditonton langsung oleh ibu hamil. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu mengenai persiapan persalinan, baik secara fisik maupun psikis. Melalui edukasi tentang persiapan fisik dan psikis bagi ibu hamil, terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan. Hal ini mendorong terbentuknya sikap positif dari ibu hamil dalam mempersiapkan proses persalinan mereka.
Dynamics of the Emergence of Bullying Behavior in Elementary Schools in Manggarai Regency Bebok, Christin Florentin Meinarty; Eka, Angelina Roida; Danal, Paskaliana; Manggul, Makrina Sedista
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 12 No 3 (2024): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jdk.v12i3.787

Abstract

Previous research has indicated that bullying typically emerges during late childhood, often within elementary school settings. Although bullying behaviors are commonly observed among elementary school children, many students remain unfamiliar with the term "bullying". This study aimed to explore both students’ and teachers’ understanding of bullying, as well as the dynamics contributing to the development of such behavior. Employing a case study approach, data were collected through interviews with individuals identified as bullying perpetrators and those closest to them, including peers, teachers, and parents. The findings revealed that both teachers and students recognized bullying as harmful behavior that leads to emotional distress and physical harm. In this case, bullying behavior was associated with aggressive tendencies modeled by parents, and the school failed to provide an adequate response or intervention. These results underscore the importance of establishing a consistent and shared understanding of bullying among all school staff, and fostering collaboration between schools and the broader support systems of children to effectively prevent bullying behavior.