Abstrak: Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Provinsi Banten masuk ke dalam lima besar angka prevalensi stunting tertinggi di Indonesia dan masuk ke dalam 12 Provinsi Prioritas Percepatan Penurunan Stunting (PPS). Salah satu daerah yang rawan stunting di Provinsi Banten adalah Desa Panimbang Jaya. Angka prevalensi stunting Desa Panimbang Jaya, mencapai 13,41% atau 22 balita terdeteksi mengalamai stunting. Dari 315 keluarga yang terverifikasi di tahun 2022, 138 diantaranya merupakan keluarga dengan resiko stunting. Oleh karena itu, Desa Panimbang Jaya masuk ke dalam desa prioritas PPS di Kabupaten Pandeglang. Pengabdian ini bertujuan agar desa Panimbang Jaya menjadi contoh baik dalam penanganan Stunting di Provinsi Banten. Dengan konsep Collaboration Governance dan FGD, tim pengabdian melaksanakan pengabdian ke masyarakat untuk menciptakan inovasi dalam rangka penguatan PPS di Desa Panimbang Jaya. kolaborasi bersama antar aktor pelaksana pencegahan stunting, yakni seluruh stakeholder Penangan stunting di Panimbang jaya seperti pemerintahan Desa Panimbang, Puskesmas Panimbang, Kader BKKBN, Kader Posyandu dan Untirta. Sistem evaluasi yang digunakan yakni dengan wawancara dan survey. Tim pengabdian membuat program "Rumah Satu Atap Cegah Stunting" dengan konsep pelayanan satu atap yang akan menanungi kegiatan pencegahan dan penanganan Stunting di Desa Panimbang Jaya mulai dari pendataan, penyuluhan, penyediaan makanan bergizi, pemantauan dan penanganan masyarakat. Seluruh stakeholder sepakat membentuk kolaborasi antar aktor pencegahan stunting dan penguatan sumberdaya manusia yaitu penguatan kader-kader pencegahan stunting sehingga tercipta kebijakan PPS yang terintegrasi di Desa Panimbang Jaya. Terdapat peningkatan kebutuhan setelah dilakukan Program Pendampingan pendirian Rumah Satu Atap Cegah Stunting dari 52,6 % menjadi 100% berdasarkan skor post-evaluation test.Abstract: Based on the 2021 Indonesian Nutritional Status Survey (SSGI), Banten Province is among Indonesia's top five highest stunting prevalence rates and is included in the 12 Priority Provinces for Accelerating Stunting Reduction (PPS). One of the areas prone to stunting in Banten Province is Panimbang Jaya Village. The prevalence rate in Panimbang Jaya Village reached 13.41%, or 22 toddlers were detected with stunting. Of the 315 families verified in 2022, 138 were at risk of stunting. Therefore, Panimbang Jaya Village is included in the PPS priority villages in Pandeglang Regency. This community service aims to make Panimbang Jaya Village a good example of handling Stunting in Banten Province. With Collaboration Governance and FGD, the community service team carried out community service to create innovations to strengthen PPS in Panimbang Jaya Village. Collaboration among stunting prevention stakeholders, including the Panimbang Village administration, Panimbang Health Center, BKKBN cadres, Posyandu cadres, and Untirta, is essential for addressing stunting in Panimbang Jaya. The evaluation system used is an interview and survey. The community service team created a "One Roof House to Prevent Stunting" program with a one-stop service concept that will accommodate stunting prevention and handling activities in Panimbang Jaya Village, starting from data collection, counseling, provision of nutritious food, monitoring, and handling the community. All stakeholders agreed to form a collaboration between stunting prevention actors and strengthening human resources, namely strengthening stunting prevention cadres so that an integrated PPS policy is created in Panimbang Jaya Village. There was an increase in need after the Mentoring Program for establishing One Roof Houses to Prevent Stunting, which was carried out from 52.6% to 100% based on the post-evaluation test score.