Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Peningkatan Rasio Lingkar Pinggang/Panggul dengan Derajat Osteoarthritis Lutut Berdasarkan Gambaran Radiografi Lutut di Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo Kota Padang Tahun 2020 Minratno, Pupung; Tri Septiana, Vina; Widiastuti, Wisda
Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2022): SCIENA Volume I No 2, March 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.34 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i2.31

Abstract

Pendahuluan: Salah satu faktor yang memperparah osteoarthritis (OA) lutut adalah obesitas. Obesitas dapat diukur dengan antropometri, seperti indeks masa tubuh (IMT), lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan dan rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP). Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan peningkatan RLPP dengan derajat OA lutut berdasarkan gambaran radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Kota Padang. Metode: Rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis OA lutut yang melakukan pemeriksaan radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2020 dengan 43 sampel menggunakan teknik total sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan pengolahan data menggunakan SPSS 25.0. Hasil: Hasil penelitian mendapatkan jenis kelamin terbanyak perempuan yaitu 34 orang (79,1%), usia terbanyak >65 tahun yaitu 15 orang (34,9%), derajat OA terbanyak derajat 2 yaitu 21 orang (48,8%), responden terbanyak laki-laki memiliki lingkar pinggang tidak normal yaitu 7 orang (77,8%), responden terbanyak perempuan memiliki lingkar pinggang tidak normal yaitu 33 orang (97,1%), semua responden laki-laki memiliki lingkar panggul tidak normal yaitu 9 orang (100%), semua responden perempuan memiliki lingkar panggul tidak normal yaitu 34 orang (100%), responden terbanyak laki-laki mengalami peningkatan RLPP yaitu 8 orang (88,9%), responden terbanyak perempuan mengalami peningkatan RLPP yaitu 22 orang (64,7%). Kesimpulan: terdapat hubungan peningkatan RLPP dengan derajat OA lutut berdasarkan gambaran radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Kota Padang.
Karakteristik Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Gemilastari, Ranti; Zeffira, Laura; Malik, Rifkind; Tri Septiana, Vina
Scientific Journal Vol. 3 No. 1 (2024): SCIENA Volume III No 1, January 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i1.125

Abstract

Pendahuluan : Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tidak hanya menyebabkan angka kematian bayi tetapi juga pada masalah kesehatan lainnya. Bayi BBLR memiliki peluang kematian delapan kali lebih besar dibandingkan dengan bayi tidak BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kejadian BBLR di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2018-2021 berdasarkan indikator usia kehamilan, jenis kelamin, usia ibu, paritas, status gizi, ANC, cara persalinan, dan jarak kelahiran. Tujuan : Untuk mengetahui kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSI Siti Rahmah Padang. Metode : Analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi observasional. Populasi pada penelitian ini yaitu ibu yang memiliki bayi BBLR di RSI Siti Rahmah Padang yang sudah mendapat perawatan. Teknik pengambilan sampel didalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 83.3% dan BBLSR sebesar 16.7%. Distribusi frekuensi usia kehamilan ibu terbanyak adalah tidak berisiko yaitu 20 orang (42.9%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu 23 orang (65.7%), usia ibu terbanyak adalah tidak berisiko yaitu 23 orang (65.7%), paritas terbanyak adalah berisiko yaitu 20 orang (57.1%), status gizi ibu (LILA) terbanyak adalah KEK yaitu 21 orang (60%), ANC terbanyak adalah tidak lengkap yaitu 23 orang (65.7%), jenis persalinan terbanyak adalah SC yaitu (91.4%), jarak kelahiran terbanyak adalah berisiko <2 tahun yaitu 14 orang (40%). Kesimpulan : Prevalensi BBLR adalah 83.3%, dengan kebanyakan bayi laki-laki (67.5%) dan ibu berusia 20-35 tahun (65.7%) mengalami kondisi ini. Faktor risiko termasuk status gizi ibu, frekuensi pemeriksaan kehamilan yang rendah, dan metode persalinan. BBLSR terjadi pada 16.7% kasus, dengan bayi perempuan dan ibu dengan pemeriksaan kehamilan 0-3 kali lebih berisiko. Data menunjukkan pentingnya pemantauan kehamilan dan nutrisi ibu untuk mengurangi risiko BBLR dan BBLSR.
Hubungan Derajat Septum Deviasi pada Pemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal dengan Derajat Obstruksi Hidung di RSI Siti Rahmah Padang Yolisa Fitri, Vioni; Tri Yuspita, Jenny; Elfahmi; Tri Septiana, Vina; Fitri Yasa, Yanti
Scientific Journal Vol. 3 No. 4 (2024): SCIENA Volume III No 4, July 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i4.149

Abstract

Deviasi septum adalah kondisi di mana septum hidung, dinding yang memisahkan kedua lubang hidung, tidak lurus. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan, termasuk hidung tersumbat, sinusitis, dan kesulitan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara derajat deviasi septum yang diamati pada pemeriksaan CT scan sinus paranasal dan derajat obstruksi hidung.Penelitian ini menggunakan data dari pasien yang menjalani pemeriksaan CT scan sinus paranasal dan penilaian skor NOSE (Nasal Obstruction Symptom Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara derajat deviasi septum dan derajat obstruksi hidung (p<0,0001). Pasien dengan deviasi septum yang lebih parah memiliki skor NOSE yang lebih tinggi, yang menunjukkan obstruksi hidung yang lebih parah. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemeriksaan CT scan sinus paranasal dapat digunakan untuk menilai derajat deviasi septum dan membantu menentukan tingkat keparahan obstruksi hidung. Informasi ini dapat membantu dokter dalam mendiagnosis dan merencanakan pengobatan deviasi septum dengan tepat.
Edukasi Perihal Bahaya NAPZA bagi Kesehatan dan Perkembangan Intelektual Anak Usia Sekolah Yulhasfi Febrianto, Budi; Hasni, Dita; Tri Septiana, Vina; Nani Jelmila, Sri; Munandar, Irsal
Abdika Sciena Vol 2 No 1 (2024): JURABDIKES Volume 2 No 1, Juni 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v2i1.140

Abstract

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) menjadi masalah serius di kalangan remaja di Indonesia. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya NAPZA di kalangan anak usia sekolah melalui kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Rahmatan Lilalamin, Padang. Melalui ceramah, diskusi interaktif, dan kuiz edukatif, kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman remaja tentang bahaya NAPZA. Evaluasi menunjukkan bahwa 95% peserta memahami jenis-jenis NAPZA dan efek negatifnya terhadap kesehatan fisik dan mental. Penyuluhan ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Korelasi antara Atherogenic Index of Plasma (AIP) dan Parameter Hematologi sebagai Marker Ateroinflamasi pada Pasien Stroke Iskemik Anggraini, Debie; Haiga, Yuri; Tri Septiana, Vina; Morawati, Soufni
Scientific Journal Vol. 4 No. 2 (2025): SCIENA Volume IV No 2, March 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i2.210

Abstract

Latar Belakang: Stroke iskemik merupakan kondisi neurologis akut yang banyak dipengaruhi oleh proses aterosklerosis dan inflamasi sistemik. Atherogenic Index of Plasma (AIP) adalah indikator yang mencerminkan dislipidemia aterogenik, sedangkan rasio monosit terhadap HDL (MHR) dan leukosit mencerminkan status inflamasi vaskular. Keterkaitan antara kedua parameter ini belum banyak diteliti secara komprehensif dalam konteks stroke iskemik, terutama di populasi Asia Tenggara. Tujuan: Menilai hubungan antara Atherogenic Index of Plasma (AIP) dan parameter hematologi, khususnya Monocyte-to-HDL Ratio (MHR), sebagai marker ateroinflamasi pada pasien stroke iskemik. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Subjek penelitian adalah 21 pasien stroke iskemik akut yang dirawat di RS Islam Siti Rahmah Padang. AIP dihitung dari log rasio trigliserida terhadap HDL-C, sedangkan MHR dan leukosit diperoleh dari data hematologi. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil: Rerata AIP pada pasien adalah 0,15, dengan 42,9% pasien berada pada kategori risiko tinggi. Ditemukan korelasi signifikan antara AIP dan MHR (r = 0,484; p = 0,026), sedangkan korelasi dengan leukosit dan parameter hematologi lain tidak bermakna. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara AIP dan MHR pada pasien stroke iskemik, yang mencerminkan kontribusi dislipidemia dan inflamasi dalam patogenesis stroke. Kombinasi AIP dan MHR berpotensi sebagai marker ateroinflamasi yang praktis dan dapat diintegrasikan dalam penilaian risiko klinis.
Descriptive Analysis of CT Scan Findings in Breast Cancer Patients with Bone Metastases in Universitas Andalas Hospital Radiotherapy Installation Yusriono, Irfan; Tri Septiana, Vina; Rafli, Rhandyka
Indonesian Journal of Cancer Vol 18, No 3 (2024): September
Publisher : http://dharmais.co.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v18i3.1097

Abstract

Background: Breast cancer is experiencing the most significant increase in cases among all cancers worldwide. Approximately 65% to 75 % of advanced breast cancer patients will experience bone metastases. CT scan is the most affordable and accessible method for evaluating bone metastases. This study aims to describe the characteristics of CT scan examination of bone metastases in breast cancer patients in the radiotherapy installation at Universitas Andalas Hospital from 2019 until 2021. Methods: A total of 51 patients with breast cancer who had bone metastases were included in this quantitative descriptive study, using a total sampling approach. The clinical data was taken from the medical records at the radiotherapy installation at Andalas University Hospital. The collected data was processed and analyzed using SPSS statistical software. Results: Based on the results, the mean age of patients was 49 years. The most histopathological type was invasive carcinoma mammae of no special type (57%). The most common site for bone metastases is osteo vertebrae (35%). Mixed lesions were the most frequent bone metastatic finding (51%), with fractures occurring in 27% of cases. Conclusions: The results of this study are breast cancer with bone metastases occurring on average at the age of 49 years, histopathological type the most is invasive carcinoma mammae of no special type. Breast cancer with bone metastases is most common in Osteo Vertebrae with mixed lesions as well as pathological fracture with a low percentage.
EDUKASI EFEK PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESEHATAN TUBUH DAN MENTAL Ruhsyahadati; Liana, Nana; Tri Yana, Rahma; Susanti, Melya; Helmizar, Roland; Nani Jelmila, Sri; Puspita, Dian; Tri Septiana, Vina
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 3 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i3.1650

Abstract

The integration of gadgets into daily life has become unavoidable, especially among children and teenagers. These devices offer numerous advantages, such as facilitating access to information and communication. However, overuse can harm physical and mental well-being. Studies have shown that excessive gadget use can cause posture issues, eye strain, obesity, and developmental problems both psychologically and socially in young individuals. To combat these negative effects, the Faculty of Medicine at Baiturrahmah University in Padang organized an educational initiative at the Babussalam Muhammadiyah Mosque. This program, aimed at elementary school students in a Ramadan boarding school, utilized interactive presentations, discussions, and quizzes to educate participants about responsible gadget use. Thirty-five students aged 10-13 attended, showing improved understanding of the adverse effects of gadget overuse and learning tips for maintaining eye health and proper posture. The students were highly engaged and appreciated the information. Overall, educating young people about the implications of gadget use enhances their awareness and promotes healthier usage habits, mitigating potential health risks.