Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Etnis Minangkabau di Kota PadangHubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Etnis Minangkabau di Kota Padang Ramdhika, Muhammad Reza; Widiastuti, Wisda; Hasni, Dita; Febrianto, Budi Yulhasfi; Jelmila, Srinani
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.1.91-97

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, memiliki dua faktor risiko yaitu tidak dapat diubah salah satunya aktivitas fisik, etnis Minangkabau mempunyai kejadian terkena hipertensi 78,6% yang berkaitan dengan gaya hidup salah satunya kurangnya aktivitas fisik dengan penderita pada perempuan 36,9%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada perempuan etnis Minangkabau. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua perempuan etnis Minangkabau yang menderita hipertensi di Puskesmas Anak Air kota Padang dengan 52 sampel case dan 52 sampel control  menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat disajikan menggunakan software SPSS. Perempuan etnis Minangkabau dengan hipertensi mayoritas adalah yang tidak bekerja dan beraktivitas fisik ringan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan hipertensi (p value = 0,076), namun terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (p value = 0,046) pada perempuan etnis Minangkabau. Bagi masyarakat terutama perempuan etnis Minangkabau yang mengalami hipertensi diharapkan dapat meningkatkan aktivitas fisik agar dapat mencegah komplikasi kardiovaskuler.
Hubungan Stres dengan Derajat Hipertensi Di Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi Tahun 2018 Putri Utami, Indah; Anissa, Mutiara; Widiastuti, Wisda
Scientific Journal Vol. 1 No. 1 (2022): SCIENA Volume I No 1, January 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.059 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i1.21

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit pembuluh darah, di kenal sebagai silent kiler karena sering tidak menimbulkan gejala. Faktor resiko yang dapat menyebabkan hipertensi salah satunya stres. Stres dapat memicu timbulnya hipertensi melalui aktivitas sistim saraf simpatis yang mengakibatkan  naiknya tekanan darah secara intermiten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dengan derajat hipertensi di Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi. Penelitian ini merupakan  penelitian analitik bivariat korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study.  Jumlah sampel 51 orang secara consecutive sampling Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner PSS dan pengukuran tekanan darah. Analisis menggunakan uji statistic Sperman ,s rank test. Hasil penelitian stres sedang 45,1 %, stres berat 7,8 %, dan penderita hipertensi tahap 1, 58,8 %, pre hipertensi 9,8 %. Ada hubungan stres dengan derajat hipertensi dengan nilai p value 0,001 < 0,05.
Hubungan Peningkatan Rasio Lingkar Pinggang/Panggul dengan Derajat Osteoarthritis Lutut Berdasarkan Gambaran Radiografi Lutut di Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo Kota Padang Tahun 2020 Minratno, Pupung; Tri Septiana, Vina; Widiastuti, Wisda
Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2022): SCIENA Volume I No 2, March 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.34 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i2.31

Abstract

Pendahuluan: Salah satu faktor yang memperparah osteoarthritis (OA) lutut adalah obesitas. Obesitas dapat diukur dengan antropometri, seperti indeks masa tubuh (IMT), lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan dan rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP). Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan peningkatan RLPP dengan derajat OA lutut berdasarkan gambaran radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Kota Padang. Metode: Rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis OA lutut yang melakukan pemeriksaan radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2020 dengan 43 sampel menggunakan teknik total sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan pengolahan data menggunakan SPSS 25.0. Hasil: Hasil penelitian mendapatkan jenis kelamin terbanyak perempuan yaitu 34 orang (79,1%), usia terbanyak >65 tahun yaitu 15 orang (34,9%), derajat OA terbanyak derajat 2 yaitu 21 orang (48,8%), responden terbanyak laki-laki memiliki lingkar pinggang tidak normal yaitu 7 orang (77,8%), responden terbanyak perempuan memiliki lingkar pinggang tidak normal yaitu 33 orang (97,1%), semua responden laki-laki memiliki lingkar panggul tidak normal yaitu 9 orang (100%), semua responden perempuan memiliki lingkar panggul tidak normal yaitu 34 orang (100%), responden terbanyak laki-laki mengalami peningkatan RLPP yaitu 8 orang (88,9%), responden terbanyak perempuan mengalami peningkatan RLPP yaitu 22 orang (64,7%). Kesimpulan: terdapat hubungan peningkatan RLPP dengan derajat OA lutut berdasarkan gambaran radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Kota Padang.
REVIEW ARTIKEL: PENGARUH POLA ASUPAN MAKANAN TERHADAP RESIKO PENYAKIT DIABETES Widiastuti, Wisda; Zulkarnaini, Aryaldi; Mahatma , Gangga; Anita darmayanti
Journal of Public Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jophs.v1i2.1066

Abstract

Penyakit diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di seluruh dunia.Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat gangguan dalam produksi atau fungsi insulin. Kondisi ini dapat menyebabkan serangkaian komplikasi serius seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, dan kerusakan saraf.Pola makan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dan pengendalian penyakit diabetes. Pendekatan deskriptif dalam artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana perubahan pola makan dapat berperan dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.Informasi yang disajikan akan mencakup definisi dan tipe-tipe diabetes, mekanisme penyakit, serta faktor risiko yang berkaitan dengan pola makan.Selain itu, kami juga akan membahas hasil penelitian terkini dan memberikan rekomendasi praktis untuk mengimplementasikan strategi diet Sejumlah penelitian terkini telah menunjukkan korelasi yang signifikan antara pola makan dan perkembangan penyakit diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Harvard pada tahun 2022 menyoroti dampak konsumsi tinggi gula dan karbohidrat sederhana terhadap peningkatan risiko diabetes tipe 2. Dalam penelitian ini, partisipan yang mengonsumsi lebih dari 25% kebutuhan kalori per hari. Diabetes merupakan penyakit yang kompleks dengan faktor penyebab yang beragam, salah satunya adalah pola makan. Dari hasil penelitian dan kajian literatur, diketahui bahwa asupan makanan berperan signifikan dalam perkembangan dan pengelolaan diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Pemahaman mengenai mekanisme metabolisme glukosa dan fungsi insulin memberikan dasar penting untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko terkait pola makan.
EFEKTIVITAS TERAPI INSULIN PADA LATENT AUTOIMMUNE DIABETES IN ADULTS (LADA) DAN KAJIAN KLASIFIKASI DIABETES TIPE 5 Widiastuti, Wisda; Abdullah, Dessy; Marwazi, Maryetti; Deny, Fitra
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i1.2260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas terapi insulin pada pasien dengan Latent Autoimmune Diabetes in Adults (LADA) serta meninjau konsep klasifikasi diabetes tipe 5. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur sistematis dengan mengumpulkan dan menganalisis 15 artikel ilmiah dari database PubMed, Scopus, dan Google Scholar yang diterbitkan antara tahun 2008 hingga 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi insulin dini efektif dalam mempertahankan fungsi sel beta pankreas dan memperlambat progresi autoimun pada pasien LADA, sehingga dapat meningkatkan pengelolaan klinis penyakit ini dibandingkan dengan terapi oral. Konsep diabetes tipe 5 sebagai kategori autoimun dan inflamasi kronis masih bersifat konseptual dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Simpulan dari kajian ini menegaskan pentingnya diagnosis dini dan pemberian terapi insulin sebagai strategi utama dalam penatalaksanaan LADA serta perlunya penelitian skala besar untuk memperjelas klasifikasi dan manajemen diabetes autoimun dewasa.   Kata Kunci: Latent Autoimmune Diabetes In Adults, Terapi Insulin, Diabetes Tipe 5, Sel Beta, Klasifikasi Diabetes
Evaluasi Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia: Studi Efek Obat Antipsikotik dengan Menggunakan Short Form-36 Abiensy, Salsa Sedilla; Hasni, Dita; Saputra, Muhammad Rizki; Widiastuti, Wisda; Anissa, Mutiara
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i12.11204

Abstract

ABSTRACT Schizophrenia, classified as a chronic and severe mental disorder, affects not only patients suffering from the disorder, but also their caregivers and families. In many cases, the cost of care and support required by schizophrenic patients can be quite high, often becoming a burden for the patient's family. This study was conducted with the specific aim to explore and understand the quality of life of schizophrenic patients who have consumed antipsychotic drugs. For this purpose, the short form-36, a quality of life measurement tool, was used as the primary assessment tool. This descriptive study was carried out at the HB Saanin Hospital in Padang from July to September 2022. The study included 40 diagnosed schizophrenic patients who were treated on an outpatient basis in the clinic and met the inclusion and exclusion criteria as primary samples. Results showed that the majority of patients were male (87.5%) and adults (65%). More than half of the sample (52.5%) were unemployed. Paranoid schizophrenia was the most common diagnosis (75%). Nevertheless, a large number of the sample (90%) reported an improvement in quality of life after consuming antipsychotics.The conclusion that can be drawn from this study is that the use of antipsychotic drugs potentially improves the quality of life of schizophrenic patients. This provides important insights for future schizophrenia care. Keywords: Antipsychotics, Schizophrenia, Short Form – 36, Quality of Life,   ABSTRAK Skizofrenia, yang diklasifikasikan sebagai gangguan mental kronis dan berat, mempengaruhi tidak hanya pasien yang menderita gangguan tersebut, tetapi juga pengasuh dan keluarga mereka. Dalam banyak kasus, biaya perawatan dan dukungan yang diperlukan oleh pasien skizofrenia bisa sangat tinggi, dan ini seringkali menjadi beban bagi keluarga pasien. Studi ini dilakukan dengan tujuan spesifik untuk mengeksplorasi dan memahami kualitas hidup pasien skizofrenia yang telah mengonsumsi obat antipsikotik. Untuk tujuan ini, alat pengukuran kualitas hidup, short form-36, digunakan sebagai alat penilaian utama. Penelitian deskriptif ini dilaksanakan di RS HB Saanin Padang pada bulan Juli sampai September 2022. Penelitian ini mengikutsertakan 40 pasien yang didiagnosis skizofrenia yang dirawat jalan  di poliklinik dan telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai sampel primer. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah laki-laki (87,5%), dan dewasa (65%). Lebih dari setengah dari sampel (52,5%) tidak memiliki pekerjaan. Skizofrenia paranoid adalah diagnosis yang paling umum (75%). Meski demikian, sejumlah besar sampel (90%) melaporkan peningkatan kualitas hidup setelah mengonsumsi antipsikotik. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan obat antipsikotik berpotensi memperbaiki kualitas hidup pasien skizofrenia. Ini memberikan wawasan penting untuk perawatan skizofrenia di masa depan. Kata Kunci: Antipsikotik, Kualitas Hidup, Short Form – 36, Skizofrrenia
Risk Factors of Opthalmoplegia in Diabetes Mellitus Lassie, Naima; Ashan, Haves; Triola, Seres; Widiastuti, Wisda
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.4676

Abstract

The purpose of this research is meaningful, namely to find out what are the risk factors for ophthalmoplegia in diabetes mellitus. Ophthalmoplegia, although rare in DM, is associated with great anxiety for the patient and often appears to be a serious problem from a diagnostic and therapeutic standpoint. This study took the library method in accordance with the objects involved in the research. The results of the study found that there were several risk factors for ophthalmoplegia in patients suffering from Diabetes Miletus. Diabetes is everything related to sugar or glucose, meaning how the body produces or uses insulin effectively to control blood glucose. In this case what is meant by glucose is related to the energy needed and urgent for the body's cells, perhaps the kidneys, heart and blood vessels and small blood vessels in the eyes. Older people are more likely to experience diabetic ophthalmoplegia. Some of the risk factors include micro factors and macroangiopathy factors of chronic diabetes, which include retinopathy, nephropathy, neuropathy and severe vascular disease.