Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kepuasan Pasien dengan Metode Important Performance Analysis (IPA) di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow: Analysis of Nonwork-Related Fatigue Risk Factors on Dump Truck Drivers PT X in 2022: Comparison of Three Subjective Fatigue Measurement Darmin; Suci Rahayu Ningsih; Heriyana Amir; Sarman; Moh. Rizki Fauzan
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 1: JUNE 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.449 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v12i1.2459

Abstract

Salah satu upaya dalam bidang kesehatan adalah tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta- fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi. Desain penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling berupa aksidental sampling. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance and Performance Analysis (IPA) yaitu menghitung Gap antara tingkat perceived service dan expected service. Hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terdapat 12 orang pasien rawat inap di RSDU Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow pada bulan November tahun 2021 didapatkan bahwa pasien yang puas terhadap pelayanan diberikan oleh tenaga keperawatan yaitu sebesar 40 %, sementara pasien yang tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan yaitu sebesar 60 %. Hasil survey pendahuluan menunjukkan bahwa kepuasan pasien rawat inap masih rendah. Garis vertikal adalah rata-rata hitungan penilaian expected service, sedangkan garis horizontal adalah rata-rata hitung penilaian perceived service. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat gap antara perceived service dengan expected service dimana nilai rata-rata perceived service yaitu sebesar 65.8 % sedangkan nilai rata-rata expected service yaitu sebesar 73.6 %. Kualitas pelayanan kesehatan yang kurang optimal karena dimensi Tangible, Relianbility, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty masih dipandang kurang oleh pasien.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 4 PALU DALAM MEMAHAMI KONSEP PECAHAN BERDASARKAN GENDER YANG BERKEMAMPUAN TINGGI Moh. Rizki Fauzan; Usman H.B; Sukayasa
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 4 Palu dalam memahami konsep pecahan berdasarkan gender yang berkemampuan tinggi. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan purposive sampling, adapun karakteristik utama yang menjadi pentingnya dalam memilih subjek adalah “siswa yang memiliki kemampuan tinggi”. Selanjutnya dua subjek yang dipilih yaitu siswa laki-laki (LK) dan siswa perempuan (PR) yang memiliki kemampuan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis subjek LK dan subjek PR dalam memamahami konsep pecahan berdasarkan gender yang kemampuan tinggi. Kedua subjek mampu memahami konsep pecahan dan mampu mengomunikasikan ide-ide matematis yang dimiliki kedalam bentuk tulisan maupun lisan. Kata Kunci:Kemampuan komunikasi matematis; Gender; Konsep Pecahan. Abstract : The purpose of this study is to describe the mathematical communication skills of SMP Negeri 4 Palu students in understanding the concept of fractions based on high-ability gender. This type of research is case study research using qualitative approach. Research subjects were chosen based on purposive sampling, while the main characteristics that became important in choosing the subject were "students who have high ability". Furthermore, two selected subjects are male students (LK) and female students (PR) who have high ability. The results of this study indicate that the mathematical communication ability of LK subject and the subject of PR in memamahami fraction concept based on high ability of gender. Both subjects are able to understand the concept of fractions and able to communicate mathematical ideas that belong to the form of writing and oral . Keywords: Ability of mathematical communication; Gender; Fractional Concepts.
Analisis Faktor Kelelahan Kerja Pada Perawat Dirumah Sakit X Kotamobagu Sarman; Fachry Rumaf; Moh. Rizki Fauzan; Anggi Della Anggaria
Miracle Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/mj.v5i2.1546

Abstract

Kelelahan kerja merupakan suatu kondisi yang biasanya terjadi pada pekerja, yang menyebabkan penurunan produktivitas di lingkungan kerja, mengakibatkan mereka tidak sapat menyelesaikan tugas mereka.penerapan standar kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja rumah sakit (K3RS) sangat penting yntuk mengurangi kemungkinan penyakit dan kecelakaan kerja di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada perawat dirumah sakit x kotamobagu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sentional. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 55 responden. Teknik pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengambilan data terbagi menjadi dua yaitu data primer dengan pembagian kuesioner pada perawat dan data sekunder yang diperoleh dari rumah sakit x kotamobagu. Data di analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini terdapat hubungan kelelahan kerja dengan umur dengan nilai p value 0,001 < 0,05, shift kerja dengan nilai p value 0,001 <0,05, massa kerja dengan nilai P value 0,001 <0,05 dan beban kerja dengan nilai 0,001 <0,05. Oleh karena itu pihak rumah sakit dapat meningkatkan kebiasaan istirahat dengan duduk setalah menangani pasien ditempat yang sudah disediakan untuk menyeimbangi posisi kerja dan memberikan fasilitas yang memadai dan mendukung kenyamanan bagi perawat dalam bekerja untuk menghindari terjadinya kelelahan kerja.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Perawat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit X Kota Kotamobagu Fachry Rumaf; Moh. Rizki Fauzan; Sarman; Henny Kaseger; Niar Tanaeyo
Miracle Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/mj.v5i2.1602

Abstract

Meningkatnya jumlah pasien dan rawat inap menyebabkan beban kerja tenaga kesehatan termasuk perawat semakin meningkat. Semakin berat beban kerja maka semakin besar pula risiko perawat mengalami kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil observasi di lapangan terdapat beberapa perawat yang mengalami kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum dan ampul pecah setelah memeriksa pasien, terdapat perawat yang tidak mematuhi penggunaan alat pelindung diri, tidak mematuhi prosedur operasi standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit X Kota Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian crosssectional. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 58 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu data primer dengan menyebarkan kuesioner perawat dan data sekunder yang diperoleh dari rumah sakit x kota kotamobagu. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kecelakaan kerja dengan masa kerja dengan nilai ρ sebesar 0,026 < 0,05 dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri dengan nilai ρ sebesar 0,009 < 0,05 serta penerapan prosedur operasi standar dengan nilai ρ sebesar 0,000 < 0,05.
Work Tenure and Marital Status as Determinants of Job Stress among Nurses in the Inpatient Ward of Hospital X in Kotamobagu Henny Kaseger; Christien Gloria Tutu; Moh. Rizki Fauzan; Hairil Akbar; Fachry Rumaf; Sri Bunga Mawarni Paputungan
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 04 (2025): Jurnal EduHealt, Edition October-December , 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nurses are the frontline of healthcare services and are highly vulnerable to work-related stress due to complex tasks and heavy responsibilities. This study aimed to analyze the relationship between work tenure and marital status with job stress among nurses in the inpatient ward of Hospital X in Kotamobagu. A quantitative study with a cross-sectional design and correlational analysis was conducted. The population consisted of 272 nurses, from which 73 respondents were selected using simple random sampling. Data were collected through a structured questionnaire covering three main variables: work tenure, marital status, and job stress. Univariate analysis was used to describe frequency distributions, and bivariate analysis using the Chi-Square test was applied to examine associations between independent and dependent variables. The findings showed that work tenure (p = 0.000) and marital status (p = 0.004) were significantly associated with nurses’ job stress. Nurses with longer work tenure (≥3 years) and those who were married were more likely to experience job stress. Emotional support, a healthy work environment, and adequate rest are essential to effectively manage job stress among nurses.