Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Penerapan dan Edukasi PHBS dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Passi II: Relationship between Implementation and Education of Clean and Healthy Behavior with Diarrhea In Toddlers in Passi II Village Christien Gloria Tutu; Hairil Akbar; Henny Kaseger
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DECEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.3063

Abstract

Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan anak-anak kurang dari 5 tahun. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow penyakit diare menduduki urutan kedua dengan angka 936 kasus, disusul ISPA 553 kasus, TB Paru klinis 340 kasus, dan DBD 166 kasus. Angka kasus diare masih tinggi karena faktor kualitas lingkungan, meliputi tingkat kebersihan, cakupan air bersih, dan cakupan sarana pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan diare antara lain sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih, hygiene perorangan, sanitasi makanan, ketersediaan jamban, dan perilaku buang tinja. Tujuan penelitian menganalisis penerapan dan edukasi PHBS terhadap kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun cross sectional study. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita dan jumlah sampel sebanyak 50 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple random sampling. Hasil penelitian bahwa terdapat hubungan penerapan PHBS dengan kejadian diare dengan nilai ρ value = 0,001 sedangkan edukasi tidak berhubungan dengan kejadian diare dengan nilai ρ value = 0,149. Kesimpulan terdapat hubungan penerapan PHBS dengan kejadian diare. Diharapkan kepada tenaga kesehatan di Desa Passi II untuk lebih memperhatikan pemberian edukasi PHBS kepada masyarakat terlebih untuk orang tua yang mempunyai anak balita.
Hubungan Umur, Masa Kerja dan Tuntutan Kerja dengan Stres Kerja Pada Karyawan PDAM di Kabupaten X Hairil Akbar; Abdul Malik Darmin Asri; Henny Kaseger; Dalia Novitasari; Sarman; Azizah Afdelisa Aryanto; Darmin
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 1: JUNE 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v14i1.5518

Abstract

Latar belakang: World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 450 juta orang di dunia mengalami stres. Survei yang dilakukan oleh health and safety executive (HSE) menyatakan stress dan depresi terkait pekerjaan pada tahun 2017/2018 adalah 595.000 kasus dengan tingkat pervelensi 1.800 per 100.000 pekerja. Di Indonesia tercatat sekitar 10% dari total penduduk Indonesia mengalami stres. Tujuan: Menganalisis hubungan umur, masa kerja dan tuntutan kerja dengan stress kerja pada karyawan PDAM di Kabupaten X. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada karyawan PDAM yang terdiri dari 65 karyawan. Penelitian ini mengambil seluruh populasi karyawan PDAM. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square pada variabel usia, masa kerja dan tuntutan kerja dengan stress kerja. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa umur (? value=0,003), masa kerja (? value=0,000), tuntutan kerja (? value=0,000) berhubungan stres kerja. Saran: Perlunya dukungan tambahan seperti melakukan konseling secara rutin, melakukan latihan fisik dan mental seperti olahraga dan relaksasi untuk dapat mengurangi stres kerja.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Perawat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit X Kota Kotamobagu Fachry Rumaf; Moh. Rizki Fauzan; Sarman; Henny Kaseger; Niar Tanaeyo
Miracle Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/mj.v5i2.1602

Abstract

Meningkatnya jumlah pasien dan rawat inap menyebabkan beban kerja tenaga kesehatan termasuk perawat semakin meningkat. Semakin berat beban kerja maka semakin besar pula risiko perawat mengalami kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil observasi di lapangan terdapat beberapa perawat yang mengalami kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum dan ampul pecah setelah memeriksa pasien, terdapat perawat yang tidak mematuhi penggunaan alat pelindung diri, tidak mematuhi prosedur operasi standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit X Kota Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian crosssectional. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 58 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu data primer dengan menyebarkan kuesioner perawat dan data sekunder yang diperoleh dari rumah sakit x kota kotamobagu. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kecelakaan kerja dengan masa kerja dengan nilai ρ sebesar 0,026 < 0,05 dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri dengan nilai ρ sebesar 0,009 < 0,05 serta penerapan prosedur operasi standar dengan nilai ρ sebesar 0,000 < 0,05.
Work Tenure and Marital Status as Determinants of Job Stress among Nurses in the Inpatient Ward of Hospital X in Kotamobagu Henny Kaseger; Christien Gloria Tutu; Moh. Rizki Fauzan; Hairil Akbar; Fachry Rumaf; Sri Bunga Mawarni Paputungan
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 04 (2025): Jurnal EduHealt, Edition October-December , 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nurses are the frontline of healthcare services and are highly vulnerable to work-related stress due to complex tasks and heavy responsibilities. This study aimed to analyze the relationship between work tenure and marital status with job stress among nurses in the inpatient ward of Hospital X in Kotamobagu. A quantitative study with a cross-sectional design and correlational analysis was conducted. The population consisted of 272 nurses, from which 73 respondents were selected using simple random sampling. Data were collected through a structured questionnaire covering three main variables: work tenure, marital status, and job stress. Univariate analysis was used to describe frequency distributions, and bivariate analysis using the Chi-Square test was applied to examine associations between independent and dependent variables. The findings showed that work tenure (p = 0.000) and marital status (p = 0.004) were significantly associated with nurses’ job stress. Nurses with longer work tenure (≥3 years) and those who were married were more likely to experience job stress. Emotional support, a healthy work environment, and adequate rest are essential to effectively manage job stress among nurses.
EDUKASI PENCEGAHAN LEPTOSPIROSIS PADA PETANI DI DESA NONAPAN Hairil Akbar; Henny Kaseger; Fachry Rumaf; Jefri Monoarfa; Rifqi Raji Potabuga; Andini Nur Aisyah Rasjid; Nadira Aulia Mokoagow
Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 03 (2025): Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat, inpress edition 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang berisiko tinggi bagi petani karena paparan lingkungan yang terkontaminasi urin hewan, khususnya tikus. Berdasarkan kebutuhan masyarakat mengenai penyebab, cara penularan, gejala, dan upaya pencegahan mendorong dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petani serta mendorong praktik hidup bersih dan sehat. Kegiatan dilakukan melalui ceramah interaktif, diskusi, dan demonstrasi dengan tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Materi edukasi mencakup pengertian leptospirosis, cara penularan, gejala, langkah pencegahan, serta pentingnya deteksi dini dan penanganan medis. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta, dengan rata-rata peningkatan pengetahuan sebesar 54%, dan observasi perilaku menunjukkan kesadaran peserta untuk menerapkan pencegahan dalam aktivitas sehari-hari. Kegiatan ini memberikan manfaat langsung bagi mitra berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan menerapkan praktik hidup bersih dan sehat, serta menjadi model untuk replikasi dan keberlanjutan edukasi pencegahan leptospirosis di desa lain.