Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pirolisis Sampah Ban Sepeda Motor dengan Katalis ?-ALUMINA menjadi Fuel Agus Budianto; Erlinda Ningsih; Bagus Dwi Susanto; Achmad Maulidan Syahrie; Abubakar Tuhuloula; Esthi Kusdarini
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.954 KB)

Abstract

Peningkatan kendaraan bermotor, meningkatkan jumlah sampah ban bekas. Pemanfaatan ban bekas menjadi produk bahan bakar sangat memungkinkan untuk dilakukan. Salah satu solusi alternatif masalah sampah ban dengan cara mengubah menjadi bahan bakar dengan metode pirolisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kalor minyak hasil pirolisis, mengetahui pengaruh penambahan temperatur reaktor dan penambahan katalis ?-alumina terhadap yield dan nilai kalor dari minyak hasil pirolisis, serta mengetahui % area fraksi bahan bakar yang terkandung dalam minyak hasil pirolisis. Metode penelitian dilakukan dengan percobaan langsung proses pirolisis di laboratorium. Pirolisis dilakukan selama 2 jam dengan temperatur reaktor 400 oC, 450 oC, dan 500 oC. Rasio berat katalis dan ban yang digunakan adalah 1:100, 3:100, 5:100, dan tanpa penambahan katalis. Hasil yield terbesar yang diperoleh didapatkan dari pirolisis dengan bahan karet ban luar dengan rasio katalis 5:100 pada temperatur 500oC yaitu 35,34%, sedangkan nilai kalor minyak terbesar dihasilkan tanpa penambahan katalis pada temperatur 500oC yaitu 8245.298 kal/g.
Recovery of Gold with AgNO3 Pretreatment by Cyanidation at Heap Leaching Cijiwa Gold Ore Processing Kusdarini, Esthi; Budianto, Agus; Gingga, Flaminggo
Makara Journal of Science Vol. 22, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was undertaken to study the effect of adding silver nitrate (AgNO3) during leaching of gold ore for Aurecovery. Its focus is to obtain the weight of Au in feed and concentrate, the effect of AgNO3 on Au recovery, theconcentration of AgNO3 that led to optimum recovery, and the weight of bullion and Au content in bullion. This research was conducted using quantitative descriptive method with experimental technique and the research stepsinclude the following: 1) rock and treatment plant preparation, 2) tests with variable AgNO3 concentrations, 3) analysis feed and concentrate samples using atomic absorption spectroscopy (AAS), 4) measurement of concentrate density, 5) burning of activated carbon to get the bullion, and 6) weighing bullion and Au content. There was increase Au recovery from 12.57% to 36.15%. On addition of 0 to 4 gram of AgNO3, whereby highest recovery was obtained on the additionof 4 g of AgNO3 concentration to 150 kg of feed.
Pengembangan Model Perilaku Mencuci Tangan Pada Mahasiswa Untuk Pemulihan Kesehatan Lingkungan Kampus Pasca Pandemi Covid-19 Esthi Kusdarini; Agus Budianto
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Vol 19 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Volume 19 No. 1, Januari 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.945 KB) | DOI: 10.31964/jkl.v19i1.446

Abstract

The face-to-Face teaching-learning process required several preparations to prevent the re-emergence of Covid-19. Students are the majority of campus inhabitants involved in the teaching-learning process, so compliance in implementing healthy protocols is very important. Hand washing is one of the health protocols which must be carried out because it is an important activity. This research aimed to develop a model of handwashing behaviour and examine the effects of knowledge variables (Z1), attitudes (Z2), and the facilities of soap, water, and hand sanitiser (Z3) on the handwashing behaviour (Y). Model examine used a set of empirical data collected from 101 chemical engineering students randomly. Then, the writers collected, sorted, and analysed the data statistically using descriptive statics, multiple linear regression test, T-test, and F test. Data representation, validation, and data correlation were conducted in MS Excel and SPSS 20. Multiple linear regression test produced the equation of Y = 3.722 + 0.035Z1 + 0.142Z2 + 0.269Z3 + e. The T-test showed that knowledge was not partially affecting handwashing behaviour; both attitude and facilities, each behaviour affected handwashing behaviour partially. The F test explained that knowledge, attitudes, and facilities simultaneously affected hand wash behaviour. Determination coefficient testing of the model showed that knowledge, attitudes, and facilities of soap, water, and hand sanitiser gave 48.3% contribution from all variables which influenced handwashing behaviour. The development of handwashing behaviour could be conducted by providing the stimuli like socialising the importance of handwashing (through posters, banners, and counselling between lecturing) and providing soap, water, and hand sanitiser facilities on campus corners. It involved the students in the socialisation and provided the handwashing facilities.
REKLAMASI PADA BEKAS LAHAN PENAMBANGAN ANDESIT DI DUSUN DAMPOL, PASURUAN, JAWA TIMUR Esthi Kusdarini; Simone Morison Brilton Castelo Lay; Ratih Hardini Kusuma Putri
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambangan andesit yang dilakukan PT. XY di Dusun Dampol, Kabupaten Pasuruan menyisakan lahan yang tidak rata dan berkurang kesuburan tanahnya. Lahan ini perlu ditata kembali dan dikembalikan fungsinya sesuai peruntukannya. Penataan lahan ini membutuhkan kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi membutuhkan rancangan teknis yang tepat agar hasilnya optimal. Penelitian ini bertujuan menentukan rancangan teknis reklamasi yang akan dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan di lapangan, analisa data sekunder, dan perhitungan matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan reklamasi dimulai dari pengukuran lahan, penyiapan lahan, revegetasi, dan pemeliharaan. Lahan yang akan direklamasi pada penelitian ini seluas 60.600 m2. Penyiapan lahan dilakukan dengan membuat teras-teras untuk permukaan lahan yang cukup curam dan meratakan lahan untuk lahan yang datar. Untuk mengembalikan kesuburan tanah diperlukan tanah pucuk (top soil) sebesar 75.750 LCM yang ditambahkan ke dalam lubang-lubang tanam berbentuk pot. Tanaman penutup yang digunakan adalah kacangan (Mucuna bracteate). Sedangkan tanaman utama adalah sengon. Tanaman utama yang digunakan adalah sengon. Sengon yang dibutuhkan sebanyak lebih kurang 3.787 buah dengan lubang tanam berbentuk pot kedalaman 30 cm dan jarak tanam 4 m x 4 m. Selanjutnya setelah penanaman diperlukan pemeliharaan yang meliputi penyiangan, penyiraman, penggemburan tanah, penyulaman, pemupukan, pengawasan, dan evaluasi hasil penanaman.
OPTIMALISASI PROSES BLENDING BATUBARA UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PLTU SURALAYA DENGAN MARKET BRAND BA-48 PADA PT. BUKIT ASAM Tbk. Yudho Dwi Galih Cahyono; Firmansyah; Esthi Kusdarini
KURVATEK Vol 8 No 1 (2023): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v8i1.4009

Abstract

PT. Bukit Asam memiliki kualitas batubara yang berbeda-beda mulai dari kalori 4001 – 7001 kkal/kg. Konsumen PT Bukit Asam yaitu PLTU Suralaya dengan permintaan market brand BA 48 dan parameter yang diminta total moisture 30%, Ash 8%, total sulfur 0,8%, dan kalori 4800 kkal/kg. Agar hasil blending yang diiginkan optimal maka akan dilakukan pengoptimalan menggunakan perhitungan metode simpleks dengan bantuan aplikasi Pom-Qm for windows V3. Tujuan dari penelitian ini yaitu menemukan persentase pencampuran batubara hasil blending dengan metode simplek sesuai kontrak permintaan konsumen serta merekomendasikan proporsi yang optimal untuk dilakukan blending. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil yang didapatkan presentase yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan PLTU Suralaya yaitu menggunakan mine brand MT 47 dan AL 53 dengan persentase 49% MT 47 : 51% AL 53. Hasil kualitas batubara total moisture 29,99%, abu 3,09%, sulfur 0,57%, dan kalori 4817 kkal/kg hasil ini memenuhi permintaan PLTU Suralaya.
Proses Pembuatan Biofuel dengan Metode perengakahan Menggunakan Katalis Padat Agus Budianto; Ayuni Rita Sari; Yohana Winda Monica; Erlinda Ningsih; Esthi Kusdarini
Journal of Industrial Process and Chemical Engineering (JOICHE) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.613 KB) | DOI: 10.31284/j.joiche.2021.v1i1.2116

Abstract

The development of population growth causes of fuels need increasing. Because ofthat reason, it necessary to create alternative fuels which are friendly to theenvironment to meet the fuels need in society. Fossil fuel is a non-renewable fuel.Biofuel as an alternative fuel can be taken as a solution to solve this problem. Thereviewd aim was to determine the effect of raw materials used on yield product andthe different effects of temperature and catalysts on the yield of special materials(gasoline, diesel, kerosene) biofuel. Biofuel production started from thepreparation of raw materials, catalylic, and catalytic cracking process using afixed bed reactor. Raw materials greatly affected yield product. The highest yieldproducts were being gotten from RBDPS raw materials of 93.29%. Biofuel fromused cooking oil and concentration of red sludge catalyst of 15% produced thehighest biofuel with gasoline compound of 73.86% and kerosene compound of26.14%. Biofuel from camelina oil with ZSM-5-Zn catalyst concentration of 30%produced the highest gasoline yield of 75.65%.
Evaluasi Reklamasi di Area Pertambangan Batubara PT. PQ, Kecamatan Tanjung Kidul, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan Esthi Kusdarini; Eka Rizky Ramadhani; Fairus Atika Redanto Putri
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/dli.10.2.p.82-87

Abstract

Coal mining activities carried out by PT. PQ causes a change in the environmental setting so that its function needs to be restored according to its designation. The return of land function is carried out through reclamation activities. Reclamation activities need to be evaluated in order to continue to make improvements and optimal results. This study assesses the success rate of reclamation carried out by PT. PQ. This study aims to examine and evaluate the reclamation activities carried out by PT. PQ is based on Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 1827/30 K/MEM of 2018. The research method used is field observation; analysis of primary and secondary data on land use, revegetation, and maintenance stages; and mathematical calculation of reclamation success rate. Soil quality was tested by testing the pH of H2O, organic C, and total N. The results showed that the soil in the reclamation area is considered to be acidic, namely the pH of H2O is 4.5 -5.5; organic C by 1-2%; N total of 0.1 – 0.2%; C/N of 5 – 1 test for pH H2O, organic C, and N total reclamation success rate of 94.1 or in the good category. The soil in the reclamation area has a pH of 4.3 and a soil organic C content of less than 1%. The main eucalyptus oil plants require soil with a pH of 4.5 -5.5. organic C by 1-2%; N total of 0.1 – 0.2%; C/N of 5 – 1. To complete the reclamation activities, it is necessary to increase the pH of the soil, which is still acidic, namely 4.3 and to increase the organic C content of the soil, which is still low, namely <1%. Findings of acidic soil pH and soil organic C content below the standard needed for the main plant eucalyptus oil are initial information for improving soil conditions in the reclamation area of PT. PQ so that reclamation activities run better.
REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATU PASIR Esthi Kusdarini; Imelda Srilestari Mabuat; Fairus Atika Redanto Putri
Jurnal Reka Lingkungan Vol 11, No 3 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v11i3.221-233

Abstract

 AbstrakCV. BS melakukan penambangan batu pasir yang menyisakan lahan tidak rata dan tandus. Penelitian ini bertujuan: 1) mendapatkan rona awal lahan pertambangan: peruntukan lahan, kelandaian topografi, elevasi, 2)  menentukan rona akhir lahan penambangan: bentuk lahan pasca penambangan, 3) rancangan teknis reklamasi: luas lahan reklamasi, waktu reklamasi, penatagunaan lahan, bentuk penampang dan dimensi saluran drainase, revegetasi, pemeliharaan. Metode yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, pengumpulan data sekunder dan perhitungan matematis dengan bantuan tools software. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) rona awal area pertambangan berupa pertanian lahan kering dengan vegetasi: rumput liar, kelandaian topografi: 10o – 20o,dan ketinggian elevasi: 41 – 61 mdpl, 2) rona akhir area pertambangan berupa lahan dengan satu jenjang dengan ketinggian 8 m dan kemiringan 60o, 3) luas area reklamasi sebesar 4,42 Ha; penimbunan lahan untuk membentuk teras bangku, selanjutnya dilakukan penebaran tanah pucuk setebal 40 cm atau 17.680 m3, penampang saluran drainase berbentuk trapesium dengan kedalaman (h) 0,5 m, lebar bawah (B) 0,3 m, koefisien dinding saluran (n) 0,03, dan sudut kemiringan (Ɵ) 60o; revegetasi membutuhkan bibit  pohon sengon: 1770 buah dan kacang ruji: 13,26 kg; pemeliharaan membutuhkan pupuk urea: 354 kg dan pupuk kandang: 885 kg.Kata kunci: batu pasir, reklamasi, sengon.AbstractCV. BS carries out sandstone mining which leaves uneven and barren land. This research aims to: 1) obtain the initial baseline of mining land: land use, topographic slope, elevation, 2) determine the final baseline of mining land: post-mining land form, 3) reclamation technical design: area of reclaimed land, reclamation time, land use, shape cross-section and dimensions of drainage channels, revegetation, maintenance. The methods used are observation, interviews, secondary data collection and mathematical calculations with the help of software tools. The research results show that: 1) the initial baseline of the mining area is dry land farming with vegetation: wild grass, topographic slope: 10o – 20o, and elevation height: 41 – 61 meters above sea level, 2) the final baseline of the mining area is land with one level of elevation. 8 m and a slope of 60o, 3) the reclamation area is 4.42 Ha; filling the land to form a bench terrace, then spreading top soil 40 cm thick or 17,680 m3, the cross-section of the drainage channel is trapezoidal with a depth (h) of 0.5 m, bottom width (B) 0.3 m, channel wall coefficient (n) 0.03, and tilt angle (Ɵ) 60o; revegetation requires sengon tree seeds: 1770 fruits and ruji nuts: 13.26 kg; maintenance requires urea fertilizer: 354 kg and manure: 885 kg.Keywords: sandstone, reclamation, sengon.
OPTIMIZATION OF THE PERFORMANCE OF THE SANDSTONE CRUSHING PLANT UNIT AT PT PULAU LEMON Kusdarini, Esthi; Ayunida Sasti, Sylvesiana; Shinthya Sari, Avellyn
KURVATEK Vol 9 No 1 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The process of processing sandstone material at the PT Pulau Lemon crushing unit is not yet optimal. This is due to differences in the amount of material entering and leaving the crushing unit. To optimize the performance of the processing unit, it is necessary to conduct research on the causes of material loss. Furthermore, the research aims to: 1) calculate material loss; 2) assess the causes of material loss and determine efforts to minimize material loss. The research was carried out using mathematical calculations using mass balance equations for material entering and leaving the processing unit, field observations and interviews. The research results showed that the amount of incoming material was 16.66 tons/day and outgoing material was 14.85 tons/day, so the material lost was 1.81 tons/day. or 10.80%. Material loss is caused by the slope of the conveyor belt being less than gentle and some parts being torn, wind, rain and mechanical problems. Efforts to optimize the performance of processing units include reducing waiting times, regularly checking and repairing equipment, and installing roofs.
Recovery Tembaga Menggunakan Asam Sulfat Kusdarini, Esthi; Saleky, Dewy Belavista; Sari, Avellyn Shinthya
Geosapta Vol 9, No 1 (2023): JANUARI 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v9i1.14572

Abstract

Recovery Cu pada pengolahan bijih tembaga perlu dioptimalkan mengingat kebutuhan industri terhadap logam Cu yang sangat besar. Salah satu cara pengolahan bijih tembaga menggunakan metode pelindian menggunakan larutan H2SO4. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh variabel konsentrasi larutan H2SO4 dan waktu proses pelindian terhadap recovery Cu, Fe, Zn. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen skala laboratorium dengan variabel konsentrasi H2SO4 : 20 g/L dan 40 g/L, sedangkan variabel waktu proses pelindian : 0,5 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 24 jam, 30 jam, 48jam, dan 72 jam. Selanjutnya untuk karakteristik bijih tembaga yang diolah mengandung Cu 1,68%, Fe 39,27%, dan Zn 1,38%. Analisa kandungan Cu, Fe, Zn dari sampel larutan kaya menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelindian menggunakan larutan H2SO4 dengan konsentrasi 20 g/L menghasilkan recovery tertinggi : Cu sebesar 79% (24 jam pelindian), Fe sebesar 3,0% (72 jam pelindian), Zn sebesar 85% (72 jam pelindian). Sedangkan pelindian menggunakan larutan H2SO4 dengan konsentrasi 40 g/L menghasilkan recovery tertinggi : Cu sebesar 68% (72 jam pelindian), Fe sebesar 3,3% (72 jam pelindian), Zn sebesar 95% (72 jam pelindian). Hasil penelitian ini sangat penting karena dapat menemukan konsentrasi larutan H2SO4 dan waktu pelindian terbaik sehingga dapat menghemat penggunaan larutan H2SO4 dan waktu pelindian.