Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RADEC TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS DAN KEAKTIFAN SISWA Nur Fatiha Fariha; Mira Marlina; Vidya Ayuningtyas
INDOPEDIA (Jurnal Inovasi Pembelajaran dan Pendidikan) Vol. 2 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset ini didasari oleh kurangnya ketrampilan literasi matematis dan keaktifan murid, yang satu diantaranya diakibatkan oleh model pengajaran yang belum beragam dengan begitu murid kurang aktif dalam proses belajar. Karenanya, riset ini bertujuan guna memahami perbedaan dalam ketrampilan literasi matematis dan keaktifan murid setelah memanfaatkan model pembelajaran RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, Creat). Riset ini termasuk riset kuantitatif jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi pada riset ini ialah semua murid yang terdapat di kelas VIII SMPN 02 Ciruas. Metode penghimpunan informasi dengan memanfaatkan tes literasi matematis dan kuesioner keaktifan siswa. Analisis informasi dilaksanakan dengan uji coba independent sample t-Test, serta uji analisis deskriptif kuesioner. Temuan riset ini diketahui memanfaatkan uji independent sample t-Test mendapat angka Sig. (2-tailed) senilai 0,036 < 0,05 dengan begitu H0 mendapat penolakan dan H1 disetujui maka terindikasi perbedaan dalam kemampuan literasi matematis murid setelah menggunakan model pembelajaran RADEC. Hasil rata-rata presentase kuesioner keaktifan siswa setelah menggunakan model pembelajaran RADEC adalah 89% dengan klasifikasi sangat baik, maka terindikasi keaktifan siswa setelah menggunakan model pembelajaran RADEC.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Alfiani Dewi Safitri; Mira Marlina; Vidya Ayuningtyas
INDOPEDIA (Jurnal Inovasi Pembelajaran dan Pendidikan) Vol. 2 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini berawal dari kurangnya keterampilan komunikasi matematis serta kemandirian dalam belajar pada pelajar yang diakibatkan oleh penerapan metode pengajaran tradisional. Tujuan utama dari studi ini ialah untuk mengembangkan keterampilan komunikasi matematis dan kemandirian belajar pelajar melalui implementasi metode pengajaran Group Investigation. Studi ini memakai metode Quasi Eksperimental dengan teknik kuantitatif dan desain Non-equivalent Control Group Design. Populasinya ialah semua pelajar kelas XI SMK IPTEK PATIA, dengan sampel pelajar kelas XI Multimedia A dan B yang dipilih memakai Simple Random Sampling. Sarana riset meliputi tes keterampilan komunikasi matematis dan kuesioner kemandirian belajar. Analisis informasi dilaksanakan dengan pengujian Normalitas, pengujian Homogenitas, Uji-t, dan Analisis Deskriptif Kuesioner. Temuan studi memperlihatkan Uji-t Independent Sample dengan angka sign. (2-tailed) 0,026 < 0,05, dengan begitu H0 mendapat penolakan dan H1 disetujui. Ini menandakan perbedaan krusial dalam keterampilan komunikasi matematis antara pelajar yang memakai metode Group Investigation dan pengajaran tradisional. Kuesioner kemandirian belajar pelajar memperlihatkan angka persentase 95,6% dalam klasifikasi sangat tinggi, menunjukkan peningkatan kemandirian belajar dengan metode Group Investigation.
Implementasi Loose Part Dalam Pengenalan Bentuk Bilangan 1-10 Pada Anak Usia Dini di PAUD Taam Iqra Laili Suraya; Ratu Yustika Rini; Vidya Ayuningtyas
DZURRIYAT : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 2 No. 2 (2024): 2024
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/dz.v2i2.350

Abstract

Loose part adalah metode pembelajaran yang menggunakan bahan-bahan alam atau benda sekitar yang memungkinkan anak untuk berkreasi secara bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode loose part dalam pengenalan bentuk bilangan 1-10 pada anak usia dini di PAUD Taam Iqra. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun yang mengalami kesulitan mengenal lambang bilangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media loose part, seperti kulit kerang, biji-bijian, dan batu, meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk bilangan 1-10. Anak-anak yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mengenal bilangan, setelah diberikan kebebasan memilih media, menunjukkan perkembangan signifikan dalam mengenali angka. Implementasi metode ini juga mendorong kreativitas, keterlibatan aktif, dan tanggung jawab anak dalam pembelajaran. Selain itu, loose part terbukti menarik minat anak sehingga mereka belajar sambil bermain, meningkatkan kemampuan mereka dalam mengenal bilangan bahkan hingga lebih dari angka 10. Kesimpulannya, pembelajaran menggunakan media loose part dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan motivasi belajar anak dalam mengenal bilangan pada Pendidikan anak usia dini.
Pemasangan Plang Petunjuk Arah Dalam Rangka Meningkatkan Aksesibilitas Masyarakat Di Wilayah Desa Gabus M.Sheva Sofbriaz Azhari; Lika Mulki Latief; Vidya Ayuningtyas; Gigin Ginanjar; Muhammad Tamimi; Nanda Wulan Syifani; Titi Susanti
JURIBMAS : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : LKP KARYA PRIMA KURSUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62712/juribmas.v4i2.591

Abstract

Minimnya plang petunjuk arah di wilayah Desa Gabus, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, menjadi salah satu hambatan utama dalam mobilitas masyarakat dan pengunjung, terutama dalam mengakses lokasi-lokasi penting di desa tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan navigasi di Desa Gabus melalui pemasangan plang petunjuk arah di beberapa titik strategis. Metode pelaksanaan dimulai dengan survei lokasi, koordinasi dengan aparat desa, pengadaan bahan dan alat, pembuatan plang, hingga proses pemasangan di empat titik dengan total tujuh plang yang dipasang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemasangan plang tersebut memberikan dampak positif dalam mempermudah navigasi dan memperjelas identitas wilayah. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dan semangat gotong royong dalam pembangunan desa. Dengan perencanaan yang baik dan kolaborasi yang solid, kebutuhan infrastruktur dasar di desa dapat dipenuhi secara efektif melalui program pengabdian masyarakat.