Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KELOMPOK PENDUKUNG ASI ( KP-ASI ) EKSLUSIF SUKSES DI KELURAHAN DIRA TANA, SUMBA BARAT Paju, Wanto; Dewa, Alpian Umbu; Lende, Julianus; Riti, Dessy Natalia; Santoso, Shelfi Dwi Retnani Putri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (NADIMAS) Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Nadimas)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/nadimas.v3i1.29

Abstract

Kelompok Pendukung ASI Eksklusif (KP-ASI) diharapkan meningkatan peran dan fungsi kader posyandu melalui pelatihan konselor ASI. Pendampingan pada kader posyandu selama proses pelaksanaan kegiatan. Monitoring dan evaluasi oleh tim pengabmas terhadap KP-ASI yang telah dibentuk. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut salah satu upayanya adalah dibentuknya. Kelompok Pendukung ASI Eksklusif merupakan kelompok pendukung ibu untuk dapat menyusui bayinya. Seorang ibu yang memiliki pengalaman menyusui akan memberikan informasi, pengalaman dan menawarkan bantuan kepada ibu lainnya dalam kondisi saling percaya dan menghargai. Peserta Kelompok Pendukung ASI Eksklusif adalah ibu menyusui dan mereka mengeksplorasi beberapa pilihan yang mendukung keberhasilan menyusui. Metode pengabmas sosialisasi Program KP-ASI Eksklusif Pelatihan/Penyuluhan dan Pendampingan, Monitoring dan Evaluasi, Evaluasi Kegiatan
Optimalisasi Peran Pengawas Minum Obat Melalui Pelatihan Motivasi Interviewing dan Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi Masalah Kecemasan Pada Penderita Tuberkulosis di Kelurahan Dira Tana Agustine, Uly; Belarminus, Petrus; Santoso, Shelfi Dwi Retnani Putri; Riti, Dessy Natalia
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v5i1.549

Abstract

Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Kelurahan Dira Tana. Meskipun jumlah kasus relatif rendah, angka putus pengobatan tetap tinggi dan menjadi tantangan serius. Salah satu penyebabnya adalah kecemasan dan kurangnya dukungan sosial yang dialami oleh penderita TB. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran Pengawas Minum Obat (PMO) melalui pelatihan Motivational Interviewing (MI) dan Relaksasi Otot Progresif (ROP) untuk membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. Kegiatan ini melibatkan 20 peserta dan dilaksanakan melalui ceramah, diskusi, simulasi, serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta, dengan sebagian besar menunjukkan pemahaman yang baik setelah pelatihan. Hal ini membuktikan bahwa metode pelatihan yang digunakan efektif dalam membekali PMO dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendampingi pasien TB. Kesimpulannya, pelatihan ini berkontribusi dalam memperkuat peran PMO dan diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mendukung pengendalian TB di wilayah Dira Tana.
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mencegah Stunting Melalui 3P (Penyuluhan Kesehatan, Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal dan Pijat Bayi) Widyastuti, Ririn; Boa, Grasiana Florida; Dafroyati, Yuliana; Belarminus, Petrus; Bata, Verayanti Albertina; Saghu, Maria Mencyana Pati; Riti, Dessy Natalia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.13040

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya. Deteksi dini stunting merupakan hal yang penting dilakukan, karena stunting dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak. Kader posyandu merupakan tenaga kesehatan yang berperan penting dalam deteksi dini stunting. Deteksi dini stunting dapat dilakukan dengan cara mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin. Deteksi dini bisa dilakukan melalui pemantauan tumbuh kembang setiap bulan. Selain itu kader posyandu dapat memberikan penyuluhan dan edukasi tentang stunting kepada masyarakat, mengajarkan pengolahan bahan pangan lokal untuk PMT dan mengajarkan pijat bayi kepada orangtua bayi/balita untuk stimulasi tumbuh kembang. Tujuan memberdayakan Masyarakat (kader dan orangtua bayi/balita) untuk mencegah stunting melalui 3P (Penyuluhan kesehatan, pemanfaatan bahan pangan lokal dan pijat bayi). Metode Penelitian Penyuluhan kesehatan, pelatihan pemanfaatan bahan pangan lokal dan pelatihan pijat bayi pada kader posyandu. Kegiatan pengabdian Masyarakat dapat dilakukan dengan baik yang ditandai dengan antusiasme peserta mengikuti kegiatan, kader dan orangtua dapat mempraktikkan cara pembuatan PMT Modisco modifikasi dengan bahan pangan lokal serta dapat mempraktikkan kembali pijat bayi untuk stimulasi tumbuh kembang. Pemberdayaan masyarakat (kader dan orangtua) melalui program 3P sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif untuk mencegah stunting. Kata Kunci: Stunting, Penyuluhan, Pangan Lokal, Pijat Bayi  ABSTRACT Stunting is a condition of growth failure in children under five years of age (toddlers) due to chronic malnutrition. Stunting is characterized by a child's height being shorter than the age standard. Early detection of stunting is important because stunting can have a significant impact on children's health and welfare. Posyandu cadres are health workers who play an important role in the early detection of stunting. Early detection of stunting can be done by regularly measuring a child's growth and development. Early detection can be done by monitoring growth and development every month. Apart from that, posyandu cadres can provide counselling and education about stunting to the community, teach local food processing for providing additional food and teach baby massage to parents of babies/toddlers to stimulate growth and development. Purpose to empower the community (cadres and parents of babies/toddlers) to prevent stunting through health education, use of local food ingredients and baby massage. Health education, training on the use of local food ingredients and baby massage training for posyandu cadres. Community service activities can be carried out well as indicated by the enthusiasm of the participants in participating in the activities, cadres and parents can spread the method of making Modisco modifications using local food ingredients and can retransmit baby massage to stimulate growth and development. Community empowerment (cadres and parents) through the 3P program has been implemented well in accordance with the stipulated time and is expected to be used as an alternative to prevent stunting. Keywords: Stunting, Counselling, Local Food, Baby Massage