Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Terhadap Financial Distress Erita Oktasari; Ririn Widyastuti; Zeniar Astri
Journal of Social Research Vol. 1 No. 7 (2022): Journal Of Social Research
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.839 KB) | DOI: 10.55324/josr.v1i7.138

Abstract

Latar Belakang : Variabel yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari laba bersih yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA), arus kas yang diproksikan dengan Arus Kas Operasi (AKO), dan financial distress yang di analisis dengan model probabilitas. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh laba bersih dan arus kas secara parsial dan simultan terhadap financial distress pada sub sektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2020. Metode : Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dan uji asumsi klasik dengan bantuan software statistik Eviews 12. Hasil : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laba bersih secara parsial berpengaruh terhadap financial distress dengan nilai t-statistik sebesar 15.01725 dengan nilai probabilitas 0.0000. Kesimpulan : Kesimpulannya, penelitian ini membuktikan bahwa laba bersih dan arus kas mampu untuk menganalisa kondisi financial distress pada suatu perusahaan.
Strategi Sukses Membangun UMKM Dengan Pemahaman Akan Standar Akuntansi Keuangan EMKM dan UU HPP di RW.04 Karet Tengsin Jakarta Pusat Erita Oktasari; Lisdawati Lisdawati; Ririn Widyastuti Wulaningsih; Hofandrik Lase; Eka Yulianto
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 3 No. 12 (2022): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2636.004 KB) | DOI: 10.59141/jiss.v3i12.754

Abstract

This activity is covered by the phenomenon of understanding of SAK EMKM by MSME actors which is still minimal due to the lack of socialization of understanding these policies and rules and their benefits for the MSME community. The Faculty of Economics and Business, Bung Karno University (hereinafter referred to as FEB UBK) plans and facilitates lecturers who wish to carry out community service activities. This is the basis for the Bung Karno University FEB Accounting Study Program to plan community service activities in each annual work plan. The purpose of community service activities at FEB Bung Karno University is to provide knowledge to the community of RW.04 Karet Tengsin Central Jakarta by conducting socialization in order to provide knowledge about EMKM financial accounting standards (SAK) and the HPP Law to MSME actors in the area of ​​RW.04 Karet Tengsin Jakarta Center.
Analisis Prinsip Kode Etik Perilaku Profesionalisme Profesi Akuntan Dengan Standar Internasional Erita Oktasari; Ririn Widyastuti Wulaningsih; Fitriyana; Nursanita Nasution; Daryanto; Pandu Perdana Saputra; Eka Yulianto
Cakrawala Repositori IMWI Vol. 6 No. 3 (2023): Cakrawala Repositori IMWI
Publisher : Institut Manajemen Wiyata Indonesia & Asosiasi Peneliti Manajemen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52851/cakrawala.v6i3.349

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Kode Etik Akuntan di Amerika Serikat, Rumania dan hubungannya dengan Kode Etik Akuntan Indonesia. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) merupakan organisasi profesi akuntan yang berasal dari Amerika Serikat, yang lebih ditujukan kepada para akuntan yang berpraktik di kantor akuntan publik. Berikut prinsip etika menurut AICPA yaitu mengenai prinsip kode etik profesi dan profesionalisme profesi akuntan dengan standar internasional. Selain itu, penelitian ini juga menyajikan penerapan kode etik akuntan publik. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dimaksudkan untuk dijadikan pedoman dan pedoman bagi beberapa anggota, baik anggota yang berpraktik menjadi akuntan publik, yang berkecimpung dalam dunia usaha/bisnis, instansi pemerintah, maupun yang berkecimpung di dunia usaha. lingkup pendidikan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Etika profesi sangat penting dalam menjamin kualitas pekerjaan yang dilakukan dan membutuhkan pengetahuan dalam menilai baik buruknya manusia sejauh yang dapat dipahami akal manusia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif etnometologi dengan mengidentifikasi beberapa penelitian mengenai prinsip kode etik perilaku profesi dan profesionalisme profesi akuntan dengan standar internasional dari penelitian sebelumnya mengenai Kode Etik Akuntan di Amerika Serikat, Rumania dan Indonesia.
Ibu Hamil Sehat Bebas Penyakit Menular dan Malaria melalui Edukasi Triple Eliminasi Plus dan Pemeriksaan Malaria pada Kelas Ibu Hamil Widyastuti, Ririn; Boa, Grasiana Florida; Saghu, Maria Mencyana Pati; Belarminus, Petrus; Kristin, Diyan Maria
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16407

Abstract

ABSTRAK Ibu hamil merupakan kelompok rentan tertularnya penyakit HIV (Human immunodeficiency virus), sifilis dan hepatitis B.  HIV, hepatitis B dan sifilis dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang yang tinggi. Selain penyakit menular malaria juga masih menjadi tantangan bagi ibu hamil. Triple eliminasi plus merupakan program yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menanggulangi penularan HIV (Human immunodeficiency virus), sifilis hepatitis B dan penambahan pemeriksaan malaria pada ibu hamil kepada bayinya. Triple eliminasi plus dilakukan untuk memastikan bahwa sekalipun ibu terinfeksi HIV, sifilis, dan atau hepatitis B sedapat mungkin tidak menularkan kepada bayinya serta malaria tidak memberikan efek kepada kehamilannya. Deteksi dini, skrining atau penapisan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan pada saat pelayanan antenatal terpadu sehingga mampu menjalani kehamilan hingga persalinan yang sehat. Meningkatkan pengetahuan kader dan ibu hamil tentang pencegahan penyakit menular pada ibu hamil melalui edukasi triple eliminasi plus dan pemeriksaan malaria pada kelas ibu hamil di Desa Baliloku wilayah kerja Puskesmas Lahihuruk Kec. Wanukaka Kab. Sumba Barat. Bentuk kegiatan PKM melalui edukasi kelas ibu hamil tentang pemeriksaan triple eliminasi plus dan pemeriksaan malaria pada ibu hamil. Kegiatan pengabmas dapat dilaksanakan dengan baik yang ditandai dengan antusias peserta pengabmas baik ibu hamil maupun kader. Hasil pemeriksaan malaria pada ibu hamil menunjukkan semua ibu hamil negatif malaria.   Kata Kunci: Penyakit Menular, Malaria, Ibu Hamil, Triple Eliminasi Plus  ABSTRACT Pregnant women are a vulnerable group for contracting HIV (Human  immunodeficiency virus), syphilis and hepatitis B. HIV, hepatitis B and syphilis can be transmitted from infected mothers to their babies which can cause high morbidity and mortality. Apart from infectious diseases, malaria is also still a challenge for pregnant women. Triple elimination plus is a program held by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia to tackle HIV transmission (Human immunodeficiency virus), syphilis hepatitis B and additional malaria screening for pregnant women and their babies. Triple elimination plus is carried out to ensure that even if the mother is infected with HIV, syphilis and/or hepatitis B, as far as possible, she does not infect her baby and that malaria does not have an effect on her pregnancy. Early detection, screening or health screening of pregnant women is carried out during integrated antenatal care so that they are able to undergo a healthy pregnancy and delivery. Increasing knowledge of cadres and pregnant women about preventing infectious diseases in pregnant women through triple elimination plus education and malaria screening in pregnant women's classes in Baliloku Village, Lahihuruk District Health Center working area. Wanukaka District. West Sumba. The form of PKM activities is through class education for pregnant women about triple elimination plus examination and malaria examination in pregnant women. Community service activities can be carried out well, which is marked by the enthusiasm of community service participants, both pregnant women and cadres.  The results of malaria tests on pregnant women showed that all pregnant women were negative for malaria.   Keywords: Infectious Diseases, Malaria, Pregnant Women, Triple Elimination Plus
Pelatihan Pijat untuk Stimulasi Tumbuh Kembang Balita pada Kader Posyandu dan Orang Tua Balita Stunting Awang, Mariana Ngundju; Boa, Grasiana Florida; Wanti, Wanti; Simbolon, Demsa; Irfan, Irfan; Widyastuti, Ririn; Agustine, Uly; Sine, Juni Gressilda Louisa; Belarminus, Petrus; Saghu, Maria Mencyana Pati; Lende, Julianus
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v4i1.303

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan lebih rendah dari rata-rata usianya. Prevalensi balita stunting di Provinsi NTT adalah 35,3% dam kabupaten Sumba Barat 23,3%. Di tingkat kecamatan terdapat 2 kecamatan yang mengalami kenaikan kasus di tahun 2022 yakni kecamatan Lamboya dan Wanukaka. Data balita stunting kec Wanukaka berjumlah 222 balita. Desa tertinggi dengan kasus stunting adalah Desa Baliloku dengan jumlah balita stunting 22 anak dengan status gizi 4 anak sangat pendek dan 18 anak pendek. Data ini belum mencapai target penurunan angka stunting menjadi 14% yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Solusi yang dilakukan adalah melakukan pelatihan pijat untuk stimulasi tumbuh kembang balita pada kader posyandu dan arangtua balita stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk stimulasi tumbuh kembang balita stunting yang ditandai dengan penambahan berat badan balita stunting. Peserta kegiatan terdiri dari kader posyandu (20 orang) dan orangtua balita stunting (21 orang). Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat pengaruh pijat pengaruh pijat bayi/balita terhadap stimulasi tumbuh kembang (penambahan berat badan) dengan p-value 0.000 (p < 0.005).
Analisis Prinsip Kode Etik Perilaku Profesionalisme Profesi Akuntan Dengan Standar Internasional Erita Oktasari; Ririn Widyastuti Wulaningsih; Fitriyana; Nursanita Nasution; Daryanto; Pandu Perdana Saputra; Eka Yulianto
Cakrawala Repositori IMWI Vol. 6 No. 3 (2023): Cakrawala Repositori IMWI
Publisher : Institut Manajemen Wiyata Indonesia & Asosiasi Peneliti Manajemen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52851/cakrawala.v6i3.349

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Kode Etik Akuntan di Amerika Serikat, Rumania dan hubungannya dengan Kode Etik Akuntan Indonesia. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) merupakan organisasi profesi akuntan yang berasal dari Amerika Serikat, yang lebih ditujukan kepada para akuntan yang berpraktik di kantor akuntan publik. Berikut prinsip etika menurut AICPA yaitu mengenai prinsip kode etik profesi dan profesionalisme profesi akuntan dengan standar internasional. Selain itu, penelitian ini juga menyajikan penerapan kode etik akuntan publik. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dimaksudkan untuk dijadikan pedoman dan pedoman bagi beberapa anggota, baik anggota yang berpraktik menjadi akuntan publik, yang berkecimpung dalam dunia usaha/bisnis, instansi pemerintah, maupun yang berkecimpung di dunia usaha. lingkup pendidikan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Etika profesi sangat penting dalam menjamin kualitas pekerjaan yang dilakukan dan membutuhkan pengetahuan dalam menilai baik buruknya manusia sejauh yang dapat dipahami akal manusia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif etnometologi dengan mengidentifikasi beberapa penelitian mengenai prinsip kode etik perilaku profesi dan profesionalisme profesi akuntan dengan standar internasional dari penelitian sebelumnya mengenai Kode Etik Akuntan di Amerika Serikat, Rumania dan Indonesia.
The Knowledge And Socio-Economic Relationships Of Mothers With Exclusive Breastfeeding Boa, Grasiana Florida; Bata, Verayanti Albertina; P. Saghu, Maria Mencyana; Widyastuti, Ririn
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 10 (2024): Volume 10 No.10 Oktober 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i10.17868

Abstract

Pemberian ASI eksklusif pada bayi diharapkan dapatmeningkatkan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 target ke-2 yaitu pada tahun 2030 mengakhiri kematian bayi dan balita, dengan seluruh negara berusaha menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup. World Health Organization (WHO) dan United Nations Childrens Fund (UNICEF) (Artini, 2013).Meskipun demikian cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar 37,3% selama periode 2007-2018 (Riskesdas 2018). Rikesdas (2018) juga menjelaskan bahwa perilaku Ibu dalam memberikan MP-ASI dini di Indonesia juga tergolong tinggi, dibuktikan dengan jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hanya 30,2% sedangkan bayi yang telah diberikan MP-ASI dini adalah 69,8% dari seluruh total bayi di Indonesia. Bayi usia 0-6 bulan di Nusa Tenggara Timur sebagian besar sudah memperoleh ASI eksklusif, namun karena alasan sosial ekonomi keluarga dan minimnya pengetahuan tentang ASI Ekslusif sehingga masih terdapat Ibu yang memberikan MP-ASI dini kepada bayi sebelum berusia enam bulan yaitu sebanyak 22,2% (Profil Kes. NTT, 2013).Khususnya di Kabupaten Sumba Barat, salah satunya ialah di wilayah kerja Puskesmas Kabukarudi, tingkat pemberian MP-ASI dini masih cukup tinggi. Sebanyak 12,9% bayi usia 0-6 bulan pada tahun 2014 telah diberi MP-ASI dini seperti air tajin, the, biskuit, dan susu formula. Pada Bulan Januari sampai dengan April 2020 terdapat 68,2% bayi sudah diberikan MP-ASI dini oleh Ibu (Puskesmas Kabukarudi, 2021). Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis hubungan status sosial ekonomi dan pengetahuan Ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kabukarudi Kabupaten Sumba Barat. Metode penelitian adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian menunjukkan Terdapat hubungan status sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan dan penghasilan) Ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kabukarudi Kabupaten Sumba Barat. Perlunya pencegahan dini terjadinya pemberian MP-ASI dini dengan pelaksanaan program kunjungan rumah secara berkala, pola penyuluhan berdasarkan tingkatan pendidikan dan pengetahuan masyarakat dan proses pengontrolan ketat serta evaluasi pelaksanaan program dalam upaya menurunkan angka kejadian pemberian MP-ASI dini. Kata Kunci: Pengetahuan,   Bayi   0-6   Bulan,   Status   Sosial   Ekonomi   Ibu   Menyusui  ABSTRACT Exclusive breastfeeding of infants is expected to improve the achievement of the 3rd Sustainable Development Goals (SDGs) target 2, which is to end infant and under-five mortality by 2030, with all countries striving to reduce neonatal mortality to at least 12 per 1,000 live births. The World Health Organization (WHO) and the United Nations Children's Fund (UNICEF) (Artini, 2013). However, exclusive breastfeeding coverage worldwide was only around 37.3% during 2007-2018 (Riskesdas 2018). Rikesdas (2018) also explains that the behavior of mothers in providing early complementary foods in Indonesia is also relatively high, as evidenced by the number of babies who are exclusively breastfed is only 30.2% while babies who have been given early complementary foods are 69.8% of all babies in Indonesia. Infants aged 0-6 months in East Nusa Tenggara have mostly received exclusive breastfeeding. However, due to socioeconomic reasons and lack of knowledge about exclusive breastfeeding, there are still mothers who give early complementary foods to infants before the age of six months, as many as 22.2% (Profile Kes. NTT, 2013). Especially in West Sumba Regency, one of which is in the working area of the Kabukarudi Health Center, the level of early complementary feeding is still quite high. 12.9% of infants aged 0-6 months in 2014 were given early complementary foods such as air tajin, biscuits, and formula milk. From January to April 2020, 68.2% of infants were given early solids by their mothers (Puskesmas Kabukarudi, 2021). The purpose of this study was to analyze the relationship between socioeconomic status and maternal knowledge with exclusive breastfeeding in the work area of the Kabukarudi Health Center, West Sumba Regency. The research method is univariate and bivariate analysis using the Chi-Square test. The results showed that there was a relationship between socioeconomic status (education, employment, and income) of mothers with exclusive breastfeeding in the working area of the Kabukarudi Health Center, West Sumba Regency. The need for early prevention of early complementary feeding by implementing regular home visit programs, counseling patterns based on the level of education and knowledge of the community, and the process of strict control and evaluation of program implementation to reduce the incidence of early complementary feeding.  Keywords: Knowledge, Infants 0-6 Months, Socioeconomic Status of Breastfeeding Mothers 
An analysis of factors causing stunting in toddlers in the lahihuruk health center working area, west sumba regency Boa, Grasiana Florida; Belarminus, Petrus; Saghu, Maria Mencyana P.; Widyastuti, Ririn; Bata, Verayanti A.
Science Midwifery Vol 12 No 6 (2025): February: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i6.1810

Abstract

Stunting is a long-standing nutritional problem caused by low dietary intake over a long period due to inadequate feeding. Stunting can appear when a child is two years old or earlier. When a person grows up, stunting becomes one of the causes of their lack of productivity. It can also hinder economic growth increase poverty and widen inequality. Therefore, the nutritional intake of pregnant women, the lactation process, the adequacy of breast milk, complementary foods that contain enough nutrients, and how deworming is done for infants and toddlers should be reviewed from the beginning. These are thought to cause stunting. This study aims to determine the relationship between various factors that cause stunting in toddlers in the working area of the Lahihuruk Health Center, West Sumba Regency. This research was conducted in the Lahihuruk Community Health Center Working Area, West Sumba Regency, with a total sample of 60 stunting and healthy toddlers. The results showed that several factors cause stunting in toddlers, including maternal age, history of maternal illness during pregnancy, history of breastfeeding, complementary feeding, parenting history, environmental factors, and socioeconomic status. The results of chi-square analysis obtained a p-value of 0.000 where there is an association between these factors and the incidence of stunting in toddlers. It is hoped that health facilities can conduct home visits, provide additional food for stunted toddlers, and closely evaluate their development.
Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu terhadap Pencegahan dan Deteksi Dini Kasus Tuberkulosis Irfan, Irfan; Wanti, Wanti; Handayani, Fitri; Liunokas, Oklan BT; Kleden, Simon Sani; Widyastuti, Ririn
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Januari 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i1.5755

Abstract

Banyaknya kasus Tuberkulosis (TBC) di TTS dan mengingat peran kader sekarang sangat diperlukan dalam layanan primer terutama dalam preventif dan promotive maka tim Poltekkes Kemenkes Kupang melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan kader dan masyarakat dalam deteksi dini TBC. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pencegaha dan deteksi dini TBC pada kader dan masyarakat di Desa Oinlasi Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kegiatan ini dilakukan di Desa Oinlasi Oktober 2024 dengan peserta 30 kader posyandu dan kader TBC serta masyarakat. Kegiatan meliputi 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode kegiatan adalah penyuluhan dan demonstrasi skrining TBC pada peserta yang hadir. Evaluasi dilakukan melalui diskusi dan tanya jawab di akhir sesi penyuluhan serta dengan melihat kemauan peserta saat melakukan skrining TBC denagn X-Ray Portable. Penyuluhan untuk peningkatan pengetahuan kader Posyandu dan masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kasus TBC dilakukan atas kolaborasi Poltekkes Kemenkes Kupang, Kecamatan Mollo Selatan, Puskesmas Siso, dan Desa Oinlasi. Kegiatan dilakukan di kantor Desa Oinlasi yang dihadiri oleh pihak dari Camat Mollo Selatan, Kepala dan staf Puskesmas Siso, dan Kepala Desa dan staf Desa Oinlasi, serta kader kesehatan dan masyarakat. Sesi penyuluhan disampaikan oleh Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang. Tidak lupa juga Camat Mollo Selatan ikut melakukan dukungan dan penguatan kepada kader dan masyarakat dalam pencegahan Tuberkulosis. Kolaborasi kegiatan ini dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat dan kader dalam melakukan pencegahan TBC dan skrining awal TBC. Dari evaluasi yang dilakukan yaitu melalui tanya jawab dan diskusi setelah sesi penyuluhan maka didapat bahwa kader dan masyarakat mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang disampaikan oleh pemateri, dan lebih terbuka dalam menyampaikan permasalahann yang dihadapi dalam pencegahan dan deteksi awal Tuberkulosis.
Strategi Pertahanan Ekonomi Indonesia: Sengketa Perdagangan Internasional Nikel Ari Dwiyono; R Djoko Andreas Navalino; Lukman Yudho Prakoso; Cosmas Manukallo Danga; Ririn Widyastuti Wulaningsih
Journal of Economics and Business UBS Vol. 12 No. 3 (2023): Special Issue
Publisher : UniSadhuGuna Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52644/joeb.v12i3.256

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tak terkecuali produk pertambangan seperti nikel sehingga Indonesia menjadi salah satu penghasil nikel terbesar di dunia. Dalam rangka usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi, Indonesia membuat kebijakan untuk melarang ekspor bijih nikel konsentrasi rendah yang mana membuat negara-negara Uni Eropa merasa dirugikan kebutuhan akan bahan baku sehingga melayangkan gugatan terhadap Indonesia di World Trade Organization. Tulisan ini membahas tentang strategi pertahanan Indonesia di bidang ekonomi tentang respon mengenai sengketa perdagangan internasional komoditas nikel di WTO. Metode dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka yang mana penulis mengumpulkan informasi-informasi mengenai topik bahasan melalui jurnal, buku, berita, atau bentuk tulisan lainnya. Hasil dari penelitian ini yaitu strategi yang harus dilakukan Indonesia dan diharapkan dapat mencapai tujuan tersebut yaitu mencari investor, menetapkan regulasi, banding atas gugatan, menjaga stabilitas politik, serta melakukan pengelolaan yang optimal.