Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Inovasi Jajanan Tradisional Indonesia–Perancis: Klepon Choux au Craquelin Mahmudi; Daniel Pandu Mau; Amanda Setia Subagyo
The Sages Journal Vol. 1 No. 01 (2022): The Sages Journal: Culinary Science and Business_Agustus
Publisher : LPPM Akademi Sages

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61195/sages.v1i1.2

Abstract

Kuliner Indonesia memiliki keanekaragaman, baik dari makanan modern maupun tradisional. Kepopuleran jajanan tradisional ini semakin hari semakin berkurang, dikarenakan jajanan modern yang mulai bermunculan di kawasan kuliner Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perpaduan jajanan tradisional Indonesia dan Perancis. Jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengambilan data dengan wawancara metode pembuatan klepon dan resep Perancis. Hasil penelitian ini menunjukkan produk klepon dapat dimodifasikasi menjadi jajanan modern yaitu Klepon Choux au Craquelin. Selain itu, produk ini dibuat sebagai salah satu cara untuk melestarikan jajanan tradisional Indonesia yang mulai terlupakan dan juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati rasa klepon dengan cara lain.
Kuliner Tradisional sebagai Daya Tarik Wisata Surabaya Daniel Pandu Mau; Titin Lestaringsih; Yesarela Pandu Mau
The Sages Journal Vol. 1 No. 01 (2022): The Sages Journal: Culinary Science and Business_Agustus
Publisher : LPPM Akademi Sages

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61195/sages.v1i1.5

Abstract

Sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia, Surabaya memiliki kekayaan kuliner tradisional yang khas dibandingkan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik makanan tradisional khas Surabaya yang menjadi daya tarik, khususnya wisata kuliner. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuliner tradisional, khususnya Rujak Cingur dan Rawon memiliki karakteristik unik dan tidak ditemukan di daerah lainnya sehingga mampu menjadi daya tarik. Namun demikian, diperlukan adanya sinergitas antar stakeholder untuk dapat melestarikannya, misalnya membeli produk makanan lokal. Selain melestarikan, wisata kuliner dapat berdampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
RAGAM KULINER KHAS DAYAK SEBAGAI DAYA TARIK PENDUKUNG PADA DESTINASI PARIWISATA DI KOTA PALANGKA RAYA Daniel Pandu Mau; Yesarela Pandu Mau; Yoseph Agung Priyo Widodo; I Wayan Arta Artana
The Sages Journal Vol. 2 No. 01 (2023): The Sages Journal: Culinary Science and Business_Agustus
Publisher : LPPM Akademi Sages

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61195/sages.v2i01.6

Abstract

Sebagai ibu kota terluas di Indonesia, Palangka Raya menyimpan kekayaan potensi pariwisata, mulai dari alam hingga budayanya, termasuk ragam kuliner yang merupakan warisan budaya lokal. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pariwisata, kuliner mampu menjadi daya tarik pendukung suatu destinasi, apalagi dengan kekhasan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kuliner yang ada di Palangka Raya, khususnya kuliner tradisional khas Dayak-Kalimantan Tengah untuk dimanfaatkan sebagai daya tarik pendukung destinasi pariwisatanya. Metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di objek penelitian, wawancara dengan para stakeholders dan wisatawan sebagai informan, dan didukung dengan sumber dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik interaktif, yaitu data collection, data condensation, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kuliner di Palangka Raya mulai berkembang dengan menjamurnya para pelaku usaha kuliner. Namun demikian, hanya sebagian yang memanfaatkan kekayaan kuliner tradisional yang seharusnya mampu menjadi daya tarik pendukung, bahkan utama dalam memotivasi wisatawan untuk berkunjung karena sifatnya yang unik dan khas sehingga cenderung diminati. Pemanfaatan kuliner tradisional menjadi aspek penting dalam meningkatkan kompetitifitas dan membangun destination brand identity Palangka Raya, karena keunikan membuatnya berbeda dengan destinasi lainnya. Namun demikian, pemanfaatan potensi besar tersebut perlu didukung oleh para stakeholders yang saling bersinergi dalam pengembangannya. Bukan tidak mungkin kedepannya, potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan daya tarik wisata kuliner atau gastronomi. Tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, tetapi juga sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal Dayak-Kalimantan Tengah.
PEMANFAATAN KULIT PISANG MENJADI SPONGE CAKE PUDDING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR LIMBAH Ivy Dian Puspitasari Prabowo; Daniel Pandu Mau; Hans Viery; Tjhing Man Lie
The Sages Journal Vol. 2 No. 01 (2023): The Sages Journal: Culinary Science and Business_Agustus
Publisher : LPPM Akademi Sages

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61195/sages.v2i01.8

Abstract

Pertumbuhan sektor pertanian setiap tahunnya berdampak pada peningkatan limbah hasil pertanian, termasuk kulit pisang yang banyak tumbuh tersebar di Indonesia tanpa mengenal musim. Padahal secara karakteristiknya, limbah ini mengandung gizi yang tinggi, tetapi belum termanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendiversifikasi produk olahan kulit pisang menjadi produk yang memiliki nilai jual dengan tetap mempertahankan kandungan gizinya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah eksperimen terhadap kulit pisang untuk diolah menjadi Sponge Cake Pudding. Hasilnya kemudian dilakukan uji organoleptik untuk mengetahui rasa, tekstur, warna, serta aromanya, dan kemudian dideskripsikan untuk menggambarkan finished produk-nya. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa secara karakteristik, produk tersebut dapat diterima serta aman untuk dikonsumsi karena sifatnya yang ringan seperti sponge cake dan pudding pada umumnya. Hasil diversifikasi ini menunjukkan bahwa limbah kulit pisang dapat diolah menjadi makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Bahkan pemanfaatannya menjadi sebuah produk dapat dijadikan peluang usaha dengan modal rendah karena memanfaatkan bahan limbah, tetapi perlu adanya inovasi lebih lanjut melalui proses trial and error. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mendiversifikasi olahan limbah pisang yang masih belum termanfaatkan secara optimal, serta bagian dari upaya meminimalisir limbahnya.
Implementation of Nutrition-Based Culinary Education for Community Welfare through Demonstration and Active Participation Methods Daniel Pandu Mau; Prabowo, Ivy Dian Puspitasari; Lukman, Elvin Adisatria; Loo, Yohanes Elijah; Messi, Lionel
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2025): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v8i1.5506

Abstract

Enhancing community knowledge regarding healthy cooking techniques and nutrition was an important need. This activity sought to provide nutrition-based culinary education through demonstration methods and active participant involvement. The methods employed involved direct instructor demonstrations and evaluations using questionnaires and in-depth interviews. The evaluation results indicated a high level of participant satisfaction, with 86.4% expressing satisfaction with the materials, 82.6% appreciating the demonstration methods, and 89.1% being satisfied with the instructors' capabilities. Further interviews confirmed that many participants felt more confident applying healthy cooking techniques at home, with the professional and friendly instructors receiving high praise. The discussion highlighted the importance of interactive methods in enhancing understanding and recommended including health-related topics and using local ingredients in future programs. The conclusion indicated that this culinary education program encouraged participants to adopt healthier eating habits. Recommendations for further development included enhancing materials with additional topics and incorporating hands-on cooking practice sessions to strengthen participants' skills.
Peningkatan Keterampilan Siswa Di Luar Sekolah: Memasak Makanan Tradisional Titin Lestariningsih; Daniel Pandu Mau; Andreas Dachi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/manage.v6i1.2744

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan memasak makanan tradisional pada siswa di luar sekolah, sekaligus memperdalam pemahaman mereka terhadap nilai budaya lokal yang melekat pada kuliner daerah. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendekatan praktik langsung (hands-on training), bimbingan oleh ahli kuliner. Dengan metode berbasis praktik dan bimbingan mentor, siswa belajar secara interaktif, memahami teknik memasak yang benar, serta mendapatkan pengetahuan tentang filosofi dan sejarah di balik hidangan tradisional. Hasil program menunjukkan peningkatan keterampilan memasak siswa, pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya kuliner, serta rasa percaya diri dan kemandirian dalam memasak. Secara keseluruhan, program ini tidak hanya mengasah keterampilan memasak, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap budaya kuliner daerah, mempererat hubungan antara siswa dan masyarakat, serta mendorong pelestarian warisan kuliner lokal.