Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DENGAN PENYAKIT PNEUMONIA DI PUSKESMAS KECAMATAN BATUJAJAR Anggriani, Ani; Azhar, Rivan Fajarudin; Lisni, Ida
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.228 KB)

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyumbang terbesar penyebab kematian anak usia dibawah lima tahun (anak-balita). Obat-obat antibiotik ditujukan untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit infeksi. Ketidaktepatan diagnosis, cara pemberian, frekuensi dan lama pemberian menjadi penyebab tidak adekuatnya pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi, timbulnya masalah resistensi dan efek obat yang tidak dikehendaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien anak dengan penyakit pneumonia di puskesmas kecamatan batujajar, berdasarkan ketepatan dosis, ketepatan indikasi, ketepatan frekuensi pemberian, ketepatan obat dan potensi interaksi obat. Penelitian ini bersifat observasional dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan catatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Resep. Selama periode bulan Januari sampai maret 2016 terdapat 54 Pasien dengan rentang usia 0 sampai 5 tahun yang menderita penyakit pneumonia. 31 pasien (57,40%) diantaranya berjenis kelamin laki-laki, antibiotik yang sering digunakan adalah cotrimoksazole 92.73% dan Amoksisilin 5,45%. Semua pasien menerima obat sesuai indikasi dan  tepat obat, 40,74% memenuhi kriteria tepat dosis, 90,74% memenuhi kriteria tepat frekuensi pemberian obat dan ditemukan potensi interaksi obat antara cotrimoksazole dengan salbutamol sebanyak satu kasus.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI GOLONGAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER PADA PASIEN YANG INTOLERANSI ACE INHIBITOR Anggriani, Ani; Herawati, Ineke; Budiastuti, Jacinta
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No 1, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.761 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian paling sering di dunia.Terapi mengunakan Angiotensin  Converting Enzyme Inhibitors (ACE inhibitor) merupakan terapi yang aman dan konvensional. Angiotensin Reseptor Blockers (ARB) digunakan pada pasien yang mengalami intoleransi ACE inhibitor. Penelitian bertujuan untuk menilaii penggunaan obat ARB sebagai terapi bagi pasien yang intoleransi ACE inhibitor. Metode penelitian ini meliputi penelusuran pustaka, penetapan kriteria obat, penetapan kriteria pasien dan kriteria penggunaan obat. Pengambilan data dilakukan dengan metode retrosfektif dari  rekam medis pasien rawat jalan di poliklinik Ginjal dan Hipertensi, pengolahan dan analisa data, dan pengambilan kesimpulan. Riwayat pasien mendapat terapi ACE inhibitor sebanyak 50% respon intoleransi batuk,  sebanyak 31.1% karena dalam pengobatan dan pemantauan tekanan darah pasien tidak stabil sesuai target yang diharapkan dan 18.9% pasien di indikasikan adanya gangguan terhadap ginjal. Interaksi obat yang banyak ditemukan pemberian kombinasi obat hipertensi ARB dengan Bisoprolol (52.3%) dan ARB dengan obat lainnya yaitu Suplemen Kalium  (42.9%). Kesimpulan : Pasien yang mendapatkan terapi ACE inhibitor dengan respon intoleransi ACE inhibitor menggunakan obat golongan ARB seperti Candersartan, Irbesartan, Telmisartan, Valsartan
PENYIMPANAN & DISTRIBUSI SEDIAAN VAKSIN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT Santoso, Rahmat; Anggriani, Ani; Suryaman, Aman
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2 (2020): IKRAITH-HUMANIORA VOL 4 NO 2 Bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.852 KB)

Abstract

Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan,masih utuh atau bagiannya yang telah diolah berupa toksin mikroorganisme yang telah diolahmenjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkankekebalan yang spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Dinas kesehatan secaraumum bertanggung jawab terhadap terlaksananya penyimpanan dan pendistribusian vaksin yangmerata dan teratur secara tepat waktu sampai kepada unit pelayanan kesehatan dasar, yang sangatrentan terhadap berbagai masalah dan kendala. Untuk mempertahankan kualitas vaksin makadiperlukan rencana aksi dalam melakukan pengelolaan vaksin yakni penyimpanan danpendistribusian yang efektif dan efisien sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangandalam penyimpanan maupun pendistribusian vaksin, agar potensi vaksin tetap terjaga hingga saatakan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil penyimpanan danpendistribusian vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dengan berdasarkan 3 kategoripenilaian yaitu sarana dan prasarana serta implementasi pedoman pengelolaan vaksin. Penelitianini bertujuan untuk mengevalusi penyimpanan dan pendistribusian vaksin dari Dinas KesehatanProvinsi Jawa Barat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dengan menggunakan metodeobservasional yang bersifat deskriptif dan evaluasi dengan teknik pengumpulan data denganpengamatan langsung menggunakan lembar observasi, kemudian dilakukan pengolahan data,dihitung dan dinyatakan dalam persentase. Dari hasil penelitian yang dilakukan, kategoripenyimpanan dan pendistribusian vaksin, relatif baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehanpersentase ketiga kategori penyimpanan vaksin yaitu Sarana dengan persentase 79%, Prasaranadengan persentase 77% dan Implementasi pedoman pengelolaan vaksin dengan persentase 80%.Kesimpulan yang diperolah dari profil penyimpanan dan disrtibusi vaksin dinyatakan relatifbaik, namun perlu ditingkatkan, agar sesuai dengan pedoman pengelolaan rantai dingin (coldchain) dalam hal penyimpanan dan pendistribusian vaksin yang terlihat dari kurangnyaprasarana: Alat pengukur suhu digital, freeze tag, genset, kamar dingin (cold room), tempatpenyimpanan vaksin (refrigerator) dan kotak dingin cair selama pendistribusian.
POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA RESEP PASIEN RAWAT JALAN DARI KLINIK HIV/AIDS SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA BANDUNG Anggriani, Ani; Lisni, Ida; Liku, Olga Susana
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.267 KB) | DOI: 10.33759/jrki.v1i1.10

Abstract

ABSTRACT The Human Immunodeficiency Virus (HIV) continues to be a major global public health issue, which targets the human immune system. The using of ARVs in the treatment of HIV / AIDS increased life expectancy for PLHIV (People With HIV / AIDS). This study aims to determine the description of the using of ARV drugs in outpatients of the HIV / AIDS Clinic and assessed their suitability with established treatment standards. This research was carried out in a descriptive non-experimental manner, with data collection carried out retrospectively, used patient prescription data from April to December 2017. The results of quantitative studies showed 87% were male patients, and the largest age group was 20-29 years (39%) . Class of antiretroviral drugs used were Nucleoside / Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTIs), Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTIs), and Protease Inhibitors (PI), with a combination of antiretroviral drugs most was the combination of first-line tenofovir + lamivudine + efavirenz (69%) while the second-line drug zidovudine + lamivudine + lopinavir / ritonavir was 1%. The most commonly used comorbid drug was cotrimoxazole. For qualitative data, the accuracy of combination and dose of ARV drugs was 100% in accordance with Permenkes No. 87/ 2014, with 79% of patients adhered to antiretroviral treatment every month. The potential for most ARV drug interactions with other drugs for the moderate category was zidovudin + cotrimoxazole (11%) which occured pharmacokinetically by decreasing renal clearance of zidovudine and glucuronide metabolites. In conclusion, the pattern of used of ARV drugs had met the standard of Permenkes No.87/2014, with the most used were the first line combination of tenofovir + lamivudine + efavirenz.
KAJIAN PERESEPAN OBAT ANTIHISTAMIN PADA PASIEN RAWAT JALAN DI SALAH SATU RUMAH SAKIT DI BANDUNG Lisni, Ida; Anggriani, Ani; Puspitasari, Regina
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v2i2.77

Abstract

Histamine is one of the factors that cause acute and chronic disorders, so it is necessary to investigate further the mechanism of antihistamines in the treatment of allergic diseases. Antihistamines are substances that can reduce or block the effects of histamine on the body by blocking histamine receptors. Antihistamines are one of the drugs that are often prescribed to children to the elderly. Thus the application of therapy in medicine is needed to ensure the use of appropriate drugs to prevent the occurrence of medication errors so that the goal of therapeutic effectiveness can be achieved. The purpose of this study was to determine the prescribing pattern of antihistamine drugs and assess the accuracy of the administration of antihistamines based on dose accuracy and potential drug interactions. Prescribing studies of this drug are descriptive quantitative and qualitative by using data sources in the form of patient prescription sheets taken retrospectively. The results of quantitative research data show that patients 57.23% were female, the highest age was 55-59 years old 12.26%, the most widely used drug was setirizine 72.48%, dose accuracy 89.60% and more doses 10.40%, the potential for drug interactions occurred in 27.83%, The drug that has the most potential for interaction is setirizine with theophylline.
POTENSI INTERAKSI OBAT AMLODIPIN PADA PASIEN HIPERTENSI DISALAH SATU PUSKESMAS KABUPATEN SUMEDANG Anggriani, Ani; Kusumahati, Eva; Mutazam, Irfan Hilmi
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v3i1.108

Abstract

Hypertension is still a main health problem in indonesia, the purpose of this research is to know the profile of the antihypertensive agent and the interaction potency of the drugs and the relation between the amount of the drugs towards the interaction occurrence in public health centre of sukasari in district of sumedang by the period of July-December 2019. This was observational research with descriptive method. The data collection was performed using drug interaction checker software. There are data of 112 patients. The analysis was performed quantitatively and qualitatively. the result shows the interaction occurrence are happened to woman with percentage of 90% in age group of 65-74 years (30%). Hypertension stage 2 is the most occurred (69%), also there are 82 (73%) patients with potentially might have interaction, meanwhile from all medicines, there are 116 occurrence of interatction might happen. The most interaction occurred happen to amlodipin and hycrochlorothiazide (41%), with pharmacodynamic interaction of 62% and minor severity of 62%.
PENGARUH TERAPI FARMAKOLOGI DAN NON-FARMAKOLOGI TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG Anggriani, Ani; Mulyani, Yani; Pratiwi, Lili Dinda
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Riset Kefarmasin Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v3i3.156

Abstract

Menstrual pain is a problem that women often complain about in their teens. Menstrual pain (dysmenorrhea) is pain before or during menstruation in the lower abdomen due to uterine cramps. The prevalence of dysmenorrhea in Indonesia is 54% primary dysmenorrhea and 9% secondary dysmenorrhea. Due to the severe pain that is felt during menstruation, 10% of teenage girls are absent from school and work for 3 days each month. This study aims to determine the effect of pharmacological & non-pharmacological therapy on reducing menstrual pain in adolescents. This research is an experimental research with one group pretest-post test design. The research sample used purposive sampling method, with a sample of 76 respondents. Data were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test & chi-square test. The results showed that the Wilcoxon test with the results of Sig. 0.000<0.05, meaning that there is a difference in the intensity of menstrual pain before & after therapy. So it can be concluded that there is an effect of pharmacological and non-pharmacological therapy on decreasing the intensity of menstrual pain. For the relationship of non-pharmacological therapy Chi-Square test results have a value of Sig. 0.514>0.05, meaning that there is no significant relationship to the intensity of menstrual pain. For the relationship between pharmacological therapy, the results of Sig. 0.019<0.05, meaning that there is a significant relationship with the intensity of menstrual pain in adolescent girls at Bhakti Kencana University, Bandung.
Praktek Pengelolaan dan Pemusnahan Limbah Obat pada Sarana Pelayanan Farmasi Komunitas Wilayah Bandung Timur Nurfitria, Rizki Siti; Rasyidin, Khoerul; Hartini, Ni Nyoman Sri Mas; Anggriani, Ani
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.1.83-92

Abstract

Latar belakang: Limbah farmasi sebagai salah satu penyebab pencemaran lingkungan masih menjadi masalah dilematis pada sarana pelayanan farmasi komunitas dimana obat harus dimusnahkan secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian pengelolaan dan pemusnahan limbah obat pada sarana farmasi komunitas wilayah Bandung Timur.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang dilakukan melalui pengamatan langsung dan wawancara pada bulan April – September 2021. Responden merupakan penanggung jawab kegiatan pengelolaan dan pemusnahan limbah obat pada 47 sarana farmasi yang terdiri dari apotek dan klinik pratama yang ditentukan secara accidental sampling. Data diolah dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif mencakup karakteristik limbah obat dan gambaran kesesuaian pengelolaan dan pemusnahan obat.Hasil: Semua sarana hanya menghasilkan limbah obat golongan obat keras, obat OTC, obat tradisional dengan bentuk sediaan solid mendominasi sebanyak rerata 330,2 item (41,9 g). Kegiatan pemusnahan limbah obat dilakukan secara mandiri sebesar 85,7% sedangkan 13,3 % penanganan dilakukan dengan cara diserahkan ke pihak lain. Sebagian besar sarana farmasi belum melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Sebesar 59,6% sarana telah memiliki alur pengelolaan limbah yang sesuai sedangkan sebelas apotek dan tiga klinik pratama memiliki alur penanganan limbah obat yang tidak sesuai.Simpulan: Separuh lebih sarana farmasi telah memiliki alur pengelolaan limbah sesuai Pedoman Pengelolaan Limbah Obat Rusak dan Kadaluarsa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tahun 2021 namun diperlukan sinkronisasi dengan pedoman layanan farmasi yang lain serta sosialisasi kepada pengelola. Apoteker sebagai pengelola perbekalan farmasi perlu mendapat daya dukung yang baik dalam menangani limbah obat secara professional. Title: Suitability of Practices for Management and Destruction of Drug Waste in Community Pharmacy Service Facilities in the East Bandung RegionBackground: Pharmaceutical waste as one of the causes of environmental pollution is still a dilemma for community pharmacy service facilities where drugs must be destroyed independently. This study aimed to evaluate the suitability of the management and destruction of drug waste in community pharmacy facilities in the East Bandung area.Method: This research was a descriptive study conducted through direct observation and interviews in April – September 2021. Respondents were responsible for the management and destruction of drug waste at 47 pharmaceutical facilities consisting of pharmacies and primary clinics determined by accidental sampling. The data was processed and analyzed quantitatively and qualitatively including the characteristics of drug waste and a description of the suitability of the management and destruction of drugs.Result: All facilities only produce solid drug, OTC drugs,and traditional medicines waste with solid dosage forms dominating an average of 330.2 items (41.9 g). The activity of destroying drug waste is carried out independently by 85.7%, while 13.3% of handling is carried out by handing it over to other parties. Most of the pharmaceutical facilities have not collaborated with third parties. As many as 59.6% of the facilities had appropriate waste management lines, while eleven pharmacies and three primary clinics had inappropriate drug waste management lines.Conclusion: More than half of pharmaceutical facilities already have a waste management flow in accordance with the Guidelines for Waste Management of Damaged and Expired Drugs in Health Service Facilities in 2021, but synchronization with other pharmaceutical service guidelines and socialization to managers is required. Pharmacists as managers of pharmaceutical supplies need to have good support in dealing with drug waste in a professional manner.
ANALISIS PENGETAHUAN, PERILAKU, DAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGESIK DALAM SWAMEDIKASI DI SALAH SATU APOTEK DI KOTA BANDUNG Anggriani, Ani; Fitriani, Dinda Amelia; Lisni, Ida
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v15i2.1376

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya masyarakat untuk mengobati dan memelihara kesehatan diri sendiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis. Salah satu obat yang paling banyak digunakan dalam swamedikasi yaitu analgesik untuk mengatasi nyeri. Tingkat pengetahuan mengenai obat analgesik diperlukan dalam kegiatan swamedikasi untuk menghindari penggunaan obat yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku pasien serta ketepatan penggunaan obat pada swamedikasi analgesik di salah satu apotek di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional analitik dengan metode cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 30% responden, pengetahuan cukup 46%, dan pengetahuan baik 24%, untuk perilaku responden terdapat  86%  baik dan 14% tergolong cukup. Analisis statistik korelasi menggunakan rank spearman didapat nilai signifikansi sebesar 0,000 dan koefisien korelasi 0,703 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan arah yang positif antara tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi obat analgesik. Sebanyak 100% responden sudah tepat dalam pemilihan obat analgesik dan 96% responden sudah tepat dosis.
PEMANFAATAN PUDING DAUN KELOR UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI Simamora, Rotua Suriany; Agustina, Lisna; Wati, Puri Kresna; Rahayu , Feronika Evma; Nurhayati, Nunung; Anggriani, Ani
PROFICIO Vol. 6 No. 1 (2025): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v6i1.3900

Abstract

Kekurangan nutrisi selama kehamilan dapat menghambat pertumbuhan janin dan berlanjut setelah kelahiran. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ini penting untuk mendukung pertumbuhan optimal janin dan mencegah risiko stunting pada anak yang akan dilahirkan. Pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI yang tepat sangat penting. Dalam upaya pencegahan stunting, inovasi makanan berbasis bahan lokal yang kaya nutrisi menjadi salah satu strategi yang potensial. Salah satunya adalah penggunaan daun kelor dalam bentuk puding sebagai makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang gizi ibu hamil dan bayi balita serta pencegahan stunting di masyarakat. Metode yang digunakan adalah Pemeriksaan kesehatan (tinggi badan dan berat badan) bayi dan balita, dan ibu hamil. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita, serta meningkatkan kesadaran akan bahaya stunting. Pelatihan pembuatan puding kelor sebagai alternatif makanan bergizi tinggi telah memberdayakan masyarakat, terutama ibu-ibu. Antusiasme dan partisipasi aktif masyarakat menunjukkan bahwa program ini diterima dengan baik dan berpotensi untuk dilanjutkan secara mandiri oleh masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan status gizi ibu hamil dan balita, serta mendukung upaya pencegahan stunting di desa tersebut.