Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Rutinitas Kerja Jurnalis Media Online Dalam Pikiran Rakyat Media Network ,, Yuliawati; Kurniawati, Nia Kania; Yusanto, Yoki; Srilestari, Eka Elviani
Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol 6 No 3 (2024): Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : LPPM Institut Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i3.5192

Abstract

This study discusses the routine of journalists in producing news in online media that is based on the Pikiran Rakyat Media Network, namely Serangnews.pikiran-rakyat.com and Kabarbanten.pikiran-rakyat.com. the research is motivated by the rise of online media that join in one company carrying the concept of collaborative economy. The focus of the problems analyzed is the process of selecting issues, choosing sources and word selection in news production by journalists, communicative events in the newsroom to the editorial gatekeeping process. The research method used is qualitative research, with ethnographic methods newsroom. Researchers used Shoemaker & Reese's hierarchy of influence theory to find out what influences media content as a result of routines in the newsroom. Determination of informants using purposive sampling techniques. The results obtained that the routine of journalists in producing content is influenced by the level of individuals and media routines. But the most influential factors are at the organizational level. Because it is related to the company's policy to produce content that can generate a lot of good profits for the Serangnews editorial team.mind-people journalists and Kabarbanten.pikiran.rakyat.com as well as for PRMN as the parent company. Keywords: Mass Communication, Online Media, PRMN, news Attack, News banten.
Digital Literacy of Cisungsang Indigenous Community through Tular Nalar Yusanto, Yoki; Sjuchro, Dian Wardiana; Nurfauziah, Isni
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 13 No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v13i2.9324

Abstract

The digital age requires people, including indigenous peoples, to be aware of the positive and negative impacts of social media. The negative impacts need to be addressed effectively through digital literacy programmes. Tular Nalar comes as a digital literacy programme in the form of informal education. The purpose of this research is to understand the Communication Experience, Motives, and Meanings of Tular Nalar activities in Kasepuhan Cisungsang. This descriptive qualitative research uses a phenomenological approach as its research method. Data were collected through observation and interview techniques. The research findings show that the Tular Nalar programme has a positive meaning for the indigenous people of Kasepuhan Cisungsang. The research also revealed the tendency of indigenous people to share information with others due to the additional knowledge gained at Kasepuhan Cisungsang. Furthermore, the study revealed that digital literacy training not only improves individuals' skills in using technology but also creates a positive domino effect through knowledge sharing and awareness of the dangers of misinformation
MANAJEMEN KOMUNIKASI PENERANGAN HUKUM (PENKUM) HUMAS KEJAKSAAN TINGGI BANTEN BAGI GENERASI BANGSA Muhtadi, Adi; Yusanto, Yoki; Nesia, Andin
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL KEBANGSAAN RI
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menghadapi tingginya angka kriminalitas di kalangan siswa, Kejaksaan Tinggi (Kejati)  Banten menggunakan manajemen Penkum (Penerangan Hukum) sebagai upaya menurunkan tingkat kejadian. Melalui pendekatan holistik dengan pola pemberian pemahaman hukum yang akurat dan efektif kepada generasi muda, terutama pencegahan tindak  bullying dan tawuran. Pendekatan ini mencerminkan komitmen serius lembaga terhadap penyuluhan hukum yang berkelanjutan dan relevan dengan karakteristik generasi Z. Relevam dengan itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan manajemen Humas. Penelitian menunjukkan Kejati Banten mengadopsi pendekatan holistik dalam manajemen komunikasi penerangan hukum, dimulai dengan fact finding yang melibatkan pencarian data pelanggaran hukum dari berbagai sumber. Proses planning melibatkan formulasi manajemen berdasarkan data yang ditemukan, termasuk pemetaan sekolah, penentuan wilayah, dan perencanaan anggaran yang matang. Tahap communicating melibatkan kegiatan sosialisasi teratur dengan melibatkan berbagai pihak, dan menggunakan narasumber yang sesuai dengan karakteristik generasi Z. Evaluasi terintegrasi sebagai bagian penting dari manajemen, dengan pemantauan efektivitas dan efisiensi kegiatan, serta penyesuaian berdasarkan hambatan yang diidentifikasi. Keseluruhan pendekatan ini bertujuan untuk mencegah tindak kejahatan, terutama bully dan tawuran, dengan fokus pemahaman masyarakat pada kepastian dan kontribusi hukum dalam menciptakan ketertiban.  
Quo Vadis Revisi UU Penyiaran Yusanto, Yoki; Sjuchro, Dian Wardiana; Amdan, Nana Sutisna; Ramadhan, Aditya; -, Muhaemin
representamen Vol 10 No 02 (2024): Jurnal Representamen Volume 10 No 02 Oktober 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/representamen.v10i02.12056

Abstract

Law of the Republic of Indonesia Number 32 Year 2002 on Broadcasting was born after the political struggle in Indonesia. It gave birth to the Indonesian Broadcasting Commission (KPI) to equalize the ownership of radio and television, thus creating a diversity of content. But now KPI's authority is weaker after the House of Representatives passed the UU Cipta Kerja. KPI's role is only like an NGO. Now the Broadcasting Law will be revised by the House of Representatives. The Program is in the form of broadcast content, who supervises it, what is the role of KPI after the Undang-undang Cipta Kerja. Instead of being an independent institution, KPI now seems to be a broadcasting Non-Governmental Organization (NGO). This research uses a qualitative method. The research was conducted by interviewing KPI commissioners in various regions in Indonesia. The authority of the Indonesian Broadcasting Commission (KPI) as an independent body must remain firm and robust, standing as the leading regulator for broadcasting institutions, both radio and television, as well as for digital media content. For social justice in Indonesia, media ownership diversity must be regulated in the revised Broadcasting Law. Ensuring media ownership diversity across various regions and sectors is essential to prevent media ownership monopolies, which could result in only a few entities controlling television and radio broadcasting.
Kecerdasan Buatan Sebagai Sumber Motivasi: Perspektif Mahasiswa dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Hilal, Samsu; Yusanto, Yoki; Saylendra, Andree
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (JP-IPA) Vol 5, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STKIP HARAPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/jp-ipa.v5i2.395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kecerdasan buatan sebagai sumber motivasi bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi. Dengan meningkatnya kompleksitas tugas akademik Dalam konteks peningkatan kompleksitas tugas akademik dan tingginya tekanan pada mahasiswa AI muncul sebagai salah satu alat untuk memberikan bantuan signifikannya dalam proses penelitian dan penulisan. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mahasiswa fakultas pertanian Untirta dari berbagai program studi dengan metode wawancara dan kualitatif. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi peranan bagaimana motivasi dapat ditingkatkan dan proses penyelesaiannya tugas akhir semester dapat dipercepat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan alat berbasis AI merasa lebih terorganisir dan mudah mengakses informasi dan mendapatkan umpan balik yang konstruktif, yang semuanya membuatnya lebih berinstrinsik bersemangat dalam prosesnya. Temuan ini membuktikan pentingya teknologi AI dalam pendidikan tinggi dan memberikan rekomendasi untuk program AI lanjutan.
MANAJEMEN KOMUNIKASI PENERANGAN HUKUM (PENKUM) HUMAS KEJAKSAAN TINGGI BANTEN BAGI GENERASI BANGSA Muhtadi, Adi; Yusanto, Yoki; Nesia, Andin
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL KEBANGSAAN RI
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/jkri.v1i2.3405

Abstract

Menghadapi tingginya angka kriminalitas di kalangan siswa, Kejaksaan Tinggi (Kejati)  Banten menggunakan manajemen Penkum (Penerangan Hukum) sebagai upaya menurunkan tingkat kejadian. Melalui pendekatan holistik dengan pola pemberian pemahaman hukum yang akurat dan efektif kepada generasi muda, terutama pencegahan tindak  bullying dan tawuran. Pendekatan ini mencerminkan komitmen serius lembaga terhadap penyuluhan hukum yang berkelanjutan dan relevan dengan karakteristik generasi Z. Relevam dengan itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan manajemen Humas. Penelitian menunjukkan Kejati Banten mengadopsi pendekatan holistik dalam manajemen komunikasi penerangan hukum, dimulai dengan fact finding yang melibatkan pencarian data pelanggaran hukum dari berbagai sumber. Proses planning melibatkan formulasi manajemen berdasarkan data yang ditemukan, termasuk pemetaan sekolah, penentuan wilayah, dan perencanaan anggaran yang matang. Tahap communicating melibatkan kegiatan sosialisasi teratur dengan melibatkan berbagai pihak, dan menggunakan narasumber yang sesuai dengan karakteristik generasi Z. Evaluasi terintegrasi sebagai bagian penting dari manajemen, dengan pemantauan efektivitas dan efisiensi kegiatan, serta penyesuaian berdasarkan hambatan yang diidentifikasi. Keseluruhan pendekatan ini bertujuan untuk mencegah tindak kejahatan, terutama bully dan tawuran, dengan fokus pemahaman masyarakat pada kepastian dan kontribusi hukum dalam menciptakan ketertiban.