Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR RESIKO PENYAKIT GINJAL KRONIK STUDI KASUS DI RSUD 45 KUNINGAN Joharudin, Ade; Fitriyani, Linda; Rofi’ah, Fina Fauziatun
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 5 No 2 (2022): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jumlah penderita gagal ginjal kronis yang mendapatkan terapi hemodialisa di RSUD 45 Kuningan terus meningkat. Faktor predisposisi, faktor biomedik dan faktor perilaku berpengaruh terhadap terjadinya penyakit ginjal kronik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor resiko penyakit ginjal kronik di RSUD 45 Kuningan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisa deskriptif dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap penyakit ginjal kronik di RSUD 45 Kuningan yaitu tingkat pendidikan dengan nilai asymp.sig 0,000 (< 0,05), riwayat keluarga yang sebelumnya memiliki penyakit ginjal kronik dengan nilai asymp.sig 0,000 (<0,05), riwayat hipertensi dengan nilai asymp.sig 0,047 (<0,05), riwayat merokok dengan nilai asymp.sig 0,005 (<0,05) dan riwayat mengkonsumsi alkohol dengan nilai asymp.sig 0,000 (<0,05).
ANALISIS DRPs PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD X KABUPATEN KUNINGAN Karsidin, Bambang; TW, Siti Pandanwangi; Joharudin, Ade; Mariya, Arum; Setriyadi, Dedy; Nuari, Ris Ayu
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 7 No 2 (2024): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58365/ojs.v7i2.220

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan gangguan sekresi insulin yang progresif yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Ini terjadi karena tetapi insulin tidak bisa membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang merupakan turunnya kemampuan insulin untuk menghambat produksi glukosa oleh hati, sehingga mengakibatkan rentan terjadinya Drug related problems (DRPs). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persentase kejadian dari masing-masing DRPs yang meliputi ada indikasi tanpa obat, ada obat tanpa indikasi, ketidaktepatan pemilihan obat, dosis rendah, dosis tinggi, interaksi obat, efek samping obat dan tingkat kepatuhan pasien dalam terapi pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD X Kabupaten Kuningan. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif dan pengambilan data rekapitulasi medik secara retrospektif. Dari 254 pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD X Kabupaten Kuningan, jumlah sampel yang diambil sebanyak 72 pasien yang mmemenuhi kriteria inklusi. Analisis kejadian DRPs dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan buku standar secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ada kejadian Drug related problems pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD X Kabupaten Kuningan. Persentase kejadian DRPs kategori indikasi tanpa obat tidak terdapat kasus yang terjadi, obat tanpa indikasi terdapat 1 kasus (1,4%), ketidaktepatan pemilihan obat sebanyak 5 kasus (6,9%), dosis rendah sebanyak 4 kasus (5,6%), dosis tinggi sebanyak 4 kasus (5,6%), interaksi obat sebanyak 21 kasus (29,1%), kategori efek samping 35 kasus (48,6%), dan tingkat kepatuhan pasien rendah sebanyak 37 kasus (51,4%).
Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Puskesmas X Rustanti, Mega; Zuniarto, Ahmad Azrul; Nuari, Ris Ayu; Joharudin, Ade
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 6 No 1 (2022): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.018 KB) | DOI: 10.58365/ojs.v6i1.191

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) in developing countries is a cause of death. Drug Related Problems (DRPs) are unexpected events, in the form of patient experiences involving drug therapy. The purpose of this study was to determine the percentage of occurrence of each DRPs which included indications without drugs, drugs without indications, inaccuracy in drug selection, low doses, high doses, drug interactions, drug side effects and patient compliance levels, in infection treatment therapy. acute respiratory tract in ARI patients at X Health Center. Data collection using random sampling technique. Analysis of the incidence of drug related problems was carried out by comparing the results of the study with standard books descriptively. The results of the study from 85 cases of ARI patients who met the inclusion criteria showed the incidence of DRPs in the category of no indication without drugs as many as 18 cases (12.94%), there were drugs without indications as many as 5 cases (5.88%), inaccuracy in the selection of drugs, no cases involving occurred, low doses were 13 cases (15.29%), high doses were 9 cases (10.58%), drug interactions were 10 cases (11.76%), while for DRPs the category of drug side effects was the most nausea with the percentage of 50.0% and the DRPs level of patient compliance is low with a percentage of 60.40%.
PENGUKURAN KINERJA SISTEM DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI RSUD CIDERES DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Joharudin, Ade; Subarnas, Anas; Surachman, Emma
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 3 No 2 (2020): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian lanjutan tentang sistem distribusi perbekalan farmasi perlu dilakukan untuk mengukur kinerjanya. Pengukuran kinerja menggunakan metode balanced scorecard meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif pelanggan dan perspektif proses bisnis internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja pada tahun 2015, tahun 2016 dan tahun 2017. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Hasil pengukuran kinerja tahun 2016 tingkat prestasi di atas standar, sedangkan hasil pengukuran kinerja tahun 2017 tingkat prestasi sesuai standar. Hasil penelitian menunjukan prestasi kinerja menurun.
Profil Penggunaan Obat Off-Label pada Pasien Pediatri Infeksi Saluran Pernapasan Akut di RSUD Majalengka Joharudin, Ade; Pandanwangi, Siti; Lestar, Puri
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i11.54912

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan manusia dan paling banyak menyerang anak kecil (pediatri). Obat di luar label atau obat off-label didefinisikan sebagai obat yang penggunaannya diluar ketentuan mengenai dosis, cara pemberian, kontraindikasi dan indikasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui presentase kejadian dari masing masing kategori penggunaan obat off label yang meliputi, off label dosis, off label rute pemberian, off label indikasi, dan off label kontraindikasi serta mengetahui jenis obat off label yang banyak digunakan dalam terapi pengobatan infeksi saluran pernapasan akut di RSUD Majalengka. Penelitian ini diambil menggunakan data rekam medis secra retrospektif pada Januari 2022-Desember 2022. Metode penelitian deskriptif non-eksperimental. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode cross sectional secara retrospektif dengan melakukan telaah rekam medis pasien anak di RSUD Majalengka tahun 2022 dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 96 pasien anak ISPA. Hasil penelitian yang memenuhi kriteria terdapat 1 kategori yang termasuk kedalam off label dari 5 kategori yang diteliti, diantaranya ada sebanyak 27 kasus atau (15%) penggunaan obat off-label dosis. Tidak ditemukan kejadian pada kategori off-label rute pemberian, off-label usia, off-label indikasi dan off-label kontraindikasi. Dalam kasus penggunaan obat off label dosis terbanyak diantaranya yaitu Cefixime Dry Sirup sebanyak 12 item; Sedangkan Ambroxol Tablet; Ambroxol Sirup; dan Paracetamol Drop masing masing sebanyak 3 item.