Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Fasies dan Lingkungan Pengendapan Karbonat di Gua Gadung, Desa Pundung Sari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Erlandi, Muhammad; Kurniawan, Sandi; Rizqi, Al Hussein Flowers; Nadip, Muhammad
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research area on Facies and Environment of Carbonate Rock Deposition of Wungkal-Gamping Formation located in Gadung Cave, Pundung Sari Village, Semin District, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta with geographical position 7o 53’32.2”S and 110o 46'09.1”E. Not many ordinary people or researchers know the location of Gadung Cave, let alone carry out in-depth studies, so a detailed study of the facies and depositional environment of the rocks in the research area needs to be carried out. The research area regionally belongs to the Wungkal Formation, which is found locally and is located between the Semilir and Mandalika Formations to the north of Mount Panggung, Semin Gunung Kidul. The purpose of this research is to identify the facies and depositional environment through field observation and petrographic analysis. The research method is from petrographic analysis of 3 sample petrographic thin section taken in Gadung Cave. The results of rock determination and description obtained facies in the form of Wackestone, Corraline Bindstone, and Foraminifera Rudstone. After identification and plotting to a depositional environment model in the standard limestone facies belt, it was found that this area was once a Reef Margin to the Toe-of Slope. Withdrawal of the age of the rocks in the limestone fragments in the bed breccias beneath the Gadung Cave. Relative age analysis to obtain the age of N3 (Late Oligocene) indicates that it is possible that the Gadung Cave carbonate rocks were deposited before the existence of the Semilir Formation. Keywords : Gadung Cave, Carbonate facies, Wungkal-Gamping, Semin
Penentuan Fasies, Umur, dan Lingkungan Pengendapan Batuan Karbonat Klastik Formasi Sentolo di Watu Lempeng, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Nadhip, Muhammad; Alansyah, Apriko Yudhan; Kurniawan, Sandi; Rizqi, Al Hussein Flowers; Erlandi, Muhammad; Haliza, Audia Shafa
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Watu Lempeng merupakan tempat wisata yang berada di Sungai Serang yang menghubungkan Desa Banyuroto dan Desa Sendangsari. Belum ada penelitian yang mengkaji detail mengenai kondisi umur dan lingkungan pengendapan di daerah ini sehingga perlu adanya kajian geologi terutama stratigrafi. Bebatuan di lokasi ini cukup menarik karena terlihat seperti lempeng pipih yang tersusun unik di sepanjang aliran Sungai Serang. Secara administratif, daerah penelitian berada pada Daerah Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Secara geografis, terletak berada pada 110°9’59.3”E dan 7°49’24.152”S. Daerah penelitian termasuk ke dalam fisiografi Pegunungan Kulon Progo sebelah timur, tepatnya pada Formasi Sentolo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi umur dan lingkungan. Metode penelitian meliputi pengambilan data litologi menggunakan metode stratigrafi terukur (MS) untuk menentukan fasies. Pengambilan conto batuan diambil secara terpilih untuk analisis petrografi dan paleontologi. Kajian mikroskopis batuan secara petrografi akan menginterpretasi fasies batuan yang digunakan sebagai acuan dalam penentuan lingkungan penegndapan. Analisis paleontologi dilakukan untuk analisis umur dan lingkungan pengendapan Berdasarkan data lapangan, lintasan sepanjang 46 meter disusun oleh satuan batugamping Grainstone, Packstone dan Wackstone yang menunjukan fasies Foreslope. Pengendapan batuan tersebut berada pada kisaran umur N13-N14 (Miosen Tengah) dan diendapkan pada bathymetri Neritik Tengah – Neritik Luar (100 – 200 meter). Kata kunci : Kali Serang, Watu lempeng, Sentolo, umur, linkungan pengendapan
Perubahan Iklim Formasi Sentolo pada Kala Miosen Awal - Pliosen di Jalur Kali Serang, Nanggulan, Kulon Progo Alansyah, Apriko Yudhan; Nadhip, Muhammad; Erlandi, Muhammad; Kurniawan, Sandi; Rizqi, Al Hussein Flowers; Subandini Astuti, Bernadeta; Supandi, Supandi
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research area is included in the Physiography of the Kulon Progo Mountains to the south, in Kali Serang, Kec. Nanggulan, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. This study aims to determine the pattern of ancient climate change in the middle Sentolo formation, which is used to correlate the ancient climate in the upper Sentolo formation to previous researchers. The results of the field data obtained at the study site were two facies, packstone and grainstone, which are included in the bioclastic limestone unit with a thickness of 30m. Identifying microfossils with samples (top, middle, bottom) obtained several species of benthonic foraminifera fossils totaling 89 and 79 planktonic foraminifera. The results of calculating the relative ages of the Sentolo formation in this study ranged from N13-N14 (middle Miocene). Based on the calculation of the p/b ratio for determining the depositional environment is in the middle neritik - outer neritik. In calculating the percentage of fossils that characterize warm temperatures (Globigerinoides spp., Orbuliniforms, Globorotalia menardi, Globorotalia praemenadri, Globigerina venezuelana, Globoquadrina dehiscens, Globoquadrina praedehiscens, Globigerinella obesa, Globorotalia siakensis) and cold (Catapsydrax, globigerina woodi, Globorotalia scitula, Globigerrina sp p.s., Globorotaloides). Entering the outer neritic depositional environment, the climate gradually cools down, marked by an increasing number of fossils characteristic of cold temperatures. Determination of changes in ancient climate patterns at the research blood location using an analysis of the abundance of planktonic foraminifera that characterizes warm and cold temperatures in the study area has one pattern of temperature change, namely the cooling phase. The cooling phase begins at N13 - N14, and the temperature gets colder with deeper ocean depths occurring in the study area in the middle-outer neritic depositional environment. Keyword : Foraminifera, Ancient Climate, Sentolo Formation
Kompilasi Penentuan Sesar berdasarkan Data Struktur Geologi Permukaan dan Implikasinya terhadap Keberadaan Sesar Mataram di Daerah Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta Kurniawan, Sandi; Rizqi, Al Hussein Flowers; Erlandi, Muhammad; Nadhip, Muhammad; Alansyah, Apriko Yudhan; Wibisono, Dharmawan Catur; Winarti, Winarti; Fatih Qodri, Muhammad
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian gempa dahsyat di Yogyakarta pernah terjadi pada tahun 2006 dengan pusat gempa yang berpusat di Sesar Opak. Beberapa kejadian gempa juga sempat terjadi di tahun 2016 dan berpusat gempa di tengah perkotaan Yogyakarta. Penyebab terjadi gempa masih diintepretasikan sebagai pergerakan sesar yang diduga memiliki arah yang berbeda dari Sesar Opak. Penelitian mengenai Sesar dengan arah berbeda dari Sesar Opak tersebut masih minim dan perlu dikaji. Daerah penelitian meliputi area di sekitar Perbukitan Boko, tepatnya di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji data struktur geologi permukaan yang disinyalir memiliki arah pergerakan sesar yang berarah barat – timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sesar berarah barat – timur dan hubungannya terhadap keberadaan Sesar Mataram. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pemetaan semi detail dan tracing terhadap data struktur geologi berupa kekar (shear fracture dan gash fracture). Data geologi permukaan yang menunjukkan keberadaan sesar ditunjukkan adanya step fault. Hasil kajian mendapatkan pergerakan sesar utama berarah barat – timur dengan proyeksi stereonet melalui software Dips memiliki arah N 270o E/ 54o. Arah gaya tegasan memiliki arah utara – selatan berkisar 11o, N 14 o E Sesar berarah barat – timur ini terkait dengan keberadaan Sesar Mataram yang memiliki arah barat – timur dan memotong Sesar Opak di daerah Bokoharjo. Perpotongan Sesar Mataram dan Sesar Opak menghasilkan adanya pembelokkan sungai Opak dan munculnya mata air (Umbul Sidomulyo) yang berada di sekitar kelokan Sungai Opak. Kata kunci : Struktur geologi, Sesar Mataram, gempa, Bokoharjo, Yogyakarta
Penyelidikan Geolistrik sebagai Survei Awal Pembangunan Kolam Renang di Daerah Towangsan, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah: (Geoelectric Exploration as a Preliminary Survey for Swimming Pool Construction in the Towangan Region, Gantiwarno Klaten, Central Java) Rizqi, Al Hussein Flowers; Winarti, Winarti; Erlandi, Muhammad; Diyoko, Diyoko
Kurvamas Vol 1 No 1 (2025): Jurnal Kemitraan, Kewirausahaan dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPMI Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvms.v1i1.5578

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah berupa penyelidikan geolistrik. Penyelidikan geolistrik dilakukan bersamaan dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata dari LPPMI ITNY yang dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2024. Penyelidikan geolistrik ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah Towangsan karena daerah ini memiliki keterbatasan sumber air untuk pemenuhan kebutuhan air apabila rencana Pembangunan Kolam Renang dan Taman Bermain Anak sudah terealisasi dengan baik. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk membuat gambaran bawah permukaan sehingga kedalaman dan sebaran air tanah dapat diidentifikasi dan menjadi acuan dalam penentuan titik sumur bor. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam 4 minggu mulai dari perencanaan, survey pendahuluan, kegiatan lapangan hingga analisis studio. Hasil penyelidikan geolistrik mendapatkan gambaran air tanah dangkal pada kedalaman 8 – 15 meter dan air tanah dalam pada kedalaman 32 – 52 meter pada litologi endapan pasir dari endapan Gunung Merapi. Hasil rekomendasi ini kemudian telah dipaparkan di depan pemerintah setempat di Balai Desa Towangsan untuk ditindaklanjuti. ABSTRACT Geoelectrical investigations were conducted as part of community service activities in Towangsan Village, Gantiwarno District, Klaten Regency, Central Java Province. The geoelectrical analysis was carried out in cooperation with LPPMI ITNY's Real Work Lecture program, which will be held in July and August 2024. The Towangsan regional government fully supported this geoelectrical inquiry because there are few water sources in the area for building a swimming pool and park. Children's Play has been successfully realized. The purpose of this service activity is to build a picture of the subsurface so that the depth and distribution of groundwater may be determined and used as a reference when determining drilling well locations. This community service activity lasted four weeks, beginning with preparation, followed by a preliminary survey, field activities, and studio analysis. The geoelectric investigation indicated shallow groundwater at depths of 8 to 15 meters and deep groundwater at depths of 32 to 52 meters in the lithology of Mount Merapi sand deposits. The outcomes of these recommendations were then presented to the local authority at the Towangsan Village Hall for further action.
Rekonstruksi Tiga Sesar Utama pada Daerah Sambirejo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Ahmad, Ghani Abdillah; Erlandi, Muhammad; Rizqi, Al Hussein Flowers
Retii 2024: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-19 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research area is one that has a very complex geological structure, so it is very interesting to study. Based on regional physiography and stratigraphy, it is included in the physiography of the Southern Mountains Zone which is composed of the Semilir Formation and Oyo Formation tuff lithology. The research method in the form of taking geological structures is carried out by observing data such as measuring fracture data, faults and other geological structure characteristic data in the Sambirejo Area, Gunung Kidul. Studio analysis in the form of processing fracture and fault data using stereonet and dips software. Based on the results of field observations, the geological structure in the research area is controlled by the presence of fractures and faults. The fractures found in the field are: shear fractures, and gash fractures. The faults found in the Sambirejo Area are minor faults. Determination of the type and kinematics of the main fault is carried out based on the appearance of minor faults in the field. The results of the fault kinematic reconstruction obtained the presence of main fault control in the form of Right Slip Fault or horizontal fault movement to the right with a relative west-east direction, Left Slip Fault or horizontal fault movement to the left with a relative northwest-southeast direction, Reverse Left Slip Fault or horizontal fault movement to the left rising with a relative northeast-southwest direction.
Pengaruh Variasi Litologi Terhadap Kualitas Air Tanah di Daerah Semin dan Sekitarnya, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Timotius Tuska, Robert; Desie Kurnia Gae; Rean Devindra; Iqbal Hidayat; Gracia Apriyani Naibobe; Reditya Galang Pamungkas; Febri Anggara; Erlandi, Muhammad; rizqi, al hussein flowers
Retii 2025: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-20 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian terletak pada fisiografi zona pegunungan selatan tepatnya di daerah Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang disusun oleh dua formasi yaitu formasi Oyo dan Formasi Semilir yang tersusun oleh satuan - satuan batuan yang berbeda dan memiliki komposisi batuan yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pengukuran TDS (Total Dissolve Solid), DHL (Daya Hantar Listrik), pH, dan MAT (Muka air tanah). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh litologi terhadap kualitas airtanah dan untuk mengetahui air tanah yang layak dikonsumsi bagi masyarakat. Pola aliran air tanah ke elevasi MAT yang lebih ke arah barat. Nilai TDS menunjukkan airtanah pada lokasi penelitian tergolong dalam air tawar dan sudah lolos uji mutu airtanah. Nilai EC berkisar 209 – 1104 µs/cm. pengujian pH airtanah berkisar antara 6,9 – 7,5. pada daerah penelitian terdapat jenis batuan sedimen karbonat yang mendominasi, yaitu kalkarenit 82,6% dan sedimen klastik yaitu breksi 4,3%, serta batuan piroklastik yaitu tuff 13,1%. kualitas airtanah pada ketiga jenis litologi yang ditemukan layak untuk dikonsumsi karena belum melewati ambang batas mutu air. Namun ada satu sumur pada litologi yang memiliki warna sedikit keruh, berbau, dan berasa, air sumur ini diduga terkena pencemaran. Kata kunci : Mata Air, Hidrogeologi, Semin
Evaluasi Batuan Induk Minyak Bumi Berdasarkan Total Organic Carbon dan Rock Eval Pyrolysis Pada Daerah Nampu, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah rizqi, al hussein flowers; Timotius Tuska, Robert; Erlandi, Muhammad
Retii 2025: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-20 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lokasi penelitan berada di Desa Nampu, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang berada di Zona Kendang dan masuk pada Formasi Pelang. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah dengan analisis TOC untuk mengetahui persentase material organik dan REP untuk menentukan jenis bahan organik yang ada dan untuk mengevaluasi potensi batuan shale daerah penelitian sebagai batuan induk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik batuan induk shale pada daerah penelitian dan hubunganya dengan rembesan migas yang ditemukan pada lokasi penelitian. Litologi yang dijumpai pada lokasi penelitian berupa perselingan napal/mudstone dan kalkarenit/grainstone pada bagian bawah dan satuan napal/mudstone dengan struktur masif pada bagian atas. Berdasarkan analisis fosil foraminifera planktonik, umur batuan lokasi penelitian adalah N5-N7 pada lapisan bawah, N6 pada lapisan Tengah dan N4-N6 pada lapisan atas. Setelah di tarik umur batuan pada lokasi penelitian memiliki umur Miosen Awal. Fasies lingkungan pengendapan lokasi penelitian berada pada Upper Interval of Parallel Lamination dan Pellitic Interval yang dicirikan oleh perselingan batuan kalkarenit/grainstone dan napal/mudstone pada bagian bawah dan satuan batuan napal/mudstone pada bagian atas dengan struktur massif. lokasi penelitian memiliki kandungan TOC sebesar 0,89% sehingga dikategorikan memiliki kekayaan bahan organik sedang (fair). Hasil analisis rock eval terhadap sampel permukaan memiliki kategori sedang (fair) sebagai batuan sumber penghasil hidrokarbon, berdasarkan perbandingan diagram TOC dan S2, Tmax vs HI dan HI vs OI sampel memiliki indikasi Kerogen type III yang cenderung menghasilkan gas. Kematangan sampel batuan induk berdasarkan nilai Tmax memiliki tingkat kematangan yang belum matang (immature). Kata kunci : Batuan Induk, Geokimia, Rembesan Migas
Aquifer Investigation in Cibodas Bogor, West Java, Indonesia, using a geoelectrical method and 2D subsurface modeling rizqi, al hussein flowers; Erlandi, Muhammad; Arifai, Muhammad; Ibnu Hibban, Muhammad
Retii 2025: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-20 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted at the location of a cattle pen (Kafeel Farm) in Bogor City, more precisely in the Cibodas village. The purpose of this study is to use subsurface cross-sectional correlations to get a general picture of the lithology, geological structure, and subsurface aquifers. In addition to improving knowledge of the depth and distribution of aquifers in the study area, the contribution of this research will influence residents' groundwater searches. The geoelectrical method with Schlumberger configuration is the methodology employed in this study. In the research area, there were three points of observation in the geolectrical acquisition data. From oldest to youngest, the study area's lithology consists of sandstone with mudstone intercalations (Serpong Formation) and limestone lithology (Bojongmanik Formation). The weathering of limestone and sediments from the Cisadane River is used to interpret the surface soil. At a depth of 8 to 35 meters and a thickness ranging from 10 to 18 meters, the study area's aquifer contains shallow groundwater. Drilling is advised at observation point 2, at a depth of approximately 8 to 18 meters Keyword : Aquifer, Serpong Formation, Bogor, Geoelectrical; Schlumberger