Claim Missing Document
Check
Articles

IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYEBARAN BATUAN FORMASI ANDESIT TUA – SENTOLO DI SUNGAI NITEN, GIRIPURWO, KULON PROGO RIZQI, AL HUSSEIN FLOWERS
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 11, No 2 (2019): November
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8363.225 KB) | DOI: 10.28989/angkasa.v11i2.439

Abstract

Daerah penelitian termasuk dalam fisiografi Pegunungan Kulon Progo sebelah timur, tepatnya di Sungai Niten, Kecamatan Giripurwo, Kulon Progo, DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi dan hubungan stratigrafi Formasi Andesit Tua dan Formasi Sentolo. Metode penelitian meliputi pengamatan data struktur geologi meliputi data kekar dan sesar sedangkan data stratigrafi menggunakan metode pengukuran stratigrafi (MS) yang dilakukan di Formasi Andesit Tua bagian atas dan pada Formasi Sentolo bagian bawah. Berdasarkan hasil pengolahan data, sesar utama pada daerah penelitian adalah Right Slip Fault, dengan besaran rake yang didapat 5odan net slip N 340 oE. Bidang sesar utama memiliki arah dan kemiringan N 335o E / 55o. Arah gaya utama sesar diperoleh dari pembacaan (?1) pada sesar utamayaitu didapatkan 50o, N 220oE,sesuai dengan arah umum extensional fracture yang berarah timurlaut ? baratdaya. Pengaruh struktur geologi berupa sesar mendatar Mengkanan Niten, memotong satuan Breksi Andesit dan Batupasir Tufan karbonatan. Intepretasi pada peta geologi daerah penelitian terdapat offset pelamparan bukit di timur Sungai Niten. Offset bukit tersebut dikontrol oleh pergerakan Sesar Mendatar Mengkanan Niten. Hal itu didukung dengan sebaran satuan Breksi Andesit melampar hingga ke selatan di sebuah bukit kecil, sebelah timur Sungai Niten. 
Investigation of Aquifer Zone in Tambakromo Village, Ponjong Subdistrict, Gunung Kidul Regency, Yogyakarta, Indonesia Al Hussein Flowers Rizqi; Oky Sugarbo
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 6, No 3 (2021): September 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jipf.v6i3.2086

Abstract

The presence of surface water is always being a primary issue in Gunung Kidul regency. An aquifer investigation would support groundwater exploration. The research area is located in Tambakromo village, Ponjong subdistrict, Gunung Kidul Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta Province. The aim of this research is about geological and subsurface conditions based on geological data and geoelectrical resistivity methods. By resistivity value interpretation, the position, depth, and thickness of aquifer could be determined. The purpose of this research is to identification of geological conditions that supported being aquifer rock. The method in this research is used geological mapping combined with petrographic analysis. The geophysics method is used to identification of aquifer in research area. Three locations were selected to acquisition geoelectrical resistivity survey. In Grogol village, there is no aquifer based on resistivity values of more than 10000 ohmmeters (andesitic breccia). An akuifuge is interpreted there in andesitic breccia instead of the presence of aquifer. The tuffaceous is interpreted as lapillistone that contained the glass with resistivity value of 43.63 and 340.11 ohmmeters. The Garon and Sumberejo village have aquifer at depth of 50 to 80 meters with a thickness of 13 to 70 meters. The type of aquifer in both area is included an unconfined aquifer, specifically located in between the limestone rock layer and andesitic breccia. By regional stratigraphic correlation, tuffaceous lapillistone is interpreted as derived from Semilir Formation. In addition, the presence of aquifer in research area could recommend for local people and government to reduce the drought disaster.
AQUIFER MAPPING BASED ON STRATIGRAPHIC AND GEOELECTRICAL DATA ANALYSIS IN BEDOYO REGION, GUNUNG KIDUL REGENCY, YOGYAKARTA SPECIAL REGION Fatimah Fatimah; Al Hussein Flowers Rizqi; Waskita Murti Bambang Yudhana
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 31, No 1 (2021)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/risetgeotam2021.v31.1137

Abstract

The research area is a high karst area composed of carbonate rocks, where drought occurred almost every year. This study aimed to determine water availability in aquifer rocks by analyzing the surface geology and subsurface layers (geophysical method). We used the Schlumberger configuration in the geoelectric method at four locations in the study area to determine the resistivity value of the rocks beneath the surface. The results revealed that the site comprises tuff, crystalline limestone, layered limestone /chalky, and gravel to clay deposits. An aquifer was only found in Asem Lulang Village, which has a wedge layer with a thickness of 59 meters and thinned down to 5 meters towards the village of Ngalas Ombo. The value of the resistivity aquifer ranges from 0.18 to 9.18 ohm.m. The existence of that aquifer could indicate that the aquifer is only found in weakly undulated  
Numerical Modelling Based on Digital Elevation Model (DEM) Analysis of Debris Flow at Rinjani Volcano, West Nusa Tenggara, Indonesia Muhammad Fatih Qodri; Noviardi Noviardi; Al Hussein Flowers Rizqi; Lindung Zalbuin Mase
Journal of the Civil Engineering Forum Vol. 7 No. 3 (September 2021)
Publisher : Department of Civil and Environmental Engineering, Faculty of Engineering, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jcef.63417

Abstract

Debris flow is a disaster occurring in cases where a sediment particle flows at high speed, down to the slope, and usually with high viscosity and speed. This disaster is very destructive and human life-threatening, especially in mountainous areas. As one of the world’s active volcanoes in the world, Rinjani had the capacity to produce over 3 million m3 volume material in the 2015 eruption alone. Therefore, this study proposes a numerical model analysis to predict the debris flow release area (erosion) and deposition, as well as the discharge, flow height, and velocity. The Digital Elevation Model (DEM) was analyzed in ArcGIS, to acquire the Cartesian coordinates and “hillshade” form. This was also used as a method to produce vulnerable areas in the Jangkok watershed. Meanwhile, the Rapid Mass Movement Simulation (RAMSS) numerical modeling was simulated using certain parameters including volume, friction, and density, derived from the DEM analysis results and assumptions from similar historical events considered as the best-fit rheology. In this study, the release volume was varied at 1,000,000 m3, 2,000,000 m3, and 3,000,000 m3, while the simulation results show movement, erosion, and debris flow deposition in Jangkok watershed. This study is bound to be very useful in mitigating debris flow as disaster anticipation and is also expected to increase community awareness, as well as provide a reference for structural requirements, as a debris flow prevention.
Identifikasi Keberadaan Rongga sebagai Pemicu Amblesan (Sinkhole) Berdasarkan Data Geologi dan Geolistrik Di Daerah Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul Al Hussein Flowers Rizqi; Waskita Bambang Murti Yudhana
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i2.3446

Abstract

Kejadian amblesan di Kecamatan Ponjong masih sering terjadi terutama pada musim penghujan. Daerah penelitian terletak pada Karst Gunung Sewu, tepatnya di Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi geologi dan bawah permukaan. Identifikasi keberadaan rongga pada batuan ditentukan berdasarkan nilai resistivitas berdasarkan gambaran bawah permukaan. Dari gambaran bawah permukaan juga dapat diidentifikasi jenis amblesan dan genesanya. Metode penelitian menggunakan pemetaan geologi dan bawah permukaan menggunakan geolistrik Schlumberger.Kondisi bawah permukaan pada lokasi penelitian berdasarkan hasil kajian geolistrik dapat diinterpretasikan adanya zona-zona rongga (cavity zones) yang diduga sebagai pemicu amblesan di permukaan. Pada daerah penelitian di Desa Bedoyo dan sekitarnya memiliki 2 (dua) jenis tipe amblesan berdasarkan genesanya yaitu: tipe dropout sinkholedan suffosion sinkhole. Pada amblesan dengan tipe suffosion sinkholedipengaruhi oleh adanya struktur geologi berupa sesar naik. Hasil dari pemodelan geologi dan amblesan di daerah penelitian didapatkan hasil berupa zona rawan amblesan yang terbagi menjadi 3 zona yaitu zona rawan, sedang, dan aman. Zona rawan amblesan mencakup Desa Sigorejo, Gombong, Pucanganom dan Desa Bedoyo, zona Sedang mencakup pada Desa Sumbergiri dan Desa Karangasem, sedangkan untuk wilayah zona rendah mencakup daerah di Dusun Asem Lulang.Kata Kunci: amblesan (sinkhole), rongga, Ponjong, geolistrik
Identifikasi Keberadaan Rongga sebagai Pemicu Amblesan (Sinkhole) Berdasarkan Data Geologi dan Geolistrik Di Daerah Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul Al Hussein Flowers Rizqi; Waskita Bambang Murti Yudhana
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i2.3446

Abstract

Kejadian amblesan di Kecamatan Ponjong masih sering terjadi terutama pada musim penghujan. Daerah penelitian terletak pada Karst Gunung Sewu, tepatnya di Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi geologi dan bawah permukaan. Identifikasi keberadaan rongga pada batuan ditentukan berdasarkan nilai resistivitas berdasarkan gambaran bawah permukaan. Dari gambaran bawah permukaan juga dapat diidentifikasi jenis amblesan dan genesanya. Metode penelitian menggunakan pemetaan geologi dan bawah permukaan menggunakan geolistrik Schlumberger.Kondisi bawah permukaan pada lokasi penelitian berdasarkan hasil kajian geolistrik dapat diinterpretasikan adanya zona-zona rongga (cavity zones) yang diduga sebagai pemicu amblesan di permukaan. Pada daerah penelitian di Desa Bedoyo dan sekitarnya memiliki 2 (dua) jenis tipe amblesan berdasarkan genesanya yaitu: tipe dropout sinkholedan suffosion sinkhole. Pada amblesan dengan tipe suffosion sinkholedipengaruhi oleh adanya struktur geologi berupa sesar naik. Hasil dari pemodelan geologi dan amblesan di daerah penelitian didapatkan hasil berupa zona rawan amblesan yang terbagi menjadi 3 zona yaitu zona rawan, sedang, dan aman. Zona rawan amblesan mencakup Desa Sigorejo, Gombong, Pucanganom dan Desa Bedoyo, zona Sedang mencakup pada Desa Sumbergiri dan Desa Karangasem, sedangkan untuk wilayah zona rendah mencakup daerah di Dusun Asem Lulang.Kata Kunci: amblesan (sinkhole), rongga, Ponjong, geolistrik
IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYEBARAN BATUAN FORMASI ANDESIT TUA – SENTOLO DI SUNGAI NITEN, GIRIPURWO, KULON PROGO AL HUSSEIN FLOWERS RIZQI
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 11, No 2 (2019): November
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8363.225 KB) | DOI: 10.28989/angkasa.v11i2.439

Abstract

Daerah penelitian termasuk dalam fisiografi Pegunungan Kulon Progo sebelah timur, tepatnya di Sungai Niten, Kecamatan Giripurwo, Kulon Progo, DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi dan hubungan stratigrafi Formasi Andesit Tua dan Formasi Sentolo. Metode penelitian meliputi pengamatan data struktur geologi meliputi data kekar dan sesar sedangkan data stratigrafi menggunakan metode pengukuran stratigrafi (MS) yang dilakukan di Formasi Andesit Tua bagian atas dan pada Formasi Sentolo bagian bawah. Berdasarkan hasil pengolahan data, sesar utama pada daerah penelitian adalah Right Slip Fault, dengan besaran rake yang didapat 5odan net slip N 340 oE. Bidang sesar utama memiliki arah dan kemiringan N 335o E / 55o. Arah gaya utama sesar diperoleh dari pembacaan (σ1) pada sesar utamayaitu didapatkan 50o, N 220oE,sesuai dengan arah umum extensional fracture yang berarah timurlaut – baratdaya. Pengaruh struktur geologi berupa sesar mendatar Mengkanan Niten, memotong satuan Breksi Andesit dan Batupasir Tufan karbonatan. Intepretasi pada peta geologi daerah penelitian terdapat offset pelamparan bukit di timur Sungai Niten. Offset bukit tersebut dikontrol oleh pergerakan Sesar Mendatar Mengkanan Niten. Hal itu didukung dengan sebaran satuan Breksi Andesit melampar hingga ke selatan di sebuah bukit kecil, sebelah timur Sungai Niten. 
Geoelectrical resistivity survey to determine sliding surface of landslides prone area case study in Ponjong subdistrict Gunung Kidul regency Indonesia Al Hussein Flowers Rizqi; Oky Sugarbo; Mayang Pitaloka
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 14, No 1 (2022): Mei
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.981 KB) | DOI: 10.28989/angkasa.v14i1.1208

Abstract

The research area is located in Ponjong Subdistrict, Gunung Kidul Regency. Ponjong area specific at Tambakromo village is one of potential in landslides disaster since 2011. The outspread information about landslide and mitigation should be done in research area. The aim of this research is to get the subsurface condition and determine of landslide surface based on geoelectrical resistivity in Tambakromo area, Ponjong Subdistrict, Gunung Kidul regency. The method of this research is used geoelectrical survey by using Dipole - dipole configuration. The result of this research is the lithology of sliding surface is claystone – fine tuffaceous claystone with resistivity value of 29.9 ohmmeter based on Dipole – dipole subsurface cross section at Grogol village. The sliding surface could be found at 5 metres to 20 metres underground. At Sumberejo village, based on dipole-dipole subsurface the lithology of sliding surface is claystone – fine tuffaceous claystone with resistivity value of 6.18 to 29.9 ohmmeter at depth of 20 to 25 metres. Based on the regional stratigraphy correlation showed that the claystone or tuffaceous claystone is included in Semilir Formation. This research should be able to held for local government to proved landslide mitigation in research area. 
Identifikasi Struktur Geologi Sungai Watugajah, Kec. Gedangsari, Kab. Gunung Kidul, DIY al hussein flowers rizqi
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-13 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian terletak di Sungai Watugajah, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan fisiografi dan stratigrafi regional, termasuk ke dalam fisiografi Zona Pegunungan Selatan yang disusun oleh litologi batupasir Formasi Kebo Butak. Metode penelitan berupa pengambilan struktur geologi dilakukan dengan observasi data struktur geologi seperti kekar dan sesar di sepanjang Sungai Watugajah. Analisis studio berupa pemrosesan data kekar dan sesar menggunakan software dips. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, struktur geologi di daerah penelitian dikontrol oleh adanya kekar dan sesar. Kekar yang dijumpai di lapangan berupa: shear fracture, extension fracture, dan release fracture. Sesar yang terdapat di jalur sungai berupa sesar minor. Penentuan jenis dan kinematika sesar utama dilakukan dengan penentuan zona releasing bend dan restraining bend berdasarkan kenampakan sesar-sesar minor di lapangan. Hasil rekonstruksi kinematika sesar didapatkan adanya kontrol sesar utama berupa sesar mendatar mengkanan dengan arah relatif timur laut – barat daya (pola Meratus). Kata kunci: struktur geologi, kekar, sesar mendatar, watugajah, Kebo Butak
Analisis Siklus Perulangan Litologi pada Stratigrafi Formasi Sambipitu di Sungai Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY al hussein flowers rizqi
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII Ke-14 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Research area is located on Ngalang river, Gedangsari sub-district, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta. Physiographically and stratigraphically, research area is included in Southern Mountain Zone, composed by lithology of Sambipitu Calcareous Sandstone. Geomorphology of Ngalang River is controlled by geological structure, the results of this structural process in the form of Homoclinic plain which is the position of rocks relative to the south 20o. The intensive erosion process caused rocks exposed to the surfacel, one of the study area is in the village section of Ngalang in the Sambambitu formation. The depositional process phase in the Sambipitu Formation has a Uniqal pattern and relevance to previous lithology so it was interesting to examine the stratigraphic position and its lithological repetition pattern using the statistical method (Marcov Chain). This research was purpose to analyze the sedimentation pattern in the sambipitu formation, and it expected to be able to assist in predicting and interpreting the relevance of subsequent lithology appearances in each unit of lithologycle. The research method include making measured stratigraphy in the field. The results of the Markov chain analysis, lithology in the Sambipitu Formation has a non-random transition pattern. The results of statistical calculation show that the calculation value is greater than the Chi-square table value (333.9> 34.38) so that the Ho component is rejected Keywords:Ngalang River, Sambipitu, Marcov Chain, Sedimentation, Repetition Pattern