Articles
<![CDATA[Error Analysis of Learner in Solving Problem in Mathematics Course Based on Newman Error Analysis (NEA) ]]>
<![CDATA[Ekasari, Aprilita]]>;
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>
<![CDATA[ Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 9, No 8: AUGUST 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Malang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17977/jptpp.v9i8.24669
<![CDATA[The purpose of this research is to identify learner errors in problem-solving within the mathematics course, particularly in the subtopic of integration, based on Newman's Error Analysis (NEA). The subjects of this research were 14 first-year learners from the Physics Education Department at Musamus University, Merauke. The research method employed in this study is descriptive with a qualitative approach. The instruments used in this research were tests and interviews. The test questions were used to measure the errors made by learners according to Newman's framework. Furthermore, four subjects were selected as participants for interviews to analyze the difficulties encountered while solving problems that led to learner errors. The results of this study revealed the presence of comprehension errors, transformation errors, process errors, and encoding errors when learners solved problems related to the subtopic of integration]]>
<![CDATA[Error Analysis of Learners’ Problem-Solving Abilities in Mathematics Courses: A Newman Error Analysis (NEA) Approach ]]>
<![CDATA[Ekasari, Aprilita]]>;
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>
<![CDATA[ Jurnal Pendidikan Sains Vol 12, No 1: March 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[This study endeavors to systematically discern the spectrum of learner errors manifesting in problem-solving processes within the domain of mathematics, specifically focusing on the intricacies of integration, utilizing Newman Error Analysis (NEA) as the guiding framework. The cohort under investigation comprises 14 first-year students hailing from the Department of Physics Education at Musamus University, Merauke. Employing a descriptive methodology underscored by a qualitative orientation, this research incorporates tests and interviews as primary instruments for data collection. The tests are designed to meticulously evaluate the array of errors committed by learners, as per the tenets of Newman’s model. Additionally, a subset of four participants is selected for in-depth interviews aimed at elucidating the underlying challenges encountered during problem-solving endeavors, which ultimately contribute to the genesis of learner errors. Analysis of the findings underscores the prevalence of comprehension errors, transformation errors, process errors, and encoding errors amongst learners grappling with problems centered on the subtopic of integration.DOI: 10.17977/jps.v12i12024p044]]>
<![CDATA[Analisis Perbandingan Akun Belajar Fisika di Instagram sebagai Media Pembelajaran ]]>
<![CDATA[Uskenat, Kristina]]>;
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>;
<![CDATA[Reski, Andi]]>;
<![CDATA[Yuliatun, Tutik]]>
<![CDATA[ Lensa: Jurnal Kependidikan Fisika Vol 13, No 1: June 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pendidikan Mandalika ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33394/j-lkf.v13i1.16278
<![CDATA[Pendidikan mengalami perubahan seiring perkembangan teknologi dan informasi. Perubahan tersebut terjadi dalam pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran. Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran, dilihat dari banyaknya akun edukasi yang muncul. Fisika merupakan salah satu subjek pembelajaran yang dipelajari di Pendidikan menengah dan Pendidikan tinggi. Penggunaan akun edukasi instagram dalam pembelajaran memberikan pengaruh positif dan membantu pembelajar lebih mudah memahami materi. Meskipun demikian, belum terdapat penelitian yang mengkaji tentang tentang efektivitas akun edukasi fisika yang tersedia. Masing-masing akun belajar fisika di Instagram memiliki bentuk edukasi, visualisasi, gaya Bahasa yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis perbandingan terhadap akun edukasi fisika di Instagram untuk melihat potensi pemanfaatannya sebagai media pembelajarannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik dokumentasi metode analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat akun memiliki engagement rate (ER) tertinggi dengan nilai ER 53.2. Temuan ini merekomendasikan akun edukasi fisika tertentu untuk pembelajaran fisika berbasis teori atau aplikasi.]]>
<![CDATA[Analisis Perbandingan Akun Belajar Fisika di Instagram sebagai Media Pembelajaran ]]>
<![CDATA[Uskenat, Kristina]]>;
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>;
<![CDATA[Reski, Andi]]>;
<![CDATA[Yuliatun, Tutik]]>
<![CDATA[ Lensa: Jurnal Kependidikan Fisika Vol. 13 No. 1: June 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pendidikan Mandalika ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33394/j-lkf.v13i1.16278
<![CDATA[Pendidikan mengalami perubahan seiring perkembangan teknologi dan informasi. Perubahan tersebut terjadi dalam pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran. Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran, dilihat dari banyaknya akun edukasi yang muncul. Fisika merupakan salah satu subjek pembelajaran yang dipelajari di Pendidikan menengah dan Pendidikan tinggi. Penggunaan akun edukasi instagram dalam pembelajaran memberikan pengaruh positif dan membantu pembelajar lebih mudah memahami materi. Meskipun demikian, belum terdapat penelitian yang mengkaji tentang tentang efektivitas akun edukasi fisika yang tersedia. Masing-masing akun belajar fisika di Instagram memiliki bentuk edukasi, visualisasi, gaya Bahasa yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis perbandingan terhadap akun edukasi fisika di Instagram untuk melihat potensi pemanfaatannya sebagai media pembelajarannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik dokumentasi metode analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat akun memiliki engagement rate (ER) tertinggi dengan nilai ER 53.2. Temuan ini merekomendasikan akun edukasi fisika tertentu untuk pembelajaran fisika berbasis teori atau aplikasi.]]>
<![CDATA[PEMODELAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ISU BENCANA UNTUK GURU IPA DI SMP MUHAMMADIYAH MERAUKE ]]>
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>;
<![CDATA[Ekasari, Aprilita]]>
<![CDATA[ Mitra Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 Nomor 3 November 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM Universitas Flores ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37478/mahajana.v6i3.6816
<![CDATA[Merauke, as a region with a very large potential for flooding, requires early preparedness, one of which is through the integration of disaster mitigation education into school learning. This community service program aims to improve the capacity of science teachers at Muhammadiyah Merauke Middle School in modelling and implementing Problem-Based Learning (PBL) that utilises Artificial Intelligence (AI) technology, Educafe, and Curipod in the context of disaster issues. The implementation method includes a pretest, intensive training (workshop), independent practice mentoring, and a posttest. The training was attended by 10 teachers (3 science teachers and 7 non-science teachers) and 9 Physics education students from Musamus University as co-facilitators. The pretest results showed that teachers' understanding of disaster-based PBL and the use of AI in learning is still relatively low. The training focused on strengthening the concept of PBL, analysing the disaster context in Merauke, and practising using AI Education platforms such as AI Educafe and Curipod to design LKPD and interactive learning media provided by the AI ??education platform. Post-test results showed significant improvements in teachers' conceptual understanding and technical skills in designing learning. This activity concludes that the hybrid training model (theory, practice, and mentoring) is effective in improving teacher competency. Collaboration with students also creates a mutually beneficial learning ecosystem. Continued mentoring and the development of more contextual digital modules are recommended.]]>
<![CDATA[Persepsi Mahasiswa Terhadap Kebijakan Lulus Tanpa Wajib Skripsi ]]>
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>;
<![CDATA[Uskenat, Kristina]]>
<![CDATA[ DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 6 No. 2 (2025): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial ]]>
Publisher : <![CDATA[Yayasan Pendidikan Bima Berilmu ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53299/diksi.v6i2.1507
<![CDATA[Aturan terbaru mengenai syarat kelulusan dari perguruan tinggi diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Khusus program sarjana dalam pasal 18 yang pada pokoknya menyatakan bahwa syarat kelulusan pada program sarjana dapat berupa pemberian tugas akhir yang dapat berbentuk skripsi, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis baik secara individu maupun berkelompok. Dengan adanya peraturan tersebut maka mahasiswa semester akhir pada program sarjana tidak harus menyusun skripsi sebagai syarat kelulusan sebagaimana umum dipraktekkan perguruan tinggi selama ini. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra dikalangan mahasiswa sehingga penulis bermaksud untuk meneliti lebih jauh sehingga diketahui bagaimana persepsi umum yang berkembang dikalangan mahasiswa Universitas Musamus terkait kebijakan ini. Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey dengan tujuan untuk menggambarkan persepsi mahasiswa program sarjana Universitas Musamus terkait kebijakan lulus tanpa wajib skripsi. Responden penelitian berjumlah 50 orang dari berbagai jurusan. Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Musamus netral namun terdapat kecenderungan untuk menerima kebijakan lulus tanpa wajib skripsi pada program sarjana sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.]]>
<![CDATA[ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEBAGAI UPAYA PELAKSANAAN PBL BERBASIS STEM PADA TOPIK SUHU DAN KALOR ]]>
<![CDATA[Ekasari, Aprilita]]>;
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>;
<![CDATA[Algiranto, Algiranto]]>
<![CDATA[ OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 9 No. 1 (2025): OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika ]]>
Publisher : <![CDATA[Department of Physics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Flores ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37478/optika.v9i1.5846
<![CDATA[Kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi mempengaruhi kemajuan pendidikan di Indonesia. Keadaan Indonesia saat ini diwarnai oleh kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Pendidikan yang bermutu membantu siswa mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk hidup. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa sebagai upaya penerapan pendekatan PBL berbasis STEM di kelas VII SMP IT Ibnu Sina. Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uraian soal berbasis berpikir kritis sebanyak 10 soal. Instrumen yang akan digunakan telah divalidasi. Hasil validasi ahli terhadap soal memperoleh skor rata-rata sebesar 91,55%. Hasil analisis data menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator interpretasi memperoleh skor rata-rata sebesar 64% sehingga dapat diinterpretasikan dalam kategori baik. Pada indikator analisis diperoleh skor rata-rata sebesar 64% sehingga dapat diinterpretasikan dalam kategori baik. Pada indikator simpulan diperoleh skor rata-rata sebesar 64% sehingga termasuk dalam kategori baik. Begitu pula pada indikator evaluasi, nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 60% yang termasuk dalam kategori cukup. Begitu pula pada indikator elaborasi, nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 60% yang dapat diartikan dalam kategori cukup.]]>
<![CDATA[PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DI SMP IT IBNU SINA MERAUKE ]]>
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>;
<![CDATA[Gebze, Delson Albert]]>;
<![CDATA[Algiranto, Algiranto]]>
<![CDATA[ Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat Vol 4 No 2 (2023) ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52060/jppm.v4i2.1469
<![CDATA[Ibnu Sina Middle School Merauke is one of the secondary schools in Merauke Regency which has been providing education and teaching since 2019. As a newly established school, one of the problems experienced by this school is the lack of use of the latest interactive learning media in the science learning process. Based on studies related to these errors, it was found that science learning in class still uses the conventional one-way lecture method so that science learning is considered boring and less interesting according to students. This has an impact on students' low science learning outcomes. It was then found that the minimal use of learning media in science learning was caused by teachers' lack of knowledge of interactive learning media that could be used in the science learning process in the classroom. So it is hoped that this service activity can introduce science teachers and other subject teachers at Ibnu Sina Middle School how to use web-based interactive learning media in the classroom learning process so that lessons become more interesting, more lively, more active and more meaningful which will have an impact. on improving students' science learning outcomes at school.]]>
<![CDATA[Uji Kualitas Air Tanah di Distrik Merauke Ditinjau Dari Parameter Total Dissolved Solid (TDS), dan Salinitas ]]>
<![CDATA[Malesi, Wa Ode Arsyanti Wida]]>;
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>
<![CDATA[ Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 8 No 2 (2024): Mei ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2024.Vol.8.No.2.284
<![CDATA[Merauke District has a characteristic landscape in the form of swampy lowlands formed by sedimentation with low-quality brackish groundwater sources. This study aims to determine the water quality based on the parameters of total dissolved solid (TDS) and salinity in Merauke District. Groundwater samples came from 11 villages with sampling techniques using cluster random sampling techniques. The test results in the laboratory showed that water samples from Rimba Jaya village had the highest TDS value with levels of 5040 mg/l and water samples from Mandala village had the lowest TDS value with levels of 478 mg/l. In the salinity parameter of Rimba Jaya village also has the highest salinity value with 5.34 ppt while the lowest salinity value is found in Mandala village with 0.41 ppt. From the test results on the parameters of TDS and salinity can be concluded that the quality of groundwater in the Merauke District of Papua province is low and does not meet the requirements to be used as a source of drinking water based on the regulation of the Minister of health of the Republic of Indonesia number 492/Menkes/Per/IV/2010.]]>
<![CDATA[Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Produksi dan Pemasaran Olahan Mujair sebagai Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Kampung Urumb Kabupaten Merauke ]]>
<![CDATA[Ekasari, Aprilita]]>;
<![CDATA[Putra, Don Jaya]]>;
<![CDATA[Ramli, Ratu Bulkis]]>;
<![CDATA[Algiranto, Algiranto]]>
<![CDATA[ INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 4 No 4 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[EDUPEDIA Publisher ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56855/income.v4i4.1841
<![CDATA[Kampung Urumb Kabupaten Merauke, sumber daya alam berupa mujair sangat berlimpah. Masyarakat Kampung Urumb dibawah UMKM Sinai melakukan pengolahan ikan mujair menjadi bakso. Olahan Mujair dari Kampung Urumb cukup disukai oleh masyarakat. Akan tetapi olahan mujair mendapatkan keluhan dari beberapa pelanggan karena memiliki aroma yang kurang sedap. Hal ini dikarenakan air yang digunakan dari sumur yang keruh. Kampung Urumb merupakan salah satu kampung yang ada di Merauke yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Penggunaan peralatan seadanya tanpa adanya penyimpanan pendingin menjadikan olahan mujair kurang bertahan lama. Mitra memiliki kelemahan dalam manejemen pemasaran karena masih bersifat menunggu pembeli yang datang ke tempat produksi atau dijual ke penadah/ toko-toko kelontong. Pemberdayaan ini fokus untuk meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran bakso ikan UMKM Sinai. Hasil yang didapatkan masyarakat yang tergabung dalam UMKM Sinai mengalami peninkatan pemahanan pada produksi dan pemasaran bakso ikan. Hasil yang didapatkan penjualan di bulan Oktober meningkat sebanyak 50% dari bulan juli sebelum dilakukan pemberdayaan.]]>
