Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Post Harvest Handling of Fish Through the Cold Chain at UPR Mandiri Abadi Rarassari, Madyasta Anggana; Saadah, Raudhatus; Inayatullah, Ahlam; Khairunnisa, Eka Nurriza; Ritonga, Nia Boru; Riani, Ira Gusti; Utami, Aldilla Sari; handayani, martatika; Puteri, Rizki Eka; Sari, Selly Ratna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v5i2.2320

Abstract

Purpose: UPR Mandiri Abadi is a community hatchery unit that focuses on catfish production at the grow-out stage. The rearing process is carried out for three months with the harvest of catfish weighing 1 kg per 6 fish. Currently, catfish distribution is mostly in the South Sumatra area, such as restaurants and catfish pecel sellers. Because the distance is up to two hours between the UPR location in Kenten and the sales area in Indralaya, post-harvest handling using cold chains is the right solution to maintain fish quality. Method: In this service activity, the team provided counseling to UPR Mandiri Abadi members regarding post-harvest fish handling techniques using cold chains. Members actively participated by asking various questions regarding good cold chain procedures for fish shipments. Practical Applications: This service activity also includes training and outreach materials which are designed to be easily understood and applied by catfish farmers, especially in terms of shipping fish using a cold chain system. Conclusion: Through this outreach, UPR Mandiri Abadi can maintain the quality of fresher catfish so that it can attract more consumers and increase fish sales.
Potential Local Ingredients from Purple Sweet Potato For Weaning Food Using Ultrasound Modified Process Riani, Ira Gusti; Utami, Aldilla Sari; Handayani, Marta Tika; Khairunnisa, Eka Nurriza
Sriwijaya Journal of Environment Vol 9, No 1 (2024): Environment and Suistainable Development
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purple sweet potato is a source of carbohydrates that can be used as a substitute for rice. Besides its sweet taste, it has a striking color that comes from anthocyanins. Purple sweet potato is a rich potential local food, it was cheaper. Purple sweet potato powder is a practice innovation. It was a semi-finished product that is instant and easy to use. One of its uses is for weaning food. It must be high nutrition, higyenic and safe. Physical modification is considered safer because it does not use chemicals and leaves no chemical residue. This study used a Factorial Completely Randomized Design with 6 treatments (a combination between purple sweet potato starch and rice flour). Parameters observed were viscosity, bulk density, time rehydration, and water absorbtion. The best treatment was F5 (100% modified starch and 0% rice flour) with 0.50 g/mL bulk density, 135.40% water absorbtion, 136.67 dPas and 31.70 s rehydration time.
Peningkatan Kebutuhan Gizi Protein Hewani Melalui Kebiasaan Konsumsi Ikan di UPR Mandiri Abadi Utami, Aldilla Sari; Riani, IraG usti; Khairunnisa, Eka Nurriza; Ritonga, Nia Boru; xHandayani, Marta Tika; Sa'adah, Raudhatus
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/67rj4235

Abstract

Stunting merupakan keadaan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan fisik anak akibat kekurangan asupan gizi. Stunting dapat diatasi sedari dini dengan memperbaiki pola konsumsi baik pada ibu hamil maupun anak-anak. Salah satu cara mencegah stunting adalah dengan mengkonsumsi protein hewani. Protein hewani dapat berasal dari daging-dagingan. Meskipun demikian, ikan merupakan salah satu potensi protein hewani yang ekonomis namun memiliki banyak kandungan heme protein. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengedukasi para peserta pada UPR Mandiri Abadi Palembang agar dapat memulai kebiasaan konsumsi ikan guna pemenuhan gizi protein hewani. UPR Mandiri Abadi Palembang merupakan salah satu Unit Pembenihan Rakyat yang bergerak dibidang pembenihan berbagai macam ikan. Manfaat dari pengabdian ini adalah agar peserta UPR Mandiri Abadi dapat mengetahui pentingnya kebiasaan konsumsi ikan sehingga dapat mencegah stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan prinsip CRP (Community Rural Participatory). Metode ini menjadikan anggota peserta bukan hanya sebagai obyek namun juga sebagai pengkaji, perencana dan pelaksana kegiatan. Masyarakat terlebih dahulu diberikan edukasi mengenai screening status gizi dan indikator kesehatan balita, kemudian secara mandiri melakukan implementasi screening status gizi dan pengukuran indikator kesehatan balita (tb, bb, lingkar kepala) dan rutin melaporkan ke puskesmas atau posyandu terdekat. Kesimpulan dalam pengabdian ini adalah masyarakat menjadi lebih paham mengenai kebiasaan pola konsumsi ikan yang dapat mencegah stunting serta masyarakat daapt secara mandiri mengobservasi status gizi pada anak-anak khususnya balita. Dengan demikian masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi protein dengan mengkonsumsi ikan yang lebih ekonomis dan mudah dijangkau.
Training And Mentoring On Traditional Pempek Food Packaging Technology At Pawon Paringgan UMKM: Pelatihan Dan Pendampingan Teknologi Pengemasan Makanan Traditional Pempek Di UMKM Pawon Paringgan Inayatullah, Ahlam; Utami, Aldilla Sari; Riani, Ira Gusti; Ritonga, Nia Boru; Handayani, Marta Tika; Muharramah, Ulfah
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/vxn2xs17

Abstract

Inovasi dan Teknologi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dijual sehingga pelaku UMKM dapat meningkatkan nilai penjualan dan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar. Pempek merupakan makanan olahan khas Sumatera Selatan yang memiliki umur simpan yang relative rendah sehingga diperlukan Teknik pengemasan yang dapat meningkatkan umur simpan produk pangan tersebut. UMKM Pawon Paringgan adalah kelompok UMKM yang memproduksi pempek dengan teknologi konvensional. Politeknik Negeri Sriwijaya dalam Program INOVOKASI yang diusung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk UMKM Pawon Paringgan melalui pelatihan teknologi pengemasan menggunakan vacuum sealer. tujuan dari penggunaan vacuum sealer untuk meningkatkan umur simpan dan menjaga kualitas produk Pempek. Metode yang digunakan meliputi observasi, pelatihan dan evaluasi berbasis pretest-posttest. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pengetahuan peserta dari 5,71 menjadi 8,06, dengan n-gain score sebesar 56,67%. Program ini efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta terhadap teknologi pengemasan, sehingga membuka peluang perluasan pasar untuk produk lokal
Pelatihan Pembuatan Pempek Wortel untuk Meningkatkan Nilai Gizi di UMKM Pawon Paringgan Palembang Inayatullah, Ahlam; Utami, Aldilla Sari; Ritonga, Nia Boru; Riani, Ira Gusti; Muharramah, Ulfah
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 4 (2025): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/4zqed976

Abstract

Permasalahan gizi di Indonesia mendorong perlunya inovasi pangan lokal yang dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat. UMKM Pawon Paringgan Palembang sebagai mitra kegiatan masih menghadapi kendala berupa keterbatasan inovasi produk, umur simpan singkat, serta pemasaran yang terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pelatihan pembuatan pempek fortifikasi wortel sebagai pangan fungsional sumber beta karoten. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan mitra dalam mengembangkan produk inovatif, memperbaiki nilai gizi pempek, dan memperkuat daya saing usaha. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan mitra secara aktif dalam tahapan identifikasi masalah, perancangan modul, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi. Hasil observasi menunjukkan seluruh peserta (15 orang) berhasil mengikuti tahapan pembuatan pempek wortel dengan baik, dengan rata-rata skor keterampilan 3,4 dari skala 4, di mana 40% peserta termasuk kategori sangat mampu. Produk pempek wortel yang dihasilkan juga memperoleh penerimaan baik melalui uji organoleptik terbatas, terutama pada atribut rasa (87% suka) dan warna (80% suka), meskipun aspek tekstur masih perlu dioptimalkan. Dukungan berupa peralatan produksi yang diserahkan turut memperkuat keberlanjutan usaha mitra dalam memproduksi dan memasarkan produk. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pelatihan berbasis partisipatif efektif dalam meningkatkan kapasitas UMKM serta berpotensi direplikasi untuk mengembangkan inovasi pangan lokal lain sebagai upaya mendukung peningkatan gizi masyarakat