Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Burnout pada Mahasiswa Pekerja Paruh Waktu di Banda Aceh Zahra, Misfhilatud; Aini, Zahratul; Ningsih, Ayu Cahya; Nuwansa, Riski; Amna, Zaujatul
Syiah Kuala Psychology Journal Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/skpj.v2i1.28862

Abstract

Burnout adalah suatu kondisi kelelahan emosional, depersonalisasi, dan perasaan rendah diri yang disebabkan oleh adanya stres kerja yang berkepanjangan. Sebagian mahasiswa bekerja paruh waktu yang rentan mengalami burnout yang disebabkan kelelahan secara fisik maupun emosional karena bekerja yang pastinya dapat berdampak pada kulilahnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian dilakukan yaitu untuk melihat gambaran burnout pada mahasiswa pekerja paruh waktu di Banda Aceh, yang dilakukan dengan teknik deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan link gform yang berisikan data demografi dan juga Maslach Burnout Inventory sebagai instrumen pengumpulan data penelitian. Berdasarkan data yang diterima hanya 46 sampel yang memenuhi kriteria penelitian sebagai mahasiswa pekerja paruh waktu yang terdiri dari 25 mahasiswa laki-laki dan 21 mahasiswa perempuan, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Secara garis besar hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang bekerja paruh waktu mengalami burnout yang sangat tinggi. data menunjukkan bahwa sebanyak 91,3 persen mahasiswa pekerja paruh waktu berada pada level burnout tingkat tinggi, sedangkan 8,7 persen lainnya mengalami burnout tingkat sedang.Burnout is a disorder marked by depersonalization, feelings of inferiority, and emotional weariness brought on by extended periods of stress at work. Some part-time students are vulnerable to burnout brought on by the mental and physical exhaustion of their jobs, and this can definitely affect their academic achievement. The research used descriptive methodologiesto determine if burnout has been defined in Banda Aceh's part-time working student population. Data collection was carried out online using a Google-form link that containing demographic data and also the Maslach Burnout Inventory as research instrument. Based on the data received, only 46 samples met the research criteria as part-time working students consisting of 25 male students and 21 female students, who were selected using purposive sampling technique. In general, the research findings indicate that students who work part-time have very high levels of burnout; up to 91.3 per cent of these students have high levels of burnout, while the remaining 8.7 per cent have moderate levels of burnout.
Meningkatkan Produktivitas Mahasiswa Melalui Intervensi Manajemen Waktu Riadhah, Cut Aya; Aliyah, Nur; Zahrani, Zahrani; Sabikha, Galuh Putri; Ramulan, Fayza; Nuwansa, Riski
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/e39ygy45

Abstract

Mahasiswa di pendidikan tinggi sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola waktu, yang berdampak pada penurunan kualitas akademik, stres, dan perilaku prokrastinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pelatihan manajemen waktu dalam meningkatkan kemampuan pengelolaan waktu mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mendorong produktivitas akademik dan mengurangi prokrastinasi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest dengan melibatkan 15 mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam manajemen waktu. Intervensi dilakukan melalui pelatihan manajemen waktu yang mencakup sesi psikoedukasi dan latihan praktis menggunakan Eisenhower Matrix dan daily planner. Evaluasi dilakukan menggunakan Time Management Behavior Scale (TMBS) serta penilaian tiga level: reaksi, pembelajaran, dan perilaku. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan manajemen waktu, dengan skor median posttest (50) lebih tinggi dibandingkan pretest (44). Aspek penetapan prioritas, perencanaan, dan pengendalian waktu juga mengalami peningkatan. Pelatihan ini terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan pengelolaan waktu mahasiswa, yang berdampak positif terhadap produktivitas akademik dan pengurangan stres. Temuan ini memberikan dasar penting bagi pengembangan intervensi manajemen waktu di lingkungan pendidikan tinggi.