Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PELATIHAN KONTROL DIRI UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF SISWA Zahrani, Zahrani; Ambarini, Tri Kurniati
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 2 (2019): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.813 KB) | DOI: 10.31289/analitika.v11i2.2798

Abstract

Agresivitas merupakan salah satu permasalahan serius yang rentan terjadi pada usia remaja sebagaimana yang dialami oleh siswa kelas VIII F SMPN Z Surabaya. Kegagalan melakukan kontrol diri dapat menjadi salah satu penyebab perilaku agresif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas pelatihan kontrol diri untuk: (1) meningkatkan pemahaman siswa mengenai kontrol diri dan agresivitas; dan (2) menurunkan perilaku agresif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Tipe eksperimen yang dilakukan adalah one group pretest-posttest design. Pemilihan subjek dilakukan dengan purposive sampling. Subjek yang terlibat yakni 33 orang siswa kelas VIII F SMPN Z Surabaya. Perilaku agresif diukur dengan skala agresivitas oleh Buss & Perry (1992) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa indonesia. Skala agresivitas diberikan sebelum dan sesudah pelatihan kepada masing-masing subjek. Subjek menjalani 10 sesi pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari. Data yang terkumpul dianalisis dengan paired sample t-test. Hasilnya menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan pada pemahaman subjek mengenai kontrol diri dan agresivitas sebelum dan sesudah penelitian, di mana rata-rata pemahaman subjek meningkat setelah pelatihan; (2) rata-rata perilaku agresif siswa menurun setelah pelatihan, namun angka penurunannya tidaklah signifikan. Secara keseluruhan, pelatihan kontrol diri efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa namun tidak efektif untuk menurunkan perilaku agresif.  
Penerimaan Sosial dan Empati Terhadap Teman Sebaya Pada Siswa Berkebutuhan Khusus Zahrah, Siti; Viridanda, Wida Yulia; Zahrani, Zahrani; Mawarpury, Marty
Syiah Kuala Psychology Journal Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/skpj.v3i1.32003

Abstract

Social acceptance is a crucial factor that every individual needs to have, especially children with special needs, so that they are more valued and feel needed by others in close relationships, namely in social groups. Research on social acceptance among peers in students with special needs is interesting to explore more deeply, especially regarding how they feel accepted and integrated in social groups in the school environment. This study aims to analyze the relationship between social acceptance and empathy towards peers among students with special needs in inclusive schools. A total of 125 students from Banda Aceh City State Junior High School aged 12-16 years old (mean=13.6; SD=0.86) selected by convenience sampling technique filled out the Social Acceptance Scale (SAS) instrument and the Interpersonal Reactivity Index (IRI) instrument which had been adapted into Indonesian. Data was analyzed using Pearson Correlation and showed that there was a correlation between social acceptance in the perspective taking dimension (r=0.287, p=0.001) and the empathic concern dimension (r=0.418, p=.001). However, there is no correlation between social acceptance in the fantasy dimension (r=0.150, p=0.095), and the personal distress dimension (r=0.106, p=0.240). The research findings also explain that both male and female students have high social acceptance. This has a positive impact on others, especially on students with special needs.Penerimaan sosial merupakan faktor krusial yang perlu dimiliki setiap individu terutama pada anak berkebutuhan khusus agar mereka lebih dihargai dan merasa diperlukan oleh orang lain dalam hubungan yang dekat yakni dalam kelompok sosial. Penelitian mengenai penerimaan sosial di kalangan teman sebaya pada siswa berkebutuhan khusus menarik untuk dieksplorasi lebih mendalam, terutama terkait bagaimana mereka merasa diterima dan diintegrasikan dalam kelompok sosial di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penerimaan sosial dengan empati terhadap teman sebaya pada siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Sebanyak 125 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Banda Aceh berusia 12-16 tahun (mean=13.6; SD=0.86) yang dipilih dengan teknik convinience sampling mengisi instrumen Social Acceptance Scale (SAS) dan instrumen Interpersonal Reactivity Index (IRI) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Analisis data dilakukan menggunakan Pearson Correlation dan menunjukkan bahwa terdapat kolerasi antara penerimaan sosial pada dimensi perspective taking (r=0.287, p=0.001) dan dimensi empathic concern sebesar (r=0.418, p=.001). Namun tidak terdapat korelasi antara penerimaan sosial pada dimensi fantasy (r=0.150, p=0.095), dan dimensi personal distress (r=0.106, p=0.240). Temuan penelitian juga menjelaskan bahwa siswa laki-laki maupun siswa perempuan memiliki penerimaan sosial yang tinggi. Hal ini berdampak positif bagi orang lain terutama pada siswa berkebutuhan khusus.
Meningkatkan Produktivitas Mahasiswa Melalui Intervensi Manajemen Waktu Riadhah, Cut Aya; Aliyah, Nur; Zahrani, Zahrani; Sabikha, Galuh Putri; Ramulan, Fayza; Nuwansa, Riski
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/e39ygy45

Abstract

Mahasiswa di pendidikan tinggi sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola waktu, yang berdampak pada penurunan kualitas akademik, stres, dan perilaku prokrastinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pelatihan manajemen waktu dalam meningkatkan kemampuan pengelolaan waktu mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mendorong produktivitas akademik dan mengurangi prokrastinasi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest dengan melibatkan 15 mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam manajemen waktu. Intervensi dilakukan melalui pelatihan manajemen waktu yang mencakup sesi psikoedukasi dan latihan praktis menggunakan Eisenhower Matrix dan daily planner. Evaluasi dilakukan menggunakan Time Management Behavior Scale (TMBS) serta penilaian tiga level: reaksi, pembelajaran, dan perilaku. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan manajemen waktu, dengan skor median posttest (50) lebih tinggi dibandingkan pretest (44). Aspek penetapan prioritas, perencanaan, dan pengendalian waktu juga mengalami peningkatan. Pelatihan ini terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan pengelolaan waktu mahasiswa, yang berdampak positif terhadap produktivitas akademik dan pengurangan stres. Temuan ini memberikan dasar penting bagi pengembangan intervensi manajemen waktu di lingkungan pendidikan tinggi.
Studi Kasus : Dinamika Psikologis Dewasa Awal dengan Borderline Personality Disorder Zahrani, Zahrani
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 2 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2025
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i2.23602

Abstract

Borderline Personality Disorder atau Gangguan Kepribadian Ambang adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidakstabilan afektif, gangguan citra diri, impulsivitas, pemikiran bunuh diri yang berulang, dan hubungan yang tidak stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis pada individu dewasa awal dengan Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorder). Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek yang terlibat adalah satu orang perempuan dewasa awal berusia 26 tahun yang menunjukkan gejala Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorder). Pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi, wawacara, dan tes psikologi yaitu Symtomp Cheklist-90 (SCL-90), WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale), tes grafis (Baum, DAP, HTP dan Wartegg), SSCT (Sack’s Sentence Completion Test) dan TAT (Thematic Aperception Test). Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan teknik pemeriksaan data dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi data dilakukan dengan menggunakan triangulasi metode penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika Gangguan Kepribadian Ambang pada subjek muncul dari faktor keluarga dan pengalaman traumatis berupa pengabaian dan perpisahan dini dengan figur orang tua.
Validitas dan Reliabilitas Modifikasi Oldenburg Burnout Inventory versi Bahasa Indonesia sebagai Modalitas Penilaian Burnout Akademik pada Mahasiswa Pratama, Rovy; Zahrani, Zahrani; Sari, Novita; Salawati, Liza; Saptenno, Lidya
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 4 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i4.23650

Abstract

Burnout merupakan fenomena umum yang terjadi pada pekerja yang potensial menurunkan produktivitas individu dan institusi. Populasi mahasiswa termasuk populasi rentan mengalami burnout dengan mekanisme yang serupa dengan pekerja yang dikenal dengan istilah burnout akademik. Sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan, instrumen penilaian adalah modalitas utama untuk deteksi dini burnout akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai validitas dan reliabilitas Oldenburg Burnout Inventory (OLBI) versi bahasa Indonesia sebagai modalitas penilaian burnout akademik pada mahasiswa. Sebanyak 145 mahasiswa terlibat sebagai subjek dalam penelitian ini. Instrumen OLBI terdiri dua komponen utama exhaustion dan disengagement dengan total 16 item pertanyaan. Hasil analisis seluruh item exhaustion dan disengagement menunjukkan R hitung yang signifikan lebih besar dari R Hitung (R> 0.162) dengan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.663. Instrumen modifikasi OLBI versi Bahasa Indonesia valid dan reliabel untuk menilai burnout akademik pada populasi mahasiswa serta potensial untuk dijadikan sebagai modalitas skrining yang cepat dan efisien.
Parental Resilience And Marital Satisfaction Among Mothers Of Children With Thalassemia Destiana, Yulifa Indri; Amna, Zaujatul; Faradina, Syarifah; Zahrani, Zahrani
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 8, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v8i2.45622

Abstract

Parents of children with thalassemia are vulnerable to experiencing emotional changes upon receiving their child's diagnosis, especially mothers who often play a more central role in caregiving. These changes can manifest as decreased levels of happiness leading to divorce, or positive changes indicating high levels of happiness and marital satisfaction. An important factor influencing marital satisfaction is parental resilience, which refers to parents' efforts to positively adapt when facing specific challenges in caring for a child with developmental disorders. This study aimed to investigate the relationship between parental resilience and marital satisfaction among parents of thalassemia survivors using a correlational design. A total of 80 mothers with thalassemia survivor children in Aceh were selected using quota sampling technique and participated in filling out the PREQ questionnaire and the EMS scale. The data analysis results showed a correlation coefficient (r)=0.056 and (p)=0.621, indicating no significant relations between parental resilience and marital satisfaction among parents of thalassemia survivors.Abstrak: Orang tua yang memiliki anak dengan thalassemia rentan mengalami perubahan emosional setelah mengetahui hasil diagnosis anak, terutama para ibu yang sering kali memainkan peran yang lebih sentral dalam pengasuhan. Perubahan tersebut berupa menurunnya tingkat kebahagiaan yang berujung pada perceraian, maupun perubahan ke arah positif yang menggambarkan tingginya kebahagiaan dan kepuasan dalam pernikahan (marital satisfaction). Faktor penting yang memengaruhi munculnya kepuasan dalam pernikahan adalah ketahanan orang tua (parental resilience), yaitu upaya orang tua dalam beradaptasi secara positif ketika menghadapi situasi tertentu dalam merawat anak dengan gangguan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parental resilience dengan marital satisfaction pada orang tua yang memiliki anak penyintas thalassemia menggunakan desain korelasional. Sebanyak 80 ibu yang memiliki anak penyintas thalassemia di Aceh dipilih menggunakan teknik quota sampling dan berpartisipasi dalam pengisian kuesioner PREQ dan skala EMS. Hasil analisis data menunjukkan nilai (r) = 0.056 dan (p) = 0.621, artinya tidak terdapat hubungan antara parental resilience dengan marital satisfaction pada orang tua yang memiliki anak penyintas thalassemia.
The COVID-19 Pandemic: Role of Coping Humor and Internal Health Locus of Control on Social Dysfunction and Anxiety & Depression Sumantri, Muhammad Arief; Zahrani, Zahrani; Ainiyah, Hilda Rosa; Idham, Azmul Fuady
Kesmas Vol. 16, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The concerns about the impact of social distancing on mental health have been widely discussed. This study aimed to know the predictive effect of coping humor and Internal Health Locus of Control (Internal HLoC) on social dysfunction and anxiety & depression during the implementation of the COVID-19 social distancing agenda. This study was also intended to assess the effect of humor content on coping humor. A quantitative approach was used as the method ofthe study with 243 online-recruited participants, and a PLS-SEM analysis was applied to find out the predictive effect in this study. The results and conclusions showed that anxiety & depression predict social dysfunction (β = 0.584, t-value = 11.93, f2 = 0.563). It was found that coping humor was able to directly increase the Internal HLoC (β = 0.187, t-value = 2.60, f2 = 0.036) and indirectly decrease social dysfunction (β = -0.144, t-value = 2.85) and anxiety & depression (β = -0.070, t-value = 2.42). Humor content unrelated to the issue of COVID-19 directly increase the coping-humor level (β = 0.266, t-value = 4.13,f2= 0.076), and indirectly increase Internal HLoC (β = 0.050, t-value = 2.07), and decrease anxiety & depression level (β = -0.046, t-value = 2.20). On theother hand, Internal HLoC directly decrease levels of social dysfunction (β = -0.233, t-value = 4.126, f2 = 0.089) and anxiety & depression (β = -0.373, t-value= 7.84, f2 = 0.161).
Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Hardiness pada Santri Penghafal Al-Qur'an di Aceh Besar Yasir, Haura Shafiyyah Binti; Mirza, Mirza; Zahrani, Zahrani; Sari, Putri Puspita
Syiah Kuala Psychology Journal Vol 3, No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/skpj.v3i2.35091

Abstract

Memorizing the Qur'an is an activity that requires perseverance, patience, motivation, and high resilience, especially for students (santri) who has dual rolesas learners in formal education and as students in Islamic boarding schools (pesantren). They are not only required to participate in academic and non-academic activities, but also expected to consistently add to and review their Quranic memorization daily to meet predetermined targets. This condition demands a high level of hardiness in students to cope with various challenges. This study aims to examine the relationship between social supportwhich includes support from parents, teachers, classmates, close friends, and individuals within the school environmentand hardiness among Quran memorizing students (santri) in Aceh Besar. The research subjects consisted of 230 students selected through cluster random sampling and proportionate stratified random sampling techniques. The research instruments used were the Children and Adolescent Social Support Scale (CASSS) and the Dispositional Resilience Scale (DRS-15). Hypothesis testing was conducted using the Pearson Product Moment Correlation. The results showed a correlation coefficient of r=0.329 (p 0.05) for the parental support dimension, r=0.121 (p 0.05) for teacher support, r = 0.277 (p 0.05) for classmate support, r = 0.213 (p 0.05) for close friend support, and r=0.333 (p 0.05) for support from individuals in the school environment. The findings indicate a significant positive relationship between social support from four sourcesparents, classmates, close friends, and individuals within the school environmentand students hardiness. In contrast, teacher support did not show a significant relationship with student hardiness. The higher the level of social support received, the higher the level of hardiness among the Quran memorizing students.Menghafal Al-Quran merupakan aktivitas yang menuntut ketekunan, kesabaran, motivasi, serta daya tahan yang tinggi, terutama bagi santri yang menjalani peran ganda, satu sisi sebagai pelajar di sekolah formal dan di sisi lain menjadi santri di pesantren. Mereka tidak hanya diwajibkan mengikuti kegiatan akademik dan non-akademik, tetapi juga dituntut untuk menambah dan mengulang hafalan Al-Quran setiap hari guna mencapai target yang telah ditetapkan. Kondisi ini menuntut adanya ketangguhan (hardiness) dalam diri santri untuk menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial, yang mencakup dukungan dari orang tua, guru, teman sekelas, teman dekat, dan orang-orang di lingkungan sekolah dengan hardiness pada santri penghafal Al-Quran di Aceh Besar. Responden penelitian terdiri atas 230 santri yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling dan proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa skala Children and Adolescent Social Support (CASSS) dan Dispositional Resilience Scale (DRS-15). Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Pearson Product Moment Correlation, hasilnya menunjukkan nilai koefisien korelasi r=0.329 (p0.05) untuk dimensi orang tua, dimensi guru r=0.121 (p0.05), dimensi teman kelas r=0.277 (p0.05), teman dekat r=0.213 (p0.05) dan orang-orang di sekolah saya r=0.333 (p0.05). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara dukungan sosial dari keempat dimensiyaitu dukungan dari orang tua, teman sekelas, teman dekat, dan orang-orang di lingkungan sekolah dengan hardiness santri. Sebaliknya, dukungan social guru tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan hardiness santri. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima, semakin tinggi pula tingkat hardiness santri.