Higher education has undergone a significant transformation in recent decades due to technological developments, changing job market needs, and increased educational accessibility. Heutagogy, proposed by Stewart Hase and Chris Kenyon in 2000, emerged as an approach that prioritizes the independence and responsibility of learners in directing their learning process. This concept emphasizes learners as the main agent responsible for setting learning objectives, selecting resources, and evaluating learning outcomes. The main principles of heutagogy include independent learning, self-reflection, contextualization, and collaboration. In the digital era, heutagogy is increasingly relevant by utilizing online learning platforms, digital resources, and online collaboration tools. Research shows that heutagogy can improve learning motivation, student engagement, and the ability to apply knowledge in different contexts. This study uses bibliometric analysis to identify trends, key topics, and significant contributions to heutagogy literature in higher education and uncover existing research gaps.Dalam beberapa dekade terakhir, pendidikan tinggi mengalami transformasi signifikan akibat perkembangan teknologi, perubahan kebutuhan pasar kerja, dan peningkatan aksesibilitas pendidikan. Heutagogi, yang diusulkan oleh Stewart Hase dan Chris Kenyon pada tahun 2000, muncul sebagai pendekatan yang mengutamakan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik dalam mengarahkan proses belajarnya sendiri. Konsep ini menekankan peserta didik sebagai agen utama yang bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan pembelajaran, memilih sumber daya, dan mengevaluasi hasil belajar. Prinsip utama heutagogi mencakup belajar mandiri, refleksi diri, kontekstualisasi, dan kolaborasi. Dalam era digital, heutagogi semakin relevan dengan memanfaatkan platform pembelajaran daring, sumber daya digital, dan alat kolaborasi online. Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik untuk mengidentifikasi tren, topik utama, dan kontribusi signifikan dalam literatur heutagogi di pendidikan tinggi, serta mengungkap kesenjangan penelitian yang ada. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa heutagogi dapat meningkatkan motivasi belajar, keterlibatan mahasiswa, dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks yang berbeda.