Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Karakter Melalui Dongeng SD Negeri 2 Punggelan Maulidia, Awalina Farhatul; Nurharini, Atip; Anastasya, Puspa Ayu; Nurfadila, Ratih; Nafiah, Lailatun; Wildan, Risya Faiza Rizqi
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 4 (2024): Madani, Vol. 2, No. 4 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11391985

Abstract

Character education is very important for the academic and moral of students, especially elementary school students. In this era, there are still many characters that need to be formed because of the low moral values of students. Educational institutions must synergize to improve the character of elementary school students. One way is to use fairy tale media. Fairy tales are a fun learning approach for students. Fairy tales are stories that contain moral and social values that are useful for shaping the character of elementary school students. Character cultivation can be instilled in students by learning the traits that play a role in the fairy tale. Student character building strategies are carried out by giving examples, habituating reading and listening to fairy tales. This study used qualitative research methods. The purpose of this study is to instill the character of elementary school students through a fairy tale learning approach.
Analisa Pembelajaran Bilingual Bagi Siswa Sekolah Dasar di Indonesia Wildan, Risya Faiza Rizqi; Syafira, Alfina; Khoirunisa, Nur Salsa; Baodin, Nur Adila Binti; Septianto, Andhika Bagas; Widagdo, Arif
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 5 (2025): Volume 3, Nomor 5, June 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15560691

Abstract

This study aims to analyze the implementation of bilingual learning in Indonesian primary schools, focusing on the use of learning videos as instructional media. A qualitative approach with a case study method was employed to explore the strategies, models, and media used in bilingual instruction. Data were collected through observation and analysis of bilingual learning videos. The results indicate that bilingual learning positively impacts students' vocabulary acquisition and critical thinking skills. However, several challenges were identified, including low student participation, limited understanding of English vocabulary, and teachers' difficulties in balancing the use of Indonesian and English. The study also reveals that various teaching approaches were applied, such as cooperative learning, experiential learning, and problem-based learning. The instructional methods and media varied as well, including the use of videos, music, worksheets, and visual aids. Based on these findings, this research recommends the development of more interactive learning strategies, enhancing teachers' bilingual teaching skills, and providing more creative learning media to support effective bilingual learning in primary schools.
Analisis Respon Guru Dan Siswa Terhadap Implementasi Program Senam Rutin Di SD Bringin 01 Azizi, Kurniawan; Wildan, Risya Faiza Rizqi; Syafira, Alfina; Septianto, Andhika Bagas; Rosyidah, Ummi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 11.D (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program senam rutin merupakan salah satu bentuk kegiatan fisik yang diintegrasikan dalam lingkungan sekolah dasar untuk mendukung kebugaran jasmani, pembentukan karakter, serta meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tanggapan guru dan siswa terhadap implementasi program senam rutin di SD Negeri Bringin 01. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program senam rutin di sekolah tersebut berlangsung dua kali seminggu dan melibatkan seluruh elemen sekolah. Respon guru terhadap program ini umumnya positif karena dinilai mampu meningkatkan kedisiplinan dan semangat belajar siswa. Siswa juga menunjukkan antusiasme tinggi, merasa senang dan lebih fokus setelah mengikuti kegiatan senam. Selain itu, program ini berdampak positif terhadap iklim sekolah, memperkuat hubungan sosial antar siswa dan guru, serta mendukung pembiasaan hidup sehat. Namun, terdapat kendala teknis seperti keterbatasan alat dan waktu yang perlu diperhatikan. Temuan ini menegaskan bahwa senam rutin memiliki potensi besar dalam membentuk lingkungan sekolah yang sehat dan produktif, serta layak untuk terus dikembangkan sebagai bagian dari program pembiasaan dan penguatan karakter di sekolah dasar.